Penulisan Pidato

19 September 2017 12:54:09 Dibaca : 66

Oleh: Sindri Suno dan Denada Ferawati Mokodompit

Sebelumnya teman-teman sudah mengatahui apa itu pidato?. Pidato merupakan bentuk komunikasi lisan yang disampaikan kepada sejumlah orang atau khalayak yang luas. Pidato (speech) adalah the expression of or the ability to express thoughts and feelings by articulate sounds (www.oxfordlearnersdictionaries.com). Pidato yang baik tidak hanya mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam bentuk kata-kata dan artikulasinya, tetapi juga memperhatikan intonasi, mimik, gestur, bahkan penampilan fisik lain termaksud dalam berpakaian.

Newson daan Haynes (2008:31) menegaskan, pidato dan presentasi merupakan sarana strategis bagi organisasi dalam mempengaruhi dan membentuk strategi pesan. Menuurut mereka, setiap pidato menimbulkan beberaapa pertanyaan yang harus dijawab.

Pidato yang pesan-pesannya bersifat ajakan maka tujuannya adalah mempengaruhi (persuasif). Pidato persuasif mencoba untuk membuat orang percaya sesuatu dan melakukan sesuatu. Ada pula pidato yang bertujuan menghibur (rekreatif) sehingga pesan-pesannya disampaikan dengan cara yang lucu dan menggelitik.
Kenyataannya, sulit memisahkan tujuan pidato yang sebatas memberikan informasi tanpa disertai upaya mempengaruhi. Mengingat pidato pun tidak dimaksudkan sebagai pertunjukkan lawakan, rasanya tidak ada pidato yang khusus bertujuan membuat audiens tertawa tanpa muatan informasi tertentu, ketiga hal tersebut potensial untuk ditampilkan sekaligus.

Pidato memiliki banyak bentuk, bentuk-bentuk pidato antara lain meliputi pidato ilmiah, pidato kenegaraan, pidato pengukuhan, pidato sambutan, pidato ceramah atau khotbah. Menurut situasi atau maksud disampaikannya pidato, bentuk pidato lainnya yaitu: pidato pelantikan, pidato pelepasan, dan pidato perpisahan.

Penyampaian pidato memang tidak selalu mengacu pada naskah atau outline yang sudah dipersiapkan. Banyak pula pidato yang disampaikan tanpa teks atau naskah. Terdapat empat macam pidato menurut ada-tidaknya persiapan, yaitu: impromptu, manuskrip, memoriter, dan eksempore (Rakhmat, 2012:17-19)

Teknik pengembangan pidato dikelompokkan dalam enam macam: penjelasan, contoh, analogi, testimoni, statistik, dan perulangan.

Sumber : Sopian, S.Sos., M.I.K, Public Relation Writting (Jakarta: PT Grasindo, 2016)

 

Definisi dan Karakteristik Komunikasi Nonverbal

19 September 2017 12:50:41 Dibaca : 388

Oleh: Sindri Suno dan Denada Ferawati Mokodompit

Sadar atau tidak, hampir setiap hari kita melakukan proses komunikasi. Baik itu komunikasi dengan orang lain atau dengan diri sendiri, komunikasi secara lisan atau tidak. Bahkan saat kita diampun, kita sebenarnya sedang melakukan proses komunikasi. Karena meskipun kita diam, otak kita terus berpikir dan berbicara pada diri kita sendiri. Berarti saat itu kita sedang berkomunikasi dengan diri sediri.

Mungkin kebanyakan orang menganggap komuikasi selalu identik dengan berbicara, terutama berbicara di depan publik. Namun sebenarnya konteks komunikasi jauh lebih besar dari itu. Selain ada komunikasi yang terucap atau komunikasi verbal, kita juga melakukan komunikasi yang tidak terucap oleh lisan yaitu komunikasi non-verbal. Nah apa itu komunikasi non-verbal? Disini kita akan membahas apa Definisi dan Karakteristik Komunikasi Nonverba.

Definisi dari Komunikasi Nonverbal adalah setiap informasi atau emosi dikomunikasikan tanpa menggunakan kata-kata atau nonliguistik. Komunikasi Nonverbal adalah penting, sebab apa yang sering kita lakukan mempunyai makna jauh lebih penting daripada apa yang kita katakan.
Namun demikian, haruslah jelas bahwa pengetahuan kita mengenai komunikasi nonverbal tidaklah lengkap atau sempurna. Pengenalan pertama mengenai komunikasi nonverba pada jaman Aris Toteles sekitar 400-600 SM, tetapi pendekatan kontenporer mengenai komunikasi nonverbal dapat ditelusuri pada karya Charles Darwin dalm bukunya The Exspression of Emotions In Man and Animals

Terdapat sejumlah bentuk komuniksi nonverbal dan bentuk-bentuk tersebut meliputi wajah terutama yang menyangkut mata, tubuh, sentuhan, suara, ruang, waktu, daya tarik fisik, pakaian, dan lingkungan. Sebagian besar dari bentuk-bentuk ini menampilkan beberapa karakteristik dan enam diantaranya yaitu komunikasi nonverbal memiliki sifat berkesinambungan, komunikasi nonverbal kaya dalam makna, komunikasi nonvverbal dapat membingungkan, komunikasi nonverbal menyampaikan emosi, komunikasi nonverbal dikendalikan oleh norma-norma dan peraturan mengenai kepatutan kemudian yang terakhir yaitu komunikasi nonverbal terikat pada budaya.

Itulah definisi dan karakteristik komunikasi nonverbal semoga bermanfaat.

Sumber: Teori Komunikasi Antarpribadi Prof. Dr. Muhhamad Budyatna, M.A. Dr. Leila Mona Ganiem, M.Si.

 

Khalayak Dalam Public Speaking

01 April 2017 02:24:10 Dibaca : 300

Apa sih maksud dari Khalayak sebagai bagian dari public speaking ? Istilah khalayak media berlaku universal dan secara sederhana diartikan sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, pemirsa berbagai media. Kumpulan ini disebut sebagai khalayak dalam bentuk yang paling dikenali dan versi yag diterapkan dalam hampir seluruh penelitian media itu sendiri. Calusse (1968) menunjukkan beberapa kerumitan untuk membedakan beberapa kadar keikut sertaan dan keterlibatan khalayak. Khalayak pertama dan tersebar adalah populasi yang tersedia untuk menerima tawaran komunikasi tertentu. Dengan demikian semua yang memiliki pesawat televisi adalah audiens televisi dalam artian tertentu. Khalayak kedua merupakan khalayak yang menerima hal-hal yang ditawarkan dengan kadar yang berbeda-beda seperti pemirsa televisi reguler. Pembeli surat kabar dan sebagainya. Khalayak ketiga adalah khalayak yang mencatat penerimaan isi pesan masih dalam bagian lebih kecil yang mengedepankan pesan yang ditawarkan . Nah kemudian yang selanjutnya apa sih komunikasi massa kategori pendengar atau khalayak dalam public speaking?

Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat,anonim dan heterogen. Proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim darisumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifatmekanik seperti; radio, televisi, surat kabar dan film. Komunikasi massa juga adalah komunikasi yang di dalurkan oleh pemancar-pemancar audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila di definisikan menurut bentuknya: televisi, radio, surat kabar majalah, film, buku, dan pita.)Seperti dikatakan Effendy, Onong Uchjana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Ciri-ciri komunikasi massa adalah sebagai berikut 1)Komunikasi massa berlangsung satu arah Berbeda dengan komunikasi antar persona yang berlangsung dua arah (Two way traffic Communications, komunikasi masa berlangsung satu arah. Ini berarti bawah tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator. Dengan demikian si pemberi berita tidak mengetahui tanggapan dari pembaca atau si pendengar berita tersebut. 2)Komunikator pada komunikasi melembaga Media masa atau si pembicara sebagai saluran atau yang menyampaikan komunikasi merupakan perwakilan dari lembaganya,, oleh karenanya si komunikator memiliki keterbatasan yang harus di ikuti demi menjaga nama baik lembaganya. 3)Pesan pada komunikasi massa bersifat umum Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum (public) karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum. Jadi tidak ditujukan kepada perseorangan atau kelompok tertentu. Dan yan terakhir adalah apa sih maksud dari teori komunikasi kelompok ?

Komunikasi Kelompok adalah sekumpulan orang – orang yang terdiri darii tiga atau lebih. Kelompok memiliki hubungan yang intensif di antara mereka satu sama lainnya, terutama kelompok primer. Intensitas hubungan di antara mereka merupakan persyaratan utama yang dilakukan oleh orang-orang dalam kelompok tersebut. kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan yang relatif kecil yang masing-masing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama dan mempunyai derajat organisasi tertentu di antara mereka.

Feature Mengembangkan Cerita Human Interest

09 December 2016 10:09:22 Dibaca : 179

Kisah Seorang Wanita dipertemukan lewat taaruf, berakhir ke pelaminan


Sejatinya sejak manusia lahir ke dunia dia sudah memiliki jodoh dari Allah. Namun, meski sudah digariskan Sang Pencipta, manusia tetap harus berusaha mencari pasangan yang melengkapi hidupnya.
Pada proses pencarian jodoh tersebut, Islam memiliki metode taaruf yang berarti perkenalan. Taaruf biasa digunakan kaum dewasa untuk melakukan sebuah perkenalan sebagai langkah awal untuk mendapatkan pasangan hidup.
Metode taaruf tidak jauh berbeda dengan pendekatan yang biasa dilakukan pada proses perkenalan alias pedekate. Masa taaruf dilakukan oleh dua muslim yang belum kenal sebelumnya dan berlawanan jenis untuk saling menjajaki satu sama lain sehingga mereka bisa kenal lebih dekat dari sebelumnya.

    Hal yang membedakan taaruf dengan pedekate pada umumnya adalah orang yang melakukan taaruf akan dibantu seorang mediator/perantara atau harus didampingi dengan wali keluarga, dan pada prosesnya ketika salah satunya merasa tidak nyaman, maka masa perkenalan itu boleh dihentikan.
Saya mempunyai kakak perempuan yang bernama Ikha. Ka Ika lulusan dari pondok pesantren Al-fatha di Kecamatan Pulubala di Kabupaten Gorontalo . "Sebenarnya pilihannya Taaruf itu salah satunya karena basic keluarga juga. Tapi lebih dari itu, selama 20 tahun (sebelum menikah) kakak saya hidup sangat sadar bahwa kebanyakan orang yang kita kenal luarnya saja dan akan beda jauh ketika di dalam rumah tangga," kata ka Ika yang memilih metode taaruf ketika mencari teman hidup. Hal itu disampaikan kakak saat berbincang dengan kami sekeluarga beberapa waktu lalu.
Kakak saya sadar meski taaruf sangat dibenarkan oleh Islam, tapi tetap saja ada kendala yang dihadapi. Apalagi karena keduanya tidak mengenal sama sekali seperti apa wajah atau karakter orang tersebut.

      "Sebenarnya kacamata orang awam, metode ini sama dengan beli kucing dalam karung. Sebab banyak yang harus diperhatikan, dipertimbangkan, diinvestigasi seperti apa orang yang akan diperkenalkan. Tapi dia serahkan ke Allah dia minta yang terbaik. Toh mengenal di luar tidak menjamin, malah muncul penilaian dengan kecenderungan yang membutakan mata. Misal tidak bisa melihat pasangannya secara netral," jelas kakak yang kini telah jadi ibu.

Selain karena ingin melihat karakter pasangan lebih netral, alasan lain memilih taaruf karena saat usianya 20 tahun, dia berniat ingin menikah di umur 22 tahun. Kemudian secara tidak sengaja pula, proses taaruf itu mulai dilakukannya di umur 21 tahun.
"Dalam doanya waktu umur 20 itu, umur 22 saya siap nikah, dan doa saat itu Alhamdulillah, terkabul," kenangnya.
"Saat umur 21 tahun, kakak punya kenalan yang rupanya satu organisasi di SMA( sekolah sebelum ia masuk di pondok pesantren ) . Nah saat itu tiba-tiba dia SMS kakak saya yang isinya lebih kurang begini 'Assalamualaikum wr wb Ika, berdasarkan hasil diskusi antara ustaz dan guru ngaji nya saya ada yang perlu saya tanyakan, apakah sedang dalam masa pinangan atau sudah dikhitbah orang lain', nah saat itu kakak saya tidak langsung menjawab," cerita ka ika. Mendapatkan pesan demikian, Kakak langsung berkonsultasi dengan guru ngajinya apa maksud pertanyaan dalam pesan singkat itu. Tak lama kemudian, si pria itu kembali mengirim pesan dan mengajak Kakak saya ber-taaruf.
"Nah, karena sebelumnya Kakak saya tidak kenal secara personal dengan dia, Kakak memilih seorang mediator/perantara yang kebetulan temannya sendiri yang sudah menikah. Mediator/perantara inilah yang jadi alat komunikasi kakak sampai masa khitbah,"
"Akhir February 2014 mereka dan via mediator saling bertukar curriculum vitae (CV). Mirip kaya CV ngelamar kerja, ada foto, biodata, data keluarga, karakter sifat masing-masing ingin seperti apa kriteria pasangan, dan bagaimana konsep pernikahan yang diinginkan. Setelah mediator memberikan CV kepada mereka, lalu mereka diberi waktu berpikir ulang sampai waktu yang tidak ditentukan,".
Keduanya berhak menolak dan tidak melanjutkan masa perkenalan ini. Saat itu,kakak Saat itu,kakak benar-benar berkonsultasi pada banyak orang soal pria yang mengajaknya taaruf.

      "Dan setelah kakak saya konsultasi ke keluarga, teman-temannya, lalu kakak saya salat istikharah, akhirnya dia memutuskan lanjut ke tahap berikutnya yaitu nazhar,". Proses berikutnya dalam taaruf setelah saling berkenalan yang dibantu oleh mediator adalah nazhor. Di mana tahap ini merupakan proses saling melihat antara dua orang yang selama ini melakukan ta'aruf.
Dalam tahap ini,Kakak saya, mediator/perantara dan yang bersangkutan dipertemukan secara fisik dan mendiskusikan apa yang dimuat di CV. Setelah itu, mediator bertanya kembali kepada mreka apakah ingin dilanjutkan proses atau tidak. Kalau lanjut, pihak laki-laki langsung ditanyakan kapan orang tua akan mendatangi rumah wanita untuk silaturhami. Waktunya tidak boleh terlalu lama.
"Karena idealnya, taaruf itu 3-6 bulan. Nah kemudian, setelah ada kesepakatan kapan orang tua laki-laki ke rumah, saat itulah tugas si mediator/perantara selesai,"
Setelah silaturahmi ditentukanlah tanggal lamaran, kemudian melakukan proses lamaran dan menikah. Ka Ika sendiri menghabiskan waktu lebih kurang 6 bulan sejak proses taaruf dimulai sampai akhirnya dia menikah. Proses yang singkat memang. Tapi, Kakak saya mengaku sangat yakin dengan pria yang dikenalnya lewat metode taaruf.
"Dengan pria itu gaya komunikasi mereka mirip, dan dari awal gak ada masalah komunikasi dan karakternya lebih sabar. Selain itu, pria juga saat itu mencari partner rumah tangga yang juga bisa jadi partner kerja dan sejauh ini sesuai ekspektasi,"
Bagi Ka ika, suami yang didapatnya dari proses taaruf ini adalah seorang yang bisa bisa melengkapi hidupnya.
"Dia melengkapi, tidak banyak menuntut dan fleksibel. Alhamdulillah," katanya mengakhiri berbincangan dengan suara bahagia .

Feature Mengembangkan Cerita Human Interest

01 December 2016 09:04:46 Dibaca : 48

Pemilihan Kapala Desa Yang Menyebabkan Masyaraakat Saling Bermusuhan

Waktu demi waktu terus berjalan dan tepatnya pada hari senin 28 november 2016 di desaku (Tolango) Kec.anggrek, Kab.Gorontalo Utara diadakan pemilihan Kepala Desa yang di mulai sejak pukul 07.00 am sampai dengan 04.00 pm . Tempat pemilihannya (TPS) hanya diadakan pada satu tempat sehingga para pemilih sangat ramaai mengunjungi dan melakukan pemilihan di tempat tersebut. Terdapat tiga kandidat yang mencaonkan sebagai Kepala Desa dan para pemilih saling bersaingan untuk mendapatkan suara terbanyak kepada calon Kepala Desa pilihan mereka.

Kemudian disiang hari perhitungan suara puntelah berlangsung dimulai dan masing-masing para pendukung ketiga calon kandidat mulai tegang dan merasa sangat gelisah menanti keunggulan calon Kepala Desa pilihan mereka masing-masing. Walaupun dalam keadaan yang sangat menegangkan para pemilih atau pendukung dari masing-masing kandidat saling menjatuhkan. Para ketiga kandidat tersebut masing-masing pendukung mereka tidak ada yang mau mengalah. Mereka mempertahankan pilihan mereka masing-masing. Pendukung kandidat no urut 1 dan pendukung kandidat no urut 2 tidak mau mengalah dan tetap saling menjatuhkan sehingga terjadilah pertengkaran oleh pendukung dari kedua kandidat tersebut. Sementara kandidat no urut 3 beserta pendukungnya aman-aman saja.

Pada pukul 04:20 perhitungan suara oleh tiga kandidat calon Kepala Desa telah usai dan perolehan suara unggul itu diperoleh oleh kandidat no urut 1, kemudian pendukung no urut 2tidak terima jika kandidat no urut 1 yang menduduki jabatan sebagai Kepala Desa Tolango. Menurut masyarakat pendukung no. Urut 2 peristiwa pelaksaan pemilihan Kepala Desa telah bekerjasama agar kandidat no.urut 2 ini yang menjadi Kepala Desa Tolango. Maksud dari masyarakat ini tersebut mereka panitia telah menyusun rencana atau mengadakan permainan dalam pemilihan ini. Sehingga kandidat no.urut 1 yang terpilih menjadi Kepala Desa Tolango. Karena melihat dari segi banyak masyarakat yang memilih calon Kepala Desa tersebut itu lebih banyak pendukung atau suara dari masyarakat pendukung kandidat no.urut 2 tetapi pertanyaannya disini kenapa sih kandidat no. Urut 1 yang menjadi Kepala Desa Tolango. Ada apa dengan semua ini ? sedangkan banyak para saksi yang mengatakan kalau semua panitia telah berambisi dalam melakukan kegiatan tersebut. Sehingga sampai dengan sekarang inilah belum ada ketetapan siapa di antara calon-calon Kepala Desa yang terpilih menjadi Kepala Desa tersebut dan sampai dengan saat ini juga masyarakat Desa Tolango sudah saling bertolak belakang sampai yang berikatan keluarga pun sudah tidak akur lagi istilahnya sudah bertolak belakang lahh. Padahal pemilihan ini hanyalah pemilihan Kepala Desa dan tidak sepantasnya mereka yang berada dalam satu desa itu saling bermusuhan atau bertolak belakang, karena dalam satu desa itu telah menjalin suatu kekeluargaan atau persaudaraan. Dan akhirnya sampai dengan sekarang ini Desa Tolango sudah tidak aman lagi karena masyarakatnya sudah saling bertolak belakang. Jika kalian penasaran dengan masyarakat Desa Tolango saat ini anda bisa berkunjung langsung ke Desa tersebut.

By Sindri Suno