ARSIP BULANAN : October 2022

KERANGKA DASAR HUKUM ISLAM

07 October 2022 15:49:40 Dibaca : 2130

Nama : ALFIN PURNAMA

NIM : 452422011

Semester/kelas : 1(satu)

Dosen Pengampuh : Prof. Dr.  Novianty Djafri,S.P.d, M.P.d.I

Mata Kuliah : Agama

Jurusan : Ilmu Dan Teknologi Kebumian

Program Studi  : Teknik Geologi

 

          Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kerangka memiliki beberapa arti, di antaranya adalah garis besar dan rancangan Tim Penyusun Kamus, 2001: 549.Kerangka dasar berarti garis besar atau rancangan yang sifatnya mendasar. Dengan demikian, kerangka dasar ajaran Islam maksudnya adalah garis besar atau rancangan ajaran Islam yang sifatnya mendasar, atau yang mendasari semua nilai dan konsep yang ada dalam ajaran Islam.

          Kerangka dasar ajaran Islam sangat terkait erat dengan tujuan ajaran Islam. Secara umum tujuan pengajaran Islam atau Pendidikan Agama Islam. khususnya di perguruan tinggi adalah membina mahasiswa agar mampu 76 Kerangka Dasar Ajaran Islam memahami, menghayati, meyakini, dan mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi insan Muslim yang beriman, bertakwa kepada Allah Swt., dan berakhlak mulia. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka kerangka dasar ajaran Islam meliputi tiga konsep kajian pokok, yaitu aqidah, syariah, dan akhlak. Tiga kerangka dasar ajaran Islam ini sering juga disebut dengan tiga ruang lingkup pokok ajaran Islam atau trilogi ajaran Islam.

          Kalau dikembalikan pada konsep dasarnya, tiga kerangka dasar Islam di atas berasal dari tiga konsep dasar Islam, yaitu iman, islam, dan ihsan. Ketiga konsep dasar Islam ini didasarkan pada hadis Nabi saw. yang diriwayatkan dari Umar Ibn Khaththab. Hadis ini menceritakan dialog antara Malaikat Jibril dengan Nabi saw. Jibril bertanya kepada Nabi tentang ketiga konsep tersebut, pertamatama tentang konsep iman yang dijawab oleh Nabi dengan rukun iman yang enam, yaitu iman kepada Allah, Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulnya, Hari Akhir, dan Qadla dan Qadar-Nya. Jibril lalu bertanya tentang islam yang dijawab dengan rukun Islam yang lima, bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan puasa di bulan Ramadhan, dan haji ke Baitullah bagi yang mampu.. Kemudian Jibril bertanya tentang konsep ihsan yang dijawab dengan rukun ihsan,yaitu menyembah/beribadah kepada Allah seolah-olah melihat-Nya, dan jika tidak bisa melihat Allah, harus diyakini bahwa Dia selalu melihatnya.

          Berdasarkan hadis di atas, dapat dipahami bahwa rukun atau kerangka dasar ajaran Islam itu ada tiga, yaitu iman, islam, dan ihsan. Dari tiga konsep dasar ini para ulama mengembangkannya menjadi tiga konsep kajian. Konsep iman melahirkan konsep kajian aqidah; konsep islam melahirkan konsep kajian syariah; dan konsep ihsan melahirkan konsep kajian akhlak. Penjelasan ketiga konsep kajian ini dapat dilihat di bawah ini.

1. Iman

          Iman adalah kepercayaan yang dipercayai oleh seseorang yang berkenaan dengan agama, keyakinan maupun kepercayaan kepada Tuhan, nabi, kitab dan sebagainya. Dalam ajaran agama Islam, iman berarti kepercayaan, keyakinan kepada Allah, nabi-nabi-NYA serta kitab yaitu Al-Quran dan lain sebagainya. Menurut bahasa Arab, kata iman berakar pada kata amana  yu;minu  imana yang secara harfiah atau etimologis dapat diartikan sebagai percaya dan yakin. Secara bahasa, iman dapat diartikan sebagai tashdiq atau membenarkan yang maknanya hampir sama secara istilah.

2. Islam

          Islam adalah agama yang sempurna, yang mengatur segala aspek dalam kehidupan manusia, baik aspek ibadah/hubungan manusia dengan Allah SWT maupun aspek muamalah/hubungan manusia dengan sesama manusia. Allah SWT telah berfirman dalam al-Qur'an bahwasannya agama Islam itu adalah agama yang sempurna. Allah telah melimpahkan karunia nikmat-Nya secara tuntas ke dalamnya. Islam dijadikan sebagai agama yang berlaku untuk semua umat manusia. Pernyataan tersebut sesuai dengan segala waktu dan tempat, serta untuk semua umat manusia dalam segala ras dan generasinya.

3. Ihsan

          Ihsan dalam bahasa Arab berarti kesempurnaan atau terbaik. Dalam Islam, ihsan adalah seseorang yang melakukan perbuatan baik dan menahan diri dari dosa. Selain itu, ihsan merupakan pilar penting bagi umat Muslim selain iman. Ihsan tidak dapat dipisahkan dari iman dan Islam. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak boleh ditinggalakan keislaman seseorang sempurna. Perilaku ihsan perlu tertanam di dalam hati dan diimplementasikan dengan perbuatan terpuji dalam kehidupan.

KONSEP KETUHANAN

07 October 2022 15:11:51 Dibaca : 669

Nama : ALFIN PURNAMA

NIM : 452422011

Semester/kelas : 1(satu)

Dosen Pengampuh : Prof. Dr.  Novianty Djafri,S.P.d, M.P.d.I

Mata Kuliah : Agama

Jurusan : Ilmu Dan Teknologi Kebumian

Program Studi  : Teknik Geologi

 

Eksistensi Tuhan adalah salah satu masalah paling fundamental manusia, karena penerimaan maupun penolakan terhadapnya memberikan konsekuensi yang fundamental.Alam luas yang diasumsikan sebagai produk sebuah kekuatan yang maha sempurna dan maha bijaksana dengan tujuan yang sempurna berbeda dengan alam yang diasumsikan sebagai akibatdari kebetulan atau insiden.Manusia yang memandang alam sebagai hasil penciptaan Tuhan Maha Bijaksana adalah manusia yang optimis dan bertujuan. Sedangkan manusia yang memandang alam sebagai akibat dari serangkaian peristiwa acak atau chaos adalah manusia yang pesimis, nihilis, absurd dan risau akan kemungkinan-kemungkinan yang tak dapat dipredik

Umat manusia sejak awal kehadirannya di atas pentas sejarah telah memberikan nama yang berbeda-beda, sesuai dengan bahasa yang digunakan masing-masing, kepada kausa prima alam keberadaan. Orang Persia menyebutnya Yazdan atau Khoda. Orang Inggris menyebutnya LordatauGod. Kita menyebutnya Tuhan atau Sang Hyang. Dialah Tuhan Maha Sempurna. Kepercayaan pada “yang adikodrati”, merupakan bagian integral dari kehiupan manusia, baik terbentuk dalam sebuah lembaga transendental yang disebut “agama” maupun tidak diagamakan.Kendati demikian, konsep dan keyakinan tentang Tuhan telah berkembang dan terpecah dalam beberapa aliran ketuhanan.

Tuhan sejak babak pertama peradaban sampai sekarang telah menjadi objek pengimanan dan penolakan.Manusia, sebelum dibagi dalam kelompok agama bahkan sebelum dibagi dalam kelompok monteis dan politeis, telah terbagi dalam dua aliran besar, ateisme dan teisme

Jika dalam berbagai kajian mengenai ke-Tuhanan memiliki konsep-konsep yang berbeda satu sama lain; misalnya faham monoteisme dengan kepercayaan satu Tuhan yang juga dianut oleh masyarakat pratulisan-Afrika yang meyakini bahwa Tuhan adalah yang maha tinggi, dualisme yang difahami dalam Hinduisme bahwa Tuhan yang maha tinggi dianggap memiliki kodrat ganda; yang satu tidak bergerak dan yang lain aktif, politeisme yang memiliki kepercayaan kepada berbagai dewa personal,1panteisme yang mengidentikkan Tuhan dengan segala sesuatu dan monisme yang meyakini bahwa ilahi dapat menjadi daya universal di mana kekuatan tersebut tampak dalam dunia psikologis sebagai jiwa yang universal agama Kristen menjelaskan bahwa Tuhan itu tiga pribadi dalam satu. Tritunggal atau Trinitas adalah doktrin iman Kristen yang mengakui aatu Allah Yang Esa, namun hadir dalam tiga pribadi: Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus, di mana ketiganya adalah sama esensinya, sama kedudukannnya, sama kuasanya, dan sama kemuliaannya. Dalam kamus Oxfordgereja Kristen (The Oxford Dictionary of the Christian Church) menjelaskan Trinitas sebagai "dogma sentral dari teologi Kristen".2 Doktrin ini diterima oleh mayoritas aliranaliran Kristen, seperti: Katolik, Protestan, dan Ortodoks

Beberapa konsep di atas merupakan pengantar sebuah pemahaman mengenai Tuhan atau hakekat Tuhan dalam persepsi berbagai agama yang ada di dunia.Tulisan ini tidak akan membicarakan secara luas dan mendetil mengenai fahamfaham tersebut melainkan hanya akan mengambil satu faham saja yang relevan dengan persepsi agama Islam yang konsepkonsepnya terdapat dalam al-Quran, hadis dan sejarah para Nabi utusan Allah.

 A  .Konsep ketuhanan dalam agama agama

 1.Agama Yahudi

Agama Yahudi percaya kepada Tuhan Yang Esa, tetapi Tuhan yang hanya khusus untuk Bani Isra’il, bukan Tuhan untuk bangsa lain. Mereka tidak pernah menyebut nama uhannya dengan langsung karena mungkin akan mengurangi kesucian-Nya. Oleh sebab itu orang Israel melambangkan-Nya Agama Yahudi percaya kepada Tuhan Yang Esa, tetapi Tuhan yang hanya khusus untuk Bani Isra’il, bukan Tuhan untuk bangsa lain. Mereka tidak pernah menyebut nama Tuhannya dengan langsung karena mungkin akan mengurangi kesucian-Nya.

 2.Agama Nasrani

Agama Nasrani atau yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan agama Kristen adalah salah satu agama yang mengakuaku monotheisme, namun dalam kenyataannya ajaran Kristen adalah polytheisme, yaitu ketika kita melihat konsep aqidah mereka yang dikenal dengan Trinitas atau Tritunggal.Agama nasrani telah terpecah jadi puluhan agama baru, dari yang sifatnya besar dan mendunia hingga yang lokal dan kurangpopuler. Setiap agama pecahannya pasti mengkafirkan agama pecahan yang lainnya pula.Dan secara umum, agama nasrani terbagi menjadi tiga agama baru, yang masing-masing memiliki gereja dan tokoh agama sendiri-sendiri. Ketiga agama terbesar dari lingkup agama Kristen ini yaitu : Katholik, Ortodox dan Protestan

 3.Agama Hindhu

Agama Hindu mempunyai konsepsi ketuhanan yang bersifat polytheistis yang dimanifestikan dalam jumlah dewadewa yang disebutkan dalam kitab-kitab wedha sebanyak 32 dewa yang mempunyai fungsi masing-masing. Dewa-dewa tersebut dipandang sebagai tokoh simbolis dari satu dewa pokok yaitu Brahma. Dalam kitab suci Hindu, sifat-sifat Tuhan dilukiskan sebagai Yang Maha Mengetahui dan Maha Kuasa. Dia merupakan perwujudan keadilan, kasih sayang dan keindahan. Dalam kenyataannya, Dia merupakan perwujudan dari segala kwalitas terberkati yang senantiasa dapat dipahami manusia. Dia senantiasa siap mencurahkan anugerah, kasih dan berkahNya pada ciptaan-Nya.

4.Agama Budha

Dalam agama budha, ternyata salah jika kita menganggap Budha adalah Tuhan untuk agama Budha. Konsep ketuhanan dalam agama Budha berbeda dengan konsep dalam agama Samawi dimana alam semesta diciptakan oleh Tuhan dan tujuan akhir dari hidup manusia adalah kembali ke surga ciptaan Tuhan yang kekal.11 Sang Buddha bukanlah Tuhan dalam agama Buddha yang bersifat non-teis (yakni, pada umumnya tidak mengajarkan keberadaan Tuhan sang pencipta, atau bergantung kepada Tuhan sang pencipta demi dalam usaha mencapai pencerahan; Sang Buddha adalah pembimbing atau guru yang menunjukkan jalan menuju nirwana).

5.Agama Islam

Dalam konsep Islam, Tuhan disebut Allah dan diyakini sebagai Zat Maha Tinggi yang nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta alam. Secara etimologis kata Allah diderivasi dari kata ilah yang berarti menyembah Kata Allah juga dapat diderivasi dari kata alih yang berarti ketenangan kekhawatiran dan rasa cinta yang mendalam Ketiga makna kata alih mengarah kepada makna keharusan untuk tunduk dan mengagungkan.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong