GEOMORFOLOGI UMUM 2
NAMA : RASNA WATI
NIM : 451417025
MATA KULIAH : GEOMORFOLOGI UMUM
PENGAMPU : INTAN NOVIANTARI MANYOE S.Si, M.T.
1. Definisikan kata-kata berikut: lembah, struktur geologi, topografi, proses endogen, proses eksogen, erosi dan glacial.
 Lembah adalah wilayah bentang alam yang dikelilingi oleh pegunungan atau perbukitan yang luasnya dari beberapa km2 sampai mencapai ribuan km2.
 Struktur geologi adalah gambaran bentuk dan hubungan dari keadaan batuan dikerak bumi
 Topografi adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek lain seperti planet, satelit alami dan asteroid.
 Proses endogen adalah proses yang berasal dari dalam bumi dan bersifat membangun
 Proses eksogen adalah proses yang berasal dari luar bumi dan bersifat merusak.
 Erosi adalah proses pengikisan tanah lapisan atas oleh air atau angin.
 Glasial adalah suatu bentangalam dimana terdapat kenampakan alam seperti gletser.
2. Jelaskan skala waktu geologi beserta kurun, masa, zaman, dan kala didalamnya. Sertakan gambar.
Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah Bumi.
3. Jelaskan 10 konsep dasar geomorfologi.
 Proses-proses dan hukum fisik yang sama bekerja sekarang, bekerja pula pada waktu geologi yang, walaupun intensitasnya tidak sama seperti sekarang.
 Struktur geologi merupakan faktor pengontrol yang dominan dalam evolusi bentuklahan dan struktur geologi dicerminkan oleh bentuklahannya
 Perbedaan muka bumi yang berbeda antara satu dengan yang lain disebabkan karena derajat pembentukannya berbeda pula
 Proses-proses geomorfologi meninggalkan bekas-bekas yang nayata pada bentuklahan dan setiap proses geomorfologi akan membangun suatu karakteristik tertentu pada bentuklahannya (meninggalkan jejak yang spesifik dan dapat dibedakan dengan proses lain secara jelas).
 Akibat perbedaan tenaga erosi yang bekerja pada permukaan bumi, maka dihasilkan suatu urutan bentuklahan yang mempunyai karakteristik tertentu pada masingmasing tahap perkembangannya.
 Evolusi geomorfik yang kompleks lebih umum terjadi dibandingkan dengan evolusi geomorfik yang sederhana (perkembangan bentuk muka bumi umumnya sangat kompleks/rumit, jarang yang disebabkan oleh proses yang sederhana).
 Hanya sedikit saja dari topografi permukaan bumi adalah lebih tua dari zaman Tersier, dan kebanyakan daripadanya tidak lebih dari zaman Pleistosen.
 Pemahaman pada bentang alam sekarang diperlukan pemahaman kondisi geologi dan iklim pada kala plistosen.
 Pengenalan iklim sangant penting untuk dapat memahami denagn baik perbedaan proses geomorfologi.
 Geomorfologi menekankan kondisi sekarang bermanfaat untuk mengungkap sejarah perkembangan bumi.
4. Jelaskan tahap perkembangan muda, dewasa, tua pada bentuk lahan.
 Stadia muda, dicirikan oleh lembah berbentuk “V”, tidak dijumpai dataran banjir, banyak dijumpai air terjun, aliran air deras, erosi vertical lebih dominan dibandingkan erosi lateral.
 Stadia dewasa, dicirikan oleh relief yang maksimal, dengan bentuk lembah yang sudah mulai cenderung berbentuk “U” dimana erosi vertical sedang seimbang dengan erosi lateral, cabang-cabang sungai sudah memperlihatkan bentuk meandering.
 Stadia tua, dicirikan oleh lembah dan sungai meander yang lebar, erosi lateral lebih dominan dibandingkan erosi vertical karena permukaan erosi sudah mendekati ke tingkat dasar muka air.
5. Jelaskan aspek-aspek geomorfologi.
 Morfologi: -Morfometri mencakup aspek ukuran dan bentuk unsur
-Morfografi mencakup susunan dan objek alami
 Morfogenesa membahas tentang asal-usul pembentuk
 Morfokronologi membahas urutan bentuklahan yang ada dipermukaan.
 Morfo-asosiasi membahas kaitan anatar bentuklahan yang satu dengan yang lain dalam susunan keruangan dipermukaan bumi.
PROSES ENDOGEN
NAMA: RASNA WATI
KELAS: B
NIM: 451417025
PENGAMPU: INTAN NOVANTARI MANYOE S.Si, M.T.
MATA KULIAH: GEOMORFOLOGI UMUM
1. Gunung api
Gunung berapi atau gunung api adalah suatu system saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman 10 km dibawah permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. Suatu gunung berapi merupakan bentukan alam dari pecahan yang terjadi dikerak dari benda langit bermassa planet, seperti bumi, dimana patahan tersebut mengakibatkan lava panas, abu vulkanik dan gas bisa keluar dari dapur magma yang terdapat dibawah permukaan bumi.
Letusan gunung berapi terjadi apabila magma naik melintasi kerak bumi dan muncul diatas permukaan. Gunung berapi terbentuk dikarenakan keraknya terpecah menjadi 17 lempeng tektonik utama yang kaku mengambang diatas lapisan mantel yang lebih panas dan lunak. Oleh karena itu, gunung berapi dibumi sering ditemukan dibatas divergen dan konvergen dari lempeng tektonik.
Gunung api diklasifikasikan ke dalam dua sumber erupsi, yaitu (1) erupsi pusat, erupsi keluar melalui kawah utama; dan (2) erupsi samping, erupsi keluar dari lereng tubuhnya; (3) erupsi celah, erupsi yang muncul pada retakan/sesar dapat memanjang sampai beberapa kilometer; (4) erupsi eksentrik, erupsi samping tetapi magma yang keluar bukan dari kepundan pusat yang menyimpang ke samping melainkan langsung dari dapur magma melalui kepundan tersendiri.
Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, juga kuat lemahnya letusan serta tinggi tiang asap, maka gunungapi dibagi menjadi beberapa tipe erupsi: (1) Tipe Hawaiian, yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati basalt, umumnya berupa semburan lava pijar, dan sering diikuti leleran lava secara simultan, terjadi pada celah atau kepundan sederhana; (2) Tipe Strombolian, erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan lava pijar dari magma yang dangkal, umumnya terjadi pada gunungapi sering aktif di tepi benua atau di tengah benua; (3) Tipe Plinian, merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magma berviskositas tinggi atau magma asam, komposisi magma bersifat andesitik sampai riolitik. Material yang dierupsikan berupa batuapung dalam jumlah besar; (4) Tipe Sub Plinian, erupsi eksplosif dari magma asam/riolitik dari gunungapi strato, tahap erupsi efusifnya menghasilkan kubah lava riolitik. Erupsi subplinian dapat menghasilkan pembentukan ignimbrit; (5) Tipe Ultra Plinian, erupsi sangat eksplosif menghasilkan endapan batuapung lebih banyak dan luas dari Plinian biasa; (6) Tipe Vulkanian, erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic sampai dasit, umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di sekitar kawah dan sering disertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-retak. Material yang dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan samping berupa litik; (7) Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian, kedua tipe tersebut merupakan erupsi yang terjadi pada pulau gunung api, gunung api bawah laut atau gunung api yang berdanau kawah. Surtseyan merupakan erupsi interaksi antara magma basaltic dengan air permukaan atau bawah permukaan, letusannya disebut freatomagmatik. Freatoplinian kejadiannya sama dengan Surtseyan, tetapi magma yang berinteraksi dengan air berkomposisi riolitik.
2. Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi dipermukaan bumi akibat pelepasan energy dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismic. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang dialami selama periode waktu. Alat pengukur gempa dinamakan seismometer. Moment Magnitude adalah skala yang paling umum dimana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang dilaporkan oleh badan observatorium seismologi nasional yang diukur pada skala besarnya local 5 magnitude
3. Geotektonik
Geotektonik adalah teori dalam bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi. Geotektonik dibagi menjadi 3:
 Gerak divergen
Gerak divergen merupakan gerakan lempeng tektonik yang saling menjauh dan bergerak secara perlahan. Akibatnya, terjadi retakan-retakan yang merupakan jalan keluarnya magma yang terus menerus mengalir. Aliran magma tadi lama kelamaan akan muncul sedikit sampai di permukaan bumi yang menyebabkan timbulnya pulau-pulau vulkanik yang baru. Sedangkan jika terjadi didassar laut maka akan menimbulkan Sea Floor Spreading atau hamparan dasar laut.
 Gerak konvergen
Gerak konvergen adalah gerakan lempeng tektonk yang saling mendekat sehingga menimbulkan tabrakan antar lempeng. Jika lempeng samudra menabrak lempeng benua, maka sisi lempeng samudra akan melengkung dan masuk ke bawah lempeng benua (penujaman atau subduction), karena massa jenis lempeng benua lebih ringan.
 Gerak sesar
Gerak sesar adalah gerakan dua lempeng tektonik yang bergeser dan menimbulkan patahan batuan lapisan kulit bumi
PENGANTAR GEOMORFOLOGI
NAMA: RASNA WATI
KELAS: B, PEND. GEOGRAFI
MATA KULIAH: GEOMORFOLOGI UMUM
PENGAMPU: INTAN NOVIANTARI MANYOE S.Si, M.T.
1. PENGERTIAN GEOMORFOLOGI
Geomorfologi berasal dari bahasa Yunani kuno (geo = bumi, morfo = bentuk, logos = il-mu) yang berarti ilmu yang mempelajari tentang bentukan di permukaan bumi serta proses yang berlangsung terhadap permukaan sejak bumi terbentuk sampai sekarang baik di atas maupun di bawah permukaan laut dan menekankan pada genesis dan perkembangan serta korteks dan pengembangannya.
2. SEJARAH GEOMORFOLOGI
Geomorfologi sejak awal abad 19 telah dikenal di negara-negara berkembang dan sebagai disiplin akademik kira-kira muncul sebelum abad ke 17. Perkembangan yang pesat dari geomorfologi terjadi pada awal abad ke 20 di negara-negara berkembang, sedangkan di Indonesia geomorfologi baru dikenal pada awal abad ke 20. Awal perkembangannya geomorfologi lebih bersifat akademik, sebagai ilmu pendukung geografi dan geologi, tetapi dalam dasawarsa terakhir ini geomorfologi mulai dirasakan arti pentingnya dalam pembangunan maupun dalam pengelolaan lingkungan hidup. Geomorfologi yang kita pelajari seperti saat sekarang ini telah melalui pengalaman panjang dalam membangun konsep dasar dan metodologinya
3. ARTI PENTING GEOMORFOLOGI
Geomorfologi sebagai ilmu mempunyai arti yang penting, seperti peranannya. Dalam geografi fisik dan terapannya dalam penelitian. Thornbury menyatakan bahwa ada lima kelompok terapan geomorfologi, yaitu:
- Terapan geomorfologi dalam hidrologi, yang membahas hidrologi di daerah karst dan air tanah daerah glasial.
- Terapan geomorfologi dalam geologi ekonomi%