RANGKUMAN DIKSI DAN GAYA BAHASA
Nama : Smart Drianto Mooduto
Nim : 291413026
Tugas : Bah. Indonesia
DIKSI, KALIMAT & MAKNA
A. Diksia. Diksi dan Gaya Bahasa
Gaya bahasa ditentukan oleh ketepatan dan kesesuaian pilihan kata. Gaya resmi, misalnya, dapat membawa pembaca/pendengar ke dalam suasana serius dan penuh perhatian. Suasana tidak resmi mengarahkan pembaca/pendengar ke dalam situasi rileks tetapi efektif.
Gaya bahasa berdasarkan nada yang di hasilkan oleh pilihan kata ini ada tiga macam, yaitu gaya sederhana, gaya menengah, gaya mulia dan penuh tenaga.
Gaya bahasa sederhana berdasarkan nada rendah.lain halnya dengan gaya tersebut, gaya bahasa menengah di bangun berdasarkan rangkaian kata yang disusun dan berdasarkan kaidah sintaksis dengan maksud untuk menghasilkan suasana damai dan kesejukan. Gaya mulia berbeda dengan kedua gaya tersebut. Gaya ini penuh tenaga menggunakan pilihan kata yang penuh vitalitas,energi dan tenaga, serta kebenaran universal. Gaya ini sering digunakan untuk menggerakkan masa dalam jumlah yang sangat banyak.
b. Ketepatan Kata
Diksi adalah ketepatan pilihan kata. Indikator ketepatan kata ini, antara lain : (a) mengkomunikasikan gagasab berdasarkan pilihan kata yang tepat dan sesuai berdasarkan kaidah bahasa indonesia, (b) menghasilkan komunikasi puncak ( yang Pling efektif ) tanpa salah penafsiran atau salah makna, (c) menghasilkan respon pembaca atau pendengar sesuai dengan harapan penulis atau pembaca, dan (d) menghasilkan target komunikasi yang diharapkan.
c. Kesesuaian Kata
Syarat kesesuaian kata adalah sebagai berikut ini.
Menggunakan ragam baku secara cermat dan tidak mencampuradukkan penggunaannya dengan kata yang tidak baku yang hanya digunakan dalam pergaulan.Menggunakan kata yang berhubungan dengan nilai sosial dengan cermat,.Menggunakan kata berpasangan (idiomatik) dan berlawanan makna dengan cermat.Menggunakan kata dengan suasana tertentu.Menggunakan kata ilmiah untuk penggunaan karangan ilmiah, dan komunikasi nonilmiah menggunakan kata populer.Menghindarkan penggunaan ragam lisan dalam bahasa tulis.B. Kalimat Efektifa. Konsep Kalimat efektif
Tujuan menulis adalah untuk mengungkapkan fakta-fakta, perasaan, sikap, dan isi pikiran secara jelas dan efektif kepada pembaca.
Kalimat efektif ialah bagaimana kalimat itu dapat mewakili secara tepat apa isi pikiran atau perasaan pengarang, bagaimana dapat mewakilinya secara segar dan mampu menarik perhatian pembaca atau pendengar terhadap apa yang diungkapkannya.
b. Ciri-Ciri Kalimat Efektif
Kalimat efektif selalu tetap berusaha agar gagasan pokok selalu mendapat tekanan atau penonjolan dalam pikiran pembaca dan pendengar. Syarat-syarat kalimat efektif adalah sebagai berikut ini.
Kesatuan gagasanKoherensiPenekananVariasiParalelismePenalaran atau logikaC. Maknaa. Hakikat Makna
Pengembangan dijksi terjadi pada kata. Namun, hal ini perpengaruh pada penyusunan kalimat, paragraf, dan wacana. Perkembangan dapat menimbulkan perubahan yang mencakup: perluasan, penyempitan, pembatasan, pelemahan, pengaburan, dan pergeseran makna.
Faktor penyebab perubahan makna adalah sebagai berikut ini.
1. Kebahasaan
Perubahan makna yang ditimbulkan oleh faktor kebahasaan meliputi perubahan intonasi, frasa, bentuk kata, dan bentuk kalimat.
1) Perubahan intonasi adalah perubahan makna yang diakibatkan oleh perubahan nada, irama, dan tekanan, kalimat berita Ia makan.
2) Perubahan sturuk frasa.
3) Perubahan bentuk kata adalah perubahan makna yang di timbulkan oleh prubahan bentuk.
4) Kalimat akan berubah makna jika strukturnya berubah.
2. Kesejarahan
Perhatikan penggunaan kata miring pada masa lalu dan bandingkan dengan pemakaian pada masa sekarang.
Prestasi orang itu berbobot (sekarang berkualitas)
Prestasi kerjanya mengagumkan(sekarang kinerja)
3. Kesosialan
Masalah sosial berpengaruh terhadap perubahan makna.sebelum tahun 1945 orang dapat berkata, gerombolan laki-laki menuju pasar, setelah tahun 1945, apalagi dengan munculnya pemberontak, kata gerombolan tidak dipakai bahkan ditakuti.
4. Kejiwaan
Perubahan makna karena faktor kejiwaan ditimbulkan oleh pertimbangan: (1) rasa takut, (2) kehalusan ekspresi, dan (3) kesopanan.pemakaian kata-kata tersebut dimaksudkan orang agar tidak menimbulkan masalah kejiwaan, misalnya : menderita, tidak takut, atau tidak menentang secara psikologis.
Perhatikan contoh berikut ini.
Tabu
Pelacur disebut tuna susila atau penjaja seks komersial (PSK)
Germo disebut hidung belang
Koruptor disebut penyalahgunaan jabatan
5. Bahasa Asing
Perubahan makna karena faktor bahasa asing, misalnya kata tempat orang terhormat diganti dengan VIP. Perhatikan contoh berikut ini.
Penuh warna, kalerful dari kata colourfull
6. Kata Baru
Kreativitas pemakai bahasa berkembang terus sesuai dengan kebutuhannya.kebutuhan terus mendorong untuk menciptakan istilah baru bagi konsep baru yang ditemukannya. Misalnya: chip, microsoftword, server, download, dan sebagaimya.
b. Denotasi dan Konotasi
Makna denotasi dan konotasi dibedakan berdasarkan ada atau tidaknya nilai rasa. Kata denotasi lebih menekankan tidak adanya nilai rasa, sedangkan konotasi bernilai rasa kias.
Makna denotasi yakni makna yang sesuai dengan hasil observasi menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman yang berhubungan dengan informasi faktual dan objektif, umpamanya, kata kursi tempat duduk yang berkaki empat.
Konotasi berarti makna kias, bukan makna sebenarnya. Makna konotasi dapat juga berubah dari waktu kewaktu.
Perhatikan contoh berikut ini.
1) Laporan anda harus diserahkan selambat-lambatnya 1 Juni 2004 (denotasi).
2) Laporan anda belum memenuhi sasaran.(Konotasi).
3) Penulis memanjatkan puji syukur atas selesainya laporan ini (konotasi).
4) Kepada tuhan penulis mengucapkan puji syukur atas penyelesaian laporan ini dengan baik dan tepat waktu (denotasi).
c. Sinonim
Sinonim adalah persamaan makna kata. Artinya, dua kata atau lebih yang berbeda bentuk, ejaan, dan pengucapannya, tetapi bermakna sama.
Perhatikan contoh kata-kata bersinonim dan hampir bersinonim berikut ini.
Hamil, buntingHasil, produksi, prestasi, keluaranKorupsi, mencuri
Jadi kesinoniman mutlak jarang ditemukan dalam perbendaharaan kata bahasa indonesia. Dua kata bersinonim atau hampir bersinonim tidak digunakan dalam sebuah frasa. Penggunaan kedua kata tersebut, misalnya:
(a) Kucing adalah merupakan binatang buas. (salah)
(b) Kepada Yth. Bapak Nurhadi (salah)
Penggunaan kata bersinonim dalam sebuah frasa tersebut salah, seharusnya:
(1) Kucing adalah binatang buas (benar)
(2) Kepada Bapak Nurhadi (benar)
Rangkuman
Diksi adalah ketepatan pilihan kata. Penggunaan ketepatan pilihan kata ini dipengaruhi oleh kemampuan pengguna bahasa yang terkait dengan kemampuan mengetahui, memahami, menguasai, dan menggunakan sejumlah kosa kata secara aktif yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat sehingga mampu mengkomunikasikannya secara efektif kepada pembaca atau pendengarnya. Indikator ketepatan kata antara lain: (a) mengkomunikasikan gagasan berdasarkan pilihan kata yang tepat dan sesuai kaidah bahasa indonesia, (b) menghasilkan komunikasi puncak (yang lebih efektif) tanpa salah penafsiran (c) menghasilkan respon pembaca atau pendengar sesuai dengan harapan penulis atau pembicara, dan (d) menghasilkan target komunikasi yang diharapkan. Selain ketepatan kata, pengguna bahasa harus pula memperhatikan kesesuain kata agar tidak merusak makna, suasana, dan situasi yang secara langsung. Syarat kesesuaian kata adalah sebagai berikut ini.Menggunakan ragam baku secara cermat dan tidak mencampuradukkan penggunaannya dengan kata yang tidak baku.Menggunakan kata yang berhubungan dengan nilai sosial dengan cermat.Menggunakan kata berpasangan (idiomatik) dan berlawanan makna dengan cermat.Mengunakan kata dengan nuansa tertentu.Menggunakan kata ilmiah untuk penggunaan karangan ilmiah, dan komunikasi nonilmiah.Menghindarkan penggunaan ragam lisan (pergaulan) dalam bahasa tulis.
KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL
Nama : Smart drianto mooduto
Nim : 291413026
Resume ilmu komunikasi verbal dan nonverbal
v Komunikasi Verbal
Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan dan maksud kita.bahasa verbal menggunakan katat-kata yang mempersentasikan berbgai aspek realitas individual kita. Konsekuensinya, kata-kata adalah abtraksi realitas kita yang tidak mampu menimbulkan reaksi yang merupkan totalitas objek atau konsep yang diwakili kata-kata itu misalnya, kata rumah, kursi, mobil, atau mahasiswa
A. ASAL-USUL BAHASA
Ada dugaat kuat bahasa nonverbal muncul sebelum bahasa verbal. Teroritikus kontemporer mengatakan bahwa bahasa adalah ekstensi perilaku social.bahasa ucap bergantung pada perkembangan kemampuanuntuk menempatkan lidah secara tepat,kemampuan ini mungkin berhubungan dengan kemampuan manusia lebih awal untuk mengartikulasikan isyarat-isyaratjari-jemari dan tangan yang memudahkan komunikasi verbal .
Dulu, nenek moyang kita yang juga disebut Cro Magnon ini tinggal di gua-gua. Mereka adalah pemburu dan pengumpul makanan yang berhasil. Ketika mereka belum mampu berbahasa verbal mereka berkomunikasi lewat gambar-gambar yang mereka pada tulang, tanduk, cadas, dan didinf gua yang banyak di temukan di Spanyol dan PrancisSelatan. Inilah sarana pertama yang dikenal manusia untuk merekam informasi.
B. FUNGSI BAHASA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Fungsi bahasa yang mendasar adalah untuk memahami atau menjuluki orang, objek dan peristiwa. Setiap orang punya nama untuk identifikasi social. Penamaan adalah dimensi pertama bahasa dan basis bahasa, dan pada awalnya itu dikakukan manusia sesuka mereka, yang lalu menjadi konvensi. Semakin luas kelasnya,semakin abstrak konsep tersebut semakin panjang hidup kita, sebenarnyabelajarmengabtrasikan segala sesuatu.
Apa yang akan terjadi jika manusia terisolasi, baik sengaja atau tidak, dari penggunan bahasa? Manusia hanya akan berbahasa jika diasuh dalam komunitas manusia. Manusia “diasuh” hewan seperti “manusia serigala” asal Hessia tahun 1349, “manusia beruang” asal Lithuania tahun 1661, dan “Si Liar Peter” asal hanover tahun 1724, tidak berbicara bahasa manusia karena tidak berhubungan dengan menusia.
C. KETERBATASAN BAHASA
Keterbatasan bahasa tersebut dapat kita uraikan sebagai berikut.
Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek
Kata-kata adalah kategori-kategori untuk merujuk pada objek tertentu : orang, benda, peristiwa, sifat dan lain sebagainya. Kata-kata sifat dalam bahasa cenderung di kantomis ( oposisi biner ), baik-buruk, kaya-miskin, siang-malam, dan sebagainya. Realitas sebenrnta tidak bersifat hitam-putih, tetapi terdiri dari jutaan corak abu-abu dan warna-warna lainya. Kualitas seseorang atau sesuatu yang ingin kita ungkapkan sebenarnya tidak sesederhana itu. Baik orang, benda atau peristiwa sebenarnya sulit untuk kita kategorikan sebagai baik atau buruk. Agar realitas yang kita ungkapkan lebih tepat, kita teradang menggunakan penguat sangat atau sekali
Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual
Kata-kata bersifat ambigu, Karen kata-kata mempresentasikan persepsi dan interpretasi orang-orang yang menganut latarbelakang social yang berbeda-bada. Meskipun terdapat pengetahusn yang komprehesifmengenai suatu subjek, akan slalu ada hal lain atau hal baru untuk dipertimbangkan. Kata Budayawan sangat ambigu, bisa diartikan cendekiawan (yang juga masih ambigu ) atau seniman kata-kata pling ambigu tentu saja adalah kosep-kosep abstrak serta kebebasan atau keadilan karena sulit didefinisikan, sehingga sering menimbulkan kontroversi.
Kata-kata mengundang bias budaya
Bahasa terikat oleh konteks budaya.dengan ungkpan lain, bahasa dapat dipandang sebagai perluasan budaya. Menurut Hipotesi Sapir-Whorf, sering juga disebut terori relatifitas linguistic,
Mencampurkan fakta, panefsiran dan penilian
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita mencampurkan fakta dan dugaan. Banyak peristiwa yang kita anggap fakta sebenarnya merupakan dugaan yang berdasarkan kemungkinan. Komunikasi kita akan lebih efektif kalau kita memisahkan pernyataan fakta dan dugaan.
D. KERUMITAN MAKNA KATA
Sistematika adalah ilmu mengenai makna kata-kata, suatu definsi S.I. Hayakawa tidaklah buruk bila orang-orang tidak menanggap bahwa pencarin makna kate mulai dan berakhir dengan melihatnya dalam kamus. Makna dapat pula di golongkan ke dalam makn:makna denotatif dan makn konotatif.mkna denotative adalah makna yang sebenarnya (factual),seperti yang kita temukan dalam kamus.karena itu.makna denotatif lebih bersifat public.sejumlah kata bermakna denotative,namun banyak kata juga bermakna konotatif,lebih bersifat pribadi,yakni makna di luar rujukan objektifnya.dengan kata lain,makna konotatif lebih bersifat subjektif dan emosional dari pada makna denotative.Sebagai contoh secara denotatif,mobil adalah kenderaan beroda empat.Namun mobil mungkin memberi makna khusus bagi seseorang.misalnya kemarahan seseorang yang baru di pecat dari sebuah pabrik mobil.
E. NAMA SEBAGAI SIMBOL
Nama dapat melambangkan status,cita-rasa budaya, untuk memperoleh citra tertentu atau sebagai hoki.
Nama adalah bagian dari konsep-diriyang sangat penting, bahkan juga menunjukan kesadaran seseorang. Nama jelas bersifat simbolik. Nama yang di anggap bagus atau keren menimbulkan kesan yang positif pada pendengar atau pembaca nama itu.
Penciptaan baha khusus ini memiliki fungsi tertentu bagi kelompok penggunanya. Sebagai kontra budaya dan sarana pertahanan diri, terutama bagi kelompok.
F. BAHASA GAUL
Orang-orang yang punya latar belakang social budaya berbeda lazimnya berbicara dengan cara berbeda.perbedaan ini boleh jadi menyangkut di alek,intonasi,kecepatan,volume (keras atau lemahnya),dan yang pati adalah kosakatanya.cara bicara danv pilihan kata ilmuwan berbeda dengan cara bicara orang batak.bahasa yang di gunkan dalam suatu lingkungan sering tidak berfungsi bila di gunakan dalam lingkungan lain.
Sejumlah kata atau istilah punya arti khusus,unik,menyipang,atau bahkan bertentangan dengan arti yang lazim ketika di gunakan oleh orang-orang dari subkultur tertentu.bahasa subkultur ini di sebut bahasa khusus (special language),bahasa gaul atau orgot meskipun orgot sebenarnya merujuk pada bahasa khas yang digunakan setiap komunitas atau subkultur apa saja (termaksud kelompok seniman),orgot lebih sering merujuk pada bahasa rahasia yang di gunakan kelompok (deviant group),seperti kelompok preman,dan lain sebagainya.Kata monster berarti sukses besar (bukan raksasa) dalam subkultur music cadas (rock) di amerika.Dalam bahasa khusus subkultur kulit hitam di amerika (disebut ebonics),bad berarti sangat bagusV (bukan jelek).
Penciptan bahasa khusus ini memiliki fungsi tertentu bagi kelompk penggunanya.pertama,sebagai kontrabudaya dan sarana pertahanan diri,terutama bagi kelompok yang hidup di lingkungan yang memusuhi mereka.mereka berkomunikasi dengan bahsa gaul mereka yang tidak dapat di pahami kelompok luar.kedua,orgot berfungsi sebagai sarana kebencian kelompk tersebut terhadap budaya dominan,tanpa di ketahui kelompok dominan dan di hokumoleh mereka.ketiga,orgot berfungsi sebagai sarana memelihara identitas dan solidaritas kelompok.Argot memungkinkan mereka mengenal orang dalam dan membedakan mereka dengan orang luar.
BAHASA WANITA DAN BAHASA PRIA
Komunikasi wanita ini juga ditandai dengan kesederajatan, yakni untuk mencapai kesamaan pengalaman. Terdapat juga perbedaaan pragmatic antara bahasa wanita dan bahasa pria. Beberap-a penelitia telah dilakukan untuk menetahiui efek aspek-aspekbahasa wanita. Wanita menggunakan lebih banyak pertayaan dari pada pria dan mereka menggunakanya sebagai strategi pemeliharaan percakapan.pria cenderung tidak mengakui apa yang di katakan sebelumnya,melainkan menyatakan pendapatnya.karena perbedaan gaya ini,wanita mungkin merasa bahwa komentrar mereka di abaikan sementara pria merasa bahwa mengubah topic secara implisit menyatakan persetujuan.pria cenderung mengubah topic secara tiba-tiba,sementara wanita mengubah topic secara bertahap.
H. RAGAM BAHASA INGGRIS
Orang inggris menggunakan bahasa kata knock up yang berarti mengunjungi, tetapi kata tersebut berarti menghamili. Orang inggris biasanya berbicara berbunga-bunga,banyak eufemisme, dan “sok getleman”. Ragam Inggris orang Filipina juga Khas, karena pengaruh bahasa Spanyol.
I. PENGALIHAN BAHASA
Peredaan bahasa dapat menimbulkan kesulitan lebih lanjut jauh dari pada sekedar kekeliruan penerjemahan. Sejumlah kata dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Ingris, namun dalam bahasa Indonesia mengalami perluasan makna
J. KOMUNIKASI KONTEKS-TINGGI VS KOMUNIKASI KONTEKS-RENDAH
Dua suku yang komunikasinya konteks-tinggi adalah suku sunda dan suku jawa. Gaya timur ini sering mengesalkan orang barat yang menjadi orang mitra komunikasi mereka. Keengan untuk berterus-terang ini boleh menjdi salah satu perwujudan obsesi untuk senantisa menjaga harmoni dengan orang lain.
Bab 7 : komunikasi nonverbal
Menurut Knapp dan Hall, isyarat nonverbal sebagaimana symbol verbal, jarang punya makna denotative yang tunggal. Salah satu factor yang mempengaruhinya adalah konteks tempat perilaku berlangsung. Secara sederhana pesan nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata.
Beberapa subkultur tari dan music menunjukan kekhasan perilaku nonverbal penari atau penyanyinya ketika mereka sedang menari atau menyanyi. Ada dugaan bahwa bahasa noverbal sebangun dengan bahasa verbalnya.
Ada dugaan bahwa bahasa nonverbal sebangun dengan bahasa verbalnya.artiny pada dasarnya suatu kelompok yang punya bahasa verbal khas juga di lengkapi dengan bahasa nonverbal khas yang sejajar dengan bahasa verbal tersebut.
A. Fungsi komunikasi nonverbal
Dilihat dari fungsinya, perilaku nonverbal mempunyai beberapa fungsi:
Emblem : gerakan mata tertentu merupakan symbol yang memiliki kesetaraan dengan symbol verbal.Illustrator : pandangan kebawah menunjukan depresi atau kesedihan.Regulato : kontak mata berarti saluran percakapan terbuka.Penyesuai : kedipan mata yang cepat meningkat ketika orang berada dalam tekanan.Affeck display : pembesaran manic mata ( pupil dilation ) menunjukan peningkatan emosi.
Istilah nonverbal biasanya di gunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata terucap dan tertulis.pada saat yang sama kita harus menyadari bahwa banyak perisitwa dan perilaku nonverbal ini di tafsirkan melalui symbol-simbol verbal.dalam pengertian ini,perisitwa dan perilaku nonverbal ini tidak sungguh-sungguh bersifat nonverbal.
B. Klasifikasi pesan nonverbal
Kita dapat mengklasifikasikan pesan-pesan nonverbal ini dengan berbagai cara. Jurgen Ruesch mengklasifikasikan isyarat nonverbal menjadi 3 bagian. Pertama, bahasa tanda acuan jempol untuk menunpang mobil secara gratis; bahasa isyarat tuna rundu; kedua, bahasa tindakan semua bahasa tubuh yang kita gunakan secara eksklusif untuk memberikan sinyal, misalnya, berjalan; dan ketiga, bahasa objek pertunjukan benda, pakaian, dan lambang nonverbal bersifat public lainnya seperti ukuran ruangan, bendera, gambar, music, dan sebagainya, baik secara sengaja maupun tidak.
BAHASA TUBUH
Bahasa tubuh adalah kinesika suatu istilah yang diciptkan seorang perintis bahasa nonverbal. Semua angota tubuh dapatdigunakan sebagai isyarat simbolik. Karena kita hidup, semua anggota badan kita senantiasa bergerak.
Isyarat tangan
Isyarat tangan atau berbicara dengan tangan termasuk apa yang disebut emblem, yang dipelajari yang punya makna dalam suatu budaya atau dalam suatu budaya atau sub kultur.
Gerakan kepala
Di banyak Negara, orang yang duduk sambil menegakkan kepala dihadapan orang yang berbicara berarti memperhatikan si pembicara.
Postur tubuh dan posisi kaki
Postur tubuh memenang mempengaruhi citra-berdiri. Beberapa penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara fisik dan rakter atau temperamen. Penghargaan terhadap postur tubuh di anggap “baik” itu terutaa lebih menonjol di kalangan wanita.
Ekspresi wajah dan tatapan mata
Kontak mata punya dua fungsi dalam komunikasiantar pribadi. Pertama : pengatur, untuk member tahu orang lain apakah anda akan melakukan hubungan dengan orang itu atau menghindarinay. Kedua : ekspresif, member tahu orang lain bagaimnana perasaan anda terhadapnya
Ekspresi wajah dan tatapan mata
Ekspresi wajah merupaka perilaku nonverbal utama yang mengekspresikan keadaan emosional seseorang . sebagian pakar mengakui terdapat beberapa keadaan emosiaonal yang dikomunikasikan oleh ekspresi wajah yang tampaknya dipahami secara universal.
SENTUHAN
Studi tentang sentuh-menyentuh disebut haptika. Sentuhan, seperti foto, adalah perilaku nonverbal yang multimakna, dapat menggantikan seribu kata.
PARABAHASA
Parabahasa,atau vokalika,merujuk pada aspek-aspek suara selain ucapan yang dapat di paami. Dengan mempertimbangkan para bahasa, kita harus mengantisipasi bahwa kata yang sama dapat dimaknai secara berbeda bila diucapkan dengan cara yang berbeda.
PENAMPILAN FISIK
Perhatian pada penampilan fisik tampaknya universal. Menurut suatu penelitian perempuan yang berlipstik sebagai kelebihan, gemar berbicara, dan lebih berminat pada lawan jenis.
Busana
Nilai-nilai agama, kebiasaan tuntutan lingkungan, nilai kenyamanan, dan tujuan pencitraan, semua itu mempengaruhi cara kita berdandan. Pakaian, khususnya modelnya,jelas mengkomunikasikan sesuatu.
Karakteristik fisik
Karakteristik fisik seperti daya tarik, warna kulit, rambut, kumis, jenggot, dan lipstick, jelas dapat mengkomunikasikan sesuatu.
BAU-BAUAN
Perbedaan persepsi atas bau-bauan dapat menimbulkan kesalapahaman ketika orang-orang berbeda budaya berkominikasi.
ORIENTASI RUANG DAN JARAK PRIBADI
Setiap budaya cara khas dalam mengkonseptualisasikan ruang, baik di dalam rumah. Di luar rumah atau pun dalam berhubungan dengan orang lain.
Ruang pribadi vs ruang public
Untuk membuktikan lebih seksama bahwa setiap orang mempunyai ruang pribadi ini – bila anda laki-lakia – hampirilah seorang wanita yang tidak anda kenal (yang biasanya ruang pribadinya lebih besar dari pada ruang pribadi orang yang anda kenal) sedekat mungkin dengan anda.
Ruang pribadi kita identik dengan “wilayah tubuh” (body territory), satu dari empat kstegori wilayah yang di gunakan manusia berdasarkan perspektif Lyman dan Scott. Saat kita kuliah atau belajar di perpustakaan, sering kita menaru buku di meja atau meletakan jaket atau tas di kursi, sebagai tanda meja dan kursi itu adalah “milik” kita.
Posisi duduk dan pengaturan ruangan
Secara umum dapat dikatakan, semakin formal penataan ruang, semakin formal pulalah komunikasi yang dikehendaki.
KONSEP WAKTU
Waktu menentukan hubungan antar manusia. Pola hidup manusia dalam waktu dipengaruhi oleh budayanya. Waktu berhubungan erat dengan perasaan hati dan perasaan manusia. Waktu menentukan hubungan antar manusia. Pola hidup manusia dalam waktu di pengaruhi oleh budayannya.
DIAM
Ruang dan waktu adalah bagian dari lingkungan kita yang juga dapat diberi makna. Tidak ada suatu yang disebut ruang osong tau waktu kosong. Selalu ada sesuatu untuk diluhat, sesuatu untuk di dengar. Dalam hubungan manusia tragedy mulai kapan ketika ada kesalah pahaman mengenai kata-kata, namun ketika diam tidak dipahami.
WARNA
Kita sering menggunakan warna untuk menunjukan suasana emosional, cita rasa, afiliasi politik, dan bahkan mungkin keyakinan agam kita. Di Indonesia, warna merah muda adalah warna feminism. Dalam tiap budaya terdapat konveksi tidak tertulis mengenai warna pakaian yang layak dipakai ataupun tidak.
ARTEFAK
Artefak adalah benda apa saja yang dihasilkan kecerdasan manusia. Aspek ini merupakan perluasan lebih jauh dari pakaian dan penampilam yang telah kita bahas sebelumnya.
Kategori
- Masih Kosong
Arsip
Blogroll
- Masih Kosong