Penulisan Pidato
Oleh: Denada Ferawati Mokodompit dan Sindri Suno
Sebelumnya teman-teman sudah mengatahui apa itu pidato?. Pidato merupakan bentuk komunikasi lisan yang disampaikan kepada sejumlah orang atau khalayak yang luas. Pidato (speech) adalah the expression of or the ability to express thoughts and feelings by articulate sounds (www.oxfordlearnersdictionaries.com). Pidato yang baik tidak hanya mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam bentuk kata-kata dan artikulasinya, tetapi juga memperhatikan intonasi, mimik, gestur, bahkan penampilan fisik lain termaksud dalam berpakaian.
Newson daan Haynes (2008:31) menegaskan, pidato dan presentasi merupakan sarana strategis bagi organisasi dalam mempengaruhi dan membentuk strategi pesan. Menuurut mereka, setiap pidato menimbulkan beberaapa pertanyaan yang harus dijawab.
Pidato yang pesan-pesannya bersifat ajakan maka tujuannya adalah mempengaruhi (persuasif). Pidato persuasif mencoba untuk membuat orang percaya sesuatu dan melakukan sesuatu. Ada pula pidato yang bertujuan menghibur (rekreatif) sehingga pesan-pesannya disampaikan dengan cara yang lucu dan menggelitik.
Kenyataannya, sulit memisahkan tujuan pidato yang sebatas memberikan informasi tanpa disertai upaya mempengaruhi. Mengingat pidato pun tidak dimaksudkan sebagai pertunjukkan lawakan, rasanya tidak ada pidato yang khusus bertujuan membuat audiens tertawa tanpa muatan informasi tertentu, ketiga hal tersebut potensial untuk ditampilkan sekaligus.
Pidato memiliki banyak bentuk, bentuk-bentuk pidato antara lain meliputi pidato ilmiah, pidato kenegaraan, pidato pengukuhan, pidato sambutan, pidato ceramah atau khotbah. Menurut situasi atau maksud disampaikannya pidato, bentuk pidato lainnya yaitu: pidato pelantikan, pidato pelepasan, dan pidato perpisahan.
Penyampaian pidato memang tidak selalu mengacu pada naskah atau outline yang sudah dipersiapkan. Banyak pula pidato yang disampaikan tanpa teks atau naskah. Terdapat empat macam pidato menurut ada-tidaknya persiapan, yaitu: impromptu, manuskrip, memoriter, dan eksempore (Rakhmat, 2012:17-19)
Teknik pengembangan pidato dikelompokkan dalam enam macam: penjelasan, contoh, analogi, testimoni, statistik, dan perulangan.
Sumber : Sopian, S.Sos., M.I.K, Public Relation Writting (Jakarta: PT Grasindo, 2016)
Definisi dan Karakteristik Komunikasi Nonverbal
Oleh: Denada Ferawati Mokodompit dan Sindri Suno
Sadar atau tidak, hampir setiap hari kita melakukan proses komunikasi. Baik itu komunikasi dengan orang lain atau dengan diri sendiri, komunikasi secara lisan atau tidak. Bahkan saat kita diampun, kita sebenarnya sedang melakukan proses komunikasi. Karena meskipun kita diam, otak kita terus berpikir dan berbicara pada diri kita sendiri. Berarti saat itu kita sedang berkomunikasi dengan diri sediri.
Mungkin kebanyakan orang menganggap komuikasi selalu identik dengan berbicara, terutama berbicara di depan publik. Namun sebenarnya konteks komunikasi jauh lebih besar dari itu. Selain ada komunikasi yang terucap atau komunikasi verbal, kita juga melakukan komunikasi yang tidak terucap oleh lisan yaitu komunikasi non-verbal. Nah apa itu komunikasi non-verbal? Disini kita akan membahas apa Definisi dan Karakteristik Komunikasi Nonverba.
Definisi dari Komunikasi Nonverbal adalah setiap informasi atau emosi dikomunikasikan tanpa menggunakan kata-kata atau nonliguistik. Komunikasi Nonverbal adalah penting, sebab apa yang sering kita lakukan mempunyai makna jauh lebih penting daripada apa yang kita katakan.
Namun demikian, haruslah jelas bahwa pengetahuan kita mengenai komunikasi nonverbal tidaklah lengkap atau sempurna. Pengenalan pertama mengenai komunikasi nonverba pada jaman Aris Toteles sekitar 400-600 SM, tetapi pendekatan kontenporer mengenai komunikasi nonverbal dapat ditelusuri pada karya Charles Darwin dalm bukunya The Exspression of Emotions In Man and Animals
Terdapat sejumlah bentuk komuniksi nonverbal dan bentuk-bentuk tersebut meliputi wajah terutama yang menyangkut mata, tubuh, sentuhan, suara, ruang, waktu, daya tarik fisik, pakaian, dan lingkungan. Sebagian besar dari bentuk-bentuk ini menampilkan beberapa karakteristik dan enam diantaranya yaitu komunikasi nonverbal memiliki sifat berkesinambungan, komunikasi nonverbal kaya dalam makna, komunikasi nonvverbal dapat membingungkan, komunikasi nonverbal menyampaikan emosi, komunikasi nonverbal dikendalikan oleh norma-norma dan peraturan mengenai kepatutan kemudian yang terakhir yaitu komunikasi nonverbal terikat pada budaya.
Itulah definisi dan karakteristik komunikasi nonverbal semoga bermanfaat.
Sumber: Teori Komunikasi Antarpribadi Prof. Dr. Muhhamad Budyatna, M.A. Dr. Leila Mona Ganiem, M.Si.
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong