SIMULASI PERCOBAAN HUKUM MENDEL DENGAN MENGGUNAKAN KANCING GENETIKA PADA PERSILANGAN MONOHIBRID & DIHIBRID
A.Judul
1.Simulasi Percobaan Hukum Hendel Dengan Menggunakan Kancing Genetika Pada Persilangan Monohibrid Dan Dihibrid
B.Tujuan
1.Mendefinisikan Istilah Gen, Lokus, Genotip, Fenotip, Genon, Dominan Dan Resesif.
2.Menyusun Persilangan Dengan Satu Sifat Beda (Monohibrid).
3.Menyusun Persilangan Dengan Dua Sifat Beda (Dihibrid).
C. Alat Dan Bahan
1.Kantong Jas Laboratorium.
2.Kancing Genetika (Model Gen)
D. Prosedur Kerja
D. Pembahasan
Hukum mendel terdiri dari dua bagian yaitu hukum mendel I mengenai proses pemisahan atau segregation. Dan hukum II mendel mengenai hukum berpasangan secara bebas atau independent assortment. Hukum mendel I merupakan hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel kelamin), kedua gen induk (Parent) yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga tiap-tiap gamet menerima satu gen dari induknya. Jika hukum mendel I didasarkan pada pemisahan gen (segregasi) maka hukum mendel II ini didasaskan pada berpasangan bebas. Yang maksudnya adalah bila dua individu mempunyai dua pasang atau lebih sifat maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung pada pasangan sifat yang lain.
Persilangan monohibrid adalah persilanganantara dua individu yang mempunyai satu sifat beda, yaitu parental yang memiliki sifat fenotif merah (MM) dengan parental yang memiliki sifat fenotif putih (mm), dimana sifat merah dominan terhadap sifat putih. Persilangan monohibrud sangat berkaitan dengan hukum mendel 1 atau yang disebut dengan hukum segresi yang berbunyi, "pada pembentukan gamet yang merupakan pasangan untuk gen akan disegresikan kedalam dua anakan". Keturunan pertamanya (generasi F) akan memiliki sifat sama dengan salah satu induk, hal ini dipengaruhi jika alel dominan dan resesif. Persilangan monohibrid terbagi menjadi dua : 1). Persilangan monohibrid.dominan adalah persilangan dua individu sejenis yang memerhatikan satu sifat beda dengan gen-genn yang dominan. Sifat dominan dapat dilihat mudah, yaitu sifat yang lebih banyak muncuk pada keturunannya. 2). Persilangan monohibrid intermediet adalah persilangan antara dua individu sejenis yang memerhatikan satu sifat beda dengan gen-gen intermediet. Kedua gen tidak mempunyai sifat dominan dan resesif. Atau dengan kata lain kedua gen saling memengaruhi.
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan oleh kelompok kami dan berdasarkan data yang diperoleh dari percobaan pada persilangan monohibrid, didapatkan bahwa hasil perbandingan ratio fenotifnya pada data kelompok melalui observasi, yaitu Rasio fenotip Tulip Merah: Putih=5: 3 dan juga melalui hipotesis, yaitu Rasio fenotip Tulip Merah: Putih=6:2
Dari hasil persilangan monohibrid yang kami lakukan kami mendapatkan bahwa hasil persilangan monohibrid tidak ada perbedaan (Ho) karena Ho dapat diterima, berdasarkan nilai dari tabel hitung nilainya lebih kecil dari chisquare yaitu 0,66 < 3,84.
Persilangan dihibrid adalah persilangan antara dua individu sejenis yang melibatkan dua sifat beda. Misalnya persilangan antara tanaman ercis berbiji bulat dengan berwarna hijau dengan tanaman ercis berbiji kisut dan berwarna coklat; padi berumur pendek dan berbulir sedikit dengan padi berumur panjang dan berbulir banyak (Maria, U., 2020).
Berdasarkan hasil percobaan Dihibrid yang telah dilakukan oleh kelompok kami perbandingan rasio fenotipnya 9:3:3:1 dan hasil yang diperoleh oleh kelompok kami melalui observasi yaitu rasio fenotip 12:9:8:4.
Dari hasil persilangan Dihibrid yang telah lakukan kami mendapatkan bahwa hasil persilangan monohibrid ada perbedaan () karena dapat diterima, berdasarkan nilai dari tabel hitung nilainya lebih kecil dari chisquare yaitu 30,06 > 7,82.
Dokumentasi
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong