Manajemen perusahaan media massa
PERENCANAAN MEDIA
(Urgensi Perencanaan Media Sebagai Langkah Awal Pengelolaan Media Massa)
Perencanaan media merupakan kegiatan yang sangat penting dalam periklanan dan promosi media massa yang akan dibuat. Sering kali terjadi iklan dan promosi menjadi kegiatan pemborosan dana namun tidak memberikan hasil yang diharapkan. Perencanaan Media yang dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan komunikasi yang efektif sehingga pesan yang disampaikan akan mendapat perhatian lebih besar dari target audiensi atau khalayak.
TUJUAN PERENCANAAN MEDIA
Tujuan perencanaan media adalah untuk menentukan sasaran media, karena tidak ada satu media khusus yang dapat memenuhi semua sasaran dalam perencanaanya.
LANGKAH AWAL DALAM PERENCANAN MEDIA MASSA
Delapan hal pokok saat mulainya produk media massa menurut Suwidi Tono seorang praktisi dalam dunia media massa dalam bukunya: “Generasi Baru Wartawan & Dunia Pers Indonesia“, terbitan Vision, Jakarta tahun 2003, menyatakan proses awal dalam manajemen media massa yang paling menentukan adalah saat perencanaan (planning) antara lain:
1. Latar belakang, pada bagian ini perlu diperhatikan dengan memulai dari perkembangan lingkungan global, selanjutnya sampai ke perkembangan tingkat nasional, perkembangan wilayah regional dan bahkan bila produk media massa tersebut adalah media komunitas, maka sampai ke tingkat kepentingan yang lebih kecil yakni perkembangan komunitas lokal.
2. Konsep produk, pada bagian ini karakteristik dasar sebuah produk sangat diperhatikan, yakni apa yang akan diutamakan, bagaimana pembagian rubrikasinya atau bagian-bagiannya, dan apa yang menjadi utama dalam media massa tersebut.
3. Posisi produk, perlu diperhatikan juga dengan jelas publik yang akan dituju, menyangkut demografi penduduk. Siapa yang menjadi sasaran publiknya, berapa tingkat pendapatannya, tingkat pendidikan, gender, hobi dan lain-lain aspek yang menunjang pada posisi atau level mana produk akan bermain di pasar, yang dimaksud pasar di sini adalah publik dan iklan.
4. Strategi pemasaran, srategi pemasaran disini mencakup penyebaran media tersebut, iklan yang akan ditargetkan dan kemampuan redaksi. Karena dengan kekuatan redaksi yang bagus maka produk yang dihasilkan oleh media tersebut bisa menjual dan laku di pasaran.
5. Manajemen kepemilikan, mencakup sistem dan kekuasaan pemegang saham, siapa saja yang menjadi pemiliknya. Dan sistem apa yang dibuat oleh pemilikanya, apakah kepemilikan tunggal, atau peseroan, firma, atau perusahaan terbuka yang karyawannya pun dapat memiliki sahamnya atau full ownership.
6. Aspek keuangan dan asumsi dasar biaya, menguraikan secara terperinci dengan lengkap berupa penyusunan anggarannya, asumsi dasar mulai dari aspek biaya produksi, perhitungan harga pokok, dan pendapat-pendapat untuk bagian-bagian biaya lainnya.
7. Area resiko dan upaya antisipasinya, gagasan atau ide media se-kreatif apapun haruslah tetap memperhitungkan faktor-faktor resikonya. Sebisa mungkin resiko haruslah dapat diperhitungkan (calculated risk).
8. Jadwal dan pembiayaan pra-operasi dan pasca-operasi, salah satu tahap penting yang dilaksanakan agar produk dari media massa siap diluncurkan ke pasar dalam hal ini adalah tahap pra-operasinya. Tahap ini mencakup (time table) jadwal kerja setiap kegiatan yang disusun untuk membuat produk masa pra-operasi juga membutuhkan biaya besar terutama menyangkut penanaman modal awal berupa infrastruktur perlengkapan kantor, biaya recruitment, gaji karyawan bulan pertama, dan biaya promosi awal.
Begitulah tahap planning atau perencanaan media massa memegang peranan penting dalam memulai sebuah produk media massa.
PERENCANAAN DAN STRATEGI MEDIA
Perencanaan media meliputi proses penyusunan rencana dan penjadwalan. Perencanaan media meliputi koordinasi tiga tingkat perumusan strategi: strategi pemasaran, strategi periklanan, dan strategi media. Strategi media itu sendiri terdiri dari empat kegiatan yang saling berkaitan , yakni:
a) Memilih audiens sasaran
b) Menspesifikasi tujuan media
c) Memilih kategori media dan sarana
d) Membeli media
1. Menentukan Audiensi Sasaran
Tugas perencana media adalah memilih media dan menentukan pasar dengan konsumen yang memilki sifat atau karakteristik paling sesuai dengan konsumen sasaran. Semakin besar persamaanya, maka akan semakin baik. Dalam hal ini harus diperhatikan bagaimana audiens suatu media berbeda dengan audiens umum lainnya. Jumlah target audiens juga mempengaruhi perencanaan media. Secara umum, semakin kecil target audiens, maka pesan yang disampaikan dapat dilakukan secara individu dan lebih interaktif. Beberapa faktor utama yang digunakan untuk mengetahui sasaran audiens adalah: goegrafis, demografis, pemakaian produk (misalnya produk ringan sedang atau berat), dan gaya hidup/psikografis.
2. Menentukan Tujuan Media
Tujuan media menggambarkan apa yang ingin dicapai suatu perusahaan media dengan penyampaian pesan suatu merek produk dari media tersebut, Tujuan media menjelaskan bagaimana bagian pemasaran menyampaikan pesannya kepada konsumen sedemikian rupa sehingga pesan menghasilkan efek yang baik berupa pikiran, perasaan, dan tindakan dari konsumen.
 Cakupan Target Pasar
Setiap orang yang terlibat dalam perencanaan media harus berusaha untuk menjaugkau sebanyak mungkin target audiens yang menjadi konsumen potensial (langganan) produk dan sebanyak mungkin mengurangi jumlah audiens yang bukan menjadi target konsumen. Yang bukan menjadi target konsumen masih dapat dibenarkan jika jumlahya tidak lebih banyak dari jumlah audiens yang menjadi target konsumen seluruhnya.
 Jangkauan
Jangkauan dapat didefinisikan sebagai jumlah audiens yang melihat, mendengar atau membaca suatu media massa tersebut dalam periode waktu tertentu dan dalam satu jumlah atau angka absolut (absolute number) atau sebagai suatu dari populasi.
 Target Jangkauan
Target jangkauan merupakan faktor penting yang harus diperhitungkan dalam perencanaan media karena dapat menunjukan apa yang diterima oleh khalayak. Seperti contohnya apa yang diterima pemasang iklan atas uang yang telah dikeluarkannya untuk memasang iklan di media massa.
 Frekuensi
Frekuensi atau the member of times one adalah exposed to the media vehcle, not necessary to the ad it self (berapa banyak orang yang terekspos oleh media. Belum termasuk ekspos dan iklan). Frekuensi merupakan jumlah waktu secara rata-rata dalam periode empat minggu di mana para anggota audiens sasaran diekspos oleh media (melihat. membaca, atau mendengar) yang termasuk dalam jadwal media tertentu disebut sebagai frekuensi rata-rata (atau hanya frekuensi).
3. Menetapkan Strategi Media
Tahap selanjutnya adalah menentukan bagaimana cara mencapai tujuan dari media massa tersebut yang dapat dilakukan dengan merencanakan dan melaksanakan strategi media. Duncan mengemukakan pengertian strategi media sebagai : ide atau gagasan mengenai bagaimana tujuan media akan dicapai melalui seleksi berbagai kombinasi dari media. Menurutnya setiap tujuan media dapat memiliki lebih dari satu strategi media. Strategi media menjelaskan antara lain bauran media yang membahas mengenai media apa yang akan digunakan dan seberapa banyak. Hal-hal yang harus diperhatikan pada tahap ini adalah:
a) Media apa yang harus digunakan dan berapa banyak?
b) Bagaimana pembagian antara penggunaan media satu arah dan media dua arah?
c) Bagaimana proses pembelian oleh target konsumen?
d) Kapan waktu terbaik menjangkau konsumen?
e) Bagaimana konsentrasi media diperlukan dalam bauran media?
f) Bagaimana melakukan penjadwalan media?
g) Media apa yang paling tepat dari aspek kreatif?
h) Lingkungan media seperti apa yang paling sesuai dengan citra produk?
i) Bagaimana dengan perhitungan biaya iklan?
4. Menentukan Jadwal Media
Perencanaan media harus dapat melakukan penjadwalan atau scheduling yang tepat kapan suatu produk media massa harus muncul di media tersebut. Ini berarti perencanaan media harus memilih kapan waktu yang paling tepat agar produk media massa itu dapat diterima oleh sebanyak mungkin target konsumen atau sasaran publik.
ANGGARAN IKLAN
Salah satu keputusan penting dalam perencanaan dalam strategi media adalah soal anggaran. Biaya iklan dan biaya promosi dapat dikelompokan dalam dua kategori, yaitu :
a) Biaya absolut. yaitu biaya yang diperlukan untuk menempatkan iklan pada suatu media massa. Misalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk menempatkan iklan satu halaman penuh berwarna (full color) di suatu majalah.
b) Biaya relative, adalah biaya yang mengacu pada hubungan antara biaya yang harus dibayar untuk waktu atau tempat yang disediakan media dengan jumlah audiensi yang diperkirakan akan menerima pesan iklan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Dunia Digital Marketing. (n.d.). Dialetika Aku dan Fikiran. Retrieved February 17, 2017, 15:15:20, from wordpress.com: https://veldaardia.wordpress.com/2014/09/23/media-planner/
Mahasiswa, M. (n.d.). Kaidah Manajemen Untuk Mengelola Media. Retrieved February 17, 2017, 13:40:20 from Jurnal Pertekom: http://jurnalpertekkom.blogspot.co.id/2013/02/kaidah-manajemen-untuk-mengelola-media.html
Star Purnama. (2016, April 13). Nyeruit Kom. Retrieved February 17, 2017, 16:54:03 from blogspot.com: http://komunikasiutblampung.blogspot.nl/2016/04/makalah-perencanaan-media.html
Kata kasar jadi kata Kebiasaan sehari-hari ( Bahasa Gaul )
Nama : Arifinur Dimas Van Gobel
Nim : 291414018 (A)
Kata kasar jadi kata Kebiasaan sehari-hari ( Bahasa Gaul )
Ini termaksud dalam bahasa gaul alasan saya mengatakan bahwa kata kasar termaksud dalam kata kebiasaan sehari-hari bahwa dimana orang-orang sudah menggunakan kata-kata kasar ini dengan lantangnya dan lansung mengeluarkan kata-kata tersebut. Bahkan anak-anak, remaja dan orang dewasa pun sudah menggunakan kata ini, dalam hal menyapa pun akan keluar kata tersebut. Dan saya sering melihat atau mendengar orang-orang mengeluarkan kata-kata kasar ini, sering terjadi pada orang dewasa saat mabuk dengan lancarnya pasti keluar kata-kata kasar lalu pada anak-anak sering keluar saat bermain dengan teman sebayanya, kemudian dikalangan remaja sering terjadi pada saat canda tawa itu akan keluar kata-kata tersebut bahkan sampai kata menghina pun ada.
Dalam bahasa gaul kata kasar sudah jadi makian yang sudah meraja rela dalam ruang lingkup anak-anak, remaja dan orang dewasa. Dalam ruang lingkup anak-anak saya mengambil saat bermain bahwa disaat anak-anak bemain pasti akan keluar kata kasar seperti THD(tahede), pemai. Lalu dalam lingkup remaja pasti muncul saat canda dan tawa bisa juga keluar disaat menghina contohnya saya mengambil kebiasaan teman-teman saya disaat mereka canda tawa alias baku hina disaat baku hina pasti mereka akan mengeluarkan kata-kata kasar seperti Tapu, Pendo. Entah kenapa kata-kata itu pasti keluar dari mulut kemulut seakan-akan setiap mereka mengeluarkan kata itu pasti terasa takut saat mendengarnya. Kemudian dikalangan orang dewasa pasti keluar disaat mereka sedang mabuk contohnya ada seorang bapak sedang mabuk bersama kawan-kawannya disaat mabuk pasti keluar kata kasar alias makian itu pun akan keluar pas mereka sudah mabuk berat sampai tidak tahu apa yang mereka lakukan disaat mabuk cuma bisa mengeluarkan kata-kata kasar seperti Punding, pemai, tahede bahkan ada dan menurut saya yang paling banyak mengeluarkan kata kasar pada kalangan orang dewasa.
Dari berbagai kata-kata kasar yang terjadi pada setiap orang pasti akan terdengar sampai-sampai orang yang mendengarkan akan ketakutan, karena perilaku orang yang sedang mengeluarkan kata-kata kasar sering terikuti oleh pola perilaku setiap orang mengeluarkan kata-kata tersebut. Banyak yang sudah jadi dampaknya sudah banyak terjadi ini pun menurut pandangan saya. Saya sering melihat dan mendengar kata-kata kasar muncul diruang lingkup orang-orang pegunungan alias penambang dan orang-orang pelaut alias nelayan, pola hidup mereka sangat kasar dalam sikap maupun tindakan pasti kasar, mereka pun didalam pola keluarga pasti akan keluar kata-kata kasar oleh karena itu saya mengatakan bahwa kata-kata kasar muncul disetiap kalangan apapun. Dalam suatu masalah pun pasti akan keluar kata-kata kasar, dari pandangan saya sendiri kata kasar jadi kata kebiasaan sehari-hari alasan yang tepatnya adalah kata ini mungkin mungkin terdengar tidak baik tapi harus dijelaskan meskipun penjelasan saya belum mencakup bahwa kata-kata ini sudah terbukti atau tidak ini juga kan menurut pandangan saya.
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong