Tradisional vs Modern

13 December 2016 22:28:28 Dibaca : 137 Kategori : Informasi Terkini

Kuk kuruyuuuuuk…


Bunyi suara ayam membangunkan mereka dari tidur yang lelap. Bagaikan sebuah alarm, mereka bergegas dengan kesibukkan mereka masing-masing. Walaupun sang surya belum menampakkan dirinya mereka tetap bersemangat untuk mengawali pagi ini. Perjalanan yang mereka tempuh untuk sampai ke tempat tujuan biasanya memakan waktu yang cukup lama. Tetapi, takada sekalipun raut wajah mengeluh ataupun lelah yang terlihat di wajah mereka.


Semakin lama, cahaya sinar mentari menampakkan wajahnya. Kesibukkan mereka makin bertambah manakala para pembeli sudah mulai berdatangan. Tatanan jualan mereka pun diatur agar menarik perhatian para pembeli.

Hiruk pikuk segerombolan orang mulai memenuhi tempat itu. Bau amis dari ikan menyambut para pembeli dari pintu masuk. Suara teriakan terdengar begitu jelas ketika kaki ini melangkah menujukedalam pasar tradisional.Walaupun jalanan yang dilalui biasanya digenangi oleh air hujan tapi, tak mengurangi minat pengunjung yang datang. Pengunjung yang datang ketempat ini beragam, mulai dari anak anak-anak sampai orang tua yang telah lanjut usia.

Pasar tradisional merupakan pasar yang banyak diminati orang. Semua kebutuhan sehari-hari pun dapat kalian temukan disini seperti rempah-rempah, sayur-mayur, lauk-pauk sampai pakaian dan mainan dapat kalian temukan di sini. Mulai dari keperluan sehari-hari sampai kebutuhan bahan makanan di perjual belikan.

                          

Pada hari-hari tertentu seperti lebaran dan hari besar peringatan lainnya, para pengunjung lebih memilih membeli kebutuhannya di pasar tradisional. Sebab, selain harga yang ditawarkan terbilang murah meriah, pengunjung juga dapat melakukan tawar menawar dengan penjual. Sehingga tidak menyurutkan niat pengunjung untuk berbelanja di pasar tradisional walaupun kondisi lingkungan di pasar tradisional kurang nyaman.


Hal tersebut yang membuat pemerintah mulai berusaha untuk merenovasi pasar-pasar tradisional. Mereka mengubahnya menjadi ruko-ruko tempat semua pedagang berjualan. Sehingga, pasar yang terasa begitu tradisional berubah menjadi layaknya pasar modern. Tak ada lagi genangan air dan bau menyengat yang akan pengunjung nikmati disekeliling pasar.


Berbeda dengan kondisi pasar tradisional. Pada zaman serba instan ini banyak model pasar modern yang dibangun dan berkembang luas di beberapa daerah. Misalnya supermarket, mall, plaza, dan lain-lain. Mereka menawarkan tempat yang bersih dan pelayanan yang memuaskan. Produk yang di jual pun beragam mulai dari kebutuhan sehari-hari sampai barang mewah banyak ditawarkan di pasar modern.


Namun, setiap kelebihan pasti ada kekurangan dan pasar modern pun memiliki kekurangan dari segi harga yang relative mahal, karena barang yang diperjualkan dikenakan pajak lebih besar serta tidak adanya tawar menawar antar pembeli dan penjual. Harga telah dicantumkan di atas barang. Hal tersebut yang membuat pengunjung tidak dapat melakukan negosiasi dengan penjual.


Tempat yang disediakan pun begitu bersih dan pelayanannya pun begitu memuaskan. Dengan adanya hal ini, minat orang untuk berbelanja ke pasar tradisional mulai berkurang.Apalagi, penjual sayuran dan ikan yang biasanya berjualan di pasar tradisional sudah beralih menjual dagangannya dengan menggunakan motor yang dimodifikasikan. Mereka menganggap cara tersebut lebih efektif daripada menunggu pembeli untuk datang kepasar. Mereka berfikir walaupun banyak para pembeli yang datang kepasar, belum tentu juga pembeli akan mendatangi atau membeli semua sayuran yang mereka punya.


Faktanya, meskipun banyak supermarket yang dibangun dan jauh bersaing dengan pasar tradisional tetapi, pasar tradisional tetap di minati oleh masyarakat baik itu dari kalangan atas maupun bawah.