ARSIP BULANAN : March 2014

Karya dan Pemikiran Filsafat Para Tokoh

30 March 2014 23:31:56 Dibaca : 973

 

tugas

KARYA dan PEMIKIRAN FILSAFAT PARA TOKOH

RATRIE NUR RAHMAH

291 414 030

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2014

Abstrak

Filsafat Islam ialah hasil daya upaya umat Islam dengan akal baiknya untuk memahami segala yang ada secara keseluruhan. Pemikiran umat Islam ini berdasarkan Al-Quran Dan Hadist. Adapun para filsuf yang menekuni bidang filsafat Islam diantaranya, Ar-Razi yang mengklaim bahwa praktek kedokteran bersandar pada filsafat. Salah satu karyanya dalam bidang kedokteran ialah Ath-Thibb Ar-Ruhani. Karya Ibn Miskawaih diantaranya Al-Fauz Al-Asgar dan filsafatnya mengacu pada Ketuhanan, Etika, Teori evolusi dan keabadian roh. Ibnu Sina yang karyanya sudah dikenal di dunia Islam, diantaranya Al-Qanun fi Al-Thibb, Asy-Syifa’, An-Najah dan filsafatnya merupakan penggabungan tradisi Aristotelian, pengaruh Neoplatonic dan teologi Islam. Ibnu Rusyd, salah satu karyanya Bidayatul Mujtahid, ilmu fiqih. Filsafatnya mengenai qadim-nya alam dan kebangkitan jasmani. Muhammad Iqbal dengan karya monumentalnya, The Reconstruction of Religious Thought in Islam, banyak dipengaruhi oleh guru-gurunya. Ada tiga landasan filsafat Iqbal yaitu; kosmologis, teleologis, dan ontologis. Karya Muhammad Arkoun diantaranya Traite d’ethique (tradution francaise avec introduction et notes du Tahdhib al-Akhlaq) (sebuah pengantar dan catatan-catatan tentang etika dari Tahdzib al-Akhlaq Miskawaih) serta landasan utama filsafatnya adalah pengetahuan modern yang menjadi pendekatan Arkoun terhadap Islam.

Pendahuluan

Sejak abad ke-7 M sampai 10 M pusat perkembangan kebudayaan dan peradaban dunia berada di Baghdad, Kordoba dan Kairo. Baghdad adalah tempat kedudukan dinasti Abbasiyah, Kordoba ibukota dinasti Umayyah di barat Spanyol dan Kairo ibukota Fathimiyah. Ketiga negara tersebut berfungsi sebagai pusat-pusat pengkajian ilmu karena para khalifah dan sarjana-sarjana muslim adalah para pecinta ilmu.

Tanah subur peradaban Islam telah melahirkan banyak golongan sarjana dan ilmuwan yang menonjol dalam bidang filsafat, sains, politik, kesusasteraan, agama, pengobatan dan sebagainya. Para tokoh ilmuwan Muslim tidak sekedar menguasai ilmu tersebut pada usia muda, tetapi dalam waktu yang singkat dapat menguasai beberapa bidang ilmu secara bersamaan.

Diantaranya Ibn Sina, Ar-Razi, Ibn Miskawaih, Ibn Rusyd dan masih banyak lagi. Mereka adalah filsuf muslim yang terkenal pada masanya. Banyak diantara mereka menguasai seluruh cabang pengetahuan yang ada di masanya, disamping menekuni spesialisasi ilmu tertentu. Mereka juga memiliki karya-karya yang luar biasa. Bahkan ada beberapa karya-karya mereka masih digunakan hingga saat ini.

Pembahasan

A. AR-RAZI

Filsuf muslim terkemuka yang muncul sesudah Al-Kindi adalah Abu Bakar Muhammad bin Zakaria Ar-Razi. Ar-Razi dikenal sebagai dokter, filsuf, kimiawan dan pemikir bebas, (320 H/932 M). Beliau dikenal sebagai “dokter Islam yang tak tertandingi”. Beliau belajar filsafat kepada Al-Balkhi. Al-Bakhi adalah orang yang banyak melakukan perlajalanan, menguasai filsafat dan ilmu-ilmu kuno.

1. Karya-karya Ar-Razi

Karya-karya Ar-Razi tertuang dalam buku-buku, sebagai berikut:

Ath-Thibb Ar-Ruhani, 7. Al-Hawi fi Ath-Thibb,Ash-Shirat Al-Falsafiyyah, 8. Manshuri, Amarat Iqbal Ad-Daulah, 9. Kitab Sirr Al-AsrarKitab Al-Ladzdzah, 10. MulukiKitab Al-Ilm Al-Ilahi, 11. Kitab Al-Jami Al-KabirMaqalah fi Ma’bad Ath-Thabi’ah,

2. Filsafat Ar-Razi

Dasar filsafatnya tampak dari pandangan Ar-Razi yang mengkalaim bahwa praktik kedokteran itu bersandar pada filsafat-suatu praktik yang baik amat bergantung pada pemikiran yang bebas (filsafat). Ia menganggap filsafat bukan sekedar sarana bagi kedokteran, melainkan sebagai tujuan dalam dirinya sendiri.

Filsafat Lima Kekal

Kekekalan lima hal dari Yunani kuno, yaitu: Tuhan, roh universal, materi pertama, ruang mutlak dan waktu mutlak. Kelima hal ini menjadi landasan ajarannya.

Filsafat Rasionalis

Tiada tempat bagi wahyu atau intuisi mistis. Hanya akal dan logislah yang merupakan kriteria tunggal pengetahuan dan perilaku. Tak ada kekuatan irasional dapat dikerahkan. Ar-Razi adalah seorang rasionalis-religius, bukan rasionalis-liberal karena beliau masih mengakui dan mendasarkan logikanya kepada agama dan kewahyuan.

Filsafat Moral

Sebagaimana tertuang dalam bukunya Al-Thib al-Ruhani dan al-Sirah al-falsafiyyah, bahwa tingkah laku pun mesti berdasrkan kepada petunjuk rasio. Hawa nafsu haruslah berada pada kendali akal dan agama. Ia memperingatkan bahaya minuman khamar yang dapat merusak akal dan melanggar ajaran agama, bahkan dapat mengakibatkan menderita penyakit jiwa dan raga yang pada gilirannya akan menghancurkan manusia.

B. IBNU MISKAWAIH

Abu Ali Al-Kasim Ahmad [Muhammad] bin Yaqub bin Miskawaih lahir di Rayy, belajar di Baghdad dan wafat di Isfahan. Ibn Miskawaih adalah seorang salah seorang anggota kelompok pemikir terkemuka yang berkarier politik dan beraktivitas filsafat. Meskipun banyak orang sezamannya meremehkan karya-karyanya, ia adalah seorang pemikir menarik yang banyak memperlihatkan ragam gaya masanya.

1. Karya-karya Ibnu MiskawaihAl-Fauz Al-Akbar 8. Al-jamiAl-Fauz Al-Asghar 9. As-siyarTajarib al-usman 10. Tahzib al-akhlaqUns al-farid 11. Ajwibah wa Al-As’ilah fi An-Nafs wa Al-AqlTartib as-sa 12. Al-Jawab fi Al-Masa’il As-SalasAl-musthafa 13. Taharat An-NafsJawidan khirad 14. Risalah fi Haqiqah Al-‘Aql

2. Filsafat Ibnu Miskawaih

Filsafat Etika

Ibnu Maskawaih memiliki berbagai pernyataan: menurutnya setiap manusia memiliki potensi asal yang baik dan tidak akan berubah menjadi jahat, begitu pula manusia yang memiliki potensi asal jahat sama sekali tidak akan cenderung kepada kebajikan, adapun mereka yang yang bukan berasal dari keduanya maka golongan ini dapat beralih pada kebajikan atau kejahatan, tergantung dengan pola pendidikan,pengajaran dan pergaulan.

Filsafat Ketuhanan

Membuktikan adanya Tuhan Pencipta, dari satu segi dapat dikatakan mudah,karena kebenaran ada-Nya telah terbukti pada dirinya sendiri dengan amat jelas. Adapun segi kesukarannya ialah karena keterbatasan akal manusia. Maskawaih berusaha membuktikan bahwa Tuhan Pencipta itu Esa, azali (tanpa awal) dan bukannya materi (jism).

Teori Evolusi dan Keabadian Roh

Miskawaih berpendapat bahwa segala yang ada di alam mengalami proses evolusi, dilaluinya rentetan proses kejadian yang nyata rantainya tidak terputus. Dikatakannya bahwa segala sesuatu di alam ini bermula dari wujud yang sederhana. Kemudian mengalami evolusi menjadi benda-benda yang lebih tinggi.

Mengenai keabadian roh, roh tidak mempunyai unsur; unsur-unsur hanya terdapat pada materi. Plato mengatakan bahwa esensi roh adalah gerak, sedangkan gerak adalah kehidupan roh. Menurut Miskawaih, gerak terdiri atas 2 macam: pertama gerak ke arah intelegensi atau “kehidupan alamiah” dan kedua, gerak ke arah materi, yaitu gerak berdasarkan kemauan.

C. IBN SINA

Abu Ali al-Husayn ibn ‘Abdullah ibn Sina, lahir pada 370 H/980 M di Afshana, tanah kelahiran ibunya, dekat Bukhara (sekarang Uzbekistan). Ayahnya, seorang pejabat resmi dalam pemerintahan Samaniyah.

1. Karya-karya Ibn Sina

Diantara karya-karya ibn sina yang paling terkenal adalah:

Al-Syifa’. Karya terbesar Ibn Sina yang paling detail. Isinya: Logika, Fisika, Matematika dan Metafisika.Al-Qanan fi al-Tibb. Mengandung literatur kedokteran Yunani dan Arab.Al-Najah. Ringkasan dari al-Syifa dan ditulis bagi orang-orang yang ingin mengetahui dengan lengkap dasar-dasar ilmu hikmah.Al-Isyarat wat Tanbihat. Buku terakhir yang ditulis Ibn Sina yang membicarakan dalil-dalil dan peringatan mengenai prinsip Ketuhanan dan Keagamaan.

Terdapat juga karya-karya beliau yang cukup terkenal, seperti: Kitab al-Hidayah, ‘Uyun al-Hikmah, al-Mabda wa al-Ma’ad, Danishnama-yi ‘ala’i, yang merupakan karya filsafat Peripatetik pertama dalam bahasa Persia, dan juga karya-karya filsafat oriental seperti Hayy ibn Yaqzan dan Risalah al-Thayr dan Salaman wa Absal.

2. Filsafat Ibn Sina

Filsafat Ibnu Sina merupakan penggabungan tradisi Aristotelian, pengaruh Neoplatonic dan teologi Islam. Ibnu Sina mengelompokkan seluruh bidang ilmu ke dalam dua kategori besar, yakni: pengetahuan teoritis dan pengetahuan praktis. Pengetahuan teoritis meliputi fisika, matematika, dan metafisika, sedangkan pengetahuan praktis meliputi etika, ilmu ekonomi, dan ilmu politik.

Filsafat tentang Kenabian

Ibn Sina menegaskan adanya kenabian. Beliau mengatakan bahwa adanya perbedaan keunggulan atau keutamaan pada segenap wujud, dan pada akhirnya menegaskan bahwa para nabi yang akal teoritis mereka mengaktual dengan sempurna secara langsung lebih utama daripada mereka [filsuf], yang akal teoritis mereka mengaktual sempurna secara tidak langsung [yakni dengan perantaraan seperti latihan dan belajar keras].

D. IBN RUSYD

Abu Al-Walid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Rusyd lahir di Cordova pada tahun 520 H/1126 M. Ia hidup dalam keluarga akademis, ayahnya dan kakeknya seorang ahli fiqh. Sejak Ibnu Rusyd mampu meringkas pikiran-pikiran filsafat Yunani, beliau disebut sebagai “Juru Ulas” dan dengan sebutan itulah beliau dikenal oleh masyarakat Eropa abad pertengahan. Dengan kenyataan yang dialami sebagai qadhi, dokter didukung oleh berbagai penguasan ilmu, seperti matematika, fisika, astronomi, kedokteran, logika dan filsafat, Ibn Rusyd menjadi ulama dan filsuf yang sulit ditandingi.

1. Karya-karya Ibn RusydBidayatul Mujtahid, ilmu fiqih. Buku ini bernilai tinggi, karena berisi perbandingan mazhabi (aliran-aliran) dalam fiqih dengan menyebutkan alasannya masing-masing.Faslul-Maqal fi ma baina al-Hikmati was-Syari’at min al-Ittisal (ilmu kalam). Buku ini dimaksudkan untuk menunjukkan adanya persesuaian antara filsafat dan syari’at.Manahijul Adillah fi Aqaidi Ahl al-Millah (ilmu kalam). Buku ini menguraikan tentang pendirian aliran-aliran ilmu kalam dan kelemahan-kelemahannya.Tahafut at-Tahafut, suatu buku yang terkenal dalam lapangan filsafat dan ilmu kalam, dan dimasukkan untuk membela filsafat dari serangan al-Ghazali dalam bukunya Tahafut al-Falasifah.

2. Filsafat Ibn Rusyd

Agama dan Filsafat

Ibnu Rusyd menegaskan bahwa antara agama dan filsafat tidak ada pertentangan. Inti filsafat tidak lain dari berpikir tentang wujud untuk mengetahui segala yang ada ini. Sebenarnya Al-Quran menyuruh umat manusia berfilsafat. Maksudnya, mempelajari [mengambil manfaat] filsafat Yunani, bukan dilarang atau diharamkan.

Qadim-nya Alam

Ibn Rusyd menegaskan bahwa qadim-nya alam itu tidak bertentangan dengan ajaran Al-Quran. Dari ayat-ayat Al-Quran bahwa alam diciptakan Tuhan bukanlah dari tiada, tetapi dari sesuatu yang telah ada.

Kebangkitan Jasmani

Ibnu Rusyd menyatakan bahwa “semua agama mengakui adanya kehidupan kedua di hari akhirat kendati ada perbedaan pendapat mengenai berntuknya.

Pengetahuan Tuhan

Para filsuf muslim berpendapat bahwa pengetahuan Tuhan tentang hal-hal yang bersifat juz’i (perincian yang terjadi) itu tidaklah seperti pengetahuan manusia tentang hal-hal demikian. Karena pengetahuan manusia mengambil bentuk efek (akibat), sedangkan pengetahuan Tuhan merupakn sebab, yakni sebab bagi munculnya hal-hal yang bersifat juz’i itu.

E. MUHAMMAD IQBAL

Muhammad Iqbal lahir pada tanggal 9 November 1877 di Sialkot, sekarang Pakistan. Ia adalah seorang penyair, filsuf, dan politisi yang menguasai bahasa Urdu, Arab dan Persia. Pada 1908, iqbal menjadi pengacara merangkap dosen filsafat.

1. Karya-karya Muhammad Iqbal

Pemikiran filsafat Iqbal dalam karya monumentalnya, The Reconstruction of Religious Thought in Islam, banyak dipengaruhi oleh guru-gurunya. Orisinilitas pemikiran Iqbal masih bercampur dengan pandangan para pemikir barat dalam menjelaskan alam dan logika dalam kajian filsafat.

Iqbal menulis kajian filsafat dalam bukunya dengan tema The Philosohical Test of Revelations of Religious Experience. Dalam topik ini, teori Iqbal tentang filsafat dalam bentuk teori dinamika. Iqbal berkesimpulan bahwa dunia [pemikiran] ini adalah dinamis. Ia menekankan bahwa dunia adalah benda yang bergerak cepat tanpa henti.

2. Filsafat Muhammad Iqbal

Landasan filsafat Iqbal dapat diketahui ketika ia mengkritik para filsuf terdahulu dalam menjelaskan keberdaan Tuhan. Ada tiga landasan filsafat Iqbal yaitu; kosmologis, teleologis, dan ontologis. Ketiga aspek ini menjadi satu paket dalam teori gerak nyata [dinamis] pemikiran Iqbal.

Filsafat Iqbal tidak hanya mengkaji pada aspek manusia saja sebagai objek filsafat sebagaimana yang terjadi pada filsafat Yunani, tetapi mengkaji semua ciptaan alam mulai dari manusia, tanaman, tumbuhan dan mahluk lainnya.

F. MOHAMMED ARKOUN

Mohammed arkoun lahir pada tanggal 2 Januari 1928 di Tourirt-Mimoun, kabilia, Aljazair. Kabilia merupakan daerah pegunungan berpenduduk Berber, terletak di sebelah timur Aljir di Afrika bagian utara. Bahasa yang dipakai adalah bahasa non-Arab (‘ajamiyah).

1. Karya-karya Mohammed Arkoun

Arkoun telah menulis banyak buku dan artikel di sejumlah jurnal terkemuka seperti A rabica (Leiden/Paris), Studia Islamica (Paris), Islamo-Christiana (Vatican), Diogene (Paris), Maghreb-Machreq (Paris), Ulumul Qur’an (Jakarta), di beberapa buku dan ensiklopedi. Arkoun juga menerbitkan beberapa kumpulan makalah dan karya bersama yang dilakukan dengan cendekiawan lain. Beberapa karya Arkoun yang penting adalah, Traite d’ethique (tradution francaise avec introduction et notes du Tahdhib al-Akhlaq) (sebuah pengantar dan catatan-catatan tentang etika dari Tahdzib al-Akhlaq Miskawaih), Contribution a l’etude de l’humanisme arabe au IVe/Xe siecle: Miskawayh philosophe et historien (sumbangan terhadap pembahasan humanisme Arab abad IV H/ X M: Miskawaih sebagai filosof dan sejarahwan), La pensee arabe (pemikiran Arab), dan Ouvertures sur l’Islam (catatan-catatan pengantar untuk memahami Islam).

Beberapa karya terjemahan yang penting antara lain adalah al-Fikr al-Islami; Qira’ah ‘Ilmiyyah, al-Fikr al-Islami, Naqd wa Ijtihad, al-Islam; Asalah wa Mumarasah (bahasa Arab), Rethinking Islam, Common Questions Uncommon Answers, Arab Thought (bahasa Inggris), Nalar Islami dan Nalar Modern: Pelbagai Tantangan dan Jalan Baru, Islam: Kemarin dan Esok, Berbagai Pembacaan Al-Qur’an, dan Rethinking Islam (bahasa Indonesia).

2. Filsafat Mohammed Arkoun

Arkoun menaruh perhatian sangat besar terhadap persoalan Islam terutama masalah kemasyarakatan, pemahaman terhadap kitab suci, pengertian etika, serta hubungan antara Islam dan modernitas. Dalam studinya Arkoun memahami Islam sebagai suatu agama yang dianut oleh masyarakat majemuk di zaman modern. Ia menggabungkan dalam berbagai karya antara pemikiran Islam dengan berbagai ilmu pengetahuan Barat mutakhir guna membebaskan Islam dari kejumudan dan ketertutupan agar umat Islam bisa menghadapi tantangan modernis. Landasan utamanya adalah pengetahuan modern yang menjadi pendekatan Arkoun terhadap Islam. Karena, menurutnya sejarah masyarakat Islam sangat berkaitan dengan masyarakat Barat.

Penutup

Dalam tradisi Islam, alam merupakan sumber ilmu pengetahuan dan keimanan. Jika saat ini kita menikmati teknologi komunikasi yang begitu pesat, itu semua disebabkan oleh penemuan para ilmuwan di sepanjang masa. Dari tangan mereka lahirlah ilmu pengetahuan yang berguna untuk kehidupan manusia. Baik Ar-Razi, Ibn Miskawaih ataupun Ibn Sina. Mereka adalah pelita peradaban Islam yang cahayanya masih bisa kita saksikan hingga saat ini. Apa yang sudah dirintis oleh mereka terus tumbuh besar menjadi tradisi intelektual Islam yang mampu melintasi batas berbagai sekat keyakinan dan agama, bahkan negara. Di Eropa, Amerika, yang mayoritas bukan Islam, karya-karya para pemikir Islam tersebut dikaji dan didiskusikan.

Daftar Pustaka

Rukmana, Aan. 2013. Ibn Sina. Jakarta: Dian Rakyat

Sonneborn, Liz. 2013. Averroes. Jakarta: PT. Gramedia

Supriyadi, Dedi. M.Ag. Pengantar Filsafat Islam. Bandung: Pustaka Setia

http://www.ditpertais.net/jurnalptai/dinika-skt/31104/sulhani-01.pdf

Suadi Putro, Mohammad Arkoun tentang Islam dan Modernitas,Jakarta:Paramadina,1998 from http://jhaylover.blogspot.com/2011/12/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html, 29 Maret 2013