ARSIP BULANAN : April 2014

resensi filsafat ilmu komunikasi

16 April 2014 22:36:41 Dibaca : 113

RESENSI
FILSFAT ILMU KOMUNIKASI

NAMA : SAFIRA RAHMAYANTI
NIM : 291413015

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI GORNTALO

BAB I
PENDAHULUAN
Filsafat telah berhasil mengubah pola pemikiran bangsa Yunani dan umat manusia dari pandangan mitosentris menjadi logo sentries. Awalnya bangsa yunani dan bangsa lain didunia beanggapan bahwa semua keajaiban di ala mini dipengaruhi oleh dewa. Karenanya para dewa harus di hormati dan sekaligus ditakuti dan disembah. Dengan filsafat, pola piker yang selalu bergantung pada dewa di ubah menjadi pola piker yn bergantung pada rasio. Kejadian alam seperti gerhana tidak lagi dianggap kegiatan dewa yang tertidur, tetapi merupaka kejadian alam yang disebakan oleh matahari, bulan, dan bumi berada pada garis yang sejajar, sehingga baying-bayang bulan, menimpa sebagian permukaan bumi.

BAB II
PEMBAHASAN

Bab ke-4 membahas tentang perspektif teori-teori komunikasi dimana perspektif ini selain menurunkan teori komunikasi juga menurunkan teori khas, teori ini menggambarkan proses munculnya pemahaman dari kehidupan social,memisahkan bahasa dan symbol dari pemikiran dan dari objek yang disimbolisasikan,perspektif ini juga berhubungan dengan ontology dan epistimologi saja.
Bab ke-5 membahas tentang perspektif positivisme dapat saya katakan hanya mengamati efeknya saja seperti tukang foto hanya memotret panggalan suatu peristiwa, juga di bahas komunikasi manusia menekan pada unsure fisik komunikasi dan memberikan penjelasan terhadap bahasa dn pikiran.dalam positivisme ini komunikasi dianggap sebagai jembatan manusia dengan suatu objek di luar dirinya, pengalaman-pengalaman manusia dianggap dapat secara langsung diekpresikan melalui penggunaan komunikasi tanpa ada kendali.
Bab ke-6 membahas tentang perspektif post positivisme: kritik terhadap positivisme sangat mengacu pada kita sendiri sebagai manusia social yang dapat berbuat apa saja untuk melakukan penelitian terhadap suatu objek apa saja dan harus dilakukan dengan suatu pemikiran yang dimana pemikran post positivism tersebut membicarkan tentang perolan yang merangsang para ilmuwan untuk mencari pemecahannya, mengandung sifat kebal terhadap falsifikasi.kekebalan falsifikasi ini disebabkan karena setiap teori mengandung unsur.
Bab ke-7 membahas tentang perspektif interpretif meliputi suatu cara bagaimana manusia itu saling berinteraksi dimana saja dan tidak saling mengenal satu sama lain. Penulis juga menulis bagaimana cara kita merancang untuk membuka suatu proses-proses social dan menunjukan bagaimana perilaku itu.
Teori ini juga menunjukan bagaimana komunikasi dapat mengubah konvensi social,menjelaskan bagaimana dinamika dan hubungan interpersonal, dan pengungkapan cara-cara perubahan individu atau kelompok dari satu situasi ke situasi yang lain dan kelemahannya terletak pada ketidakmampuan menemukan struktur kehidupan manusia yang tetap ada pada seluruh situasi, di bab ini juga dituliskan bahwa dalam melakukan konstruksi harus ada kemampuan untuk mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman mampu membandingkan, mengambil keputusan mengenai persamaan dan perbedaan dan kemampuan untuk lebih menyukai pengalaman dari yang satu dengan yang lain.

Bab ke-8 membahas tentang perspektif konstruktivisme, konstruktivisme disini mengatakan bahwa kita tidak pernah dapat mengerti realitas yang sesungguhnya secara ontologis. Konstruktivisme tidak bertujuan mengerti realitas tetapi lebih hendak melihat bagaimana kita mkenjadi tahu akan sesuatu. Boleh juga dikatakan bahwa realitas bagi konstruktivisme tidak pernah ada secara terpisah dari pengamat
Bab ke-9 membahas tentang perspektif teori kritis, teori ini makna serta menolak bebas nilai, untuk pendekatan teori ini mempunyai komitmen yang tinggi kepada tata social yang lebig adil. Teori kritis ini mencoba membongkar kepentingan atau ideologi yang berdiri dibalik fenomena social, oleh karena itu teori ini tidak sekedar melakukan observasi melainkan juga memberikan kritik terhadap fenomena social.
Kelebihan buku ini adalah memuat berbagai pendapat mengenai seluruh pembahasan buku ini. Selain itu juga disertai indeks.
Kekurangan buku ini adalah sedikit sekali contoh-contoh dalam setiap pembahasannya. Selain itu, pembaca sering kesulitan menarik kesimpulan dari setiap bab dalam buku ini karena di dalamnya memuat berbagai pendapat dari para ahli dibidang filsafat.

 

jenis-jenis foto dan teknik pemotretan

06 April 2014 21:33:18 Dibaca : 1598

MAKALAH

JENIS-JENIS FOTO

DAN

TEKNIK PEMOTRETAN

NAMA : SAPIRA RAHMAYANTI

NIM : 291413011

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

BAB 1

PENDAHULUAN

Banyak karya fotografi yang beredar di tenggah masyarakat atau di seluruh Indonesia dengan berbagai macam gambar,tehnik pemotretanya mulai dari gambar yang sederhana visualisasinya di sebabkan oleh objek pemotretan hingga karya yang mengandung visualisasinya yang paling tinggi dari dang kreatornya itu di sebabkan orang lain sampai memberikan jempol.

Memotret bukanlah hal yang biasa orang lakukan,memotret adalah proses kreatifitas seseorang yang tidak hanya sekedar membidik objek,yang gambarnya sudah terekam lalu kita langsung menekan tombol shutter pada kamera.seseorang dalam melakukan fotografi atau yang biasa di sebut akan menciptakan suatu karya terlebih dahulu pasti sudah mempunyai konsep (ide) yang matang,sehingga ketika akan memgambil suatu gambar tidak akan menghasilkan suatu kesulitan dan yang lebih pentingnya seorang fotografi mampu memahami tentang komposisi,ketajaman,dan percahayaan (tehnis).

BAB II

PEMBAHASAN

1.Foto Manusia

Foto manusia adalah semua foto yang obyek utamanya manusia, baik anak-anak sampai orang tua, muda maupun tua. Unsur utama dalam foto ini adalah manusia, yang dapat menawarkan nilai dan daya tarik untuk divisualisasikan. Foto ini dibagi lagi menjadi beberapa kategori yaitu :

Foto Potrait

Portrait adalah foto yang menampilkan ekspresi dan karakter manusia dalam kesehariannya. Karakter manusia yang berbeda-beda akan menawarkan image tersendiri dalam membuat foto portrait. Tantangan dalam membuat foto portrait adalah dapat menangkap ekspresi obyek (mimic, tatapan, kerut wajah) yang mampu memberikan kesan emosional dan menciptakan karakter seseorang.

Tehnik pemotretan foto portrait

Untuk membuat fotografi portrait,bisa mengandalkan beberapa lensa non-zoom jarak pendek seperti 50mm atau lensa zoom dengan jarak rentang zoom menengah seperti 18-55mm. Besaran diafragma lensa juga mempengaruhi foto portrait. Jika lensa yang digunakan memiliki diafragma hingga f/2.0 atau lebih besar.

Contoh gambar foto portrait

Human interest

Human Interest dalam karya fotografi adalah menggambarkan kehidupan manusia atau interaksi manusia dalam kehidupan sehari-hari serta ekspresi emosional yang memperlihatkan manusia dengan masalah kehidupannya, yang mana kesemuanya itu membawa rasa ketertarikan dan rasa simpati bagi para orang yang menikmati foto tersebut.

Tehnik pemotretan humant interest

Dalam teknik pemotretan jenis foto human interest yaitu pendekatan pribadi dengan menggunakan lensa normal 50 mm atau sudut lebar 24-28 mm karena dapat menciptakan foto-foto yang lebih akrab yang seolah membawa kita ke tengah mereka.

Contoh foto humant interest

fotografi panggung

Fotografi panggung adalah amenampilkan aktivitas/ gaya hidup manusia bagian dari budaya dan dunia entertainment.

Tehnik pemotretan fotografi panggung

Secara umum, fotografi panggung membutuhkan ISO minimal 400, dan lensa yang cepat fokus. Sebaiknya bukaan terbesar (f, diafragma) minimal f2,8. Diafragma 2,8 bukan berarti harus memakai 2,8. Namun bukaan yang besar memudahkan kita membidik dalam suasana remang. Just for your info, saat kita melihat di jendela bidik (view finder), itu kita melihat dengan lensa yang terbuka pada bukaan terbesarnya.

Contoh gambar fotografi panggung

Sport

Foto olahraga adalah jenis foto yang menangkap aksi menarik dan spektakuler dalam event dan pertandingan olah raga. Jenis foto ini membutuhkan kecermatan dan kecepatan seorang fotografer dalam menangkap momen terbaik.

Tehnik pemotretan foto sport

Atur settingan aperture selebar mungkin untuk mendapatkan shutter speed yang cepat jika punya lensa berdiafragma f/2.8 atau f/4 maka kamu bisa dengan mudah mengatur kecepatan rana tinggi.dan gunakan continuos shoot agar bisa mengambil gambar secara banyak dan terus menerus dan juga menggunakan mode auto focus continuous AF-C atau Al Servo, membuat kamu bisa mendapatkan moment yang sangat bagus.

Contoh gambar foto sport

2. FOTO ALAM

Dalam jenis foto nature obyek utamanya adalah benda dan makhluk hidup alami (natural) seperti hewan, tumbuhan, gunung, hutan dan lain-lain.

Foto flora

Jenis foto dengan obyek utama tanaman dan tumbuhan dikenal dengan jenis foto flora. Berbagai jenis tumbuhan dengan segala keanekaragamannya menawarkan nilai keindahan dan daya tarik untuk direkam dengan kamera.

Tehnik pemotretan foto flora

Aturlah agar background nyambung dan seirama ganti sudut pemotretan, singkirkan background yang mengganggu, pilih aperture besar supaya background jadi blur, atau lakukan pemrosesan menggunakan photoshop untuk membuat background terasa lebih pas.Potretlah secara close-up Untuk memotret bunga secara close-up anda bisa melakukannya dengan cara: zoom lensa anda sampai maksimum, atau gunakanlah filter close-up, atau kalau anda punya kamera SLR maka anda bisa menggunakan lensa makro.dan Gunakan manual fokus dan gunakan aperture sekecil-kecilnya (f/x; dimana x diset di angka yang terbesar misal f/22 atau f/16) – baca lebih jauh tentang aperture, serta gunakan tripod untuk membantu mengkomposisi foto.

Contoh foto flora

b.foto fauna

Foto fauna adalah jenis foto dengan berbagai jenis binatang sebagai obyek utama. Foto ini menampilkan daya tarik dunia binatang dalam aktifitas dan interaksinya.

Tehnik pemotretan foto fauna

Gunakan pencahayaan alami untuk keuntungan, Isi frame dengan subyek, Fokus pada mata, Shoot dari berbagai sudut, Tangkap kepribadian.dan Menyederhanakan Komposisi Jika latar belakang adalah mengganggu, gunakan aperture yang lebar atau Mode Portrait Isi Frame: Gunakan zoom (optik untuk kualitas terbaik). Gunakan Olahraga Mode: Gunakan mode olahraga atau prioritas mengatur kecepatan rana untuk sekitar 1 / 250 untuk membekukan gerakan.

Contoh foto fauna

Foto lanskap

Foto lanskap adalah jenis foto yang begitu popular seperti halnya foto manusia. Foto lanskap merupakan foto bentangan alam yang terdiri dari unsur langit, daratan dan air, sedangkan manusia, hewan, dan tumbuhan hanya sebagai unsur pendukung dalam foto ini. Ekspresi alam serta cuaca menjadi moment utama dalam menilai keberhasilan membuat foto lanskap.

Tehnik pemotretan foto lanskap

Gunakan slow speed kita dapat mencapai depth of pield atau ruang focus yang lebih besar,dan gunakan air sebagai refleksi jika anda mengambil pada gambar lokasi yang mengandung elemen air seperti sungai ataupun laut maka carilah angel/sudut di mana anda bisa menggunakannya sebai cermin.

Contoh foto lanskap

Foto Arsitektur

Kemanapun anda pergi akan menjumpai bangunan-bangunan dalam berbagai ukuran, bentuk, warna dan desain. Dalam jenis foto ini menampilkan keindahan suatu bangunan baik dari segi sejarah, budaya, desain dan konstruksinya. Memotret suatu bangunan dari berbagai sisi dan menemukan nilai keindahannya menjadi sangat penting dalam membuat foto ini. Foto arsitektur ini tak lepas dari hebohnya dunia arsitektur dan teknik sipil sehingga jenis foto ini menjadi cukup penting peranannya.

Tehnik pemotretan foto arsitekturPada camera compact gunakan mode lansekap jangan mode auto/PPada kamera SLR gunakan bukaan kecil, seperti f/8-36 Pemilihan objek yang mudah dikenali jangan terlalu abstrakPerhatikan distorsi perspektif, pemotretan dari depan bangunan dengan mendongakkan kamera akan dihadapi garis-garis pararel gedung tidak lagi sejajar, ini adalah hal normal.Lakukan teknik bracketting, yaitu pemotretan dengan nilai exposure berbeda, yang kemudian digabungkan dengan proses editing HDR. Perhatikan komposisi, secara umum komposisi yang baik adalah “Rule of Third”Gunakan filter CPL untuk membirukan langit dan mengurangi refleksiBermainlah dengan angle, selain eye-level lakukan juga dengan low angle dan hi-angle

Contoh foto Arsitektur

foto still life

Foto still life adalah menciptakan sebuah gambar dari benda atau obyek mati. Membuat gambar dari benda mati menjadi hal yang menarik dan tampak “hidup”, komunikatif, ekspresif dan mengandung pesan yang akan disampaikan merupakan bagian yang paling penting dalam penciptaan karya foto ini. Foto still life bukan sekadar menyalin atau memindahkan objek ke dalam film dengan cara seadanya, karena bila seperti itu yang dilakukan, namanya adalah mendokumentasikan. Jenis foto ini merupakan jenis foto yang menantang dalam menguji kreatifitas, imajinasi, dan kemampuan teknis.

Tehnik pemotretan foto still life

Teknik pemotretan jenis foto still life yaitu menggunakan Penerapan teknik pencahayan dan komposisi yang menarik menambah nilai aristik dalam foto still life. Properti yang digunakan bertujuan menghidupkan point-of-interests.

Contoh foto still life

foto Jurnalistik

Foto jurnalistik adalah foto yang digunakan untuk kepentingan pers atau kepentingan informasi. Dalam penyampaian pesannya, harus terdapat caption (tulisan yang menerangkan isi foto) sebagai bagian dari penyajian jenis foto ini. Jenis foto ini sering kita jumpai dalam media massa Koran, majalah, bulletin, dll).

Tehnik pemotretan foto jurnalistik

Perencanaan : pada foto jurnalistik diperlukan untuk menghasilkan gambar dan berita yang menarik perhatian pembaca dan tentu mempunya nilai berita yang tinggi.

Menguasai Kamera dan Cahaya: Menentukan kecapatan, diafragma, penggunaan blitz dan lensa disesuaikan dengan keadaan cahaya dan objek,

Detil Gambar:Membuat foto jurnalistik memerlukan ketelitian agar mendapat hasil yang maksimal.

Melakukan Pemotretan:Pemotretan foto jurnalistik dilakukan beberapa kali sampai mendapat action (gerakan) yang baik dari sebuah objek.

Contoh foto jurnalistik

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan:

Dari makalah tersebut yang saya buat,saya bisa menyimpulkan bahwa dalam suatu pengambilan gambar atau memotret tidak hanya tertuju pada satu arah,akan tetapi banyak cara dan tehknis pengambilan yang bisa di lakukan ketika seseorang akan melakukan sebuah pemotretan.jika seseorang mau menghasilkan hasil yang bagus tentu saja seseorang tersebut mampu menguasai tehnik-tehnik atau tata cara dalm melakukan pemotretan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

http://fotografiyuda.wordpress.com/seputar-fotografi/pengenalan-jenis-jenis-foto-dan-teknis-dasar-pemotretan/

http://yangcanggih.com/2012/05/30/tips-memotret-foto-potrait/

http://fairuzelsaid.wordpress.com/2012/04/23/human-interest/

http://blog.poetrafoto.com/tips-fotografi-teknik-memotret-foto-panggung/

http://www.idseducation.com/2014/03/15/teknik-fotografi-untuk-mengabadikan-moment-olahraga/

http://www.aziscs1.com/2012/06/tips-memotret-bunga-dan-tanaman.html

http://kerockan.blogspot.com/2011/02/cara-jitu-mengembil-foto-hewan-yang.html

http://herryfaizal.blogspot.com/2013/04/tips-memotret-landscape-agar-lebih-baik.html

http://aan-oonphotography.blogspot.com/2012/03/teknik-foto-arsitektur.html

http://fotografi-digital.blogspot.com/2011/04/still-life-photography.html

http://sinaukomunikasi.wordpress.com/2011/08/16/teknik-foto-jurnalistik/

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong