Bahasaku, Indonesia (Puisi)
Darahnya pernah membasahi bumi
Mayatnya terkubur di bumi
Tanah indonesia menagis kala itu
Berjuang untuk bangsa juga bahasa
Indonesia, akhirnya merdeka
Tanah air indonesia, punyaku
Bangsaku hanya satu
Dan aku bangga, Indonesia
Bahasaku, Indonesia
Dan kita hanya nikmati saja
Aku ingin bertanya tentang sebuah janji
Tentang menjunjung tinggi
Bahasa persatuan
Bahasa Indonesia
Indonesia, Merdeka
Tapi hari ini indonesia kita terjajah
Aku tidak mau menjajah diri
Tidak mau menjajah bahasaku
Bahasaku, Indonesia
Biarkan Ia Tetap utuh
Darwin Kamarudin
Gorontalo, 03 Desember 2012, Pukul 07.44 am
Assalamu'alaikum, Tuhan (Puisi)
Assalamu’alaikum….
Tuhan, apakah aku punya banyak dosa
Apakah aku punya banyak salah
Kuminta Tuhan,
Apakah yang kurasa ini sebuah siksa?
Aku tak mau terpenjara.
Dan tenggelam dalam lautan dosa.
Aku mohon tuhan.
Pintaku bukanlah kepada sebuah harapan dan cita-cita
Apakah aku terpenjara?
Jika ia.
Tuhan, bukakanlah pintu kebebasan
Aku sudah merasakan
Lama terpenjara.
Tuhan, apakah ini hukuman
Sungguh,
Kurasakan ini adalah sebuah siksa
Lama rasanya,
Aku sudah terpenjara
Bebaskan hamba,
Sungguh siksa ini, kurasakan menyiksa.
Tuhan, aku tak mau terus terpenjara
Dan terkubur dalam lautan dosa
Tuhan, kumohon bukakanlah pintu ini
Sudah lama aku terpenjara
Aku tak mau terus dalam dosa
Tuhan, ampuni dosa ini
Bebaskan hamba dari siksa ini.
Oleh : Darwin Kamarudin
Gorontalo, 04 Januari 2013, Pukul, 20.38 Wita
Cara Membuat Puisi dengan Cara yang Sederhana
Assalamu’alaikum Warahatullahi Wabarakatuh
Anda mungkin pernah berpikir dan bertanya dalam benak anda ataupun pada orang lain, bagaimana sih cara-cara orang ketika mereka membuat puisi?, membuat puisi menurut beberapa orang adalah mudah, tetapi beberapa orang yang lainnya pun mengatakan bahwa membuat puisi itu sulit, sedangkan menurut saya membuat puisi itu gampang-gampang susah. Berikut ini saya akan memberi beberapa tips yang semoga bermanfaat untuk anda yang ingin membuat puisi atau mau menulis puisi. Mohon ma’af sebelumnya tips berikut merupakan cara saya, yah berdasarkan pengalaman saya sendiri dalam membuat puisi, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan akan memiliki banyak variasi atau perbedaan dengan tips-tips yang anda baca pada tulisan-tulisan orang lain. Baiklah berikut beberapa tips yang mugkin sangat sederhana untuk anda lakukan, di antaranya:
1. Mencari Ide.
Sebelum menulis sebuah puisi atau ungkapan rasa terlebih dahulu anda harus menentukan ide atau gagasan utama dan pesan yang akan anda sampaikan dalam sebuah puisi, ide ini pun bukan berarti anda harus menentukan judul puisi. Jujur saya dalam membuat puisi biasnya akan menulis apa saja yang saya rasakan dan yang ingin saya sampaikan secara bebas, setelah itu baru akan menentukan judul puisinya.
2. Mengumpulkan atau Menentukan Kata (diksi).
Mengumpulkan kata atau diksi (pilihan kata) ini sangat perlu sebab dengan pilihan kata (diksi) puisi anda akan melahirkan kata-kata yang walaupun berdiri sendiri kata tersebut dapat mewakili beberapa makna. Pada tahap ini saya biasanya menggunakan kamus, dan menyalin kata-kata yang ada dalam kamus tersebut serta menulis kata-kata apa saja yang pada saat itu saya pikirkan. Misalnya: malam, aku, sayang, cerita, bongkahan, dll. Setelah itu saya akan menyusun puisi serta sering-sering melirik kata-kata yang sudah di salin tadi untuk di bubuhkan dalam puisi.
3. Menulis dengan Bebas.
Pada tahap ini, mulailah untuk mengolah rasa, pikiran anda, wawasan anda, serta pesan-pesan anda yang ingin anda katakan dalam puisi, dengan cara menuliskannya pada kertas atau di TIK pada komputer anda dengan bebas, sebab dengan kebebasan anda tidak akan merasa terikat. Jika ingin membuat puisi yang bertajuk kesedihan maka, olahlah rasa anda untuk bisa sedih saat itu, tentang kemarahan maka olahlah rasa anda untuk bisa marah pada saat itu, pokoknya sesuaikan denga rasa, tujuan, dan pesan yang ingin anda sampaikan dalam puisi. Pilihan kata atau diksi yang anda siapkan memang perlu anda bubuhkan, tetapi jika tidak pun tidak ada masalah, toh pasti dengan mengolah rasa, pikiran anda, wawasan anda serta pesan-pesan anda toh diksi pasti akan hadir dengan sendirinya bahkan pula akan melahirkan majas pula.
4. Jangan Ragu
Menulis sebuah puisi ibarat melatih emosi kita, oleh karena itu jangan ragu, sebab dalam membuat puisipun di butuhkan kepercayaan diri, dengan kepercayaan diri anda tidak akan pernah merasa takut, serta dalam mengeluarkan gagasan atau pesan-pesan anda dalam sebuah puisi akan terkesan berani.
5. Tinjau Kembali (Revisi)
Setelah puisi anda selesai di tulis maka hal terakhir yang perlu anda lakukan adalah merevisinya, yakni membaca secara keseluruhan dan memperbaiki jika ada kata-kata yang salah atau tidak sesuai dengan konteks dari tujuan anda, yakni gagasan dan pesan yang ingin di sampaikan dalam puisi anda tersebut. Selain itu mungkin anda harus meminta bantuan teman anda untuk menilai puisi anda tersebut selanjutnya di pertimbagkan (ingat !!! Setelah sebuah puisi di publikasikan maka pengarang sudah tidak berurusan lagi dengan itu, hanya saja itu sudah menjadi kerja pembaca untuk menginterpretasi puisi itu.)
6. Teruslah Berlatih
Seseorang yang lahir di dunia ini tidak akan memiliki keahlian apa-apa tanpa sebelumnya mereka berlatih kecuali itu adalah sebuah mukjizat, oleh karena itu teruslah berlatih untuk mengembangkan kemampuan anda dalam menulis puisi jika telah lewat beberapa tahun atau bulan cobalah untuk meninjau puisi-puisi dulu anda tentunya akan berbeda sekali dengan puisi anda yang sekarang. Saya sendiri sampai sekarang masih terus
berlatih dengan terus belajar menulis puisi untuk mengembangkan kemampuan saya. Bagaiamana kawan pembaca? Semoga tips di atas bermanfaat serta dapat membantu anda yang sedang mencari atau ingin menulis puisi tapi tidak punya mental untuk membuatnya. Pesan saya tidak perlu ragu dalam membuat puisi, toh dengan mengolah rasa, pesan kita, maka tentunya akan melahirkan sebuah puisi yang meski masih amatir tetapi tetaplah belajar berlatih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Penulis : Darwin Kamarudin
Artikel : http://sidharly.blogspot.com
Salam : segala sesuatu akan terasa sulit jika kita sendiri merasa itu berat dan tidak mau melaluinya atau melawannya, tetapi akan terasa mudah jika kita tidak merasa kalau apa yang kita hadapi itu berat. (Darwin Kamarudin)
ingat!!! “tidak ada yang mustahil bilamana usaha dan do’a selalu bersama
Surat Untukmu di Kota Daeng (PUISI)
Surat Untukmu di Kota Daeng
Mungkin aku terlalu munafik
Dengan janji yang aku ingkari
Dan mungkin aku terlalu bodoh
Dengan harapan yang tak pasti.
Tetapi aku bukan pembohong
Yang berbohong agar terlihat bijak
Agar terlihat istimewa, memanjakan mata,
Serta mengelabui hati.
Aku tak akan banyak berkata
Dan tak akan banyak suara
Ku ukir sebuah nada yang lama bersemayam ini
Sebagai harapan agar bisa lepas dan bebas.
Tapi rasaku bukanlah sebuah benda.
Ia adalah akar, tertancap dalam juga lekat.
Ia tak mau lepas, seperti aku dulunya
Sebelum melihat dunia, sebelum melihat semuanya
Mungkin aku terlalu munafik
Dengan janji yang ku ingkari
Tetapi, kemunafikkan ini
Aku ikrarkan dalam sebuah kejujuran
Tahukah,
mataku
Tak melihat kilauan lagi
Yang kau perlihatkan
Waktu itu.
Dharly Friendi
Gorontalo, 11 Januri 2012
Diskusi Sekedar Mencari / Mengejar Nilai Kuliah
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Mungkin tulisan berikut akan di nilai sebagai kelancangan, karena seakan-akan meremehkan para mahasiswa/i, sebab dalam tulisan ini saya sengaja mengangkat sebuah permasalahan yang saya lihat ketika diskusi di kelas. Yakni "Diskusi Sekedar Mencari / Mengejar Nilai Kuliah", diskusi adalah hal yang mungkin kita anggap biasa, sebab dalam perkuliahan kegiatan diskusi di fungsikan sebagai alat untuk membahas tugas-tugas kuliah, serta di tuntut ke aktifan dalam kelas agar mendapat penilain khusus dari dosen, yakni nilai ke aktifan, dan partisipasi di kelas.
Hal ini kalau kita lihat memang merupakan hal yang penting, sebab selain dapat melatih dan mengasah keterampilan berbicara serta rasa percaya diri, juga mendapatkan penilain tersendiri oleh Dosen. Tetapi apa yang salah?.....
Seseorang mengeluarkan pendapat berdasarkan pengetahuannya, bertanya kepada kelompok penyaji materi, pada diskusi yang dilakukan. Merupakan hal yang biasa-biasa saja dalam diskusi, sebab kita pasti tahu diskusi pada intinya adalah pembicaraan timbal balik antara penyaji atau kelompok penyaji dan penyanggah dengan membahas suatu permasalahan tertentu, dalam hal ini misalnya saja yakni materi perkuliahan yang di berikan oleh Dosen.
Oleh karena itu jika ada yang tidak di mengerti tentu saja kita seharusnya mempertanyakan hal tersebut kepada kelompok penyaji materi pada saat itu, guna mendapatkan penerangan atau kejelasan yang tepat, dan kalau tidak di temukan titik permasalahannya akan di selesaikan secara bersama-sama.
Hal di atas adalah peristiwa-peristiwa yang biasanya terjadi dalam kegiatan diskusi. Namun ada sebuah permasalahan yang selalu kita lihat, yakni sering kali juga saat berdiskusi ada seseorang ataupun beberapa orang, ketika dalam memberikan pertanyaan, pertanyaan yang mereka lontarkan sebenarnya sudah di ketahui jawabannya. Masih mending kalau hanya sekedar bertanya kadangkala pertanyaan yang di lontarkan tersebut di gunakan untuk menguji penyaji materi pada saat diskusi tersebut. Tentu saja hal seperti ini adalah hal yang harus siap di hadapi oleh kelompok penyaji, tetapi bagaimana dengan kelompok penyaji apakah bisa menjawab pertanyaan tersebut?.
Bersyukur sekali kalau dapat di jawab oleh kelompok penyaji saat itu, kalau tidak bagaimana? Tentu saja si penanya akan merasa hebat dan bangga akan pengetahuannya itu, biasanya hal seperti ini sengaja di lakukan agar medapat perhatian dan penilaian khusus oleh Dosen pada ke aktifannya saat diskusi dikelas.
Sebenarnya apa gunanya berdiskusi? Kalau yang kita cari hanyalah nilai mata kuliah bukan pengetahuan, padahal telah kita ketahui diskusi adalah membicarakan suatu masalah oleh para peserta diskusi dengan tujuan untuk mendapatkan, ataupun menemukan pemecahan masalah dengan cara yang paling baik, yakni dengan mencari jawaban secara bersama-sama, ataupun dengan memberikan pendapat yang kemudian di saring untuk menemukan kesimpulan.
Kalau dalam dunia perkuliahan atau belajar, diskusi di pergunakan sebagai sarana unjuk kebolehan yang hanya sekedar mencari ketenaran atau nilai kuliah misalnya, apakah akan menghadirkan manusia-manusia berbudi pekerti, pada hal yang kecil contohnya diskusi saja! sudah saling menjatuhkan, apalagi kalau menuju kepada arah yang lebih besar lagi. Tentu pendidikan yang ada ini akan naik turun ibarat gelombang, dan prestasi bangsa, negara Indonesia ini tentu saja di pertanyakan.
Terima Kasih, tulisan di atas saya tulis hanya sekedar permenungan semata, permenungan tentang masalah-masalah yang saya lihat dalam diskusi di kelas, jika ada manfaat positifnya silahkan di ambil dan jika ada efek negatifnya, kritik dan saran anda saya harapkan.
Walaikum Salam Warahmatullahi Wabarakatuh………..!!