ARSIP BULANAN : September 2017

Perbedaan Pokok Antara Komunikasi Non-Antarpribadi dan Komunikasi Antarpribadi
Oleh : Sri Wahyuni Hasan dan Tri Salwita Djeppu


      Perbedaan membuat kita mengerti bahwa manusia tidak diciptakan sempurn alayaknya di sebuah negeri dogeng yang penuh dengan fantasi Dalam tulisan ini, banyak pula orang yang tidak mengetahui perbedaan dan komunikasi Non-Pribadi dan komunikasi Antarpribadi, nah di sini kami akan membantu kalian dengan membahas perbedaan antara komunikasi non-pribadi dan komunikasi antarpribadi.


     Komunikasi Non-Antarpribadi terbagi menjadi dua yaitu pada tingkat kultural dan tingkat sosiologis. Pada tingkat kultural komunikasi hanya berlaku singkat, contohnya orang yang menanyakan alamat, sedangkan pada tingkat sosiologis Menyediakan ruang lingkup dan alternatif-alternatif komunikasi, namun alternatif ini digunakan secara berhati-hati. Contohnya : Dinas militer.


        Komuniasi Antarpribadi Membuat prediksi terhadap satu sama lain atas dasar data psikologis. Masing-masing mencoba mengerti bagaimana pihak lainnya bertindak sebagai individu-individu. Komunikasi Antarpribadi bisa secara bebas dilakukan dalam pengembangan komunikasi. Contohnya: sahabat, suami istri.

 

Referensi :

  1. Muhammad Budyatna dan Leila Ganiem,Teori Komunikasi Antarpribadi,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2011),hlm.7. 

         

PENULISAN BERITA

17 September 2017 13:43:36 Dibaca : 238

PENULISAN BERITA

Oleh : Sri Wahyuni Hasan dan Tri Salwita Djeppu


      Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan penulisan berita? Penulisan berita sering dihubungkan dengan penulisan wartawan atau karya tulis jurnalistik. Penulisan berita sering digunakan oleh sebagian orang untuk memperjelas suatu informasi melalui tulisan yang ia buat. Dalam tulisan ini, akan membahas pengertian penulisan berita menurut para ahli dan kategori berita.


          Penulisan berita Berasal dari bahasa sangsekerta, vrit (write) dalam arti “ada” atau “terjadi”, Vritta artinya “kejadian” atau “yang telah terjadi”. Menurut sani (1995) : berita adalah cerita atau laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang faktual, baru. Menurut Wahyudi (1991): Berita adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai yang penting , menarik bagi sebagian khalayak , masih baru. Menurut Surachman (2006) : Berita merupakan suatu kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian pembaca. Di dalam penulisan berita banyak pakar berbeda dalam menentukan kategori berita.


        Hard news bersangkutan dengan kecelakaan, kejahatan, kematian, bencana, skandal, dan yang langsung dapat diinformasikan seperti pemilihan dan uji coba; Breaking news informasi yang bersangkutan dengan disiarkan secara lansung, dan disampaikan secara berkelanjutan atau ter-up date; Soft news berita yang bersangkutan dengan acara, seperti, rekreasi, hiburan, human interst, fenomna yang menarik; Specialized news berhubungan dengan bisnis, olah raga, seni; Straight news berita yang isinya hanya memuat informasi yang dilihat dan didengar; Interpreative news berita yang sudah penulis tambahkan dengan interpretasi, agar khalayak lebih mudah memahami isi berita; Depth news menyajikan sesuai dengan fakta, baik berupa dengan peristiwa ataupu pendapat yang mendalam, banyak siaran pers yang ditulis mengacu pada bentuk penulisan ini.

 

Referensi :

  1. Sopian. Public Relation Writing. (Jakarta : PT Grasindo,2016), hlm. 40.
  2. Sopian. Public Relation Writing. (Jakarta : PT Grasindo,2016), hlm. 42.