Manfaat air bagi kehidupan

07 February 2013 18:16:33 Dibaca : 36

  Air merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup, air tersusun atas 2 atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada 1 atom oksigen, dan rumus kimia air yaitu H2O.Air sifatnya tidak berwarna, berasa dan tidak berbau pada kondisi standar.

  Air adalah senyawa yang paling penting dalam kehidupan karena tidak ada senyawa yang bisa memiliki sifat-sifat seperti air yang artinya tidak ada senyawa yang dapat menggantikan kedudukan air. (http://catatankimia.com/catatan/sifat-air.html).

  Air sangat di butuhkan oleh semua makhluk hidup baik tumbuhan, hewan, maupun manusia untuk kelangsungan hidup. Tubuh manusia akan dehidrasi jika kekurangan air, karena ketahanan tubuh manusia sangat bergantung pada air. Air juga bermanfaat untuk menambah tenaga, menurunkan stres, diet, dan mempelancar sistem pencernaan.Pada tumbuhan air sangat di perlukan untuk proses pembuatan makanan, tumbuhan akan layu bila tidak di beri air.

  Di Indonesia banyak terdapat daerah yang kekurangan air bersih, diantaranya daerah Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Banyak penduduk Indonesia yang meninggal akibat dari kekurangan air bersih.

  Untuk mengatasinya Badan Pengkajian dan Penerapan teknologi dan lembaga lainnya telah melakukan upaya teknis untuk mendapatkan pasok air bersih. Untuk menambah pengalaman, perusahaan dari Australia memberikan pengalaman dengan mengenalkan penemuan teknologi desalinasi dengan tenaga surya suatu alternatif teknologi untuk mendapatkan air bersih.

 Teknologi desalinasi dengan tenaga surya tersebut terbukti mampu menghasilkan air berkualitas tinggi. Dari air laut hingga air terkontaminasi menjadi air bersih layak minum. Dengan kemampuan teknologi surya air bersih dapat diperoleh dengan harga murah dan mudah.

  Panel-panel tenaga surya digunakan untuk meningkatkan suhu air dalam scholar collector sehingga penguapan atau kondensasi dalam panel meningkat lebih sempurna. Panel didisain secara canggih, geometris, mudah perawatannya dengan kinerja optmal dan dipastikan harganya terjangkau. Alat ini dapat memroses air dari sumber apapun menjadi air bersih tanpa meniggalkan emisi gas rumah kaca.

  Teknologi itu mencakup teknologi Zero Liquid Discharge (ZLD) yang mampu mengubah limbah. Hasilnya merupakan kombinasi antara air munum dengan garam (hasil fraksinasi garam). Garam ini memberi nilai tambah karena bermanfaat dijadikan garam meja atau garam untuk kolam renang dan magnesium klorida yang dihasilkan pun dapat digunakan oleh industri tambang sebagai penekan debu. Hasil sampingan fraksinasi ini dapat dijual dan menghasilkan uang dan yang lebih penting lagi adalah minimnya dampak lingkungan hidup yang dapat terjadi.

  Penemu hak paten Peter Johnstone mengatakan teknologi ini telah diterapkan di 26 negara. Ia juga berharap bisa membangun pabrik di Indonesia dengan investasi 10 juta USD. Dengan itu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia untuk memperoleh air bersih dan menciptakan lapangan pekerjaan. (http://www.technology-indonesia.com/energi/konservasi-energi/274-masyarakat-indonesia-kekurangan-air-bersih).

  Untuk itu, marilah kita melestarikan air agar kelak kita tidak akan kekurangan air. Gunakanlah air seperlunya, dan jangan boros menggunakan air sebab, masih banyak daerah" di Indonesia yang kekurangan air bersih yang tidak seberuntung daerah kita yang banyak terdapat air bersih.:)

Tanaman Khat

06 February 2013 12:22:48 Dibaca : 115

Akhir" ini sering di perbicangkan baik di media elektronik maupun di media cetak tentang tanaman khat.

Apa sih tanaman khat itu???

dan seberapa besar bahaya tanaman khat untuk kita??

Nah, disini saya akan sedikit menjelaskan apa itu tanaman, dan seberapa besar bahaya tanaman khat untuk kita.

Tanaman khat adalah tanaman yang mengandung zat narkotika senyawa khatinona.

Qat, atau populer juga dengan sebutan teh Arab, khat, atau gat, zat stimulan yang mirip amfetamin, yang dipercaya menimbulkan keceriaan, hilangnya nafsu makan, dan euforia. Pada tahun 1980, WHO mengklasifikasikan katinona sebagai obat-obatan yang menimbulkan ketergantungan ringan atau sedang, dengan posisi masih di bawah tembakau dan alkohol. Meskipun demikian, WHO tidak menyatakan Qat sebagai adiktif. Tanaman yang bernama latin Catha edulis ini, tumbuh di dataran tinggi. Daun tanaman ini sering dikunyah sebagai tradisi Bangsa Arab selama ribuan tahun. Tanaman ini aslinya berasal dari wilayah tanduk Afrika dan Semenanjung Arabia.

Khat adalah jenis tumbuhan semak atau pohon kecil yang memiliki tinggi 1,4 sampai 3,1 meter, tergantung iklim dan curah hujan. Daunnya lebar dengan panjang 5-10 sentimeter dan lebarnya 1-4 sentimeter. Bunga dihasilkan di deretan ketiak bunga yang memiliki panjang 4-9 sentimeter. Bunga khat berukuran sangat kecil, dengan lima kelopak putih. Buahnya berbentuk persegi dengan kapsul yang memiliki tiga katup, masing-masing berisi 1-3 biji. (http://id.wikipedia.org/wiki/Khat)

Bagi masyarakat awam di Indonesia, tanaman ini di ketahui sebagai teh Arab, dan di jadikan obat rematik.

Sebelumnya tanaman ini tidak diketahui mengandung zat narkotika, tapi setelah banyak pengedar narkoba jenis khatinon yang tertangkap, dan tertangkapnya artis multitalenta Raffi ahmad mengkonsumsi narkoba jenis khatinon. Sejak saat itu, narkoba jenis khatinon marak di perbincangkan. Dan ternyata, tanaman khat ini banyak tumbuh di beberapa daerah di Indonesia salah satunya tumbuh di Bogor. Tanaman khat ini di tanam oleh para turis timur tengah yang menyewa kebun masyarakat untuk di tanami tanaman ini.

Tanaman ini memiliki klasifikasi sbb:

Regnum : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo : Celastrales

Famili : Celastraceae

Genus : Chata

Spesies : Chata edulis

Tanaman khat ini jika di campur dengan bahan kimia, sangat berbahaya bagi kita karena mengakibatkan ketergantungan bagi pemakainya, bahkan dapat mengakibatkan kematian.

oleh sebab itu, janganlah kita mengkonsumsi berbagai jenis narkoba. Agar kita dapat terhindar dari getergantungan mengkonsumsi, kematian, dan jeratan hukum. :)

Bekurangnya populasi orangutan

02 February 2013 19:14:51 Dibaca : 28

Orangutan merupakan hewan khas Indonesia yang dilindungi, sehingga kita harus melestarikannya bukan membunuh atau membantainya.

Orang utan (atau orangutan, nama lainnya adalah mawas) adalah sejenis kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan atau cokelat, yang hidup di hutan tropika Indonesia dan Malaysia, khususnya di Pulau Kalimantan dan Sumatera.

Istilah "orang utan" diambil dari kata dalam bahasa melayu, yaitu 'orang' yang berarti manusia dan 'utan' yang berarti hutan. Orang utan mencakup dua sub-spesies, yaitu orang utan sumatera (Pongo abelii) dan orang utan kalimantan (borneo) (Pongo pygmaeus). Yang unik adalah orang utan memiliki kekerabatan dekat dengan manusia pada tingkat kingdom animalia, dimana orang utan memiliki tingkat kesamaan DNA sebesar 96.4%.(http://id.wikipedia.org/wiki/Orang_utan).

Semakin hari jumlah populasi orangutan semakin berkurang, pembantaian dan pembunuhanlah yang mengakibatkan jumlah populasi orangutan semakin berkurang bahkan terancam punah.

Pembantaian yang terjadi di Kalimantan, membuat saya prihatin dengan kehidupan orangutan. Sekarang ini banyak orangutan yang di bunuh, dan dibantai. Mereka di bunuh untuk diambil dagingnya, dan mereka di bantai hanya karena mereka mengusik kehidupan dan merusak tanaman warga, serta merusak perkebunan kelapa sawit.

Saya heran, dimana perasaan warga ketika membatai hewan yang hanya ingin mencari makan, karena ditempat tinggal mereka sudah tidak ada lagi makanan??

Pengeksploitasian hutan secara besar-besaran dan alih fungsi hutan menjadi perkebunan kelapa sawitlah, yang mengakibatkan orangutan kehilangan tempat tinggal dan sumber makanan mereka. Hal ini yang membuat orangutan keluar dari tempat tinggal mereka yang sebenarnya (hutan), menuju ke pemukiman warga, bahkan ke perkebunan kelapa sawit untuk mencari makan.

Banyak masyarakat yang tidak mengerti dengan keadaan orangutan yang sekarang, marah dengan hadirnya orangutan di pemukiman mereka, karena orangutan membuat mereka takut dan merusak tanaman mereka. Selain mencari makan ke pemukiman warga, orangutan juga mencari makan dan merusak perkebunan kelapa sawit, hal ini yang membuat warga menganggap orangutan sebagai hama bagi perkebunan mereka.

Sungguh mirisnya nasib orangutan, akibat ulah manusia mereka kehilangan tempat tinggal, sumber makanan, bahkan nyawa mereka. Orangutan hanyalah korban, janganlah kita menyakiti, membunuh, dan membantainya.

Kita dapat mengambil sebuah pelajaran dari maraknya pembantaian orangutan sekarang ini, Hewan tidak akan mengusik kehidupan manusia, jika manusia tidak mengusik kehidupan mereka.

Pesan terakhir dari saya, marilah kita bersama melestaikan hewan di Indonesia, terutama hewan di daerah kita, baik itu hewan endemik, maupun bukan hewan endemik. Sayangilah hewan dan jagan menyakitinya, jika tidak ingin di sakitinya. :)

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong