resensi filsafat ilmu komunikasi
RESENSI
FILSFAT ILMU KOMUNIKASI
NAMA : SAFIRA RAHMAYANTI
NIM : 291413015
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI GORNTALO
BAB I
PENDAHULUAN
Filsafat telah berhasil mengubah pola pemikiran bangsa Yunani dan umat manusia dari pandangan mitosentris menjadi logo sentries. Awalnya bangsa yunani dan bangsa lain didunia beanggapan bahwa semua keajaiban di ala mini dipengaruhi oleh dewa. Karenanya para dewa harus di hormati dan sekaligus ditakuti dan disembah. Dengan filsafat, pola piker yang selalu bergantung pada dewa di ubah menjadi pola piker yn bergantung pada rasio. Kejadian alam seperti gerhana tidak lagi dianggap kegiatan dewa yang tertidur, tetapi merupaka kejadian alam yang disebakan oleh matahari, bulan, dan bumi berada pada garis yang sejajar, sehingga baying-bayang bulan, menimpa sebagian permukaan bumi.
BAB II
PEMBAHASAN
Bab ke-4 membahas tentang perspektif teori-teori komunikasi dimana perspektif ini selain menurunkan teori komunikasi juga menurunkan teori khas, teori ini menggambarkan proses munculnya pemahaman dari kehidupan social,memisahkan bahasa dan symbol dari pemikiran dan dari objek yang disimbolisasikan,perspektif ini juga berhubungan dengan ontology dan epistimologi saja.
Bab ke-5 membahas tentang perspektif positivisme dapat saya katakan hanya mengamati efeknya saja seperti tukang foto hanya memotret panggalan suatu peristiwa, juga di bahas komunikasi manusia menekan pada unsure fisik komunikasi dan memberikan penjelasan terhadap bahasa dn pikiran.dalam positivisme ini komunikasi dianggap sebagai jembatan manusia dengan suatu objek di luar dirinya, pengalaman-pengalaman manusia dianggap dapat secara langsung diekpresikan melalui penggunaan komunikasi tanpa ada kendali.
Bab ke-6 membahas tentang perspektif post positivisme: kritik terhadap positivisme sangat mengacu pada kita sendiri sebagai manusia social yang dapat berbuat apa saja untuk melakukan penelitian terhadap suatu objek apa saja dan harus dilakukan dengan suatu pemikiran yang dimana pemikran post positivism tersebut membicarkan tentang perolan yang merangsang para ilmuwan untuk mencari pemecahannya, mengandung sifat kebal terhadap falsifikasi.kekebalan falsifikasi ini disebabkan karena setiap teori mengandung unsur.
Bab ke-7 membahas tentang perspektif interpretif meliputi suatu cara bagaimana manusia itu saling berinteraksi dimana saja dan tidak saling mengenal satu sama lain. Penulis juga menulis bagaimana cara kita merancang untuk membuka suatu proses-proses social dan menunjukan bagaimana perilaku itu.
Teori ini juga menunjukan bagaimana komunikasi dapat mengubah konvensi social,menjelaskan bagaimana dinamika dan hubungan interpersonal, dan pengungkapan cara-cara perubahan individu atau kelompok dari satu situasi ke situasi yang lain dan kelemahannya terletak pada ketidakmampuan menemukan struktur kehidupan manusia yang tetap ada pada seluruh situasi, di bab ini juga dituliskan bahwa dalam melakukan konstruksi harus ada kemampuan untuk mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman mampu membandingkan, mengambil keputusan mengenai persamaan dan perbedaan dan kemampuan untuk lebih menyukai pengalaman dari yang satu dengan yang lain.
Bab ke-8 membahas tentang perspektif konstruktivisme, konstruktivisme disini mengatakan bahwa kita tidak pernah dapat mengerti realitas yang sesungguhnya secara ontologis. Konstruktivisme tidak bertujuan mengerti realitas tetapi lebih hendak melihat bagaimana kita mkenjadi tahu akan sesuatu. Boleh juga dikatakan bahwa realitas bagi konstruktivisme tidak pernah ada secara terpisah dari pengamat
Bab ke-9 membahas tentang perspektif teori kritis, teori ini makna serta menolak bebas nilai, untuk pendekatan teori ini mempunyai komitmen yang tinggi kepada tata social yang lebig adil. Teori kritis ini mencoba membongkar kepentingan atau ideologi yang berdiri dibalik fenomena social, oleh karena itu teori ini tidak sekedar melakukan observasi melainkan juga memberikan kritik terhadap fenomena social.
Kelebihan buku ini adalah memuat berbagai pendapat mengenai seluruh pembahasan buku ini. Selain itu juga disertai indeks.
Kekurangan buku ini adalah sedikit sekali contoh-contoh dalam setiap pembahasannya. Selain itu, pembaca sering kesulitan menarik kesimpulan dari setiap bab dalam buku ini karena di dalamnya memuat berbagai pendapat dari para ahli dibidang filsafat.
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong