ARSIP BULANAN : March 2017

3 Poin Penting tentang "Kentut"

31 March 2017 23:13:35 Dibaca : 69

RETORIKA

30 March 2017 04:38:44 Dibaca : 81

RETORIKA

Oleh : Mohamad Arief, Mohamad Fikri Hardiansyah Ismail, dan Sri Wahyuni Hasan.

      Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan retorika? Retorika sendiri adalah kemampuan seseorang dalam berpidato di depan banyak orang. Dari zaman dulu hingga sekarang, retorika menjadi kegiatan yang banyak dilakukan oleh orang-orang untuk menyampaikan sesuatu kepada masyarakat. Dalam tulisan ini, akan membahas sejarah perkembangan retorika dan retorika menurut para ahli.


         Retorika lahir di kota Syracusa ibu kota Sisilia pada abad ke-5 sebelum Masehi, retorika dipahami atau dikenal oleh masyarakat sebagai kemampuan berpidato yang banyak dimiliki oleh wakil rakyat dan pembicara-pembicara kelas dunia. Retorika juga bersifat mengajak seseorang kepada suatu hal yang bisa dalam bentuk kebaikan. Pada dasarnya retorika dapat di artikan sebagai kecakapan berpidato atau kemampuan seseorang dalam membujuk suatu kelompok. Retorika sendiri merupakan kemampuan yang sangat populer di kota Athena dan semenanjung Atika yang kini menjadi populer dengan nama Retorik Attic. Salah satu murid Plato yang melanjutkan kajian retorika ilmiah ialah Aristoteles. Ia menulis tiga buah jilid buku yang berjudul De Arte Rhetorica.


       Dalam bukunya kita memperoleh lima tahap penyusunan pidato yang dikenal sebagai Lima Hukum Retorika (The Five Canons of Rhetoric) yakni: Inventio (penemuan) dalam tahap ini pembicara merumuskan tujuan dan mengumpulkan bahan (argumen) yang sesuai dengan kebutuhan khalayak; Disposition (penyusunan) dalam tahap ini pembicara menyusun pidato atau mengorganisasikan pesan; Elocution (gaya) dalam tahap ini pembicara memilih kata-kata dan mengubah bahasa yang tepat untuk “mengemas” pesannya; Memoria (memori) dalam tahap ini pembicara harus mengingat apa yang ingin disampaikannya; Pronuntiatio (penyampaian) dalam tahap ini pembicara menyampaikan pesannya secara lisan.


        Retorika memiliki pengertian yang beragam, pengertian tersebut didasari oleh berbagai tokoh atau ahli pada bidang tersebut. Georgias sendiri mengarang karya "Tentang yang Tidak Ada atau tentang Alam", ia meninggalkan filsafat dan menekuni retorika. Menurut Gorgias, retorika adalah seni untuk meyakinkan orang lain. Hal itu ditunjang dengan gaya bahasa tertentu, serta pentingnya mengemukakan alasan-alasan yang tidak hanya menyentuh akal budi, tetapi juga hati pendengarnya agar mereka lebih bisa memahaminya; Protagores menyatakan bahwa retorika adalah kemahiran berbicara bukan demi kemenangan, melainkan demi keindahan bahasa. Indahnya bahasa yang digunakan seseorang dapat berperan penting dalam cara dia menyampaikan sesuatu di depan public.


       Socrates menyatakan bahwa retorika adalah seni untuk membawakan dengan menyampaikan pengetahuan yang sudah ada secara meyakinkan. Biasanya orang yang menyampaikan sesuatu cenderung memiliki pengetahuan yang luas agar nantinya para pendengar akan yakin dengan apa yang ia sampaikan; Aristoteles menyatakan bahwa retorika terdapat tiga teknis alat persuasi politik yaitu deliberatif, porensik, dan demonstratif; Campbel menyatakan bahwa retorika berarti kesenian untuk berbicara baik yang dicapai berdasarkan bakat alam dan keterampilan teknis; Plato menyatakan bahwa retorika adalah seni berkomunikasi secara lisan yang dilakukan oleh seseorang kepada sejumlah orang secara langsung.


       Sejarah retorika serta pengertiannya menurut para ahli membuat kita lebih memahami tentang retorika. Retorika adalah seni berkomunikasi secara lisan yang dilakukan oleh seseorang kepada sejumlah orang secara langsung atau bertatap muka. Oleh karena itu, istilah retorika seringkali disamakan dengan istilah pidato. Manfaat retorika sangatlah banyak namun, pada hakikatnya hanya satu yaitu menciptakan seorang pembicara atau penulis yang menarik, profesional, serta mampu memahami keadaan daripada pembaca atau lawan bicara kita sehingga tercipta suatu komunikasi yang baik dan tercapainya maksud yang kita inginkan.

 

Referensi :

  1. https://karinasubekti.wordpress.com/2015/10/23/sejarah-retorika-danperkembangan-tokoh/ diakses 22 Februari 2017.
  2. http://lajurlampiranjurnal.blogspot.co.id/2013/03/sejarah-singkat-perkembangan-retorika_5849.html diakses 22 Februari 2017.
  3. http://roziah-dosen-fkip-uir.blogspot.co.id/2011/02/defenisi-retorika-menurut-para-ahli.html diakses 22 Februari 2017.
  4. http://roziah-dosen-fkip-uir.blogspot.co.id/2011/02/defenisi-retorika-menurut-para-ahli.html diakses 22 Februari 2017.