Uji Korelasi Menggunakan RStudio

10 November 2024 01:00:41 Dibaca : 27

Nama                            : Mutiara Mohamad

Nim                                : 411422017

Prodi / Kelas             : Pendidikan Matematika / A

Mata Kuliah              : Aplikasi Komputer

Semester                    : V (Lima)

Dosen Pengampu  : Agusyarif Rezka Nuha, S.Pd, M.Si

Pengujian korelasi ini dilakukan dengan metode pearson menggunakan aplikasi RStudio. Dan data yang digunakan adalah data yang berasal dari skripsi yang sudah ada dengan judul "Hubungan Antara Kebiasaan Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Di SMP Negeri 21 Batang Hari". Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan belajar dengan hasil belajar siswa.

Link download file data skripsi yang saya gunakan: https://repository.unja.ac.id/57805/6/Marisyah%20Damayanti_SKRIPSI.pdf

Hasil pengujian korelasi menggunakan aplikasi RStudio di tampilkan pada gambar di bawah ini :

Cara 1

Cara 2

 Berikut Interpretasi dan Pembahasan hasil pengujian korelasi yang di tampilkan pada gambar di atas :

  • Nilai p-value :  P-value digunakan untuk pengambilan hipotesis apakah kebiasaan belajar siswa dan hasil belajar siswa memiliki hubungan yang signifikan atau tidak. Nilai p-value yang di hasilkan dari pengujian ini adalah 0.01837 < 0.05 atau kurang dari taraf signifikasi 5%. Nilai p-value yang < 0.05 menunjukkan bahwa kebiasaan belajar siswa memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil belajar siswa.
  • Nilai Koefisien Korelasi Pearson (cor) : Nilai koefisien korelasi pearson ini menunjukkan kekuatan dan arah korelasi kebiasaan belajar dan hasil belajar siswa. Dari gambar yang di tampilkan, nilai koefisien korelasi yang di peroleh adalah 0.2495116 yang menujukkan bahwa kebiasaan belajar dan hasil belajar siswa memiliki korelasi atau hubungan yang erat karena nilainya semakin mendekati 1. Selain itu nilai koefisien korelasi tersebut bertanda positif yang menunjukkan bahwa kebiasaan belajar dan hasil belajar siswa memiliki arah korelasi yang positif. Artinya, ketika kebiasaan belajar siswa meningkat, hasil belajar siswa juga cenderung meningkat, dan sebaliknya.
  • Nilai t (t-statistic) : Nilai t yang diperoleh adalah 2.4033 > 1,96 sehingga menunjukkan bahwa kebiasaan belajar dan hasil belajar memiliki hubungan yang signifikan karena dalam pengujian hipotesis, uji t dikatakan signifikan jika nilai T-statistics lebih besar dari 1,96. Sebaliknya, jika nilai T-statistics kurang dari 1,96 maka dianggap tidak signifikan. 1,96 adalah nilai t tabel
  • Interval Kepercayaan yang digunakan adalah 95% yaitu 0,04351611 - 0.4351565  tidak mencangkup nol sehingga ada kemungkinan besar untuk menemukan korelasi dalam data. Interval kepercayaan 95% adalah rentang nilai yang diharapkan mencakup parameter populasi sebenarnya sebesar 95%. Artinya, jika penelitian dilakukan berulang kali dengan metode yang sama, 95 dari 100 interval yang dihasilkan akan mencakup nilai sebenarnya dari parameter tersebut.

Bersadarkan hasil uji korelasi dengan aplikasi Rstudio menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan belajar dan hasil belajar siswa dimana nilai korelasi 0.2495116 atau 0.249. Jika di bandingkan dengan hasil uji korelasi menggunakan SPSS versi 24.00 dan formula roduct moment dari pearson pada skripsi dapat di lihat bahwa kedua cara tersebut menghasilan nilai 0.248 meskipun beda 1 dengan hasil uji korelasi menggunakan Rstudio hasil nilai korelasi 0.248 ini juga menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan belajar dengan hasil belajar siswa di SMP Negeri 21 Batanghari. Nilai cor atau r (0,248) berada pada rentang (0,21–0,40) yang ditafsirkan termasuk dalam kategori memiliki korelasi rendah (hubungan jelas tetapi kecil).

Nama                                   :  Mutiara Mohamad                         

Nim                                      : 411422017

Prodi/Kelas                      : Pendidikan Matematika/A

Semester                          : III (Tiga)

Mata Kuliah                     : Komputasi dan Pemograman

Dosen Pengampuh       : Agusyarif Rezka Nuha, S.Pd.,M.Si

 

" GRAPHICAL UNIT INTERFACE (GUI)"

 

GUI Builder Scilab

GUI Builder Scilab adalah salah satu modul yang terdapat pada Scilab yang berfungsi untuk membuat Grapical Unit Interface (GUI) atau antarmuka antara pengguna dengan mesin.

Bagian-bagian GUI Builder

Terdapat dua window yaitu GUI Builder palette dan Graphic window. Lalu terdapat bagian blok komponen, blog daftar komponen,blog navigasi, dan halaman kerja. Berikut adalah fungsi dari masing-masing bagian GUI Builder.

 

  • Fungsi Bagian-bagian Blok GUI Builder Scilab

      

 

  • Blok Komponen dan fungsinya

      

 

  • Blok Navigasi dan fungsinya

      

 

 

 

Praktikum Pemograman Visual Dengan

Graphical Unit Interface (GUI) Scilab

(Menghitung Luas Permukaan dan Volume Tabung)

 

 

1. Ketik perintah " guibuilder " pada console untuk menampilkan halaman GUI Scilab

 

setelah itu akan muncul tampilan seperti pada gambar di bawah ini

 

2. Kemudian pilih blok komponen Pushbutton untuk membuat tombol hitung dan tombol reset.

Tuliskan nama blok pushbutton dengan nama pb_hitung dan pb_reset, lalu pada bagian string tuliskan  Hitung dan Reset.

  • pb_hitung

      

 

  • pb_Reset

      

 

maka akan muncul tampilan tombol Hitung dan tombol Reset seperti pada gambar di bawah ini

 

3. Pilih blok komponen Edit karena kita akan menghitung luas permukaan dan volume phi maka kita bisa menggunakan blok komponen edit yang berfungsi untuk membuat halaman editor sesuai dengan rumus dari luas dan volume tabung kita akan memasukkan phi, jari-jari, dan tinggi. Tuliskan nama blok Edit pada bagian tag dengan nama : edit_phi, edit jarijari, edit_tinggi kemudian pada bagian string tuliskan : Phi, Jari-jari, Tinggi

  • edit_phi

      

 

  • edit_jarijari

      

 

  • edit_tinggi

     

 

setelah melakukan langkah ketiga akan muncul tampilan 2 blok komponen edit yang nantinya

akan di gunakan untuk memasukkan nilai phi dan jari-jari .

 

4. Pilih blok komponen Text untuk menampikan text. Tuliskan pada bagian tag dengan nama text_volumetabung dengan nama string Volume Tabung kemudian klik lagi blok text dan tulis pada bagian tag text_luaspermukaantabung dengan nama string Luas Permukaan Tabung.

  • text_volumetabung

      

 

  • text_luaspermukaantabung

      

 

Kemudian setelah langkah 4 akan muncul tampilan 2 blok komponen Text yang berfungsi

 menampilkan hasil dari perhitungan luas permukaan dan volume tabung yang kita cari.

 

5. Langkah selanjutnya adalah tekan menu Generate- Generate GUI Code lalu simpan sesuai dengan nama yang di inginkan 

                          

 

 

Kemudian akan muncul tampilan bahwa GUI sudah berhasil di simpan.

Selanjutnya kita akan dibawa ke halaman scinote scilab

 

 

 

Masukkan Program seperti pada gambar di bawah ini yaitu tepatnya di bawah function pb_hitung dan di bawah function pb_reset.

Perintah strod disini berfungsi untuk mengkonversi data string menjadi data double.

 

6. Setelah memassukkan program untuk menghitung luas dan volume tabung periksa dengan benar apakah sudah

sesuai atau masih ada yang terlewat karena jika ada program yang terlewatkan maka function nya tidak akan berjalan atau error

jika sudah di rasa sesuai maka tekan tombol save and execute.

 

7. Masukkan nilai phi , jari-jari, dan tinggi. Lalu tekan tombol hitung untuk mulai menghitung luas permukaan dan volume dari tabung

 

 

8. Langkah terakhir yakni tekan tombol Reset untuk menghapus nilai pada blok edit dan text atau dengan kata lain

fungsi dari tombol reset disini adalah untuk memulai perhitungan yang baru.

 

 

 

 

Contoh :

Hitunglah luas permukaan dan volume tabung jika diketahui jari-jari = 14 , tinggi nya = 10 dan phi = 3,14 !

penyelesaian :

Dengan menggunakan GUI scilab seperti pada langkah-langkah yang sudah di jelaskan di atas, maka kita akan dapat menghitung luas permukaan dan tabung dengan memasukkan nilai phi , jari-jari dan tinggi yang di ketahui pada soal dan hasilnya akan otomatis di tampilkan pada tombol blok Text dan hasilnya setelah di cek ternyata akan sama jika di hitung secara manual.

 

 

 

sekian semoga bermanfaat~

 

Tugas Komputasi dan Pemograman (Scilab)

13 November 2023 10:19:58 Dibaca : 47

Nama                            : Mutiara Mohamad

NIM                               : 411422017

Prodi/ Kelas              : Pendidikan Matematika/ A

Semester                    : III (Tiga)

Mata Kuliah               : Komputasi dan Pemograman     

Dosen Pengampu    : Agusyarif Rezka Nuha, S.Pd.,M.Si

 

TEORI

SCILAB : merupakan perangkat lunak yang multifungsi, dirancang untuk komputasi numerik dan visualisasi data dalam dua dan tiga dimensi. Selain itu, Scilab adalah suatu interpreter sehingga memungkinkan pengguna untuk membuat dan mengeksekusi kode program secara langsung tanpa melalui tahapan kompilasi. Dengan fitur-fitur ini, Scilab memberikan kemudahan bagi pengguna dalam melakukan analisis numerik dan visualisasi data secara efisien.

Operator

Operator adalah simbol khusus yang melambangkan suatu operasi tertentu, seperti plus (+) untuk operasi penjumlahan dan operasi konkatenasi string, bintang (*) untuk operasi perkalian, lebih besar (>) untuk operasi perbandingan lebih besar, dan lain sebagainya. Penjelasan mengenai beberapa operator yang terdapat pada contoh-contoh di atas adalah sebagai berikut:

  • Simbol <, >, ==, <=, >= masing-masing adalah operator untuk operasi perbandingan lebih-kecil, lebih-besar, sama, lebih-kecil atau sama dan lebih-besar atau sama.
  • Simbol & adalah operator untuk operasi logika dan.
  • Variabel khusus %eps adalah variabel khusus untuk menyatakan presisi komputer dalam operasi aritmatika.

Operasi Perbandingan

Nilai dari dua obyek dapat dibandingkan dengan menggunakan operator-operator seperti berikut:

  • == (Sama dengan)
  • < (Kurang dari)
  • <= (Kurang dari atau sama dengan)
  • > (Lebih dari)
  • >= (Lebih dari atau sama dengan)
  • <> atau ~= (Tidak sama dengan)

Operasi Logika

Operasi logika adalah operasi yang bersifat elemen-dengan-elemen. Obyek-obyek yang diuji dalam suatu operasi logika dapat berupa suatu ekspresi perbandingan maupun berupa suatu konstanta boolean.

Operator Logika:

  • & (Dan/and)
  • | (Atau/or)
  • ~ (Bukan/not)

Konstanta Bolean:

  • %T (Benar/true)
  • %F (Salah/false)

Perulangan dan Kondisional

Scilab menyediakan beberapa statemen yang dapat digunakan untuk mengontrol alur eksekusi terhadap serangkaian statemen. Statemen-statemen tersebut yaitu for, while, if–else dan select–case, break dan continue.

For

Statemen for digunakan untuk melakukan eksekusi secara berulang (iterasi) dalam jumlah tertentu terhadap suatu blok-statemen. Bentuk umum statemen ini adalah sebagai berikut:

for var = exp   

    blok-statemen

end

Dimana var adalah variabel perulangan dan exp adalah ekspresi yang digunakan untuk mengontrol suatu perulangan for. Ekspesi perulangan biasanya berupa sebuah vektor inkremental, j:k atau j:d:k.

While

Statemen perulangan while digunakan untuk menangani suatu proses perulangan yang jumlah perulangannya tidak dapat ditentukan secara pasti. Bentuk umum dari statemen perulangan while adalah sebagai berikut:

while ekspresi then   

     blok-statemen

end

Blok statemen yang terdapat di dalam sebuah blok perulangan while akan dieksekusi secara berulang selama ekspresi yang diuji masih bernilai benar, proses perulangan akan dihentikan jika ekspresi yang diuji bernilai salah. Kata-kunci then dapat diganti dengan ENTER, do, simbol koma (,) atau simbol titik-koma (;).

Break

Statemen break digunakan untuk menghentikan suatu proses perulangan secara paksa. Pada suatu perulangan yang bersarang, statemen break hanya akan menghentikan proses perulangan dimana statemen break berada.

If-Else

Statemen if–else digunakan untuk mengontrol apakah suatu blok statemen akan dieksekusi atau tidak. Bentuk paling sederhana dari statemen ini adalah sebagai berikut:

if ekspresi then   

     blok-statemen

end

Blok statemen yang terletak di dalam blok if hanya akan dieksekusi jika ekspresi yang diuji bernilai benar. Kata-kunci then dalam blok kondisional if-else dapat diganti dengan ENTER, tanda koma (,) atau tanda titik-koma (;).

 

Praktek

1. Bilangan Genap (Positif dan Negatif)

 

2. Bilangan Ganjil (Positif dan Negatif)

 

3. Deret Bilangan Prima

 

4. Fungsi Bagi Dua

    Grafik Fungsi

 

5. Olah Nilai

 

SEJARAH PERKEMBANGAN KOMPUTER DAN ALGORITMA

03 September 2023 22:15:04 Dibaca : 34

Nama                          : Mutiara Mohamad

Nim                             : 411422017

Kelas / Prodi              : A/ Pendidikan Matematika

Mata Kuliah               : Komputasi dan Pemograman

Semester                   : III (Tiga)

Dosen Pengampu     : Agusyarif  Rezka Nuha, S. Pd, M. Si

 

 

SEJARAH DAN  PERKEMBANGAN KOMPUTER

 

Zaman Pra-Komputer (Sebelum 1800-an)

Pada awalnya, perhitungan dilakukan dengan menggunakan alat-alat sederhana seperti jari-jari tangan dan alat hitung kayu. Mesin sederhana seperti Abakus juga digunakan untuk perhitungan.

Zaman Komputer Mekanikal (1800-an sampai awal 1900-an)

Pada abad ke-19, penemuan mesin-mesin mekanikal seperti Mesin Analitik Charles Babbage dan Mesin Pencacah Herman Hollerith membuka jalan bagi perkembangan komputer.

Zaman Komputer Elektronik (Tahun 1930-an hingga 1940-an)  Pada tahun 1930-an, komputer elektronik pertama, seperti Colossus dan ENIAC, mulai dikembangkan. Mereka menggunakan tabung vakum untuk melakukan perhitungan.

Zaman Komputer Generasi Pertama (Tahun 1950-an hingga awal 1960-an) 

Pada periode ini, komputer generasi pertama seperti UNIVAC dan IBM 701 mulai digunakan secara luas. Mereka masih menggunakan tabung vakum.

Zaman Komputer Generasi Kedua (Awal 1960-an hingga akhir 1960-an)

Transistor digunakan sebagai pengganti tabung vakum, sehingga menghasilkan komputer yang lebih kecil, cepat, dan andal. Contohnya adalah IBM 1401 dan IBM 7094.

Zaman Komputer Generasi Ketiga (Akhir 1960-an hingga awal 1970-an) 

Penggunaan sirkuit terpadu (IC) memungkinkan pembuatan komputer yang lebih kecil dan efisien, seperti DEC PDP-8 dan IBM System/360.

Zaman Komputer Generasi Keempat (Awal 1970-an hingga 1980-an) 

Komputer mikro dan perangkat lunak menjadi lebih beragam. IBM PC dan Apple II adalah contoh sukses dalam periode ini.

Zaman Komputer Generasi Kelima (Akhir 1980-an hingga sekarang) 

Ini adalah era komputer yang kita kenal saat ini, di mana komputer pribadi dan perangkat mobile berkembang pesat. Munculnya Internet juga merupakan tonggak penting.

 

 

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ALGORIMA

 

Zaman Kuno 

Algoritma sederhana telah digunakan dalam matematika dan ilmu pengetahuan sejak zaman kuno. Misalnya, Algoritma Euclidean untuk perhitungan GCD (Greatest Common Divisor) sudah ada sejak 300 SM.

Zaman Komputer Awal

 Seiring dengan perkembangan komputer pada tahun 1930-an hingga 1950-an, algoritma yang lebih kompleks dan efisien mulai dikembangkan. Contoh terkenal adalah algoritma Monte Carlo dan algoritma untuk pemecahan masalah linear programming.

Zaman Komputer Generasi Pertama 

Dalam periode ini, algoritma-algoritma yang mendukung ilmu komputer dan pemrograman mulai muncul. Algoritma sorting dan searching adalah contoh penting.

Zaman Modern

Dengan munculnya bahasa pemrograman dan teknologi informasi yang lebih maju, algoritma semakin kompleks dan diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk kecerdasan buatan (AI), pengolahan citra, dan pemodelan matematika yang kompleks.

Era Kontemporer

Saat ini, algoritma mendapatkan perhatian besar dalam pengembangan teknologi seperti machine learning, deep learning, dan algoritma optimisasi yang mengubah cara kita menyelesaikan masalah dan memproses data.

 

 

Setelah Mengetahui Bagaimana sejarah dan perkembangan Komputer dan algoritma, berikut adalah beberapa pertanyaan sekaligus jawaban terkait materi komputer dan algoritma

 

1. Apa yang dimaksud dengan algoritma?

Jawab : Algoritma adalah urutan langkah-langkah sistematis dan terstruktur untuk menyelesaikan masalah atau menjalankan tugas tertentu. Algoritma adalah panduan yang jelas tentang cara melakukan sesuatu, dan biasanya diungkapkan dalam bentuk langkah-langkah yang dapat diikuti oleh manusia atau komputer.

2)  Apa yang dimaksud dengan program?

Jawab : Program adalah serangkaian instruksi atau perintah yang ditulis dalam bahasa pemrograman komputer untuk mengatur dan mengendalikan perilaku komputer. Program ini dapat digunakan untuk menjalankan berbagai tugas, seperti pemrosesan data, perhitungan matematika, pengolahan teks, dan banyak lagi, tergantung pada tujuan program tersebut.

3) Sebutkan dan jelaskan dua macam kelompok besar program komputer!

Jawab : Dua kelompok besar program komputer adalah:

  1. Perangkat Lunak Aplikasi: Ini adalah program yang dirancang untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu yang berhubungan dengan pengguna, seperti perangkat lunak pengolah kata, perangkat lunak pengedit gambar, dan perangkat lunak peramban web.
  2. Perangkat Lunak Sistem: Ini adalah program yang mengelola sumber daya komputer dan memfasilitasi fungsi-fungsi dasar, seperti sistem operasi yang mengatur interaksi antara perangkat keras dan perangkat lunak, serta perangkat lunak utilitas seperti pengelolaan file.

4) Apa yang dimaksud dengan bahasa pemrograman dan programmer?

Jawab : Bahasa pemrograman adalah bahasa komunikasi antara manusia dan komputer yang digunakan untuk menulis program. Sedangkan Programmer adalah individu yang menggunakan bahasa pemrograman untuk membuat program komputer.

5) Sebutkan dan jelaskan bahasa pemrograman berdasarkan fungsi kerja pada mesin komputer!

Jawab : Bahasa pemrograman dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi kerja pada mesin komputer menjadi dua kategori besar:

  1. Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah: Ini adalah bahasa pemrograman yang lebih dekat dengan bahasa mesin komputer dan memberikan kontrol tinggi terhadap perangkat keras. Contohnya adalah Assembly Language.
  2. Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi: Ini adalah bahasa pemrograman yang lebih mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, dan mereka menyediakan abstraksi tingkat tinggi untuk mengakses perangkat keras. Contohnya adalah Python, Java, dan C++.

6) Sebutkan dan jelaskan tiga konsep penyelesaian masalah dengan program!

Jawab : Konsep penyelesaian masalah dengan program komputer melibatkan:

  1. Analisis Masalah: Memahami masalah yang akan diselesaikan dan mendefinisikan persyaratan.
  2. Desain Algoritma: Membuat rencana langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah.
  3. Implementasi: Menulis dan menguji kode program berdasarkan desain algoritma yang dibuat.

7) Sebutkan dan jelaskan tiga alasan menggunakan algoritma!

Jawab : Tiga alasan menggunakan algoritma adalah:

  1. Efisiensi: Algoritma dapat membantu menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih efisien.
  2. Akurasi: Algoritma dapat memastikan hasil yang akurat dan konsisten.
  3. Reusabilitas: Algoritma yang baik dapat digunakan kembali untuk masalah serupa.

8) Sebutkan manfaat dari menggunakan algorioma!

Jawab : Manfaat menggunakan algoritma meliputi:

  1. Penyelesaian masalah yang efisien.
  2. Penghematan waktu dan sumber daya.
  3. Pengurangan kesalahan manusia.
  4. Fasilitasi pemahaman dan komunikasi tentang proses kerja.

 

 

Semoga Bermanfaat~

ARTIKEL KONSEP KETUHANAN

06 October 2022 17:34:06 Dibaca : 1050

Nama            : Mutiara Mohamad

Nim               : 411422017

Prodi/Kelas   : Pendidikan Matematika/A

Mata Kuliah  : Pendidikan Agama Islam

Materi           : Bab 1 "Konsep Ketuhanan Dalam Islam"

Dosen          : Prof.Dr. Novianty Djafri, S.pd.I, M.pd.I

 

 

Arti Konsep Ketuhanan Dari Sudut Pandang Al-Quran Sebagai Kitab suci Agama Islam

          Eksistensi Tuhan adalah salah satu masalah paling fundamental manusia, karena penerimaan maupun penolakan terhadapnya memberikan konsekuensi yang fundamental. Alam luas yang diasumsikan sebagai produk sebuah kekuatan yang maha sempurna dan maha bijaksana dengan tujuan yangsempurna berbeda dengan alam yang diasumsikan sebagai akibatdari kebetulan atau insiden. Keberadaan alam semesta yang ada sekarang ini tidak ada dengan begitu saja, tanpa ada yang mengadakan. Semua umat manusia mempercayai adanya Tuhan sebagai Pencipta yang sekaligus mengatur alam raya ini. Karena ini merupakan sebuah fitrah yang dimiliki manusia. Kalau kita menengok sejarah, banyak sekali konsep Tuhan kepercayaan manusia.

          Di antaranya seperti orang-orang Yunani yang menganut paham politeisme (keyakinan banyak Tuhan) Bintang adalah Tuhan (Dewa). Venus adalah Dewa Kecantikan, Mars adalah Dewa Peperangan, sedangkan Tuhan Tertinggi adalaha Apollo atau Matahari. Selain itu ada orang-orang Hindu yang menyakini bahwa dewa-dewa dianggap sebagai tuhan-tuhan mereka. Hal itu terlihat dalam Hikayat Mahabarata. Masyarakat Mesir tidak terkecuali, mereka menyakini adanya Dewa Iziz, Dewi Oziris dan yang tertinggi adalah Ra’. Masyarakat Persia pun demikian menyakini bahwa ada tuhan Gelap dan Tuhan Terang. Keyakinan tentang adanya Maha Penguasa ini juga dimiliki oleh masyarakat Arab, mereka lebih bersifat politeisme.

          Walaupun ketika mereka ditanya tentang Pencipta langit dan bumi, mereka menjawab “Allah”, namun anggapan mereka keliru atas “Allah”. Mereka menganggap Allah merupakan golongan Jin, memiliki anak-anak wanita dan manusia karena tidak mampu berdialog dengan Allah, karena ketinggian dan kesucian-Nya. dengan begitu mereka, menjadikan malaikat-malaikat dan berhala-berhala untuk disembah sebagai perantara mereka dengan Allah.Maka itulah diantara sekian banyak keyakinan tentang Pencipta dibalik keberadaan langit dan bumi serta isinya.

          Memang bermacam-macam konsep yang ditawarkan, Hal itu muncul karena masalah Tuhan adalah sebuah permasalahan metafisika. Dimana metafisika berkenaan dengan sebab-sebab puncak dari obyek-obyek yang berada di luar pengamatan dan pengalaman. Agama Islam melalui kitab suci Al-Quran datang dengan membawa ajaran tauhid untuk meluruskan keyakinan yang salah. Sebagaimana tujuan diturunkannya Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia. Dimana Al-Quran mengarahkan kita kepada tujuan hidup yang benar dan mampu membebaskan diri dari kegelapan menuju terang benderang.

Siapakah Tuhan itu?     

    Perkataan ilah, yang diterjemahkan “Tuhan”, dalam Al-Quran dipakai untuk menyatakan berbagai obyek yang dibesarkan atau dipentingkan manusia, misalnya dalam QS 45 (Al-Jatsiiyah): 23 yang artinya “ Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” Dalam QS 28 (Al-Qashash):38, perkataan ilah dipakai oleh Fir’aun untuk dirinya sendiri: Dan berkata Fir'aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku.

          Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta".Contoh ayat-ayat tersebut di atas menunjukkan bahwa perkataan ilah bisa mengandung arti berbagai benda, baik abstrak (nafsu atau keinginan pribadi maupun benda nyata (Fir’aun atau penguasa yang dipatuhi dan dipuja). Perkataan ilah dalam Al-Quran juga dipakai dalam bentuk tunggal (mufrad: ilaahun), ganda (mutsanna:ilaahaini), dan banyak (jama': aalihatun). Bertuhan nol atau atheisme tidak mungkin. Untuk dapat mengerti dengan definisi Tuhan atau Ilah yang tepat, berdasarkan logika Al-Quran sebagai berikut: Tuhan (ilah) ialah sesuatu yang dipentingkan (dianggap penting) oleh manusia sedemikian rupa, sehingga manusia merelakan dirinya dikuasai oleh-Nya.

          Perkataan dipentingkan hendaklah diartikan secara luas. Tercakup di dalamnya yang dipuja, dicintai, diagungkan, diharap-harapkan dapat memberikan kemaslahatan atau kegembiraan, dan termasuk pula sesuatu yang ditakuti akan mendatangkan bahaya atau kerugian. Ibnu Taimiyah memberikan definisi al-ilah yaitu Al-ilah ialah yang dipuja dengan penuh kecintaan hati, tunduk kepada-Nya, merendahkan diri di hadapannya, takut, dan mengharapkannya, kepadanya tempat berpasrah ketika berada dalam kesulitan, berdoa, dan bertawakal kepadanya untuk kemaslahatan diri, meminta perlindungan dari padanya, dan menimbulkan ketenangan di saat mengingatnya dan terpaut cinta kepadanya (M.Imaduddin, 1989:56) Atas dasar definisi ini, Tuhan itu bisa berbentuk apa saja, yang dipentingkan manusia. Yang pasti, manusia tidak mungkin ateis, tidak mungkin tidak ber-Tuhan. Berdasarkan logika Al-Quran, setiap manusia pasti ada sesuatu yang dipertuhankannya. Dengan begitu, orang-orang komunis pada hakikatnya ber-Tuhan juga. Adapun Tuhan mereka ialah ideologi atau angan-angan (utopia) mereka.

Istilah-Istilah Nama Tuhan

          Kata Tuhan dalam bahasa Indonesia adalah sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sebagai yang maha kuasa, maha perkasa, yang maha Esa dsb. Sedangakan kata bertuhan artinya percaya dan berbakti kepada Tuhan atau memuja sesuatu yang dianggap seba­gai tuhan.Konsep Allah juga telah ada sejak masyarakat Arab pra-Islam. Toshihiko Izutsu menerangkan masalah makna relasional kata Allah dikalangan orang-orang Arab pra-Islam dengan tiga kasus. Pertama, adalah konsep Pagan tentang Allah, yaitu orang Arab Murni. Di sini terlihat orang-orang Arab pra Islam yang berbicara tentang “Allah” sebagaimana yang mereka pahami. Kedua, orang-orang Yahudi dan Kristen zaman pra Islam yang menggunakan kata Allah untuk menyebut Tuhan mereka sendiri.

          Di sini tentu saja “Allah” berarti Tuhan Injil. Ketiga, Orang-orang Arab pagan, Arab jahiliyah murni non-kristen dan non-Yahudi yang mengambil konsep Tuhan Injil, “Allah”. Hal ini terjadi ketika seorang penyair Badwi yang bernama Nabighah dan Al-A’sha Al-Kabar menulis puisi pujian yang mengarah pada konsep Arab tentang Allah kearah monoteisme.Dalam rangkaian ayat-ayat yang terdapat di dalam wahyu pertama kali turun menunjuk kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan kata Rabbuka (Tuhanmu), bukan kata “Allah”. Hal ini menggaris bawahi bahwa wujud Tuhan Yang Maha Esa dapat dibuktikan melalui ciptaan atau perbuatan-Nya.

         Kata rabbun terdiri atas dua huruf: ra dan ba, adalah pecahan dari kata tarbiyah, yang artinya Tuhan yang Maha pengasuh. Secara harfiah rabbun berarti pembimbing, atau pengendali. Rabb adalah bentuk mashdar, berasal dari “Rabba–Ya Rubbu”,yang berarti mengembangkan sesuatu dari satu keadaan pada keadaan lain,sampai pada keadaan yang sempurna. Jadi, Rabb adalah kata mashdar yang dipinjam untuk fa’il (pelaku). Kata-kata Ar-Rabb tidak disebut sendirian, kecuali untuk Allah Ta’ala yang menjamin kemaslahatan seluruh makhluk.

Al-Quran Memperkenalkan Tuhan

          Allah adalah sebutan atau nama Tuhan (tiada Tuhan selain Allah); wujud tertinggi, terunik; Zat Yang Maha Suci , Yang Maha Mulia; daripada-Nya kehidupan berasal dan kepada-Nya kehidupan kembali. Para filsuf dizaman kuno menamai Allah SWT dengan nama Pencipta, Akal Pertama, Penggerak pertama, Penggerak Yang tiada Bergerak, Puncak Cinta, dan Wajib al-Wujud. Allah SWT. adalah tuntutan setiap jiwa manusia. Setiap puak dan bangsa manusia merasakan dan menyadari kehadiran-Nya sejak masa yang paling awal dan menamai-Nya menurut istilah-istilah yang mereka tentukan.

          Agama Islam adalah agama yang mengenalkan Tuhan dengan melalui isi kandungan ayat-ayat Al-Quran. Kata “Allah “ dalam Al-Quran terulang sebanyak 2697 kali. Belum lagi kata-kata semacam wahid, ahad, ar-Rabb, Al-Ilah atau kalimat yang menafikan adanya sekutu bagi-Nya dalam perbuatan atau wewenang menetapkan hukum atatu kewajaran beribadah kepada selain-Nya serta penegasan lain yang semuanya mengarah kepada penjelesan tentang tauhid

Penggunaan kata tuhan dan Allah dalam Al-Quran

          Kata Tuhan Dalam Al-Quran berasal dari kata ilahun terdiri atas tiga huruf: hamzah, lam, ha, sebagai pecahan dari kata laha –yalihu–laihan, yang berarti Tuhan yang Maha Pelindung, Maha Perkasa. Ilahun, jamaknya alihatun, bentuk kata kerjanya adalah alaha, yang artinya sama dengan ‘abada, yaitu‘mengabdi’.Dengan demikian ilahun artinya sama dengan ma‘budun, ‘yang diabdi’. Lawannya adalah ‘abdun, ‘yang mengabdi’, atau ‘hamba’, atau ‘budak’.Dalam kamus besar bahasa Arab Lisan Al-‘Arab karya Ibn Manzhur, kata kata ilahun masih umum, ketika ditambah dengan lam ma‘rifah maka menjadi Alilahun yang tiada lain adalah Allah Swt, yaitu zat yang disembah oleh semua selain-Nya, jamaknya alihatun. Dengan demikian ilahun artinya sama dengan ma‘budun, ‘yang diabdi.18 Quraish Shihab mengatakan kata Ilah (disebut ulang sebanyak 111 kali dalam bentuk mufrad, ilahaini dalam bentuk tatsniyah 2 kali dan alihah dalam bentukjamak disebut ulang sebanyak 34 kali.19Kata ilah (tanpa dhamir) dalam al-Qur’an disebutkan sebanyak 80 kali.Selain ilahun, dalam al-Quran juga terdapat kata rabbun yang digunakan untuk menyebut Tuhan. Kata rabbun terdiri atas dua huruf: ra dan ba, adalah pecahan dari kata tarbiyah, yang artinya Tuhan yang Maha Pengasuh.

          Secara harfiah rabbun berarti pembimbing, atau pengendali. Selain dimaknai Allah, kata rabbun juga digunakan untuk sebutan tuhan selain Allah, seperti arbaban min dunillah, menjadikan pendeta, pastur, dan Isa al-Masih sebagai tuhan-tuhan selain Allah. Tuhan (Rabb) adalah bentuk masdar (kata kerja atas kejadian yang dibuat oleh pelaku), yang berarti “mengembangkan sesuatu dari satu keadaan pada keadaan lain, sampai pada keadaan yang sempurna”. Jadi Rabb adalah kata masdar yang dipinjam untuk fa’il (pelaku).Kata-kata al-Rabb tidak disebut sendirian, kecuali untuk Allah yang menjamin kemaslahatan seluruh makhluk.contoh dari hal ini adalah rabbal ‘alamin yaitu Tuhan pencipta alam semesta.

 Argumentasi Al-Quran Tentang Ke-Esa-an Tuhan

          Konsep ketuhanan Yang Maha Esa dalam islam dikembalikan pada wahyu Allah dan risalah yang diterima Rasul. Ke-Esaan menurut knsep ini bukan saja Esa dalam jumlahnya,melainkan Esa dalam segala-galanya. Misalnya Esa dalam wujud-Nya,sifat-Nya dan kehendak-Nya  Tidak ada sekutu bagi Allah dan tidak ada serupa dengannya.Nabi Musa As. suatu ketika pernah bermohon agar Tuhan menampakkan diri-Nya kepadanya, sehingga Tuhan berfirman sebagai jawaban atas permohonannya.

 

         Peristiwa ini membuktikan bahwa manusia agung pun tidak berkemampuan untuk melihat-Nya dalam kehidupan dunia ini. Agaknya kenyataan sehari-hari menunjukkan bahwa kita dapat mengakui keberadaan sesuatu tanpa harus melihatnya. Bukankah kita mengakui adanya angin, hanya dengan merasakan atau melihat bekas-bekasnya? Bukankah kita mengakui adanya “nyawa” bukan saja tanpa melihatnya bahkan tidak mengetahui substansinya?Di sisi lain ada dua faktor yang menjadikan makhluk tidak dapat melihat sesuatu. Pertama, karena sesuatu yang akan dilihat terlalu kecil apalagi dalam kegelapan. Sebutir pasir lebih-lebih di malam yang kelam tidak mungkin ditemukan oleh seseorang. Namun kegagalan itu tidak berarti pasir yang dicari tidak ada wujudnya. Kedua, karena sesuatu itu sangat terang. Bukankah kelelawar tidak dapat melihat di siang hari, karena sedemikian terangnya cahaya matahari dibanding dengan kemampuan matanya untuk melihat? Tetapi bila malam tiba, dengan mudah ia dapat melihat.

          Demikian pula manusia tidak sanggup menatap matahari dalam beberapa saat saja, bahkan sesaat setelah menatapnya ia akan menemukan kegelapan. Kalau demikian wajar jika mata kepalanya tak mampu melihat Tuhan Pencipta matahari itu.Dahulu para filosof beragumen tentang wujud dan keesaan Tuhan, yang dikenal dengan bukti ontologi, kosmologi, dan teologi. Bukti ontologi menggambarkan bahwa kita mempunyai ide tentang Tuhan, dan tidak dapat membayangkan adanya sesuatu yang lebih berkuasa dan-Nya. Bukti kosmologi berdasar pada ide “sebab dan akibat” yakni, tidak mungkin terjadi sesuatu tanpa ada penyebabnya, dan penyebab terakhir pastilah Tuhan. Bukti teleologi, berdasar pada keseragaman dan keserasian alam, yang tidak dapat terjadi tanpa ada satu kekuatan yang mengatur keserasian  itu.

          Dalam konteks ini, Al-Quran menggunakan seluruh wujud sebagai bukti khususnya keberadaan alam raya ini dengan segala isinya. Berkali-kali manusia diperintah untuk melakukan nadzar, fikr,’aql, serta berjalan di permukaan bumi, guna melihat betapa alam raya ini tidak mungkin terwujud tanpa ada yang mewujudkan.

 

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan. Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?. Dan gunung-gunung bagaimana ia                           ditegakkan?. Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?”(QS. Al-Ghasyiyah: 17-20).

          seandainya ada dua Pencipta, maka akan kacau ciptaan tersebut. Karena jika masing-masing Pencipta menghendaki sesuatu yang tidak dikehendak oleh pencipta yang lain. Maka seandainya keduanya berkuasa, ciptaan pun akan kacau atau tidak akan mewujud. Kalau salah satu mengalahkan yang lain, maka itu merupakan bukti kebutuhan dan kelemahan mereka, sehingga keduanya bukan Tuhan, karena Tuhan tidak mungkin membutuhkan sesuatu atau lemah atas sesuatu.Dalam al-Quran kata “Tuhan” dipakai untuk sebutan tuhan selain Allah, seperti menyebut berhala, hawa nafsu, dan dewa.

       Namun kata “Allah” adalah sebutan khusus dan tidak dimiliki oleh kata lain selain-Nya, kerena hanya Tuhan Yang Maha Esa yang wajib wujud-Nya itu yang berhak menyandang nama tersebut, selain-Nya tidak ada, bahkan tidak Boleh. Hanya Dia juga yang berhak memperoleh keagungan dan kesempurnaan mutlak, sebagaimana tidak ada nama yang lebih agung dari nama-Nya itu. Karena kesempunaan Allah itulah maka makhluk-Nya termasuk menusia tidak mampu melihat wujud Allah. 

          Namun bukan berarti wujud Allah tidak ada, justru al-Qur’an mengisyaratkan kehadiran Tuhan ada dalam diri setiap insan, dan hal tersebut merupakan fitrah (bawaan) manusia sejak asal kejadiannya, wujud Tuhan dapat juga dibuktikan lewat ciptaan-Nya, dan bukti wujud Tuhan juga dapat dibuktikan bahwa Allah Swt. sebagai sebab dasar dari segala sebab. Allah Swt dalam pandangan Islam adalah Allah Ahad, bermakna bahwa Tuhan esa dalam segala aspek, dan tak pernah sekalipun mengandung pluralitas.

           Baik itu pluralitas maknawi, sebagai mana yang ada dalam genus dan karakter, ataupun pluralitas yang real, sebagai mana yang nampak dalam dunia materi.Keesaan ini juga menegasikan dan mensucikan Tuhan dari hal-hal yang mengindikasikan bahwa Tuhan memiliki bentuk, kualitas, kuantitas, warna dan segala jenis gambaran akal yang mampu merusak kebersahajaan yang satu.Demikian juga, Ahad mengindikasikan bahwa tak ada sesuatupun yang menyamai-Nya.Ketika kita memahami Konsep Al-Quran tentang Tuhan banyak hal yang kita kaji dan kita pahami kita mengetahui tentang konsep ketuhanan baik masa pra islam yang menyatakan bahwa kata Allah sudah sering dipakai termasuk pada nama ayah Nabi Muhammad. Bahkan dalam bahasa teologi kata Allah banyak digunakan baik dari orang Islam ataupun Kristiani.

          Dalam surat-surat dan ayat-ayat di dalam Al-Quran banyak yang menerangkan tetang konsep ketuhanan yaitu Allah sebagai Rabb yang pencipta alam raya dan seisinya. Selain dari hal tersebut Al-Quran menerangkan keesaan Allah sebagai wujud konsep ketuhanan dalam agama Islam. Manusia tidak akan bias lepas dari konsep ketuhanan, karena manusia akan berfikir dan mencerna apa yang terjadi di sekelilingnya. Bahwa adanya ciptaan adanya perwujudan manuasia dan alam seisinya sebagai bentuk rasa Rahman dan Rahim dari Allah dan setiap manusia akan selalu berhubungan dengan tuhan sebagai bentuk keyakinan atau ketauhidan terhadap Tuhan Yang Maha Esa