OPERASI STATISTIKA DASAR PADA ARRAY

22 October 2024 11:03:28 Dibaca : 5

Nama                      : Hermawati Tine

Nim                         : 411423064

Prodi / Kelas           : Pendidikan Matematika / B

Mata Kuliah             : Komputasi Dan Pemograman

Dosen Pengampuh : Agusyarif Rezka Nuha S.Pd, M.Si

Data Jumlah Harga Beras di Tingkat Perdagangan Besar (Grosir) 2023

  • Januari       : 11647.91
  • February    : 11990.12
  • Maret          : 12041.64
  • April            : 12092.38
  • Mei              : 12102.70
  • Juni             : 12115.81
  • Juli              : 12141.72
  • Agustus      : 12265.68
  • September  : 13036.96
  • Oktober       : 13315.29
  • November   : 13380.40
  • Desember   : 13458.06

SUMBER : Badan Pusat Statistik. (2024). Rata-rata harga beras di tingkat perdagangan besar (grosir) Indonesia (perusahaan), 2023. Diakses pada 22 Oktober 2024, dari https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/Mjk1IzI=/rata-rata-harga-beras-di-tingkat-perdagangan-besar--grosir--indonesia.html

Langkah-langkah Operasi Statistika Dasar Pada Array

1. Import Library :

  • numpy digunakan untuk operasi numerik yang melibatkan array dan fungsi statistik.
  • statistics adalah modul untuk menghitung ukuran statistik dasar seperti mean, modus, standar deviasi, dan varians.

2. Deklarasi Array:

  • Data ini disimpan dalam array NumPy, yang berisi data harga beras.

3. Cetak Data:

  • Menampilkan array Data_Harga_Beras.

4. Menghitung Rata-Rata (Mean):

  • Menggunakan np.mean() untuk menghitung rata-rata dari elemen dalam array.

5. Menghitung Modus:

  • statistics.mode() menghitung nilai yang paling sering muncul. Jika semua nilai berbeda, kode ini akan memunculkan error karena tidak ada modus.

6. Menghitung Median:

  • np.median() menghitung nilai tengah dari data setelah diurutkan.

7. Menghitung Standar Deviasi:

  • statistics.stdev() menghitung standar deviasi, yang mengukur seberapa jauh data tersebar dari rata-rata.

8. Menghitung Persentil:

  • np.quantile() menghitung persentil, yaitu titik dalam distribusi data. Persentil 25% (Q1), 50% (Q2), dan 75% (Q3) dihitung di sini.

9. Menghitung Varians:

  • statistics.variance() menghitung varians yang menunjukkan seberapa tersebar data dari rata-ratanya.

10. Menghitung Nilai Maksimum dan Minimum:

  • np.min() dan np.max() digunakan untuk menemukan nilai minimum dan maksimum dalam array.

11. Menghitung Jumlah dan Hasil Perkalian:

  • sum() menghitung jumlah seluruh elemen, sedangkan prod() menghitung hasil perkalian seluruh elemen.

12. Menghitung argmin Indeks Minimum dan argmax indeks Maksimum:

  • argmin() dan argmax() mengembalikan indeks dari elemen minimum dan maksimum dalam array.

Hasil ketika Program di jalankan :

4.7 Latihan Mandiri

06 October 2024 18:05:09 Dibaca : 19

Nama            : Hermawati Tine

Nim                : 411423064

Prodi / Kelas  : Pendidikan Matematika / B

Mata Kuliah    : Komputasi Dan Pemograman

Dosen Pengampu :  Agusyarif Rezka Nuha, S.Pd. M.Pd

 

1. Pengertian Fungsi 

Fungsi adalah konsep dasar dalam matematika dan ilmu komputer yang memiliki beberapa pengertian tergantung konteksnya. Berikut adalah beberapa pengertian fungsi:

  • Dalam Matematika:

Fungsi adalah hubungan antara dua himpunan, di mana setiap elemen dari himpunan pertama (domain) dipetakan ke tepat satu elemen di himpunan kedua (kodomain). Fungsi biasanya dinyatakan dalam bentuk f(x), di mana x adalah variabel input dan f(x) adalah output.

  • Dalam Ilmu Komputer:

Fungsi adalah blok kode yang dirancang untuk melakukan tugas tertentu. Fungsi dapat menerima input (parameter), melakukan proses, dan menghasilkan output. Fungsi membantu dalam mengorganisir kode, membuatnya lebih modular dan mudah dipelihara.

2. Pengertian Prosedur 

Prosedur adalah serangkaian langkah atau tahapan yang sistematis dan terstruktur yang diikuti untuk mencapai suatu tujuan atau menyelesaikan suatu tugas tertentu. Prosedur sering digunakan dalam berbagai konteks, seperti dalam bisnis, pemerintahan, pendidikan, dan bidang lainnya, untuk memastikan bahwa proses dilakukan secara konsisten dan efisien.

Ciri-ciri dari prosedur meliputi:

  • Langkah-langkah Terdefinisi: Prosedur terdiri dari langkah-langkah yang jelas dan terperinci.
  • Tujuan Tertentu: Prosedur dirancang untuk mencapai hasil tertentu.
  • Standarisasi: Prosedur membantu dalam menjaga konsistensi dan kualitas dalam pelaksanaan tugas.
  • Dokumentasi: Prosedur sering didokumentasikan agar dapat diikuti oleh orang lain dalam situasi yang sama.

3. Perbedaan Fungsi dan Prosedur

Fungsi dan prosedur adalah dua konsep penting dalam pemrograman dan pengorganisasian tugas, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan antara keduanya:

Fungsi

  • Definisi: Blok kode yang melakukan tugas tertentu dan mengembalikan nilai.
  • Parameter: Menerima input dan menghasilkan output.
  • Pengembalian Nilai: Selalu mengembalikan nilai.
  • Contoh: Menghitung luas lingkaran.

Prosedur

  • Definisi: Serangkaian langkah untuk melakukan tugas tanpa mengembalikan nilai.
  • Parameter: Dapat menerima input, tetapi fokus pada eksekusi.
  • Pengembalian Nilai: Tidak mengembalikan nilai.
  • Contoh: Mencetak laporan.

Ringkasan

  • Fungsi: Mengembalikan nilai; fokus pada pemrosesan.
  • Prosedur: Tidak mengembalikan nilai; fokus pada pelaksanaan tugas.

4. Apa itu Iteratif, Rekursif, dan perbedaan keduanya!

Iteratif

  • Definisi: Pendekatan yang menggunakan loop (seperti for atau while) untuk mengulang suatu blok kode hingga kondisi tertentu terpenuhi.
  • Proses: Dalam pendekatan ini, program secara eksplisit mengulangi langkah-langkah tertentu.
  • Contoh: Menghitung jumlah angka dari 1 hingga n dengan menggunakan loop.

Rekursif

  • Definisi: Pendekatan yang memanggil fungsi itu sendiri untuk menyelesaikan suatu masalah.
  • Proses: Masalah dipecah menjadi sub-masalah yang lebih kecil, dan fungsi akan terus memanggil dirinya hingga mencapai kondisi dasar (base case).
  • Contoh: Menghitung faktorial n dengan memanggil fungsi faktorial untuk n-1.

Perbedaan

1. Pendekatan:

  • Iteratif: Menggunakan loop.
  • Rekursif: Menggunakan pemanggilan fungsi sendiri.

2. Penggunaan Memori:

  • Iteratif: Umumnya lebih efisien dalam penggunaan memori karena tidak memerlukan stack frame tambahan.
  • Rekursif: Dapat memakan lebih banyak memori karena setiap pemanggilan fungsi menambah stack frame.

3. Keterbacaan:

  • Iteratif: Kadang lebih sulit dibaca untuk masalah kompleks.
  • Rekursif: Sering kali lebih mudah dipahami untuk masalah yang dapat dipecah menjadi sub-masalah.

Ringkasan

  • Iteratif: Mengulangi dengan loop.
  • Rekursif: Memanggil fungsi sendiri untuk menyelesaikan masalah.

 5. Fungsi untuk mengecek suatu bilangan positif atau negatif 

Penjelasan Kode 

1. Definisi Fungsi : 

  • Baris ini mendefinisikan sebuah fungsi bernama cek_bilangan yang menerima satu parameter, yaitu bilangan.

2. Kondisi Pertama :

  • Jika nilai bilangan lebih besar dari 0, fungsi akan mengembalikan string "Bilangan Positif".

3. Kondisi Kedua :

  • Jika nilai bilangan kurang dari 0, fungsi akan mengembalikan string "Bilangan Positif".

4. Kondisi Ketiga :

  • Jika nilai bilangan tidak memenuhi kondisi di atas (artinya sama dengan 0), fungsi akan mengembalikan string "Bilangan nol".

5. Contoh Penggunaan:

  • Baris ini meminta pengguna untuk memasukan sebuah bilangan. Input tersebut kemudian diubah menjadi tipe data integer menggunakan int().

6. Memanggil Fungsi :

  • Fungsi cek_bilangan dipanggil dengan argumen bilangan yang dimasukkan oleh pengguna, dan hasilnya disimpan dalam variabel hasil.

7. Menampilkan Hasil :

  • Baris ini mencetak hasil yang dikembalikan oleh fungsi, yaitu apakah bilangan tersebut positif, negatif, atau nol.

Ringkasan 

Program ini meminta pengguna untuk memasukkan sebuah bilangan, kemudian mengecek apakah bilangan tersebut positif, negatif, atau nol, dan akhirnya mencetak hasilnya.

Hasil Program ketika dijalankan

6. Program untuk mengecek bilangan bulat atau ganjil 

Penjelasan Detail:1. Definisi Fungsi:

  • def cek_bilangan(bilangan):: Mendefinisikan fungsi cek_bilangan yang menerima satu parameter, bilangan.

2. Memeriksa Tipe Data:

  • if isinstance(bilangan, int):: Mengecek apakah bilangan adalah tipe integer.

3. Cek Genap atau Ganjil:

  • if bilangan % 2 == 0:: Jika bilangan dibagi 2 sisa 0, maka bilangan tersebut genap.
  • return "Bilangan genap": Mengembalikan string "Bilangan genap" jika kondisi di atas terpenuhi.
  • else:: Jika tidak, berarti bilangan tersebut ganjil.
  • return "Bilangan ganjil": Mengembalikan string "Bilangan ganjil".

4. Jika Bukan Integer:

  • else:: Jika bilangan bukan integer.
  • return "Bukan bilangan bulat": Mengembalikan string yang menyatakan bahwa input bukan bilangan bulat.

5. Contoh Penggunaan:

  • bilangan_input = input("Masukkan bilangan: "): Mengambil input dari pengguna sebagai string.
  • hasil = cek_bilangan(int(bilangan_input)): Mengubah input menjadi integer dan memanggil fungsi untuk memeriksa bilangan tersebut.
  • print(hasil): Menampilkan hasil yang dikembalikan oleh fungsi.

7. Buat Program untuk mengcek suatu tahun kabisat atau bukan 

Penjelasan Kode:1. Definisi Fungsi:

  • def cek_tahun_kabisat(tahun):: Mendefinisikan fungsi cek_tahun_kabisat yang menerima satu parameter, tahun.

2. Logika Tahun Kabisat:

  • if (tahun % 4 == 0 and tahun % 100 != 0) or (tahun % 400 == 0)::Tahun kabisat adalah tahun yang memenuhi salah satu dari dua kondisi:Tahun dapat dibagi 4 tetapi tidak dapat dibagi 100.
  • Atau tahun dapat dibagi 400.
  • return "Tahun kabisat": Mengembalikan string "Tahun kabisat" jika kondisi di atas terpenuhi.
  • else:: Jika tidak memenuhi kedua kondisi, maka tahun tersebut bukan kabisat.
  • return "Bukan tahun kabisat": Mengembalikan string "Bukan tahun kabisat".

3. Contoh Penggunaan:

  • tahun_input = int(input("Masukkan tahun: ")): Mengambil input tahun dari pengguna dan mengubahnya menjadi integer.
  • hasil = cek_tahun_kabisat(tahun_input): Memanggil fungsi untuk mengecek apakah tahun tersebut kabisat.
  • print(hasil): Menampilkan hasil yang dikembalikan oleh fungsi.

8. Program yang Menerapkan proses Rekursif

Penjelasan Kode:1. Definisi Fungsi:

  • def faktorial(n):: Mendefinisikan fungsi faktorial yang menerima parameter n.

2. Inisialisasi Hasil:

  • hasil = 1: Menginisialisasi variabel hasil dengan 1, yang akan digunakan untuk menyimpan hasil faktorial.

3. Loop:

  • for i in range(1, n + 1):: Menggunakan loop untuk iterasi dari 1 hingga n.
  • hasil *= i: Mengalikan hasil dengan i pada setiap iterasi.

4. Mengembalikan Hasil:

  • return hasil: Mengembalikan nilai akhir dari hasil, yang merupakan faktorial dari n.

5. Contoh Penggunaan:

  • angka_input = int(input("Masukkan bilangan bulat positif: ")): Mengambil input dari pengguna dan mengonversinya ke integer.
  • if angka_input < 0:: Memeriksa apakah input negatif dan memberi peringatan jika ya.
  • hasil = faktorial(angka_input): Memanggil fungsi faktorial untuk menghitung faktorial dari angka yang diberikan.
  • print(f"Faktorial dari {angka_input} adalah {hasil}"): Menampilkan hasil faktorial yang dihitung.

6. Penanganan Kesalahan:

  • Menggunakan try dan except untuk menangani kesalahan input yang tidak valid (misalnya, jika pengguna memasukkan karakter non-angka).

Latihan Soal Bab 3

27 September 2024 12:20:22 Dibaca : 29

Nama : Hermawati Tine

Nim : 411423064

Prodi / Kelas : Pendidikan Matematika / B

Mata Kuliah : Komputasi Dan Pemograman

Dosen Pengampu : Agusyarif Rezka Nuha, S.Pd., M.Pd

 

1. Pengertian counted loop dan uncounted loop !

  • counted loop

Counted loop adalah jenis loop yang digunakan untuk mengulangi suatu blok kode sejumlah iterasi yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam counted loop, jumlah pengulangan ditentukan oleh variabel tertentu, biasanya berupa angka atau kondisi yang sudah diketahui.

  •  uncounted loop

Uncounted loop adalah jenis loop di mana jumlah iterasi tidak ditentukan sebelumnya, dan loop akan terus berulang sampai mencapai kondisi tertentu yang ditetapkan di dalamnya. Dalam unconted loop, pengulangan bisa berlangsung tidak terbatas, tergantung pada kondisi yang harus dipenuhi untuk menghentikannya.

2. Pengertian nested loop !

Nested loop adalah struktur loop di mana satu loop berada di dalam loop lainnya. Ini memungkinkan Anda untuk melakukan iterasi di beberapa tingkat, sehingga cocok untuk mengatasi masalah yang melibatkan lebih dari satu dimensi, seperti pengolahan matriks atau pengulangan kombinasi.

3. Pengertian controlled jump !

Controlled jump adalah istilah yang digunakan dalam pemrograman untuk menggambarkan perintah yang mengubah alur eksekusi program secara terprogram. Ini mencakup instruksi yang memungkinkan program untuk "melompat" ke bagian tertentu dari kode berdasarkan kondisi tertentu, tanpa mengikuti urutan eksekusi yang linear.

 4. Pengertian perulangan jenis iteratif !

Perulangan Iteratif adalah jenis perulangan dalam pemrograman yang dilakukan dengan cara mengulang satu blok kode atau pernyataan hingga kondisi tertentu terpenuhi. Dalam perulangan iteratif, jumlah iterasi bisa ditentukan sebelumnya (counted loop) atau tidak (unconted loop), tetapi umumnya melibatkan penggunaan variabel penghitung atau kondisi untuk mengontrol pengulangan.

5. Program untuk membuat tabel Perkalian

Langkah-langkah Algoritma

1. Inisialisasi List:

  • range1: Buat list berisi angka dari 1 hingga 5, yaitu [1, 2, 3, 4, 5].
  • range2: Buat list berisi angka dari 6 hingga 10, yaitu [6, 7, 8, 9, 10].

2. Tabel Perkalian untuk range1:

  • Cetak Judul: Tampilkan teks "Tabel perkalian untuk range 1:".
  • Loop Pertama (for j in range(0, 11)): Iterasi dari 0 hingga 10. Variabel j akan mewakili angka yang akan dikalikan.
  • Loop Kedua (for i in range1): Iterasi melalui setiap angka dalam range1 (1 hingga 5).
  • Cetak Hasil Perkalian: Gunakan format f-string untuk mencetak hasil i * j dengan format "{i} * {j} = {i * j}", di mana end="\t" digunakan untuk menambahkan tab setelah setiap hasil, sehingga hasil berada dalam satu baris.
  • Pindah ke Baris Baru: Setelah menyelesaikan satu iterasi dari loop kedua, gunakan print() untuk memindahkan ke baris baru.

3. Jeda Antara Tabel:

  • Gunakan print() untuk memberikan jeda atau spasi kosong antara tabel perkalian dari range1 dan range2.

4. Tabel Perkalian untuk range2:

  • Cetak Judul: Tampilkan teks "Tabel perkalian untuk range 2:".
  • Loop Pertama (for j in range(0, 11)): Iterasi dari 0 hingga 10. Variabel j akan mewakili angka yang akan dikalikan.
  • Loop Kedua (for i in range2): Iterasi melalui setiap angka dalam range2 (6 hingga 10).
  • Cetak Hasil Perkalian: Gunakan format f-string untuk mencetak hasil i * j dengan format "{i} * {j} = {i * j}", di mana end="\t" digunakan untuk menambahkan tab setelah setiap hasil, sehingga hasil berada dalam satu baris.
  • Pindah ke Baris Baru: Setelah menyelesaikan satu iterasi dari loop kedua, gunakan print() untuk memindahkan ke baris baru.

Penjelasan Tambahan

  • Fungsionalitas end="\t": Menjaga semua hasil pada satu baris dengan tab sebagai pemisah, sehingga lebih teratur dan mudah dibaca.
  • Pindah ke Baris Baru: Menggunakan print() tanpa argumen untuk memastikan bahwa setiap set hasil perkalian muncul di baris baru.

Dibawah ini adalah tampilan ketika program dirunning :

6. Membuat Tabel Komversi suhu dari Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.

Penjelasan Kode :

1. Fungsi convert_temperature(c)

  • Fungsi ini menerima input berupa suhu dalam skala Celsius (variabel c).
  • Baris 3: Menghitung suhu dalam Fahrenheit menggunakan rumus:
    • F=(C×1.8)+32F 
    • Di sini, 1.8 adalah faktor konversi dari Celsius ke Fahrenheit.
  • Baris 4: Menghitung suhu dalam Reamur dengan cara membagi suhu Celsius dengan 1.25, yang sama dengan mengalikan Celsius dengan 0.8.
    • R=C/1.25
  • Baris 5: Menghitung suhu dalam Kelvin dengan menambahkan 273.15 ke nilai Celsius.
    • K=C+273.15
  • Baris 6: Fungsi mengembalikan tiga nilai dalam bentuk list: Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin.

2. Fungsi display_temperature_table()

  • Fungsi ini bertugas untuk menampilkan tabel konversi suhu dari Celsius ke Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin.
  • Baris 9: Menampilkan header tabel dengan kolom yang berisi label: "Celsius", "Fahrenheit", "Reamur", dan "Kelvin". Format ini menggunakan f-string, dengan pengaturan jarak agar setiap kolom sejajar.
  • Baris 10: Menampilkan garis pembatas dengan menggunakan karakter "-" sepanjang 45 karakter.
  • Baris 12-14: Melakukan iterasi untuk nilai Celsius dari 0 hingga 5:
    • Untuk setiap nilai Celsius, fungsi convert_temperature(celsius) dipanggil untuk menghitung nilai Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin.
    • Hasil konversi kemudian dicetak dalam bentuk tabel. Setiap nilai suhu akan diformat menggunakan f-string:Nilai Celsius berada di kolom pertama dengan lebar 10 karakter.
      • Nilai Fahrenheit berada di kolom kedua dengan lebar 15 karakter dan 2 angka desimal.
      • Nilai Reamur berada di kolom ketiga dengan lebar 10 karakter dan 2 angka desimal.
      • Nilai Kelvin berada di kolom keempat dengan lebar 5 karakter dan 2 angka desimal.

3. Pemanggilan Fungsi

  • Baris 17: Fungsi display_temperature_table() dipanggil untuk menjalankan seluruh proses dan menampilkan tabel konversi suhu.

Output

Setelah menjalankan kode ini, Anda akan mendapatkan output berupa tabel konversi suhu dari 0 hingga 5 derajat Celsius ke tiga skala lainnya: Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin, dalam format yang rapi.

Dibawah ini adalah contoh ketika program di running :

7. Algoritma dengan kode semu dan program untuk menampilkan pola segitiga

 

Penjelasan Kode:

1. Definisi Fungsi:

  • Fungsi ini didefinisikan dengan nama display_number_pattern dan menerima satu parameter n, yang menentukan jumlah baris pola angka yang akan dicetak.

2. Inisialisasi Variabel:

  • Variabel current_number diinisialisasi dengan nilai 1. Ini adalah angka pertama yang akan dicetak, dan akan ditingkatkan setiap kali angka baru ditambahkan.

3. Loop untuk Mencetak Baris :

  • Loop ini mengontrol jumlah baris yang akan dicetak. i akan bernilai dari 1 hingga n (inklusif), sehingga jika n adalah 4, loop ini akan berjalan 4 kali.

4. Inisialisasi List untuk Menyimpan Angka:

  • Di dalam loop pertama, list kosong line_numbers dibuat untuk menyimpan angka yang akan dicetak pada baris saat ini.

5. Loop untuk Menambahkan Angka ke Baris:

  • Loop ini berjalan i kali, yang berarti jumlah angka yang akan dicetak pada baris ini sama dengan nilai i.
  • Di setiap iterasi dari loop ini:
  • current_number ditambahkan ke list line_numbers.
  • Setelah itu, current_number ditingkatkan dengan 1 untuk siap digunakan pada iterasi berikutnya.

6. Cetak Angka di Baris Tersebut :

  • Setelah loop kedua selesai, semua angka untuk baris saat ini ada dalam list line_numbers.
  • map(str, line_numbers) mengubah setiap angka dalam list menjadi string.
  • " ".join(...) menggabungkan semua string dalam list dengan spasi sebagai pemisah.
  • hasilnya dicetak, sehingga angka-angka pada baris tersebut ditampilkan dalam satu baris.

7. Menjalankan Fungsi

  • Nilai n diatur ke 4, yang berarti fungsi display_number_pattern akan dipanggil untuk mencetak pola angka selama 4 baris.

Contoh hasil n=4

8. Program untuk mencetak pola segitiga karakter menggunakan huruf alfabet 

Langkah-langkah Membuat Program :

1. Definisikan Fungsi untuk Mencetak Segitiga Karakter:

def display_triangle(n):

  • Fungsi ini didefinisikan dengan nama display_triangle dan menerima satu parameter, n, yang menunjukkan jumlah baris segitiga yang akan dicetak.

2. Inisialisasi String Huruf:

alphabet = "ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ"

  • String alphabet berisi semua huruf kapital dari A hingga Z. Ini akan digunakan untuk mendapatkan karakter yang akan dicetak pada setiap baris.

3. Loop untuk Mencetak Baris:

for i in range(n):

  • Loop ini mengontrol jumlah baris yang akan dicetak. Variabel i akan bernilai dari 0 hingga n-1, sehingga jika n adalah 4, loop ini akan berjalan 4 kali.

4. Membuat String Karakter untuk Baris Tersebut:

line = alphabet[i] * (i + 1)

  • Pada setiap iterasi, alphabet[i] memilih huruf dari string alphabet berdasarkan indeks i.
  • Ekspresi alphabet[i] * (i + 1) menghasilkan string yang terdiri dari karakter yang sama, diulang sebanyak i + 1 kali:Contoh: Jika i = 0, hasilnya adalah "A"; jika i = 1, hasilnya adalah "BB"; jika i = 2, hasilnya adalah "CCC".

5. Cetak Hasil untuk Baris Tersebut:

print(line)

  • Setelah string line dibuat untuk baris saat ini, perintah print(line) mencetak hasilnya.

6. Input dari Pengguna:

n = int(input("Masukkan angka: "))

  • Mengambil input dari pengguna untuk menentukan berapa banyak baris segitiga yang ingin dicetak. Input ini diubah menjadi integer dan disimpan dalam variabel n.

7. Menjalankan Fungsi:

display_triangle(n)

  • Memanggil fungsi display_triangle dengan parameter n yang diberikan oleh pengguna untuk mencetak pola segitiga.

Contoh hasil n = 6 

Menghitung Volume Tabung Menggunakan Python

26 September 2024 13:29:46 Dibaca : 19

Nama : Hermawati Tine 

Nim : 411423064

Prodi / Kelas : Pendidikan Matematika / B 

Mata Kuliah : Komputasi Dan Pemograman 

Dosen Pengampu : Agusyarif Rezka Nuna, S.Pd., M.Pd

 

Langka - Langkah Menghitung Volume Tabung Menggunakan Python

1. Mendeklarasi Konstanta

Kita mendeklarasi konstanta phi dengan nilai 3.14, yang merupakan pendekatan untuk nilai phi.

2. Memasukan Jari-jari

Program meminta pengguna untuk memasukan nilai jari-jari tabung. Fungsi input ( ) mengembalikan nilai dalam bentuk string, sehingga kita mengubahnya menjadi float menggunakan float ( ) agarbisa digunakan dalam perhitungan.

3. Memasukan Tinggi

Program meminta pengguna untuk memasukan tinggi tabung. Fungsi input ( ) mengembalikan nilai dalam bentuk string, sehingga kita mengubahnya menjadi float menggunakan float ( ) agarbisa digunakan dalam perhitungan.

4. Menghitung Volume Tabung

Rumus untuk menghitung volume tabung adalah phi*r**2*t. Kita mengalikan phi dengan jari-jari r yang dipangkatkan 2(r**2). kemudian dikalikan dengan tinggi.

5. Menampilkan Hasil

Program mencetak hasil perhitungan volume tabung. Teks yang ditampilkan menjelaskan apa yang diwakili oleh nilai-nilai tersebut.

 

Ringkasan :

  •  Program ini menggunakan rumus matematika untuk menghitung volume tabung, berdasarkan input jari-jari dan tinggi dari pengguna
  • Penting untuk memastikan bahwa rumus yang digunakan adalah benar, dan format output mudah dibaca.

 

Contoh Eksekusi Program

1. Menjalankan Program 

saat program dijalankan, kita akan melihat prompt untuk memasukan jari-jari tabung.

2. Input

Pengguna memasukan nilai jari-jari dan tinggi tabung. Dalam contoh ini kita memasukan nilai 8 yaitu jari-jari dan nilai 6 tinggi tabung.

3. Output

Setelah menghitung, program akan menampilkan hasil volume tabung.

 

Ringkasan Langkah Eksekusi 

  •  Kita memasukan nilai jari-jari (8) dan tinggi (6).
  • Program menghitung volume menggunakan rumus phi*r**2*t
  • Hasil perhitungan ditampilkan di layar.

 

Contoh Perhitungan 

  • Volume : 4.13 X 8^2 X 6 = 1205.76

PKKMB UNG 2023

16 August 2023 14:04:04 Dibaca : 3

Mengikut pkkmb dari hari pertama sampai hari ke lima ( last ), sangat banyak pelajaran yg bisa di dapat, bertemu banyak teman, yg awalnya gak saling kenal bisa saling kenal satu sama lain, intinya banyak pengalaman dan pelajaran yg bisa di dapat dari mengikuti pkkmb UNG 2023.