''Bendi Gorontalo mulai hilang"
Delman atau bendi adalah kendaraan transportasi tradisional yang beroda dua, tiga, atau empat yang tidak menggunakan mesin tetapi menggunakan kuda sebagai penggantinya. Variasi alat transportasi yang menggunakan kuda antara lain adalah kereta perang, kereta kencana, dan kereta kuda.
Nama kendaraan ini berasal dari penemunya, yaitu Charles Theodore Deeleman, yaitu seorang litografer dan insinyur pada masa Hindia Belanda.Orang Belanda sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama dos-a-dos (punggung pada punggung, arti harfiah bahasa Perancis)., yaitu sejenis kereta yang posisi duduk penumpangnya saling memunggungi. Istilah dos-a-dos kemudian disingkat oleh penduduk pribumi Batavia menjadi ‘sado’. Dikutip dari Wikipedia.org
Di daerah Jawa dan sekitarnya kendaraan ini menjadi ciri khas kebudayaan tersendiri dan dipakai dipusat perkotaan karena kendaraan ini merupakan warisan yang kini masih terus dilestarikan. Namun, berbeda halnya dengan Jawa, di Gorontalo angkutan ini mulai berkurang dan hampir hilang seiring kehadiran bentor (becak motor) dan angkutan umum yang lebih cepat dan murah, juga para pengguna jasa angkutan umum yang malu atau gengsi menggunakan jasa bendi karena terkesan kuno, terutama untuk penumpang abg (anak baru gede).
Di kec.Bolango Timur provinsi Gorontalo, angkutan ini hanya bisa dihitung dengan jari, karena para kusir bendi mulai menjual kuda mereka dan uangnya dipakai untuk membuat bentor. Hanya tinggal beberapa kusir saja yang menggunakan bendi mereka untuk angkutan umum, sedangkan yang lainnya menggunakan bendi sebagai angkutan untuk membawa muatan hasil panen dari kebun mereka karena bendi dapat mengangkut banyak muatan dan tidak memakan banyak biaya.
Kini bendi Gorontalo hanya bisa kita lihat di beberapa tempat saja, seperti di depan Gorontalo Mall dan sisanya hanya di terdapat di kampung-kampung saja. Harapan saya angkutan seperti ini masih terus ada, dan terima kasih untuk para kusir bendi Gorontalo yang masih tetap menjaga dan melestarikan warisan yang merupakan ciri khas kebudayaan Indonesia.
''Idul Adha dan Tradisi Daerah"
Idul adha atau Hari raya Haji di Republik Indonesia merupakan hari raya bagi umat Islam untuk memperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim a.s diperintahkan oleh Allah untuk mengorbankan putranya yang bernama Ismail agar disembelih yang kemudian digantikan dengan domba atas izin Allah Swt.
Pada hari raya ini, umat Islam berkumpul pada pagi hari untuk menjalankan sholat ied bersama-sama di tanah lapang seperti ketika hari raya Idul Fitri. Lalu setelah shalat di lanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban, untuk memperingati perintah Allah kepada Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya.
Sama halnya dengan daerah lain, Di Gorontalo khususnya kec.Bolango Timur tetap menjalankan shalat Idul Adha seperti biasanya. Namun, hal yang berbeda dari daerah lain ialah ketika selesai shalat dan khotib mulai membacakan khotbahnya, para orangtua mulai mengeluarkan gulungan benang yang telah dibawa dari rumah untuk membuatkan anyaman gelang untuk diberi kepada anak – anak.
Setelah wawancara yang saya lakukan dengan seorang pengemuka adat yang bernama Rustam Masionu, beliau mengatakan bahwa tradisi ini sudah dilakukan turun-temurun sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu dan dilakukan setiap shalat Idul Adha berakhir. Beliau melanjutkan bahwa tradisi ini sudah mulai dilupakan karena seiring berkembangnya jaman, karena pada saat beliau masih kanak-kanak semua orangtua membuat anyaman ini. Namun pada saat ini hanya tinggal beberapa orang saja yang masih melanjutkan tradisi ini. Ujar Pak Rustam.
Bukan hanya itu saja, tradisi yang dilakukan di daerah ini adalah bersalaman dengan khotib atau yang membacakan khotbah setelah selesai khotbah. Setelah selesai shalat para jamaah mulai berdesak-desakan untuk masuk kedalam masjid agar bisa bersalaman dengan khotib. Semoga saja tradisi ini masih dilanjutkan hingga ke anak cucu kita.
''Kartu Domino ditempat tinggalku"
Kartu domino yang sekarang kita ketahui, berasal dari Negara China oleh seorang negarawan pada tahun 1120 Masehi. Beberapa catatan sejarah yang menelusuri bukti adanya permainan tersebut terdapat beberapa potongan dokumen yang menunjukkan bukti adanya permainan tersebut pada jaman dahulu .Namun, para penafsir sejarah lain berpendapat bahwa dokumen yang berisi tentang penemuan permainan domino ini, tidak mengacu pada standardisasi dan bukan penemuan itu sendiri.
Michael Dummet menulis sejarah dari “Game of Tarot” tentang bagaimana pengenalan Domino di Eropa ke Italia., mungkin di Venesia atau Naples pada abad ke 18. Walaupun Kartu Domino adalah warisan dari China namun terjadi perdebatan apakah cara permainan pada Eropa berasal dari China atau diciptakan secara independen. (dikutip dari indonesiaindonesia.com)
Pada umumnya set domino yang dijual di pasaran adalah Double-6 yag terdiri dari 28 keping dan 168 pip (titik) dan double-9 yang terdiri dari 55 keping dan 495 pip (titik). Terdapat 2 aturan pada permainan domino yaitu bloking dan skoring. Bloking aturannya sangat sederhana. Pemain hanya perlu menghabiskan semua kepingan lawan dengan cara memblokir semua giliran lawan. Sedangkan skoring sesuai istilahnya yang berarti permainan ini didasarkan oleh nilai akumulasi selama permainan dan dihitung dari titik yang tersisa.
Di Indonesia, khususnya di Gorontalo permainan ini sangat digemari oleh semua kalangan mulai dari anak-anak hingga yang sudah lanjut usia. Di tempat tinggal saya yang berada di Kab.Bone Bolango di kec.tapa, setiap hari rumah saya ramai karena banyak didatangi oleh tukang-tukang bentor hingga para pedagang yang ingin melepas kejenuhan setelah lelah mencari nafkah dengan bermain domino. Ditemani segelas kopi dan sebungkus rokok, mereka mulai mengadu kepintaran dalam bermain domino. Banyak sekali ekspresi kekalahan yang terlihat dari wajah setiap pemain tersebut. Namun, mereka tak pernah merasa kecewa dan ingin mencoba lagi untuk membalas kekalahannya. Hingga larut malampun suara hentakan kartu dan teriakan mengejek masih saja terdengar hingga para suami mulai dijemput istrinya untuk pulang kerumah.
Setelah wawancara yang saya lakukan dengan beberapa pemain, mereka berpendapat keuntungan dari pemain domino ialah meningkatkan kontak sosial dan meningkatkan kebersamaan di tengah keluarga teman, hingga kerabat. Salah satu keuntungan dari bermain domino yang saya kutip di salah satu artikel, keuntungan bermain domino juga dapat membawa penyegaran dan dapat mengembangkan pikiran bagi yang memainkannya.
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong