Resume
Pelatihan jurnalistik dasar dengan tema : “membangun dan mengembangkan minat mahasiswa dibidang jurnalistik”
Narasumber : Christopel Paino
Mongabay Indonesia

Media massa (cetak, radio, televisi, dan e-media) adalah sarana utama penegakan demokrasi substansial. Saat ini media massa telah menjadi kekuatan keempat (the fourth estate), di luar kekuasaan eksekutif, legislatif dan judikatif.Namun setelah ‘reformasi’ tahun 1998, fenomena yang terlihat semakin jelas adalah, perubahan media menjadi mediacracy (mediakrasi). Kita melihat betapa dahsyatnya pengaruh media, khususnya televisi terhadap berbagai persoalan saat ini.

Seorang Ahli komunikasi Everett M. Rogers menambahkan, media massa juga berperan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengambil bagian secara aktif dalam proses pengambilan keputusan mengenai perubahan.Memberi kesempatan kepada para pemimpin masyarakat untuk memimpin dan mendengarkan pendapat rakyat kecil serta menciptakan arus informasi yang berjalan lancar dari bawah ke atas. Peran media massa terdapat pula fungsi fungsi hiburan dan fungsi mobilisasi (khususnya untuk program-program pemerintah). Tetapi, di mana pun, media diharap menunjang nilai-nilai utama serta pola-pola perilaku tertentu (biasanya menjadi arus utama, dan biasanya didasari oleh standar moral tertentu, khususnya mengenai yang disebut ’waras’ dan ’normal’).Ini berarti, media massa berpotensi dikuasai oleh seluruh arus utama pemikiran. Rezim ini berpotensi membuat definisi-definisi tentang mereka yang dianggap lain, “the other’ atau ‘”liyan”, tanpa melihat akar persoalannya. Peran Media massa dianggap memainkan peran penting dalam membentuk dan merefleksikan pendapat umum, yang menghubungkan dunia luar dengan individu, melalui reproduksi citra di dalam masyarakat Media mengungkapkan realita, sekaligus membuat makna dari realita itu. Media massa terdapat beberapa yaitu:Media cetak: Koran, majalah, tabloid,Media elektronik:TV, radio,Web: Internet, Blog,Media Sosial: twitter, Facebook, dll yang akan terus berkembang dengan berbagai bentuknya . sedangkan sifat sifat media massa yaitu Radio: menguasai waktu, tetapi tidak menguasai ruang, cepat, ringkas, pendek, berita disajikan intinya, seperti headline. Kedalaman kurang. Televisi menyajikan gambar dan kata, langsung menyasar pada mata dan telinga Televisi memiliki berbagai perangkat yang mampu menyajikan beragam kemungkinan Web menyajikan berita selengkap koran, secepat radio dan televisi, bisa diraih di mana saja, tetapi pemakaiannya masih terbatas.
Jurnalis adalah orang yang melakukan kerja jurnalistik. yang menggunakan istilah wartawan. Sebenarnya sama. Wartawan adalah pewarta, orang yang mewartakan peristiwa dengan kerja jurnalistik.seorang yang bekerja dibidang jurnalistik yaitu Kerja jurnalistik adalah, mencari, memperoleh, memilih, menyimpan, mengolah dan menyunting Subyeknya adalah fakta, peristiwa yang berlangsung saat ini, atau pun yang menjadi isu laten. Disampaikan dengan tulisan, gambar atau foto, suara dan gambar, data, grafik dan bentuk-bentuk lain Menggunakan media cetak, elektronik, dan segala saluran yang tersedia. Aan tetapi syarat untuk menjadi seorang jurnalis Cerdas, punya rasa humor, selalu ingin tahu dan mau mencari hal-hal baru, ‘skeptis’ dalam arti potisitf. Wartawan bukan juru catat, jadi tak sekadar mencatat dan menerima begitu saja pernyataan narasumber. Di kalangan jurnalis, istilahnya ‘jurnalisme ludah’. Harus kritis, dengan men ‘challenge’ pernyataan-pernyataan narasumber Artinya, jurnalis harus membekali dirinya dengan pengetahuan yang cukup tentang isu tertentu. Pertanyaan jurnalis akan menentukan ke mana arah tulisan, Jurnalis harus selalu energik, pantang mundur, santun. Pengetahuan seorang jurnalis Dalam konflik, misalnya, fakta tak bisa diperlakukan seperti pertandingan sepak bola (harus ada yang menang dan yang kalah). Jurnalisme diciptakan untuk membantu pada kemajuan kemanusiaan, maka, prinsip ‘mengadu’ pihak yang sedang berkonflik, tak pernah dianjurkan.

 

Pengalihan Lapangan Damhil Menjadi Taman

07 April 2016 11:08:58 Dibaca : 89

Lapangan damhil yang telah dikenal banyak orang yang betempat di kampus Universitas negeri gorontalo (UNG) tepatnya didepan kantor rektorat yang dulunya hanya sebagai lapangan untuk bermain sepak bola sekarang telah menjadi sebuah taman yang banyak diminati oleh paran pengunjung.


Sebut saja tempat itu adalah “taman kampus UNG” yang begitu ramai dikunjungi oleh para mahasiswa bahkan sampai masyarakat biasa, ketika sore hari sampai malam dengan tujuan untuk bersantai santai serta digunakan sebagai tempat berfoto foto atau yang sekarang dikenal banyak orang dengan kata “selfie”.


Ketika taman tersebut ramai dikunjungi oleh para mahasiswa atau masyarakat biasa sudah tidak terlihat lagi kalau taman tersebut bukan milik kampus lagi melainkan sudah menjadi seperti taman umum karena dengan begitu ramainya pengunjung pada sore sampai malam hari.

 

Seorang Wanita Bisa Menjadi tulang Punggung Keluarga

07 April 2016 11:05:18 Dibaca : 65

Kotagorontalo sangat dikenal dengan “kota bentor” yang seharusnya laki-laki mengendarai kenderaan beroda tiga tersebut akan tetapi seorang wanita juga mampu mengendarai kenderaan itu.


kehidupan sehari hari memaksa manusia melaksanakan aktivitas yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang wanita seperti menjadi tukang bentor demi menafkahi keluarganya dirumah. sehingga menuntutnya untuk mengerjakan pekerjaan menjadi seorang tukang bentor.


Menjadi seorang tukang bentor bukanlah hal yang mudah bagi seorang wanita. Tetapi,seorang wanita rela bekerja menjadi seorang tukang bentor demi menyambungkan hidup mereka yang serba penuh kekurangan.

Studi: Cara Berjalan Bisa Digunakan untuk Menilai dan Memahami Seseorang
Firdaus Anwar - detikHealth
Kamis, 24/03/2016 10:33 WIB
ilustrasi jalan kaki (Foto: Rengga Sancaya)

 

Jakarta,Ketika Anda melihat seorang di kejauhan namun tak bisa melihat wajahnya,pernahkah Anda bisa menebak bahwa orang itu adalah seorang sahabat hanya dari memerhatikan cara berjalannya saja? Hal tersebut bukan tidak mungkin karena bahwa tiap partisipan memiliki IMS berbeda ada yang bergerak lebih cepat, lebih halus, atau lebih ringan.

Karakteristik gerak tersebut stabil tak berubah sepanjang waktu dan dapat terlihat bahkan dalam gerakan yang sederhana sekalipun.menurut studi memang tiap orang memiliki cara berjalan yang khas.Peneliti dari University of Exeter mengatakan mereka bisa mengidentifikasi individual motor signature atau gerakkan khas tiap individu dalam studinya.Lebih lanjut dengan membandingkan IMS satu individu dengan individu lain,

peneliti juga bisa melihat apakah dua individu tersebut ada kecocokan secara personalitas atau tidak."Teori kesamaan, secara spesifik kesamaan gerakan dinamis antar individu bisa memperkuat tingkat koordinasi mereka," kata pemimpin studi Krasimira Tsaneva-Atanasova seperti dikutip dari Medical Daily pada Kamis (24/3/2016).


Sumber: DETIK.COM

 

Tugas Berita 1.

 

resensi filsafat ilmu komunikasi

16 April 2014 22:36:41 Dibaca : 113

RESENSI
FILSFAT ILMU KOMUNIKASI

NAMA : SAFIRA RAHMAYANTI
NIM : 291413015

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI GORNTALO

BAB I
PENDAHULUAN
Filsafat telah berhasil mengubah pola pemikiran bangsa Yunani dan umat manusia dari pandangan mitosentris menjadi logo sentries. Awalnya bangsa yunani dan bangsa lain didunia beanggapan bahwa semua keajaiban di ala mini dipengaruhi oleh dewa. Karenanya para dewa harus di hormati dan sekaligus ditakuti dan disembah. Dengan filsafat, pola piker yang selalu bergantung pada dewa di ubah menjadi pola piker yn bergantung pada rasio. Kejadian alam seperti gerhana tidak lagi dianggap kegiatan dewa yang tertidur, tetapi merupaka kejadian alam yang disebakan oleh matahari, bulan, dan bumi berada pada garis yang sejajar, sehingga baying-bayang bulan, menimpa sebagian permukaan bumi.

