ARSIP BULANAN : April 2014

RESENSI BUKU FILSAFAT KOMUNIKASI

14 April 2014 08:43:44 Dibaca : 448

 

TUGAS

RESENSI

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

“FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI”

NAMA: SELVIYANTI PANANTU

NIM: 291413023

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

TAHUN 2014/2015

PENDAHULUAN

1. Filsafat

Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasa

2. Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain

3. Filsafat ilmu komunikasi

Ilmu yang mempelajari penyampaian pesan antar manusia. Filsafat ilmu komunikasi mengkaji ilmu komunikasi dari ciri-ciri, cara perolehan dan pemanfaatannya Sebagai bagian filsafat yang mengkaji hakekat ilmu.

PEMBAHASAN

v PRESPEKTIF TEORI-TEORI KOMUNIKASI

1. Prespektif

Yang di maksud dengan prespektif adalah cara pandang atau cara pikir kita terhadap sesuatu yang kita amati atau yang kita teliti sehinga kita bisa mendapatkan kebenarannya.

Perspektif-perspektif ilmu komunikasi

Realisme

Realism adalah suatu objek atau benda-benda yang di amati yang telah ada dengan sendirinya tanpa campur tangan dari seorang peniliti atau pengamat.

Nominalis

Nominalis menganggap bahwa dunia sosial merupakan eksternal pada persepsi individu. Individu merupakan suatu penentu ada atau tidaknya kenyataan.

Konstuksionis

Konstruksionis adalah struktur konstruksi kita akan suatu objek atau yang di maksud dengan bagaimana kita menjadi tau akan sesuatu.

Prespektif positivism

Positivisme adalah ilmu yang di dasarkan atas kenyataan atau yang pasti yang di dasari oleh ontologi, epistimologi, metodologis.

Perspektif post positivisme: kritik terhadap positivism

Post-positivisme

Post-positivisme merupakan pemikiran yang menggugat asumsi dan kebenaran-kebenaran positivism.

Post-positivisme dalam penelitian sosial dan komunikasi

Yaitu membahas mengenai kebenaran absolute, tentang landasan mutlak sebuah observasi, dan asumsi tentang akumulasi pengetahuan yang tak berubah.

c. Struktur dan fungsi teori dalam perspektif post-positivismeStruktur teori perspektif post-positipismeFungsi teori perspektif post-positivisme

Fungsi perspektip post-positiisme adalah untuk menentukan beberapa keteraturan atas pengalaman yang tak tertur.

Prespektif interpretif

Prespektif Iinterpretif merupakan pemahaman bagaimana kita membentuk interaksi dan bagaimana kita berperilaku dalam sebuah lingkungan.

Pandangan dasar prespektif interpretifFenomenologiHermeuneutikaInteraksionisme simbolik

Teori interpretif dalam komunikasiOntologi teori interpretifEpistimologi teori interpretifAksiologi teori interpretif

Komunikasi dalam prespektif interpretif

Etnograpi komunikasi

Etnograpi komunikasi merupakan komunikasi antara budaya.

Dramatisme dan narasi

Dramatisme dan narasi merupakan teori komunikasi yang dipengaruhi oleh interaksi simbolik.

Prespektif konstuktivisme

konstuktivsme merupakan Prespektif komunikasi antar personal yaitu komunikasi yang terjalin antara orang-orang secara tatap muka.

Prespektif teori kritis

Prespektif teori kristis merupakan seorang pemikir kritis yang ingin mencari tau sesuatu ssampai dia mengerti dan mengetahuinya.

PENUTUP

Komunikasi saat ini telah berkembang sangat pesat, perkembangan ini di dasari oleh pergeseran epistimologi yang juga di barengi dengan perubahan sosial yang terjadi di seluruh dunia, kemunculan berbagai teknologi seperti telepisi atau internet merupakan perubahan sosial berpengaruh pada perubahan studi pesan dan pengaruhny

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Elvinaro Ardianto,M.Si. Bambang Q-Anees,M.Ag. 2007. Filsafat ilmu komunikasi: Bandung

Dasar-dasar photografi

06 April 2014 16:13:08 Dibaca : 236

 

MAKALAH

DASAR-DASAR FOTOGRAFI

TEKNIK PEMOTRETAN BERDASARKAN JENIS-JENIS PHOTO

NAMA: SELVIYANTI PANANTU

NIM: 291413023

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

TAHUN 20-14/2015

 

BAB I

PENDAHULUAN

Memotret adalah proses kreatifitas yang tidak hanya sekedar membidik obyek yang akan kita rekam dan kemudian menekan tombol shutter pada kamera. Dalam menciptakan sebuah karya foto kita harus mempunyai ide (konsep) yang matang agar tidak mengalami kesulitan dilapangan dan yang tidak kalah pentingnya adalah memahami tentang komposisi, ketajaman dan pencahayaan (teknis).

BAB II

PEMBAHASAN

JENIS-JENIS PHOTO DAN TEHNIK PEMOTRETAN

Jenis-jenis foto disini hanya sebagai pengelompokan secara garis besar, yang membantu mempermudah kita dalam memahami sebuah karya fotografi.

1. PHOTO MANUSIA

Foto manusia adalah semua foto yang obyek utamanya manusia, baik anak-anak sampai orang tua, muda maupun tua. Unsur utama dalam foto ini adalah manusia, yang dapat menawarkan nilai dan daya tarik untuk divisualisasikan. Foto ini dibagi lagi menjadi beberapa kategori yaitu :

a. Portrait

Portrait adalah foto yang menampilkan ekspresi dan karakter manusia dalam kesehariannya. Karakter manusia yang berbeda-beda akan menawarkan image tersendiri dalam membuat foto portrait. Tantangan dalam membuat foto portrait adalah dapat menangkap ekspresi obyek (mimic, tatapan, kerut wajah) yang mampu memberikan kesan emosional dan menciptakan karakter seseorang

b. Human Interest

Human Interest dalam karya fotografi adalah menggambarkan kehidupan manusia atau interaksi manusia dalam kehidupan sehari-hari serta ekspresi emosional yang memperlihatkan manusia dengan masalah kehidupannya, yang mana kesemuanya itu membawa rasa ketertarikan dan rasa simpati bagi para orang yang menikmati foto tersebut.

c. Stage Photography

Stage Photography adalah semua foto yang menampilkan aktivitas/gaya hidup manusia yang merupakan bagian dari budaya dan dunia entertainment untuk dieksploitasi dan menjadi bahan yang menarik untuk divisualisasikan

d. Sport

Foto olahraga adalah jenis foto yang menangkap aksi menarik dan spektakuler dalam event dan pertandingan olah raga. Jenis foto ini membutuhkan kecermatan dan kecepatan seorang fotografer dalam menangkap momen terbaik.

2. PHOTO NATURE

Dalam jenis foto nature obyek utamanya adalah benda dan makhluk hidup alami (natural) seperti hewan, tumbuhan, gunung, hutan dan lain-lain.

a. Foto Flora

Jenis foto dengan obyek utama tanaman dan tumbuhan dikenal dengan jenis foto flora. Berbagai jenis tumbuhan dengan segala keanekaragamannya menawarkan nilai keindahan dan daya tarik untuk direkam dengan kamera.

b. Foto Fauna

Foto fauna adalah jenis foto dengan berbagai jenis binatang sebagai obyek utama. Foto ini menampilkan daya tarik dunia binatang dalam aktifitas dan interaksinya.

c. Foto Lanskap

Foto lanskap adalah jenis foto yang begitu popular seperti halnya foto manusia. Foto lanskap merupakan foto bentangan alam yang terdiri dari unsur langit, daratan dan air, sedangkan manusia, hewan, dan tumbuhan hanya sebagai unsur pendukung dalam foto ini. Ekspresi alam serta cuaca menjadi moment utama dalam menilai keberhasilan membuat foto lanskap.

3. PHOTO ARSITEKTUR

Dalam jenis foto ini menampilkan keindahan suatu bangunan baik dari segi sejarah, budaya, desain dan konstruksinya. Memotret suatu bangunan dari berbagai sisi dan menemukan nilai keindahannya menjadi sangat penting dalam membuat foto ini.

4. PHOTO STILL LIFE

Foto still life adalah menciptakan sebuah gambar dari benda atau obyek mati. Membuat gambar dari benda mati menjadi hal yang menarik dan tampak “hidup”, komunikatif, ekspresif dan mengandung pesan yang akan disampaikan merupakan bagian yang paling penting dalam penciptaan karya foto ini. Foto still life bukan sekadar menyalin atau memindahkan objek ke dalam film dengan cara seadanya, karena bila seperti itu yang dilakukan, namanya adalah mendokumentasikan. Jenis foto ini merupakan jenis foto yang menantang dalam menguji kreatifitas, imajinasi, dan kemampuan teknis.

5. PHOTO JURNALISTIK

Foto jurnalistik adalah foto yang digunakan untuk kepentingan pers atau kepentingan informasi. Dalam penyampaian pesannya, harus terdapat caption (tulisan yang menerangkan isi foto) sebagai bagian dari penyajian jenis foto ini. Jenis foto ini sering kita jumpai dalam media massa (Koran, majalah, bulletin, dll).

Ø TEHNIK PEMOTRETAN

Setelah kita mengenal jenis-jenis foto, sekarang saatnya untuk mengetahui bagaimana cara memotrer untuk menghasilkan sebuah karya foto. Seorang fotografer pada awalnya harus menguasai kamera dan bagaimana cara kerja kamera tersebut.

1. Focusing

Istilah focusing dalam fotografi adalah proses penajaman imaji pada bidang tertentu suatu obyek pemotretan. Focusing adalah teknik paling dasar tetapi begitu penting, karena untuk mendapatkan gambar yang tajam dan jelas kita harus melakukan focusing secara tepat. Pemilihan bidang atau titik tertentu dalam suatu obyek foto akan menentukan kesan “kedalaman” pada sebuah foto. Obyek yang akan kita hadapi dalam pemotretan tidak hanya sekedar benda diam saja, tetapi kita juga akan dihadapkan pada benda bergerak (misalnya foto olahraga), hal ini akan berpengaruh pada tingkat kesulitan

dalam focusing. Untuk tahap pembelajaran, lakukanlah focusing pada benda diam dahulu hingga kita memahami tehnik focusing dengan tepat.

2. Pengaturan Speed

Proses pembakaran negatif di dalam kamera untuk mendapatkan imaji tertentu dipengaruhi oleh cara kerja dan kecepatan rana kamera. Kita bisa menentukan kecepatan rana saat pembakaran dengan pengaturan speed. Semakin tinggi speed (high speed) yang kita pakai maka akan semakin cepat pula rana bekerja dan sebaliknya, semakin rendah speed (low speed) yang kita pakai maka akan semakin lambat pula rana bekerja. Dalam dunia fotografi terdapat istilah pencahayaan normal (normal eksposure), pencahayaan rendah (under eksposure) danpencahayaan tinggi (over eksposure). Pencahayaan normal adalah dimana kita menentukan speed dan diafragma yang tepat untuk mendapatkan gambar seperti pada keadaan obyek foto yang sebenarnya. Over eksposure (pencahayaan tinggi) adalah kompensasi pada pengaturan speed untuk mendapatkan intensitas pencahayaan yang lebih banyak daripada pencahayaan normal dan gambar yang dihasilkan pun lebih terang daripada kondisi aslinya. Under eksposure (pencahayaan rendah) adalah kompensasi pencahayaan pada pengaturan speed untuk mengurangi intensitas cahaya dibawah pencahayaan normal. Under eksposure sering digunakan ketika kondisi cahaya dalam pemotretan terlalu keras sehingga pengkompensasian akan diperlukan untuk mendapatkan gambar yang lebih maksimal.

3. Pengaturan Diafragma

Sebuah foto yang menarik adalah dimana foto tersebut terdapat dimensi ruang atau kesan kedalaman. Fasilitas diafragma pada lensa kamera berperan penting dalam mengatur pemisahan antara bidang background dan obyek utama. Diafragma juga menetukan seberapa luas ruang tajam pada foto. Semakin kecil bukaan diafragma semakin luas ruang tajam yang bisa kita dapatkan dan semakin besar bukaan diafragma maka semakin sempit ruang tajam dalam foto.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Belajar jenis-jenis dan tehnik photograpi dapat menambah pengetahuan seorang mahasiswa agar dapat mengetahui bagaimana jenis-jenis dari photograpi dan dapat mengetahui tehnik-tehnik dari kamera atau cara memotret dengan baik dan benar.

B. Saran

Hanya dengan cara dan metode tertentu pengetahuan dapat diperolehIlmu pengetahuan yang diperoleh tidak berguna bila tidak dibagi atau diberikan kepada orang lainIlmu pengetahuan yang ada harus dimanfaatkan

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?q=tehnik+dan+jenis-jenis+photograpi&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong