ARSIP BULANAN : April 2014

tugas etika dan filsafat komunikasi

15 April 2014 10:14:54 Dibaca : 103

Tugas

MERISENSI BUKU

(PERSPEKTIF TEORI-TEORI KOMUNIKASI)

Penulis : Adianto Elvinaro dan Anees Q. Bambang.2007.

Penerbit : Simbiosa Rekatama Media,Bandung

DI SUSUN

NAMA : SMART DRIANTO MOODUTO

NIM : 291413026

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2013/2014

BAB I

PENDAHULUAN

Syukur Alhamdulillah pembuat panjatkan kehadirat Allah swt, karena hanya berkat izin dan rahmatnya sehingga tugas mata kuliah filsafat dan etika komunikasi selesai. Tugas ini di buat untuk kepentingan MK.

Saya menyadari dalam tugas ini masih terdapat kekurangan dan kekeliruan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritikan dari pembaca yang sifatnya membangun guna kesempurnaan tugas ini. Akhirnya, semoga makalah ini dapat membantu teman-teman dalam memahami setiap materi dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

(RESENSI BUKU)

Perspektif teori-teori komunikasi

Perspektif adalah suatu pandang terhadap sesuatu. Cara kita memandang sesuatu atau pendekatan yang kita gunakan dalam mengamati kenyataan akan menentukan pengetahuan yang kita peroleh. Contohnya pengetahuan kita tentang mobil dari perspektif ekonomi berbeda dari perpektif artistic, social, dan sebagainya. Perspektif pada satu sisi menyerap benda itu sekaligus makna dari pengetahuan tentang benda itu dalam kerangka epistemologis.

Perspektif adalah cara memandang atau cara kita menentukan sudut pandang ketika mengamati sesuatu. Perspektif pada buku ini, memberikan sejenis skema atau petunjuk mengenai sudut pandang mana yang akan kita gunakan untuk meneliti kebenaran peristiwa komunikasi.

Nilai perspektif kita tidak terletak dalam nilai kebenarannya atau berapa baik iamencerminkan realitas yang ada. Konsekuensi dari penggunaan perspektif adalah kearifan untuk menyatakan bahwa apa yang kita ketahui sekarang bukanlah mutlak, melainkan adanya pemahaman yang di ciptakan manusia.

Konsekuensi lain adalah bahwa kita sebenarnya tidak menemukan realitas, melainkan menciptakan realitas.

Konsekuensi lain adalah bahwa tidak sebenarnya tidak menemukan realitas, melainkan “menciptakan” realitas. Penggunaan perspektif mewajibkan kita untuk toleran pada perbedaan cara pandang, juga arif dalam menggunakan berbagai metode.

Perspektif-perspektif ilmu komunikasi

1. Realisme

Realisme beranggapan bahwa benda-benda atau objek yang diamati sebagai apa adanya, telah berdiri disana secara benar, tanpa Campur tangan ide manusia. Misalnya, pengetahuan seorang bahwa “burung itu putih”adalah benar-benar bila dalam kenyataanya memang burung itu putih dan tidak berwarna lain.

2. Nominalis

Nominalis adalah eksternal pada persepsi individu, tersusun tidak lebih dari sekedar nama, konsep dan label yang digunakan untuk membuat struktur realitas.

3. Konstruksional

Konstruktivisme tidak bertujuan mengerti realita, tetapi lebih hendak melihat bagaimana kita menjadi tahu akan sesuatu.

Terakhir adalah teori kritis. Teori ini m,encoba membongkar kepentingan atau ideology yang berdiri di balik fenomena social. Karna itu teori ini tidak sekedar melakukan observasi, melainkan juga memberikan kritik terhadap terhadap phenomena social.

Semua perspektif dan teori ini memiliki kelemahan dan kelebihannya. Itulah sebabnya panggunaan nama perspektif dipilih. Teori stuktural fungsional dapat menjelaskan kategri-kategori umum dan hubungan diantara variabel dalam system social.

Teori interpretif kuat dalam menampilkan makna-makna ekspresif individual teks dan struktur social. Teori kritis menekankan nilai-nilai atau kepentingan dari satu peristwa.