BAB II
PEMBAHASAN

Bab ke-4 membahas tentang perspektif teori-teori komunikasi dimana perspektif ini selain menurunkan teori komunikasi juga menurunkan teori khas, teori ini menggambarkan proses munculnya pemahaman dari kehidupan social,memisahkan bahasa dan symbol dari pemikiran dan dari objek yang disimbolisasikan,perspektif ini juga berhubungan dengan ontology dan epistimologi saja.
Bab ke-5 membahas tentang perspektif positivisme dapat saya katakan hanya mengamati efeknya saja seperti tukang foto hanya memotret panggalan suatu peristiwa, juga di bahas komunikasi manusia menekan pada unsure fisik komunikasi dan memberikan penjelasan terhadap bahasa dn pikiran.dalam positivisme ini komunikasi dianggap sebagai jembatan manusia dengan suatu objek di luar dirinya, pengalaman-pengalaman manusia dianggap dapat secara langsung diekpresikan melalui penggunaan komunikasi tanpa ada kendali.
Bab ke-6 membahas tentang perspektif post positivisme: kritik terhadap positivisme sangat mengacu pada kita sendiri sebagai manusia social yang dapat berbuat apa saja untuk melakukan penelitian terhadap suatu objek apa saja dan harus dilakukan dengan suatu pemikiran yang dimana pemikran post positivism tersebut membicarkan tentang perolan yang merangsang para ilmuwan untuk mencari pemecahannya, mengandung sifat kebal terhadap falsifikasi.kekebalan falsifikasi ini disebabkan karena setiap teori mengandung unsur.
Bab ke-7 membahas tentang perspektif interpretif meliputi suatu cara bagaimana manusia itu saling berinteraksi dimana saja dan tidak saling mengenal satu sama lain. Penulis juga menulis bagaimana cara kita merancang untuk membuka suatu proses-proses social dan menunjukan bagaimana perilaku itu.
Teori ini juga menunjukan bagaimana komunikasi dapat mengubah konvensi social,menjelaskan bagaimana dinamika dan hubungan interpersonal, dan pengungkapan cara-cara perubahan individu atau kelompok dari satu situasi ke situasi yang lain dan kelemahannya terletak pada ketidakmampuan menemukan struktur kehidupan manusia yang tetap ada pada seluruh situasi, di bab ini juga dituliskan bahwa dalam melakukan konstruksi harus ada kemampuan untuk mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman mampu membandingkan, mengambil keputusan mengenai persamaan dan perbedaan dan kemampuan untuk lebih menyukai pengalaman dari yang satu dengan yang lain.

Bab ke-8 membahas tentang perspektif konstruktivisme, konstruktivisme disini mengatakan bahwa kita tidak pernah dapat mengerti realitas yang sesungguhnya secara ontologis. Konstruktivisme tidak bertujuan mengerti realitas tetapi lebih hendak melihat bagaimana kita mkenjadi tahu akan sesuatu. Boleh juga dikatakan bahwa realitas bagi konstruktivisme tidak pernah ada secara terpisah dari pengamat
Bab ke-9 membahas tentang perspektif teori kritis, teori ini makna serta menolak bebas nilai, untuk pendekatan teori ini mempunyai komitmen yang tinggi kepada tata social yang lebig adil. Teori kritis ini mencoba membongkar kepentingan atau ideologi yang berdiri dibalik fenomena social, oleh karena itu teori ini tidak sekedar melakukan observasi melainkan juga memberikan kritik terhadap fenomena social.
Kelebihan buku ini adalah memuat berbagai pendapat mengenai seluruh pembahasan buku ini. Selain itu juga disertai indeks.
Kekurangan buku ini adalah sedikit sekali contoh-contoh dalam setiap pembahasannya. Selain itu, pembaca sering kesulitan menarik kesimpulan dari setiap bab dalam buku ini karena di dalamnya memuat berbagai pendapat dari para ahli dibidang filsafat.

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong