Global Warming, Mari Selamatkan Bumi

20 February 2013 06:14:44 Dibaca : 1039

 

Global Warming, mendengar istilah tersebut tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Sebuah istilah yang menjadi momok menakutkan bagi umat manusia, tapi anehnya mengapa nggak ada yang takut. Kebanyakan orang tidak lagi menghiraukannya, bertindak sesuka hati mengesampingkan alam di sekitarnya. Apakah mereka tidak sadar bahwa efek pemanasan global kian terasa, lihatlah bagaimana perubahan iklim di indonesia yang semakin tidak stabil.

Efek Global Warming nampaknya sudah tidak dihiraukan lagi, di benak mereka tak terlintas bagaimana nasib pewaris bangsa ini, 50 atau seratus tahun lagi. Mereka tidak pernah berusaha mencegahnya, mereka hanya tersadar ketika bencana melanda. Seperti dalam kutipan lagu Slank - Solidaritas 'Mengapa harus tunggu bencana, baru kita bersahabat dengan alam'.

Banyak orang yang berpikir bahwa global warming merupakan akibat dari para penguasa, pabrik-pabrik yang tak ramah lingkungan walau sudah memenuhi AMDAL. Tapi ingatlah teman, sebelum menyalahkan orang lain, ada baiknya kita mengoreksi diri sendiri dulu. Jadi, mari kita selamatkan bumi yang semakin menua ini, tak usah menunggu bumi pertiwi menangis lagi.

Berikut ini 20 perilaku yang bisa membantu mencegah global warming, yang dikemukakan saudara @harrismaul. Beliau mengizinkan perilaku-perilaku di bawah ini untuk disebarkan demi mencegah global warming.

Gunakan lampu hemat energi. Akan lebih baik lagi jika mematikan saat tidak digunakan;Bayar segala tagihan secara online. Selain menghemat kertas, juga menghemat energi untuk berkendara;Matikan monitor komputer saat tidak digunakan;Tolak kantong plastik, kecuali yg terbuat dr bahan ramah lingkungan & mudah terurai. Lebih baik bawa kantung saat belanja;Minimal Packaging! Pilih produk dg kemasan minimal, kemasan yg berlebihan hanya akan menambah mahal harga produk & nyampah;Tolak styrofoam, karena bahan ini tidak dapat terurai hingga ribuan tahun;Gunakan kendaraan umum karena transportasi adalah penyumbang 14% emisi gas rumah kaca yg memperburuk kondisi Global Warming;Gunakan dua sisi muka kertas;Segera perbaiki keran air yg rusak. Ratusan ltr air terbuang sementara hanya 1 dari 5 penduduk bumi yg merasakan air bersih;Tanam pohon sebanyak mungkin utk mengurangi polusi udara dan penyerapan air serta mendukung pelestarian hutan;Coba matikan AC dan buka jendela lebar2 sehingga kita bisa merasakan hembusan angin yang menyegarkan;Saat berlibur pastikan untuk “leave nothing but footprints, kill nothing but time and take nothing but beautiful pictures”;Ajak rekan yg searah untuk berangkat serta pulang kantor bersama;Uji emisi kendaraan secara berkala;Gunakan tangga, selain membuat badan sehat juga akan sangat menghemat penggunaan listrik;Usahakan untuk memilah sampah, sediakan tempat untuk sampah kertas agar didaur ulang. Daur ulang 1 ton kertas ~ 17 pohon;Tampung air hujan untuk menyiram tanaman dan mencuci mobil;Jadilah role-model bagi masyarakat sekitar dgn menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan;Saat menggosok gigi jangan lupa mematikan keran;Mulai mencari info ttg upaya pelestarian lingkungan atau menjadi relawan kelompok pelestari lingkungan.

Jadi mari mulai hari ini, esok, lusa dan nanti kita selalu berusaha menerapkan perilaku-perilaku di atas secara berkelanjutan dan berkesinambungan. Dan ajaklah orang-orang di sekeliling anda untuk menerapkannya juga, Go Green Indonesiaku.

Pagi "Sebuah Harapan"

20 February 2013 06:10:59 Dibaca : 1886

Pagi "Sebuah Harapan"


Fajar tertepis hangatnya sinar mentari,
Walau ku masih ingin memeluk kedamaian pagi,
Menenangkan jiwa yang kian rapuh,
Terkikis kesepian hati yang berlarut-larut.

Hari yang berlalu adalah hampa,
Kosong, ibarat tersesat di hamparan padang ilalang,
Tanpa arah, mengalir menggapai nafsu,
Menepiskan akal, tenggelam dalam dunia fatamorgana.

Ku berharap hari ini benar-benar ada,
Tak hanya diam, terinjak takdir kehidupan,
Tak hanya bersandar alasan, berpaling dari kenyataan,
Karena ku ingin melukis pelangi di sepanjang hidupku.

Puisi "Senja Dariku"

19 February 2013 18:01:27 Dibaca : 1082

Senja
saya terima kabar senja dari kotamu
kota yang selalu bernafsu membeli senja

baiklah…

ijinkah saya kirimkan segores senja
khusus untukmu.
senja yang terbuat dari ketulusan jiwa
sebagai sajadah dalam setiap sujudmu

 

Puisi Sutardji Calzoum Bachri

19 February 2013 17:46:46 Dibaca : 813

TRAGEDI WINKA & SIHKA

                             kawin
                                kawin
                                   kawin
                                      kawin
                                         kawin
                                            ka
                                         win
                                        ka
                                      win
                                     ka
                                   win
                                 ka
                               win
                             ka
                              winka
                                winka
                                   sihka
                                     sihka
                                       sihka
                                      sih
                                    ka
                                  sih
                                ka
                              sih
                            ka
                          sih
                        ka
                      sih
                    ka
                      sih
                        sih
                            sih
                               sih
                                  sih
                                     sih
                                         ka
                                            Ku

 

Dalam sajak itu kata kawin dideretkan lima kali secara utuh, yang artinya bahwa suatu perkawinan entah lima tahun, lima bulan, lima minggu, atau lima hari masih utuh seperti semula, yaitu kebahagiaan. Kemudian kata kawin diputus-putus, yang berarti perkawinan yang diliputi kebahagiaan itu sudah tidak utuh lagi. Misalnya mulai ada pertengkaran antara suami istri. Bahkan, kata kawin sekarang terbalik menjadi winka. Yang berarti perkawinannya sudah menjadi "neraka". Pada akhirnya terjadi tragedi winka dan sihka itu, misalnya terjadi perceraian, istri membunuh suami atau sebaliknya.

Tipografi zig-zig juga mempunyai makna mendalam, yaitu perkawinan yang semula bermakna kebahagiaan, mulai melewati bahaya yang berliku, penuh bahaya, yang akhirnya menimbulkan bencana, yaitu tragedi.

Biografi Sutardji Calzoum Bachri

19 February 2013 17:38:46 Dibaca : 1195

 

 

 

 

 

Sutardji Calzoum Bachri (lahir di Rengat, Indragiri Hulu, 24 Juni 1941; umur 69 tahun) adalah pujangga Indonesia terkemuka. Setelah lulus SMA Sutardji Calzoum Bachri melanjutkan studinya ke Fakultas Sosial Politik Jurusan Administrasi Negara, Universitas Padjadjaran, Bandung. Pada mulanya Sutardji Calzoum Bachri mulai menulis dalam surat kabar dan mingguan di Bandung, kemudian sajak-sajaknyai dimuat dalam majalah Horison dan Budaya Jaya serta ruang kebudayaan Sinar Harapan dan Berita Buana.

 

 

 

 

Dari sajak-sajaknya itu Sutardji memperlihatkan dirinya sebagai pembaharu perpuisian Indonesia. Terutama karena konsepsinya tentang kata yang hendak dibebaskan dari kungkungan pengertian dan dikembalikannya pada fungsi kata seperti dalam mantra.

Pada musim panas 1974, Sutardji Calzoum Bachri mengikuti Poetry Reading International di Rotterdam. Kemudian ia mengikuti seminar International Writing Program di Iowa City, Amerika Serikat dari Oktober 1974 sampai April 1975. Sutardji juga memperkenalkan cara baru yang unik dan memikat dalam pembacaan puisi di Indonesia.

Sejumlah sajaknya telah diterjemahkan Harry Aveling ke dalam bahasa Inggris dan diterbitkan dalam antologi Arjuna in Meditation (Calcutta, India), Writing from the World (Amerika Serikat), Westerly Review (Australia) dan dalam dua antologi berbahasa Belanda: Dichters in Rotterdam (Rotterdamse Kunststichting, 1975) dan Ik wil nog duizend jaar leven, negen moderne Indonesische dichters (1979). Pada tahun 1979, Sutardji dianugerah hadiah South East Asia Writer Awards atas prestasinya dalam sastra di Bangkok, Thailand.

O Amuk Kapak merupakan penerbitan yang lengkap sajak-sajak Calzoum Bachri dari periode penulisan 1966 sampai 1979. Tiga kumpulan sajak itu mencerminkan secara jelas pembaharuan yang dilakukannya terhadap puisi Indonesia modern.

Kategori

Blogroll

  • Masih Kosong