Positivisme adalah aliran positvisme yang lebih memfokuskan diri pada logika dan bahasa ilmiah. Prinsip yang diyakini oleh kaum positivisme adalah prinsip isomorfi. Yaotu adanya hubungan mutlak antara bahasa dan dunia nyata.

Positif berarti apa yang berdasarkan fakta objektif. Secarah tegas, yang fositif berarti yang nyata, yang pasti, yang tepat, yang berguna, serta yang mengklaim memiliki kesahihan mutlak. Sedangkan kebalikan dari positif adalah yang khayal, yang meragukan, yang kabur, yang sia-sia dan yang mengklaim memiliki kesahihan relative.

Positivisme adalah aliran filsafat ilmu yang didasarkan atas keyakinan atau asumsi-asumsi dasar: 1. Realisme 2. Dulisme 3. Eksperimental.

Positivisme logis memiliki pengaruh yang cukup penting pada perkembangan ilmu komunikasi. Pernyataan yang dapat diverifikasikan/ diklasifikasikan adalah pernyataan yang menggambarkan kenyatan, bila suatu pernyataan sesuai dengan kenyataan maka ia benar dan sebaliknya.jenis yang terakhir adalah ucapan yang tidak bermakna, yaitu ucapan atau pernyataan yang tidak bisa dicarikan buktinya dalam kenyataan.

Model yang dikembangkan dari perspektif ini adalah model komunikasi linear dan model peluru. Teori ini mengandaikan bahwa pesan itu seperti peluru, yang ketika di tembak oleh si pengirim pesan, penerimanya tidak dapat mengelak dan karenanya secara serta merta menghasilkan efek langsung.

Perspektif Post Possitivisme: Kritik terhadap Positivisme

Post-Positivisme

Post-Positivisme merupakan pemikiran yang menggugat asumsi dan kebenaran-kebenaran positif.

Post-positivisme dalam penelitian social dan komunikasi

Post-positivisme dalam penelitian social dan komunikasi lebih meletakkan penolakannya pada gagasan tentang keyakinan positivisme mengenai kebenaran absolut, tentang landasan mutlak sebuah observasi, dan asumsi tentang akumulasi pengetahuan yang tak berubah.

Struktur dan fungsi teori dalam perspektif post-positivisme

Struktur teori perspektif post-positivismeteori yang digunakan dalam penelitian adalah teori yang telah dikonstruksikan sedemikian rupa, bukan diterima sedemikian rupa.

Fungsi teori perspektif post-positivisme fungsi teori dalam kebanyakan pemikiran kalangan post-positivisme adalah menentukan beberapa keteraturan atas pengalaman yang tak teratur.

Kriteria evaluasi dan perbandingan teori kriteria-kriteria fungsi ini bukan merupakan aturan yang menetapkan pilihan, tetapi merupakan nilai-nilai yang memengaruhinya.

Proses perkembangan teori metode ilmiah berbeda dengan metode naïf. Metode naïf yang dimaksud adalah cara-cara kita meneliti suatu masalah yang hanya berdasarkan kebiasaan, atau tanpa metode yang jelas.

Manusia bukanlah benda yang ketika diteliti hanya menyajikan efek yang sama, manusia itu hidup dan dapat mengonstruksi tanggapan tertentu ketika menelti.

Perspektif interpretif

Sudut pandang teori-teori ini tidak mereflesikan diri yang lengkap dari pemikir interprentif hingga sekarang, sudut pandang tersebut cukup mewakili dan memberikan gambaran mengenai perspektif interpretif.

Pandangan dasar pembentukan perspektif interprektif . yaitu hermeneutika, fenemologi, dan interpretif. Tiga pandangan ini mendasari metodeilmu social yang khas.

Pemikiran fenomenologi bukan merupakan sebuah gerakan pemikiran yang koheren.

Hermeuneutika

Hemeneutika mengajukan metode pemahaman terhadap dunia kehidupan. Hemeneutika mengegaskan bahwa fenomena khas manusia adalah bahasa.

Interaksionisme Simbolik

Teori interaksionisme simbolik berorientasi pada prinsip bahwa orang-orang merespons makna yang mereka bangun sejauh mereka berinteraksisatu sama lain.

Teori interpratif dalam komunikasi

Prinsip-prinsipn mereka menjadi inti dari sudut pandang teori interpretif. Prinsip-prinsip itu adalah pentingya (1) pengalaman subjektif, (2) kreasi intersubjektif dalam makna, (3) pemahaman sebagai tujuan akhir dalam riset social, dan (4) ketidakpisahan antara yang tahu dan tidak diketahui.

Struktur dan fungsi teori interpretif

General interpretive theories mencoba untuk menciptakan pemahaman mengenai proses dimana komunikasi berfungsi dalam interaksi intersubjektif.

Pentingnya pengalaman dalam proses pengetahuan ini membuat proses konstruksi membutuhkan beberapa kemampuan sebagai berikut: - kemamuan mengigat dan mengungkapkan kembali pengalaman. – kemampuan membandingkan, mengambil keputusan, mengenai persamaan dan perbedaan. – kemampuan untuk lebih menyukai pengalaman yang satu dengan lainnya.

Teori konstruksivis atau konstrukvisme adalah pendekatan secara teoritis. Teori konstruktivisme menyatakan bahwa individu menginterpretasikan dan beraksi menurut kategori dari pikiran.

Ilmu komunikasi dalam perspektif konstruktivisme hanya mulai mempertimbangkan konstruksi namun juga menyediakan cara penelitian yang lebih khas.

Prespektif teori kritis

Krtik saya di ajukan pada dogmatism saja, yaitu pengandaian bhwa kemungkinan membuat suatu kemajuan dengan pengetahuan filofis yang terdiri atas konsep-konsep yang diaarahkan oleh prinsip-prinsip.

Pendekatan teori kritis pada kominikasi

Perspektif teori kritis melihat masayarat sebagai satu system kelas. Masyarakat dipandang sebagai suatu system nominasi, dan media adalah salah satu bagian dari system nominasi tersebut.

Media bagi teori perspektif teori kritis terdapat ideolgi yang terembunyi, karena itu riset atas tidak bisa menyingkirkan prasangkan melainkan harus sadar kepentingan tertentu.

Perspektif teori kritis adalah upaya membongkar ideology dominan yang menindas. Ideology dalam hal ini dapat dipahami sebagai relasi kekuasaan yang ada di luar suatu kelas.

Melalui perspektif kritis ini tidak menemukan ilmu komunikasi yang lebih berwarna lagi. Tidak hanya ditentukan oleh konstruksi budaya, atau kognis seseorang, komunukasi ternyata mengandung ideologi tertentu.

BAB III

PENUTUP

Kemunculan televisi atau internet misalnya merupakan perubahan social yang berpengaruh pada perubahan studi tentang pesan dan pengaruhnya. Ada beberapa perubahan lain yang mendorong perkembangan studi komunikasi. Misalnya penemuan teori meme (memetika).

Semoga dengan apa yang saya tuliskan ini bermanfaat, setidaknya menambah pengetahuan mengenai jenis-jenis fotondan tehnik pemotretan meski sedikit yang kami cantumkan pada makalah kami. Semoga dapat membantu bagi yang membutuhkan. Amiin.

DAFTAR PUSTAKA

Adrianto Elvinano dan Anees Q. Bambang.2007. filsafat ilmu komunikasi. Simbiosa rekatama media, bandung.

Tugas MK Dasar-Dasar Fotografi

06 April 2014 20:14:43 Dibaca : 169

Tugas

DASAR-DASAR FOTOGRAFI

( Jenis-Jenis dan Tehnik Foto)

DI SUSUN

NAMA : SMART DRIANTO MOODUTO

NIM : 291413026

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2013/2014

BAB I

PENDAHULUAN

Karya foto pertama di dunia ini adalah foto sebuah pemandangan yang tampak dari jendela sebuah ruang kerja. Ini adalah sebuah awal, sebuah titik dimana era fotografi yang sekarang begitu luas dimulai. Setelah foto pertama yang yang dapat digolongkan ke fotografi panorama atau pemandangan, fotografi berkembang sebagai media dokumentasi. Lebih dari itu, fotografi berkembang lebih pesat lagi. Hingga saat ini, kita ketahui bahwa jenis-jenis foto sangat beragam.

Fotografi merupakan merupakan kegiatan yang bukan hanya sekedar membidik obyek yang akan kita rekam dan kemudian menekan tombol shutter pada kamera. Dalam halnya menciptakan sebuah foto kita harus mempunyai suatu ide atau konsep yang cemerlang agar tidak mengalami suatu kesulitan saat memotret dan yang tidak kalah pentingnya adalah memahami tentang komposisi, ketajaman dan pencahayaan atau teknis. Dalam hal ini tentu kita harus mengetahui jenis-jenis foto dan tehnik pemotretan sehinnga tidak menggalami kesulitan pada saat kita di lapangan. Mengenal lebih jauh tentang jenis-jenis dan tehnik fotografi kita harus belajar tentang itu.

BAB II

PEMBAHASAN

JENIS – JENIS FOTO DAN TEHNIK PEMOTRETAN

A. JENIS-JENIS FOTO

Mata kuliah dasar-dasar fotografi ini agar kita dapat mengenal beberapa jenis foto sebagai referensi agar lebih memperdalam pengetahuan dalam dunia fotografi. Jenis-jenis foto yang saya buat ini dalam bentuk makalah hanya sebagai pengelompokan secara garis besar, yang semoga dapat teman-teman membantu mempermudah kita dalam mengenal sebuah karya fotografi dan jenis-jenis foto, dan ini bukan merupakan suatu penggolongan yang paten untuk menghasilkan karya foto. Jeis-jeis fotografi terbagi atas beberapa bagian.

1. FOTO MANUSIA

Foto manusia adalah suatu karya foto yang obyek merupakan maluk hidup terutamanya manusia, baik itu merupakan anak-anak sampai orang tua, muda maupun tua. Unsur utama dalam foto ini adalah manusia, yang dapat menawarkan nilai dan daya tarik untuk divisualisasikan. Foto ini dibagi lagi menjadi beberapa kategori yaitu :

Contoh foto manusia

a. Portrait

Portrait adalah suatu karya foto yang berupa penampilkan ekspresi dan karakter manusia dalam kesehariannya. Karakter manusia yang berbeda-beda akan dapat menawarkan image tersendiri terutama dalam membuat karya foto portrait. Tantangan dalam membuat foto portrait adalah kita dapat menangkap ekspresi obyek (mimic, tatapan, kerut wajah) yang mampu dapat memberikan kesan emosional dan menciptakan karakter seseorang.

Contoh foto portrait

b. Human Interest

Human Interest dalam karya fotografi adalah suatu karya foto yang menggambarkan kehidupan manusia atau interaksi manusia dalam kehidupan sehari-hari serta mengekspresi emosional yang memperlihatkan seseorang manusia dengan masalah kehidupannya, yang sebagaimana kesemuanya itu membawa rasa ketertarikan dan rasa simpati bagi para orang yang menikmati karya foto tersebut.

Contoh foto human interest

c. Panggung

Stage Photography adalah semua karya foto yang menampilkan semua aktivitas dan gaya kehidupan manusia yang merupakan bagian dari sebuah budaya dan dunia entertainment untuk dieksploitasi dan menjadi bahan yang menarik untuk divisualisasikan dalam bentuk karya foto.

Contoh foto stage photograhy

d. Sport

Foto Sport atau foto olahraga adalah jenis karya foto yang menangkap aksi menarik dan spektakuler dalam pertandingan atau event dan pertandingan olah raga. Jenis karya foto ini akan membutuhkan suatu kecermatan dan kecepatan seorang fotografer dalam menangkap momen terbaik yang dilalakukan oleh pemainan tersebut agar menarik para penikmat foto tersebut.

Contoh foto sport

2. FOTO NATURE

Foto nature adalah suatu foto karya yang obyek utamanya adalah benda dan makhluk hidup alami seperti hewan, tumbuhan, gunung, hutan dan lain-lain. . Unsur utama dalam foto ini adalah hewan, tumbuhan, gunung, hutan. Dan lain-lain yang dapat menawarkan nilai dan daya tarik untuk divisualisasikan. Foto ini dibagi lagi menjadi beberapa kategori yaitu :

a. Foto Flora

Jenis foto ini adalah suatu karya dengan obyek utama tanaman dan tumbuhan dikenal dengan jenis foto flora. Ada berbagai jenis-jenis tumbuhan atau tanaman dengan segala keanekaragamannya menawarkan nilai keindahan dan daya tarik untuk direkam dengan kamera.

Contoh foto flora

b. Foto Fauna

Foto fauna adalah suatu jenis karya foto dengan berbagai jenis binatang sebagai obyek utama. Foto ini menampilkan daya tarik dunia binatang dalam aktifitas dan interaksinya, keanekaragaman fauna yang menawarkan nilai keindahan dan daya tarik untuk direkam dengan kamera.

Contoh foto fauna

c. Foto Lanskap

Foto lanskap adalah suatu jenis karya foto yang begitu populer seperti foto manusia. Foto lanskap merupakan karya foto bentangan alam yang terdiri dari unsur langit, daratan dan air, sedangkan manusia, hewan, dan tumbuhan hanya sebagai unsur pendukung dalam foto ini. Ekspresi alam serta cuaca menjadi moment utama dalam menilai keberhasilan membuat foto lanskap. Keanekaragaman alam di Indonesia yang menawarkan nilai keindahan dan daya tarik untuk di rekam kamera.

Contoh foto lanskap

3. FOTO ARSITEKTUR

Pada saat anda berpergian akan menjumpai bermacam-macam bangunan-bangunan dalam berbagai ukuran, bentuk, warna dan desain. Dalam jenis katya foto ini kita harus menampilkan keindahan dari suatu bangunan baik dari segi sejarah, budaya, desain dan konstruksinya. Memotret suatu bangunan dari berbagai sisi dan menemukan nilai keindahannya menjadi sangat penting dalam membuat foto ini. Foto arsitektur ini tak lepas dari hebohnya dunia arsitektur dan teknik sipil sehingga jenis foto ini menjadi cukup penting peranannya.

Contoh foto arsitektur

4. FOTO STILL LIFE

Foto still life adalah suatu karya foto yang menciptakan sebuah foto dari benda atau obyek mati. Membuat gambar itu sendiri dari benda mati menjadi hal yang menarik dan tampak HIDUP, komunikatif, ekspresif dan mengandung pesan yang akan disampaikan merupakan suatu bagian yang paling penting dalam penciptaan karya foto still life. Foto still life bukan hanya sekadar menyalin atau memindahkan obyek ke dalam film dengan cara seadanya, karena bila hanya seperti itu yang dilakukan, namanya adalah mendokumentasikan. Jenis still life merupakan jenis kaya foto yang menantang dan menguji kreatifitas, imajinasi, dan kemampuan teknis kita.

Contoh foto still life

5. FOTO JURNALISTIK

Foto jurnalistik adalah suatu karya foto yang dipergunakan untuk kepentingan pers atau kepentingan informasi. Dalam penyampaian suatu pesannya, harus terdapat caption (tulisan yang menerangkan isi foto) sebagai bagian dari penyajian jenis foto ini. Jenis foto ini sering kita jumpai dalam media massa (Koran, majalah, bulletin, dll).

Contoh foto jurnalistik

2. TEKNIK DASAR PEMOTRETAN

Setelah kita mengenal jenis-jenis foto, inilah sekarang saatnya untuk kita mengetahui bagaimana cara memotrer untuk menghasilkan sebuah karya foto yang bagus. Seorang fotografer pada awalnya harus menguasai kamera dan bagaimana cara kerja kamera tersebut.

1. Focusing

Kata FOCUSING dalam fotografi adalah suatu proses dimana penajaman imaji pada suatu bidang tertentu suatu obyek pemotretan. Focusing adalah suatu teknik paling dasar tetapi begitu penting, karena untuk mendapatkan suatu karya gambar yang tajam dan jelas kita harus melakukan focusing secara tepat. Pemilihan suatu bidang atau titik tertentu dalam suatu obyek foto akan menentukan kesan yang mendalam pada sebuah foto. Obyek yang akan kita hadapi dalam pemotretan tidak hanya sekedar benda diam saja, tetapi kita juga harus akan dihadapkan pada benda bergerak seperti olahraga dan lain-lian, hal itu tentu akan sangat berpengaruh pada tingkat kesulitan dalam focusing. Untuk itu tahap pembelajaran, lakukanlah focusing pada benda diam dahulu hingga kita memahami tehnik focusing dengan tepat.

- Pengaturan Speed

Suatu proses pembakaran negatif di dalam kamera kita harus mendapatkan imaji tertentu yang dipengaruhi oleh cara kerja dan kecepatan rana kamera. Untuk kita bisa menentukan agar kecepatan rana kamera saat pembakaran dengan pengaturan speed. Semakin tinggi speed atau high speed tentu yang kita pakai maka akan semakin cepat pula rana bekerja dan sebaliknya, semakin rendah speed atau low speed yang kita pakai maka tentu akan semakin lambat pula rana bekerja. Dalam dunia fotografi terdapat istilah pencahayaan normal atau normal eksposure,pencahayaan rendah atau under eksposuredanpencahayaantinggi atau over eksposure. Pencahayaan normal adalah suatu dimana kita menentukan speed dan diafragma yang tepat untuk mendapatkan gambar seperti pada keadaan obyek foto yang sebenarnya. Over eksposure (pencahayaan tinggi) adalah kompensasi pada pengaturan speed untuk mendapatkan intensitas pencahayaan yang lebih banyak daripada pencahayaan normal dan gambar yang dihasilkan pun lebih terang daripada kondisi aslinya. Under eksposure (pencahayaan rendah) adalah kompensasi pencahayaan pada pengaturan speed untuk mengurangi intensitas cahaya dibawah pencahayaan normal. Under eksposure sering digunakan ketika kondisi cahaya dalam pemotretan terlalu keras sehingga pengkompensasian akan diperlukan untuk mendapatkan gambar yang lebih maksimal.

- Pengaturan Diafragma

Sebuah karya foto yang menarik adalah dimana foto tersebut terdapat dimensi ruang atau kesan mendalam. Fasilitas diafragma pada lensa kamera berperan penting dalam mengatur pemisahan antara bidang background dan obyek utama. Diafragma juga menetukan seberapa luas ruang tajam pada foto. Semakin kecil bukaan diafragma semakin luas ruang tajam yang bisa kita dapatkan dan semakin besar bukaan diafragma maka semakin sempit ruang tajam dalam foto.

BAB III

PENUTUP

Dari apa yang saya tuliskan dalam makalah ini, sebebenarnya terdapat keterbatasan, yakni penjelasannya kurang lengkap dalam makalah ini, terutama lagi tidak semua pula tehnik pemotretan yang kami tuliskan pada makalah ini, hanya beberapa saja yang saya anggap penting dalam bidang keilmuan yang saya tuliskan..

Tapi, bukan berarti saya tidak dapat mempelajari tehnik-tehnik pemotretan mereka yang tersisa saat ini, kita juga dapat mempelajari jenis-jenis foto yang muncul setelah zaman modern dan dengan sebab ini pula banyak jenis-jenis foto baru yang mereka tuliskan sehingga kita sebagai orang komunikasi tidak kehilangan akan keilmuan-ilmuan yang lama..

Semoga dengan apa yang saya tuliskan ini bermanfaat, setidaknya menambah pengetahuan mengenai jenis-jenis fotondan tehnik pemotretan meski sedikit yang kami cantumkan pada makalah kami. Semoga dapat membantu bagi yang membutuhkan. Amiin.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?q=foto+portrait&client=firefox-

https://www.google.com/search?q=foto+human interest&client=firefox-

https://www.google.com/search?q=foto+budaya gorontalo&client=firefox-

https://www.google.com/search?q=foto+ sepak bola gorontalo&client=firefox-

https://www.google.com/search?q=foto+ ganja&client=firefox-

https://www.google.com/search?q=foto+ kadar spirmen&client=firefox-

https://www.google.com/search?q=foto+ bonepantai&client=firefox-

https://www.google.com/search?q=foto+ arsiktektur&client=firefox-

https://www.google.com/search?q=foto+ jurnalistik&client=firefox-