Makalah Dasar-Dasar Fotografi : Tekhnik-Tekhnik Pemotretan Berdasarkan Jenis-Jenis Foto

07 April 2014 19:09:55 Dibaca : 1043

Makalah Dasar-Dasar Fotografi

“Tekhnik-Tekhnik Pemotretan Berdasarkan Jenis-Jenis Foto”

Nama : Rahmat A. Kaharu
Nim : 291413009

Jurusan Ilmu Komunikasi
Universitas Negeri Gorotalo
Fakultas Ilmu sosial

BAB I
PENDAHULUAN
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Dalam fotografi ada yang kita kenal dengan memotret. Kegiatan memotret adalah suatu kegiatan dimana kita melakukan suatu proses krearifitas yang tidak hanya sekedar mengambil gambar yang akan kita rekam dan kemudian menekan tombol shutter pada kamera, tetapi bagaimana kita dapat membuat foto yang kita hasilkan tersebut terlihat menarik. Dalam menciptakan itu semua, kita harus memiliki idea tau konsep yang kreatif dan matang agar kita tidak mengalami kesulitan pada saat turun ke lapangan.
Dalam fotografi ada beberapa jenis foto, diantaranya foto manusia dan foto alam. Dalam foto manusia terdapat di dalamnya; foto Portrait, Human Interst, Fotografi Panggung dan Sport. Sedangkan foto alam meliputi; foto Lansekap, poto Flora, Fauna, Arsitektur, Foto Still Life dan Foto Jurnalistik. Saat melakukan kegiatan Fotografi ada banyak tekhnik-tekhnik yang harus di perhatikan seperti, pengaturan cahaya, diagfrahma, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kamera.
Kita perlu banyak belajar tentang teknik-teknik memotret berdasarkan jenis poto yang kita jadikan objek. Di dalam makalah akan diulas secara rinci teknik-teknik tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN
TEKHNIK PEMOTRETAN BERDASARKAN JENIS-JENIS FOTO
A. FOTO MANUSIA
Foto manusia adalah semua foto yang obyek utamanya manusia, baik anak-anak sampai orang tua, muda maupun tua. Unsur utama dalam foto ini adalah manusia, yang dapat menawarkan nilai dan daya tarik untuk divisualisasikan. Foto ini dibagi lagi menjadi beberapa kategori yaitu :
1. PORTRAIT
Portrait adalah foto yang menampilkan ekspresi dan karakter manusia dalam kesehariannya. Tantangan dalam membuat foto portrait adalah dapat menangkap ekspresi obyek;mimic,tatapan yang mampu menampilkan karakter.

Sumber : http://tipsfotografi.net/5-kunci-menemukan-lokasi-foto-portrait-yang-sempurna.html

 Tekhnik pemotretan Portrait
Dalam fotografi portrait ada beberapa tekhnik untuk mendapatkan hasil yang baik seperti; mendekatlah dan berinteraksi dengan model, perhatikan komposisinya yaitu Cobalah untuk menempatkan model pada berbagai posisi sudut pengambilan gambar. Anda bisa menggunakan prinsip “Rule of Third” atau menempatkan subyek pada 1/3 bagian dari frame. Beranilah bereksperimen dengan komposisi dan jangan takut melanggar prinsip “Rule of Third”, pengaturan lensa Lensa dan Depth Of Field (DoF) yaitu bisa mengandalkan beberapa lensa non-zoom jarak pendek seperti 50mm atau lensa zoom dengan jarak rentang zoom menengah seperti 18-55mm. Besaran diafragma lensa juga mempengaruhi foto portrait. Jika lensa yang digunakan memiliki diafragma hingga f/2.0 atau lebih besar, gunakan lensa tersebut pada bukaan diafragma terbesar, perhatikan bahasa tubuh model, perhatikan cahaya, dan yang terakhir mengolah foto unutk hasil yang sempurna.
2. HUMAN INTEREST
Human Interest dalam karya fotografi adalah menggambarkan kehidupan manusia atau interaksi manusia dalam kehidupan sehari-hari serta ekspresi emosional yang memperlihatkan manusia dengan masalah kehidupannya, yang mana kesemuanya itu membawa rasa ketertarikan dan rasa simpati bagi para orang yang menikmati foto tersebut.

 Tekhnik Pemotretan Human Interest
 Jangan lewatkan moment
Moment adalah hal penting dalam sebuah karya foto. Dengan jeli melihat moment maka hasil karya kita akan menjadi sesuatu yang berharga.
 Kuatkan konsep
Sudah jadi rahasia umum dengan adanya konsep maka foto yang kita hasilkan akan membuat karya kita lebih berisi
 Perhatikan komposisi
Hal yang tidak bisa disepelekan dalam sebuah karya photograpy adalah pengaturan komposisi yang tepat. Sering berlatih akan membuat kita tanggap dalam membuat komposisi dalam karya photography yang kita buat.
 Gunakan lighting alami.
Bagian ini tidaklah harus wajib, namun menggunakan lighthing alami lebih di sarankan dari pada menggunakan flash karena warna yang dihasilkan akan lebih baik.
 Setting
Adakalanya kita mempunyai konsep, dan konsep itu menuntut kita untuk mengatur objek yang akan kita tuangkan dalam sebuah karya. Karena objek kita adalah manusia kita masih bisa untuk mengatur mereka dengan catatan objek yang aka kita setting bersedia dan usahakan ekspresi yang didapatkan se natural mungkin.
 Tangkaplah ekspresi.
Karena yang kita inginkan adalah sebuah interaksi manusia maka ekspresi akan sangat penting dalam aliran photography ini

3. FOTOGRAFI PANGGUNG
Fotografi panggung adalah fotografi yang bertujuan untuk merekam acara pertunjukan, apa pun pertunjukannya. Fotografi panggung secara umum terbagi menjadi dua kegiatan yaitu dokumentasi dan liputan.

Sumber : http://mishbahulmunir.wordpress.com/fotografer-panggung-concert-stage-photographer-photography-jogja-yogyakarta/
 Tekhnik Pemotretan Fotografi Panggung
Secara umum, fotografi panggung membutuhkan ISO minimal 400, dan lensa yang cepat fokus. Sebaiknya bukaan terbesar (f, diafragma) minimal f2,8. Diafragma 2,8 bukan berarti harus memakai 2,8. Namu n bukaan yang besar memudahkan kita membidik dalam suasana remang. Just for your info, saat kita melihat di jendela bidik (view finder), itu kita melihat dengan lensa yang terbuka pada bukaan terbesarnya. Metoda pengukuran pencahayaan (lighting) pada fotografi panggung bisa M (Manual) bisa pula A (Aperture priority). Metoda metering pada M sebaiknya spot, sedangkan pada A sebaiknya Matrix. Kompensasi minus dilakukan bila latar belakang panggung lebih gelap daripada latar depan. Jika terjadi sebaliknya, kompensasi diubah menjadi plus. Kompensasi minus adalah 80 persen dari fotografi panggung.

4. SPORT
Foto olahraga adalah jenis foto yang menangkap aksi menarik dan spektakuler dalam event dan pertandingan olah raga. Jenis foto ini membutuhkan kecermatan dan kecepatan seorang fotografer dalam menangkap momen terbaik.

Sumber : http://oursportt.blogspot.com/p/mteri-sepak-takraw.html
 Tekhnik Pemotretan Sport
Tekhnik pemoteran sport yakni; . Gunakan shutter speed yang cepat untuk mendapatkan gerakan cepat karena jika shutter speed lambat akan ketinggalan moment penting di atas. Atur kamera ke mode shutter priority dan pilih 1/500 atau lebih, Atur settingan aperture selebar mungkin untuk mendapatkan shutter speed yang cepat. Jika punya lensa berdiafragma f/2.8 atau f/4 maka bisa dengan mudah mengatur kecepatan rana tinggi. Namun, jika tak memiliki lensa seperti itu dan hanya berdiafragma f/5.6 atau lebih kecil jangan lupa membawa flash atau cari tempat di mana kamu mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak, Gerakan yang cepat mungkin banyak kehilangan moment kita bisa gunakan continuos shoot agar bisa mengambil gambar secara banyak dan terus menerus,gunakan lensa tele dan Mode Auto Focus Continuous AF-C.

B. FOTO ALAM
1. FLORA
Jenis foto dengan obyek utama tanaman dan tumbuhan dikenal dengan jenis foto flora. Berbagai jenis tumbuhan dengan segala keanekaragamannya menawarkan nilai keindahan dan daya tarik untuk direkam dengan kamera.

Sumber : http://amynote.wordpress.com/my-picture/
 Tekhnik Pemotretan Flora
Tekhnik pemotretan flora yakni; jangan memaksakan harus ke taman kalau yang tinggal di daerah dataran tinggi atau pedesaan banyak koleksi tanaman bunga dimana-mana,jangan memotret dari atas,basahi bunga atau potretlah setelah hujan,aturlah agar background nyambung dan seirama,potretlah secara close-up,Untuk foto super close-up lakukan di dalam ruangan, Gunakan manual fokus dan gunakan aperture sekecil-kecilnya (f/x; dimana x diset di angka yang terbesar misal f/22 atau f/16) – baca lebih jauh tentang aperture, serta gunakan tripod untuk membantu mengkomposisi foto.
2. FAUNA
Foto fauna adalah jenis foto dengan berbagai jenis binatang sebagai obyek utama. Foto ini menampilkan daya tarik dunia binatang dalam aktifitas dan interaksinya.

Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Fauna_of_the_United_States
 Tekhnik Pemotretan Fauna
Tekhnik pemotretan fauna yakni; menyederhanakan komposisi jika latar belakang mengganggu gunakan aperture yang lebar atau Mode Portrait kabur itu, Isi Frame Gunakan zoom (optik untuk kualitas terbaik) atau lensa tele untuk mendapatkan menutup, Gunakan Olahraga Mode Gunakan mode olahraga atau prioritas mengatur kecepatan rana untuk sekitar 1 / 250 untuk membekukan gerakan, Gunakan Light dan Cuaca untuk Efek Terbaik jika mendung tidak terlalu terang, itu akan mencegah silau dari latar belakang berwarna atau berair cahaya. Jika mendung itu terlalu gelap dan Anda memiliki SLR, menaikkan ISO,dan Capture Ekspresi

3. LANSEKAP
Foto lanskap adalah jenis foto yang begitu popular seperti halnya foto manusia. Foto lanskap merupakan foto bentangan alam yang terdiri dari unsur langit, daratan dan air, sedangkan manusia, hewan, dan tumbuhan hanya sebagai unsur pendukung dalam foto ini. Ekspresi alam serta cuaca menjadi moment utama dalam menilai keberhasilan membuat foto lanskap.

Sumber : http://sv.wallpapersus.com/solnedgangar-landskap-natur-djur-fotografi-zebror-afrika/
 Tekhnik Pemotretan Lansekap
Tekhnik pemotretan lansekap yaitu, dengan menggunakan Slow Speed sehingga kita dapat mencapai depth of field atau ruang yang lebih besar sehinnga foto kita akan lebih tajam, selain itu gunakan air sebagai refleksi, dan untuk mendapatkan foto yang indah jadwalkan foto pada saat sunset, gantilah sudut pandang saat memotret, tambahkan foreground yang menarik dan terakhir jadikan format panorama.
4. FOTO ARSITEKTUR
Foto Arsitektur adalah jenis foto ini menampilkan keindahan suatu bangunan baik dari segi sejarah, budaya, desain dan konstruksinya.

sumber:http://teguh212.blog.esaunggul.ac.id/2012/12/24/teknik-kamera-fotografi-7-fotografi-desain/fotografi-arsitektur-9/
 Tekhnik Pemotretan Arsitektur
Tekhnik pemotretan arsitektur yakni; pada kamera compact gunakan mode landscape jangan mode auto/P, pada kamera LSR gunakan bukaan kecil seperti f/8-36, pemilihan object yang mudah dikenali dan jangan terlalu abstract, Perhatikan distorsi perspektif, Luangkan waktu untuk mengitari gedung dari berbagai sisi, Lakukan teknik bracketting, Bermainlah dengan orientasi gambar, Gunakan speed rendah untuk menimbulkan pergerakan objek lain dalam frame, Gunakan filter CPL untuk membirukan langit dan mengurangi refleksi, Barmainlah dengan angle selain eye-level lakukan juga dengan low angle dan hi-angle sehingga dapat menciptakan foto yang indah.
5. FOTO LIFE STILL
Foto still life adalah menciptakan sebuah gambar dari benda atau obyek mati. Membuat gambar dari benda mati menjadi hal yang menarik dan tampak “hidup”, komunikatif, ekspresif dan mengandung pesan yang akan disampaikan merupakan bagian yang paling penting dalam penciptaan karya foto ini. Jenis foto ini menantang dalam berimajinasi.

Sumber: http://lulugination.blogspot.com/2013/09/blog-post_4627.html

 Tekhnik Pemotretan Life Still
Dalam tekhnik pemotretan Life still memiliki 3 unsur yang saling berkaiatan karena dapat memberikan kesan dan pesan yang mengidupkan sebuah karya foto still life. Penerapan teknik pencahayan dan komposisi yang menarik menambah nilai aristik dalam foto still life. Properti yang digunakan bertujuan menghidupkan point-of-interests. Dalam fotografi still life Konsep atau rancang bangun atau story board sangat penting. Dalam still life, kita berhadapan dengan benda mati dan bagai mana mem-visualisasikan benda mati tersebut agar tampak lebih hidup. Dengan konsep kita merancang pemotretan dengan mempertimbangkan 3 unsur; pencahayaan, komposisi dan properti agar dapat menuangkan semua rasa yang kita presentasikan kepada benda.
6. FOTO JURNALISTIK
Foto jurnalistik adalah foto yang digunakan untuk kepentingan pers atau kepentingan informasi. Dalam penyampaian pesannya, harus terdapat caption (tulisan yang menerangkan isi foto) sebagai bagian dari penyajian jenis foto ini.

Sumber : http://arrumtamsq.blogspot.com/2010/11/tips-caption-keterangan-foto-foto.html

 Tekhnik Pemotretan Jurnalistik
Tekhnik yang dilakukan pada saat pemotretan fotografi selain proses persiapan, juga pada penguasaan kamera dan cahaya dan detil gambar yang di dalmnya terdapat entire,detil,frame,angle dan time.

BAB III
PENUTUP
Seperti pembahasan di atas, kita sudah mengetahui teknik-teknik dal mengambil atau menghasilkan poto dengan baik. Tapi pada dasarnya dalam menciptakan poto yang menarik, kita harus memiliki imajinasi atau idea serta konsep yang kreatif agar kita tidak mengalami kesulitan dalam memilih obyek yang kita potret. Sekarang tinggal bagaimana cara kita mempraktekan teknik-teknik di atas. Makalah ini disusun demi kepentingan bersama. Semoga bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA
 http://fotografiyuda.wordpress.com/seputar-fotografi/pengenalan-jenis-jenis-foto-dan-teknis-dasar-pemotretan/
 http://yangcanggih.com/2012/05/30/tips-memotret-foto-potrait/
 http://urbandito.blogspot.com/2013/03/tips-membuat-foto-human-interest.html
 http://www.idseducation.com/2014/03/15/teknik-fotografi-untuk-mengabadikan-moment-olahraga/
 http://www.aziscs1.com/2012/06/tips-memotret-bunga-dan-tanaman.html
 http://kerockan.blogspot.com/2011/02/cara-jitu-mengembil-foto-hewan-yang.html
 http://fotografi.asia/5-teknik-simpel-untuk-foto-landscape/
 http://aan-oonphotography.blogspot.com/2012/03/teknik-foto-arsitektur.html
 http://fotografi-digital.blogspot.com/2011/04/still-life-photography.html
 http://sinaukomunikasi.wordpress.com/2011/08/16/teknik-foto-jurnalistik/

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong