ARSIP BULANAN : January 2014

Resume P.Ilmu Komunikasi Verbal Dan Non-Verbal

30 January 2014 15:00:49 Dibaca : 406

NAMA : SELVIYANTI PANANTU

JURUSAN : ILMU KUMUNIKASI

TUGAS : RESUME ILMU KOMUNIKASI

NIM : 291413023

DARI BAB 6-7

KOMUNIKASI VERBAL

Komunikasi verbal ternyata tidak semudah yang kita bayangkan. Simbol atau pesan pverbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih.

Hampir semua rangsangan wicara yang kita sadari termasuk kedalam kategori pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan.

Suatu sistem kode verbal di sebut bahasa. Bahasa dapat didefenisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang di gunakan dan dipahami suatu komunitas.

Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan maksud kita. Bahasa verbal mengunakan kata-kata yang merepresentasikan berbagai aspek realitas individual kita. Konsekuensinya, kata-kata adalah abstraksi realitas kita yang tidak mampu menimbulkan reaksi yang merupakan totalitas objek atau konsep yang di wakili kata-kata itu. Misalnya, kata rumah, kursi, mobil atau mahasiswa.

Kata mahasiswa pun tidak sederhana yang kita duga, seperti yang terlukis dalam dialog berikut :

+ “ Anak saya seorang mahasiswa”-

- “Dia belajar apa?”

+ “Ilmu komunikasi”

- “Di mana ia kuliah?”

+ “Di Bandung”

- “Di Universitas apa?”

+ “Di Unpad. Universitas Padjajaran”

- “Oh jadi di unpad jurusan ilmu komunikasi, ya?”

+ “Bukan. Fakultas Ilmu komunikasi.”

- “Mengapa anda tidak mengatakan kepada saya bahwa anak anda mahasiswa Fakultas ilmu komunikasi Unfad Bandung.

ASAL-USUL BAHASA

Hingga kini belum ada suatu teori pun yang di terima luas mengenai bagaimana bahasa itu muncul di permukaan bumi. Ada dugaan kuat bahasa nonverbal muncul sebelum bahasa adalah ekstensi perilaku sosial. Dalam tahap perkembangan berikutnya, antara 40.000 dan 35.000 tahun lalu Cro Magnon mulai menggunakan bahasa lisan. Sekitar 5000 tahun lalu manusia melakukan transisi komunikasi dengan memasuki era tulisan, sementara bahasa lisan pun terus berkembang.

FUNGSI BAHASA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Fungsi bahasa yang mendasar adalah untuk menamai atau menjuluki orang, objek, dan peristiwa. Penamaan adalah dimensi pertama bahasa dan basis bahasa, dan pada awalnya itu dilakukan manusia sesuka mereka, yang lalu menjadi konvensi. Menurut Larry L. Barker, bahasa memiliki tiga fungsi : penamaan ( naming atau labeling ), interaksi, dan transmisi informasi.

Fungsi kedua bahasa, yakni sebagai sarana untuk berhubungan dengan orang lain.

Fungsi ketiga memungkinkan kita untuk hidup lebih teratur, saling memahami mengenai diri kita, kepercayaan-kepercayaan kita, dan tujuan-tujuan kita.

KETERBAHASAN BAHASA

Berbicara tentang komunikasi verbal, yang porsinya hanya 35% dari keseluruhan komunikasi kita, banyak orang tidak sadar bahwa bahasa. Keterbatasan bahasa trsebut dapat kita uraikan sebagai berikut.

Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek

Kata-kata adalah kategori-kategori untuk merujuk pada objek tertentu: orang, benda, peristiwa, sifat, perasaan, dan sebagainya.

Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual

Kata-kata bersifat ambigu, karena kata-kata mereprensikan persepsi dan interpretasi orang-orang, yang menganut latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda.

Kata-kata mengandung bias budaya

bahasa terikat oleh konteks budaya. Dengan ungkapan lain, bahasa dapat dipandang sebagai perluasan budaya. Menurut Hipotesis Sapir Whort, sering juga disebut Teori Relativitas linguistic, sebenarnya setiap bahasa menunjukan suatu dunia simbolik yang khas, yang melukiskan realitas pikiran, pengalaman batin, dan dan kebutuhan pemakainya. Jadi bahasa yang berbeda sebenarnya mempengaruhi pemakainya untuk berpikir, melihat lingkungan, dan karenanya berperilaku secara berbeda pula.

Percampuradukan fakta, penafsiran, dan penilaian

Dalam perbahasan kita sering mencampuradukan fakta ( uraian ), penapsiran ( dugaan ), dan penilaian . Masalah ini berkaitan dengan ke keliruan persepsi seperti yang kita bahas dalam terdahulu. Misalnya orang mencampuradukan uraian

(“Budi adalah mahasiswa yang memperoleh IPK 3,80 pada awal semester ke VIII), penapsiran ( budi mahasiswa yang cerdas ) dan penilaian ( saya menyukai Budi ).

Kerumitan makna kata

Lewis Carroll adalah seorang ahli matematika dan logika inggris yang nama aslinya adalah Charles Lutwidge Dodgson. Ia dikenal bukan karena adilnya bagi matematika atau logika, melainkan sebagai pengarang Alice’s Adventures in wonderlend dan through the looking-Gllas. Karya-karya besar ini terkadang disebut sastra “omong kosong” (nonsense” literature).

Semantik adalah ilmu mengenai makna kata-kata, suatu definisi yang menurut S.I.Hyakawa tidaklah buruk bila orang-orang tidak menganggap bahwa pencarian makna kata mulai dan berakhir dengan melihatnya dalam kamus.

Makna dapat pula digolongkan ke dalam: makna denotatif dan makna konotatif. Makna denotatif adalah makna yang sebenarnya ( factual ), seperti yang kita temukan dalam kamus. Karen itu, makna denotatif lebih bersipat publik. Sejumlah kata bermakna denotatif, namun banyak kata juga bermakna konotatif, lebih bersifat pribadi, yakni makna di luar rujukan objektifnya.

Bahasa Daerah vs Bahasa Daerah

Terdapat sejumlah kata yang sama dalam bahasa sunda dan bahasa jawa, namun punya arti yang berbeda. Kata sare ( tidur ) dan dahar (makna) yang merupakan kata halus untuk orangtua dalam bahasa jawa, ternyata hanya boleh digunakan untuk teman sebaya yang sudah akrab atau bawahan di daerah sunda.

Bahasa Daerah vs Bahasa Indonesia

Sejumlah kata dari bahasa daerah juga digunakan dalam bahasa Indonesia atau sebaiknya, kata-kata Indonesia terdengar seperti diselipkan dalam bahasa daerah, namun artinya sangat jauh berbeda.

Bahasa Daerah/Bahasa Indonesia vs Bahasa Asing Lainnya

Terkadang kita menemukan juga kata-kata dalam bahasa daerah atau bahasa Indonesia yang sama atau mirip dengan kata-kata dalam bahasa asing, tetap dengan makna yang berbeda.

NAMA SEBAGAI SIMBOL

Dimensi pertama atau fungsi pertama bahasa adalah penamaan. Nama diri-sendiri adalah simbol pertama dan utama bagi seseorang. Nama pribadi adalah unsur penting identitas seseorang dalam masyarakat. Nama adalah bagian dari konsep-diri yang sangat penting bahkan nama juga menunjukan kesadaran seseorang.

BAHASA GAUL

Sejumlah kata atau istilah puny arti khusus, unik , menyimpang atau bahkan bertentangan dengan arti yang lazim ketika digunakan oleh orang-orang dari subkultur tertentu.

- Bahasa kaum selebritis

- Bahasa gay dan bahasa waria

- Bahasa kaum waria

BAHASA WANITA VS BAHASA PRIA

Wanita dan pria pun mempunyai kosa kata berlainan, salah satu sebabnya adalah sosialisasi mereka yang berbeda, khususnya minat mereka yang berlainan terhadap berbagai aspek kehidupan.

RAGAM BAHASA INGGRIS

Bahasa inggris yang lebih universalpun ternyata tidak konsisten dalam ejaannya, pengucapan , pilihan kata dan juga maknanya.

PENGALIHAN BAHASA

Komunikasi dalam bahasa yang sama dapat menimbulkan salah pengertian, bila kita tidak menguasai bahasa lawan bicara kita.

KOMUNIKASI KONTEKS-TINGGI VS KOMUNIKASI KONTEKS-RENDAH

Setiap orang secara pribadi punya gaya khas dalam berbicara, bukan hanya caranya tetapi juga topic-topik yang di bicarakan. Kekhasnya ini umumnya diwarisi seseorang dari budayanya. Budaya konteks-rendah di tandai dengan komunikasi konteks-rendah.

KOMUNIKASI NONVERBAL

Secara sederhana, pesan nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata. Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, komunikasi nonverbal mencakup semua ransangan dalam suatu setting komunikasi, yang di hasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, pesan-pesan nonverbal sangat berpengaruh dalam komunikasi.

FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL

Perilaku nonverbal dapat mengulangi perilaku verbal.Memperteguh, menekankan atau melengkapi perilaku verbal.

Perilaku nonverbal dapat menganti perilaku verbal

Perilaku nonverbal dapat meregulasi perilaku verbal.Perilaku nonverbal dapat membantu atau bertentangan dengan perilaku verbal.

KLASIFIKASI PESAN NONVERBAL

Kita dapat mengklasifikasikan pesan-pesan nonverbal ini dengan berbagai cara Jurgen Ruesch mengklasifikasikan isyarat nonverbal mnjadi 3 bagian

Bahasa tanda ( sign language )Bahasa tindakan ( action language )Bahasa objek ( object language )

BAHASA TANGGAN

bidang yang menelaah bahasa tubuh adalah kinesika ( kinesics ), suatu istilah yang di ciptakan seseorang perintis studi bahasa nonverbal, Ray L. Birdwhistell. Setiap angota tubuh seperti wajah ( termasuk senyum dan pandangan mata ), tangan, kepala, kaki, dan bahkan tubuh ecara keseluruhan dapat di gunakan sebagai isyarat simbolik.

Isyarat Tangan

isyarat tangan atau “ bicara dengan tangan “ termasuk apa yang di sebut emblem, yang di pelajari, yang punya makna dalam suatu budaya atau subkultur. Meskipun isyarat tangan yang digunakan sama, maknanya boleh jadi berbeda atau isyarat fisiknya berbeda, namun maksudnya sama.

SENTUHAN

Studi tentang sentuh-menyentuh disebut haptika (haptics). Sentuh, seperti foto, adalah perilaku nonverbal yang multi makna, dapat menganti ribuan kata. Kenyataan sentuhan ini bisa merupakan tampakan, pukulan, cubitan, senggolan, tepukan, belaian, pelukan, pegangan ( jabatan tanggan ) rabaan, hingga sentuhan lembut sekali.

PARABAHASA

Parabahasa, atau vokalika ( vocalic ) merujuk pada aspek suara selain ucapan yang dapat dipahami, misalnya kecepatan berbicara, nada ( tinggi atau rendah ) intensitas ( volume )suara, dan lain-lain.

PENAMPILAN FISIK

Setiap orang punya presepsi mengenai penampilan fisik seseorang, baik itu busananya ( model, kualitas bahan, warna )dan juga ornament lain yang di pakainya, seperti kaca mata, sepatu, dan lain-lain.

Busana

Nilai-nilai agama, kebiasaan, tuntunan lingkungan ( tertulis atau tidak), nilai kenyamanan, dan tujuan pencitraan,semua itu mempengaruhi cara kita berdabdan.

Karakteriktis fisik

suatu study menunjukan bahwa daya tarik fisik merupakan ciri penting dalam banyak teori kepribadian,meskipun bersifat implicit. Orang yang menarik secara fisik .

BAU-BAUAN

Bau-bauan, terutama yang menyenagkan(wewangian, seperti deodorant,eau de toilette,eau de colongne dan farpum) telah ber abad-abad digunakan orang juga untuk menyampaikan pesan, mirip dengan cara yang juga dilakukan hewan.

ORIENTASI RUANG DAN JARAK PRIBADI

Setiap budaya punya cara khas dalam mengkosep tualisasikan ruangan,baik didalam rumah,diluar rumah,ataupun dalam berhubungan dengan orang lain.

Ruang pribadi vs ruang public

Ruang pribadi kita identik dengan wilayah tubuh( body territory)satu dari empat kategori wilayah yang digunakan manusia berdasarkan perspektif lyman dan scott.

Posisi duduk dan pengaturan ruangan

Secara umum dapat dikatakan,semakin formal penataan ruagan,semakin pormal pula komunikasi yang dikehendaki.

KONSEP WAKTU

Waktu menentukan hubungan antar manusia.waktu berhubungan erat dengan perasaan hati dan perasaan manusia.bila kita selalu menepati waktu yang dijanjikan, maka komitmen pada waktu memberikan pesan tentang diri kita.

DIAM

Ruang dan waktu adalah bagian dari lingkungan kita yang juga dapat diberi makna . jhon cage mengatakan,tidak ada sesuatu yang disebut ruang kosong atau waktu kososng. Selalu ada sesuatu yang dilihat, sesuatu untuk didengar.

WARNA

Kita sering menggunakan warna untuk menunjukan suasana emosiaonal,cita rasa ,apiliasi politik,dan bahkan mungkin keyakinan agama kita,seperti tunjukan kalimat atau frase.

ARTEFAK

Artefak adalah benda apa saja yang dihasilkan kecerdasan manusia.asfek ini merupakan perluasan lebih jauh dari pakaian dan penampilan yang telah bahas sebelumnya.

Resume Bahasa Indonesia (Diksi)

30 January 2014 14:59:41 Dibaca : 23

 

NAMA : SELVIYANTI PANANTU

JURUSAN : ILMU KOMUNIKASI

TUGAS : BAHASA INDONESIA

NIM : 291413023

RANGKUMAN

Diksi adalah ketepatan pilihan kata. Pengunaan ketepatan pilihan kata ini di pengaruhi oleh kemampuan pengunaan bahasa yang terkait dengan kemampuan mengetahui, memahami, menguasai dan mengunakan sejumlah kosa kata secara aktif yang dapat menggungkapkan gagasan secara tepat sehinga mampu mengkomunikasikannya secara efektip kepada pembaca atau pendengarnya.Indikator ketepatan kata antara lain

a. Mengkomunikasikan gagasan berdasarkan pilihan kata yang tepat dan sesuai kaidah bahasa Indonesia.b. Menghasilkan komunikasi puncak ( yang paling efektip )tanpa salah penafsiran.c. Meghasilkan respon pembaca atau pendegar sesuai dengan harapan penulis atau pembicara, dand. Meghasilkan target komunikasi yang di harapkan.

Selain ketepatan kata, pengunaan bahasa harus pula memperhatikan kesesuaian kata agar tidak merusak makna, suasana dan situasi yang secara berlangsung.Sarat berseuaian kata adalah sebagai berikut :

a. Mengunakan ragam baku secara cermat dan tudak mencampuradukan pengunaan kata dengan kata yang tidak baku.b. Mengunakan kata yang berhubungan dengan nilai sosial dengan cermat .c. Mengunakan kata berpasangan ( idiomatic )dan berlawanan makna dengan cermat.d. Mengunakan kata dengan nuansa tertentu..e. Mengunakan kata ilmiah untuk mengunakan karaangan komunikasi nonilmiah.f. Menghindarkan pengunaan ragam lisan ( pergaulan ) dalam Bahasa tulis

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong