Jualan kue, siapa takut?

06 April 2016 23:06:10 Dibaca : 94

Gorontalo-Wawan (10), anak sulung dari tiga bersaudara ini sehari-harinya berjualan kue dari sepulang sekolah hingga azan magrib menjelang. Kadang jika diijinkan, adik perempuannya akan ikut berjualan.

“pulang sekolah baru so mo pigi pati ta jau pe kios mo ambe ini (kue)” ujarnya sembari menunjuk kue. Dirinya mulai berjualan dari tempatnya mengambil kue di sekitaran perlimaan telaga kearah jl. Jhon Ario Katili ex andalas. Jika kue yang dijajakan hampir habis, ia akan mengambil rute yang tidak terlalu jauh dari kawasan perlimaan telaga.

Hasil yang ia dapatkan, disetor dahulu ke pemilik kue, setelahnya ia akan menerima bagiannya dan kemudian akan diserahkan kepada ibunya. “ti mama bilang mo bili akan ikan” tuturnya.

Dirinya tak malu menjajakan kue masuk keluar rumah orang, bahkan jika kebetulan teman-temannya yang membeli kue tersebut. Baginya selama uang yang didapatkan bukan hasil “yang tidak-tidak” tidak mengapa. Tidak perlu malu untuk hal-hal yang berlabel Halal.