Tanya-Jawab tentang Komunikasi Gender

26 April 2014 21:37:38 Dibaca : 68573

1. Gender adalah perbedaan laki-laki dan perempuan yang dikonstruksi secara sosial, apa maksud dari pernyataan ini?

    Gender berbeda pengertiannya dengan seks. Gender adalah perbedaan ‘laki-laki’ dan ‘perempuan’ menurut pandangan suatu individu dan masyarakat tertentu terkait dengan kebiasaan (folkways), pranata sosial, struktur, nilai & norma, bahkan agama. Hal ini menimbulkan perbedaan makna ‘laki-laki’ dan ‘perempuan’ di berbagai daerah.

2. Sebutkan bentuk-bentuk ketidakadilan gender yang disampaikan oleh Mansur Fakih!

    Saya tidak menyebutkan jenis gender tertentu, Karena berdasarkan penjelasan di nomor 1:

1) Marginalisasi, pembedaan nilai dan fungsi secara parsial khusunya pada bidang ekonomi yang membuat salah satu gender lebih dibutuhkan dari gender yang lain.

2) Subordinasi, tumpang tindih dengan marginalisasi. Tapi bedanya esensinya adalah bukan hanya pada bidang ekonomi tapi bisa saja aspek yang lebih intim.

3) Stereotipe negatif, adalah anggapan umum yang sangat melekat di masyarakat yang intinya menimbulkan persepsi keseluruhan terkait pada suatu objek gender.

4) Kekerasan (Violence), kekerasan fisik dan psikis yang dilakukan oleh salah satu gender dengan frekuensi lebih banyak dari gender lainnya.

5) Beban kerja double ( Burden ), erat hubungannya dengan ego kekuasaan antar gender yang menyebabkan salah satu menjadi ‘Raja’ dari yang lain.

3. Apa maksud konsep setara tapi berbeda dalam relasi antara laki-laki dan perempuan?

    Pendapat ini mungkin menggunakan Perspektif Positivism yang menghasilkan sintesis atau solusi dari pendapat-pendapat sebelumnya yang bertentangan. “Setara tapi berbeda” adalah penjelasan kembali bahwa sebenarnya secara harfiah seks berbeda dengan gender. Saya ingin mengategorikan bahwa “berbeda” dalam kalimat tersebut adalah defenisi dari seks, sedangkan “setara” adalah kesimpulan yang harus kita ambil karena mengingat semua perbedaan itu hanyalah persepsi belaka. Secara ringkas, maksud dari kalimat ini adalah perempuan kodratnya mengandung, melahirkan, menyusui dan lain sebagainya, sehingganya tidak patut kita melakukan bentuk-bentuk ketidakadilan yang mulanya kita anggap sebagai kodrat.

4. Mengapa perempuan yang seringkali menjadi korban ketidakadilan gender?

    Hal utama dan yang paling gampang diteliti adalah faktor historis dari perempuan. Sejak zaman dulu, kontruksi sosial perempuan sudah melekat dengan bentuk-bentuk ketidakadilan gender. Maka secara umum konstruksi ini diwarisi oleh kita sekarang melalui sejarah ini. Tapi jika kita melihatnya secara ilmu komunikasi maka ada yang dinamakan pembentukan konsep diri, hal ini adalah hasil konstruksi suatu individu (perempuan) terhadap kebiasaan masyarakat yang berdasarkan warisan tadi, lalu kemudian siklus seperti ini berulang dan berkembang, sehingga feedback dari masyarakat (baca:laki-laki) adalah seperti apa yang dikomunikasikan oleh perempuan sendiri bahwa mereka begini dan begitu. Berkesinambungan ke ranah Sosiologi, yakni perubahan sosial oleh individu ke masyarakat sosial.

5. Apa yang dimaksud dengan feminisme?

    Feminisme adalah paham yang menguatkan identitas keperempuanan berdasarkan emansipasi perempuan. Secara harfiah feminim atau femina[1] berasal dari bahasa latin yang berarti perempuan. Secara keseluruhan feminisme adalah pembelaan terhadap perempuan dari segala ketidakadilan gender.

6. Apa saja akar penindasan kaum perempuan menurut feminism liberal, marxist dan radikal?

    Feminism menyesuaikan dengan paham pendahulunya yakni liberal, Marxist dan radikal. Berikut pembahasannya:

1) Feminisme liberal, asas dari paham ini adalah rasionalitas dan individualistik digabungkan dengan emansipasi. Berdasarkan asas ini maka penindasan atau ketidakadilan gender terhadap perempuan mempunyai sebab fundamental, seperti kebebasan individu perempuan dikekang oleh kebebasan laki-laki yang berlebihan yang mendapat akses lebih. Perempuan juga mempunyai potensi intelektualitas yang sama sebagai manusia. Perempuan bisa menjadi tentara, polisi, direktur, dan semua pekerjaan lainnya.

2) Feminisme Marxis, kapitalisme adalah penyebab utama penindasan terhadap perempuan. Semua akses sosial didominasi pada laki-laki dan perempuan hanya menjalankan fungsi kecil saja. Maka berdasarkan paham marxis semua harus dilakukan secara kolektif.

3) Feminisme radikal, secara radikal hal-hal yang bertentangan dengan feminisme mempunyai sebab musabab yang tidak lari dari seksis (hal yang berbau seks) yakni laki-laki menganggap perempuan lemah secara biologis. Perempuan harus mengandung, melahirkan, menyusui dan mempunyai postur yang tidak memungkinkan melakukan pekerjaan laki-laki. Sehingga semua akses sosial berpusat pada laki-laki.

7. Apa saja yang diperjuangkann oleh feminisme liberal, marxist dan radikal?

    Kebalikan dari pembahasan di atas, feminisme liberal memperjuangkan hak individual dan rasionalitas, feminism Marxis memperjuangkan hak-hak kolektif terhadap dominisasi, dan feminisme radikal memperjuangkan penolakan terhadap perbedaan seks beserta fungsinya yang berarti perempuan bebas memilih hal-hal yang bahkan tidak sesuai dengan konstruksi sosial terkait permasalahan seks.

[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Feminisme