PENGAMATAN ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
A. Tujuan Praktikum
- Menjelaskan derivat-derivat organ pokok tumbuhan
- Menjelaskan bagian-bagian akar pada tumbuhan
- Menjelaskan bagian-bagian batang pada tumbuhan
- Menjelaskan bagian-bagian daun pada tumbuhan
- Menyebutkan bagian-bagian dari alat reproduksi pada tumbuhan
- Menjelaskan bagian-bagian pada cyprinus carpio
B. Alat Dan Bahan
C. Prosedur Kerja
D. Hasil pengamatan
E. Pembahasan
Pada praktikum ini kelompok kami akan praktikan tentang pengamatan organ dan sistem organ pada tanaman Bayam berduri (Amaranthus spinosus),Jagung (Zea mays),Pohon piasang (Musa paradisiaca), Bunga merah (Caesalpinia pulcherima). struktur organ pada tumbuhan dan hewan memiliki peran yang khas dalam menjaga kelangsungan hidup. Pada tumbuhan, jaringan xilem dan floem penting dalam distribusi udara dan nutrisi, sedangkan pada hewan, sistem peredaran darah membantu distribusi oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Perbandingan ini menunjukkan adanya perbedaan mendasar dalam cara tumbuhan dan hewan mempertahankan fungsinya, namun tetap memiliki prinsip dasar yang sama, yaitu keberlangsungan hidup.
selanjutnya,kami mengamati morfologi dan anatomi pada hewan,hewan yang kami gunakan yaitu ikan mas (Cyprinus carpio) dan ikan nila (Oreochromis niloticus). Hewan atau binatang atau marga satwa atau satwa saja adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan animalia atau metozoa, adalah satu dari berbagai makhluk hidup yang terdapat dialam semesta. Ikan mas (Cyprinus carpio) adalah spesies ikan air tawar yang termasuk dalam keluarga Cyprinidae. Ikan ini dikenal luas sebagai ikan hias dan juga sebagai sumber pangan. Ikan mas memiliki tubuh yang robust, warna yang bervariasi, dan dapat tumbuh hingga ukuran besar. Selain itu, ikan mas juga sering dibudidayakan dalam kolam atau akuarium. Ikan mas memiliki beberapa varietas, termasuk ikan mas koi yang sering dipelihara di kolam hias. Ikan nila (oreochromis niloticus) merupakan salah satu ikan yang produksi yang sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat Indonesia pertama kali ikan nila didatangkan ke Indonesia dari Taiwan .
Dokumentasi:
ANALISIS PERBEDAAN STRUKTUR MORFOLOGI PADA BAKTERI DAN JAMUR
A. Tujuan Praktikum
- Untuk Mempelajari Morfologi Koloni Bakteri
- Untuk Mempelajari Morfologi Koloni Jamur ( Kapang Dan Khamir )
B. Alat Dan Bahan
- Alat
- Bahan
C. Prosedur Kerja
- Bakteri
- Jamur
D. Hasil Pengamatan
- Bakteri
- S.Aureus
- E-Coli
- Jamur
E. Pembahasan
Bakteri dan jamur memiliki ciri morfologi yang sangat berbeda. Bakteri sebagai organisme prokariotik umumnya memiliki dinding sel yang terdiri dari peptidoglikan dan tidak memiliki organel pengikat membran, bentuk bakteri bervariasi termasuk bentuk bulat (kokus), batang (bacillus) dan spiral . Bakteri dan jamur adalah dua kelompok mikroorganisme yang memiliki ciri morfologi yang sangat berbeda.
Morfologi koloni bakteri dapat diidentifikasi berdasarkan beberapa karakteristik seperti warna, bentuk, tepi, elevansi dan konsistensi karakteristik ini penting untuk identifikasi dan klasifikasi bakteri dalam taksomoni mikrobiologi. Selain itu, morfologi dapat bervariasi tergantung pada jenis media yang digunakan dan kondisi pertumbuhan.
Morfologi koloni jamur didefinisikan sebagai ciri fisik yang mencakup berbagai aspek seperti bentuk, warna, ukuran, tekstur, dan tepi koloni. Bentuk koloni dapat bervariasi dari bulat, oval, hingga tidak teratur. Sementara warna dapat berkisar dari putih, kuning, hingga coklat atau hitam tergantung pada spesiesnya. Tekstur permukaan koloni juga dapat berbeda-beda mulai dari halus hingga berbulu atau berbintil.
Dokumentasi:
SIMULASI PERCOBAAN HUKUM MENDEL DENGAN MENGGUNAKAN KANCING GENETIKA PADA PERSILANGAN MONOHIBRID DAN DIHIBRID
A. Tujuan Praktikum
-
Mendefinisikan Istilah Gen, Lokus, Genotip, Fenotip, Genon, Dominan Dan Resesif.
-
Menyusun Persilangan Dengan Satu Sifat Beda (Monohibrid).
-
Menyusun Persilangan Dengan Dua Sifat Beda (Dihibrid).
B. Alat Dan Bahan
- Kantung jas laboratorium
-
Kancing genetika (model gen)
C. Prosedur Kerja
D. Hasil Pengamatan
- Tabel Monohibrid
- Tabel Dihibrid
E. Hasil Pembahasan
- Persilangan Monohibrid
Persilangan monohibrid adalah persilangan dua individu dengan fokus pada dua sifat beda. Pada percobaan ini, kami melakukan persilangan monohibrid menggunakan kancing genetika (model gen) dengan menyilangkan Tulip merah dan Tulip putih dengan maksud untuk membuktikan hukum Mendel I. Bunga warna merah (MM) bersifat dominan yang disimbolkan dengan kancing genetika warna merah, dan bunga warna putih (mm) bersifat resesif yang disimbolkan dengan kancing genetika warna putih.Dari hasil perhitungan chis-square yang kami lakukan kami mendapatkan hasil persilangan monohibrid tidak ada perbedaan (Ho) karena Ho dapat diterima, berdasarkan nilai dari tabel hitung nilainya lebih kecil dari chi-square yaitu 0,66 sedangkan dari table chi-square adalah 3,84.
- Persilangan Dihibrid
Persilangan dihibrid adalah persilangan dua sifat beda. Pada persilangan dihibrid kami mencoba untuk menyilangkan dua sifat beda yaitu warna dan ukuran. Dimana warna adalah warna Merah dan Kuning, sedangkan ukuran adalah besar dan kecil. Pada persilangan dihibrid kancing genetika berwarna merah merupakan warna merah, kancing genetika warna kuning tetap warna kuning, kancing genetika warna hijau adalah besar sedangkan kancing genetika warna hitam merupakan ukuran kecil dengan maksud untuk membuktikan percobaan hukum Mendel II dengan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1. Hasil yang didapatkan sesuai dengan hukum Mendel II. Kemungkinan akan mendapatkan hasil yang sesuai jika melakukan percobaan beberapa kali. Hasil persilangan dihibrid yang kami lakukan mendapatkan hasil persilangan dihibrid, tidak ada perbedaan (H1), Karena H1 dapat diterima, karena berdasarkan dari tabel hitung nilainya 30,06 lebih besar dari chi-square 7,82.
Dokumentasi :
Pengamatan Fase Mitosis Dan Letak Kromosom Pada Allium Cepa L.
A. Tujuan Praktikum
Pada akhir praktikum ini para mahasiswa diharapkan dapat:
- Mengenal fase-fase mitosis dengan mengamati letak kromosom
- Mengenal tahapan dalam pembuatan preparat metode squash yang digunakan dalam pengamatan mikroskop
B. Alat dan Bahan
C. Prosedur Kerja
D. Hasil pengamatan
E. Pembahasan
Sebelum praktikum mengamati sel akar bawang merah tersebut, ada beberapa perlakuan yang dilakukan pada akar bawang merah. Pertama, akar bawangmerah dipotong pada jam 24.00 WIB, kemudian direndam dalam FAA, hal ini bertujuan untuk menghentikan aktivitas seluler dan mengawetkan proses yang terjadi pada sel ujung akar ketika ujung akar tersebut dipotong. Lalu, larutan FAA juga berfungsi untuk melunakkan dinding sel agar mempermudah masuknya zat pewarna dan mempermudah saat pemotongan. Selain itu, pemberian asam asetat jugadapat memperjelas batas tudung akar dengan sel-sel diatasnya. Sehingga tudung akarakan terlihat lebih putih dibandingkan bagian lain dari akar bawang merah.
Dalam Pengamatan mitosis pada akar bawang merah (Allium cepa L.) adalah metode yang umum digunakan dalam studi biologi sel. Dalam penelitian ini, Pengamatan mitosis pada akar bawang merah (Allium cepa L.) adalah pada dua fase mitosis yang dapat diamati, yaitu profase dan telofase , sedangkan fase metafase dan anafase tidak dapat diamati dengan jelas oleh dari kelompok kami. Dan kemungkinan sampel mengalami kerusakan.
-Profase. merupakan fase pembelahan mitosis yang paling lama dan paling banyak memerlukan energi. Peristiwa yang berlangsung selama profase adalah sebagai berikut: Benang kromatin menjadi kromosom, lalu kromosom mengganda menjadi dua kromatid tetapi masih melekat dalam satu sentromer. -Telofase,yaitu kromosom telah sampai ke kutubnya dan mulai merenggang, benang-benang spindel yang menghubungkan mulai menghilang, serta membran inti atau nukleus mulai bergabung satu sama lain.
Dokumentasi;
PERCOBAAN DI FUSI DAN OSMOSIS BERDASARKAN PADA SOLANUM TUBEROSUM , SIFAT ZAT DAN KONSENTRASI LARUTAN BERBEDA
NAMA: ISMIYATI S. MOHA
NIM : 471424009
PRODI: S1 ILMU LINGKUNGAN
A. Tujuan Praktikum
- Menganati proses terjadinya difusi dan osmosis
B. Alat Dan Bahan
- Gelas Beaker
- Pipet Tetes
- Pengaduk
- Stopwatch
- Larutan NaCl 50%
- Kristal Cuso 4
- Larutan Eosin
- Aquadest
- Tuber Solanum tuberosum
C. Prosedur Kerja
- Percobaan difusi
2. Percobaan osmosis
D. Hasil Pengamatan
E. Hasil Pembahasan
Difusi DIfusi berasal dari kata Diphus yang artinya menyebar, Difusi adalah transport menurun yang artinya materi yang berasal dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah yang berkonsentrasi rendah dan difusi yang berpindah adalah zat terlarut. Pertama-tama, kami menyiapkan Alat Dan bahan yang akan kami gunakan pada praktikum hari ini (Difusi), kami menggunakan sampel nutrisari sebagai bahan pengganti Kristal CuSO 4 dan pewarna makanan sebagai pengganti Larutan Eosin. Langkah-langkah yang kami lakukan adalah membersihkan sebanyak 4 gelas beaker lalu mengisi masing-masing gelas beaker dengan air sebanyak 50 ml. Setelah itu kami memasukkan 1 sendok nutrisari kedalam 1 gelas beaker dan mengaduknya secara cepat. Gelas ke-2 kami isi dengan 1 sendok nutrisari juga, tetapi kami melakukannya tanpa pengadukan. Digelas ke-3, kami memasukkan pewarna makanan sebanyak 10 tetes mengguanakan pipet tetes dengan melakukan pengadukan secara cepat. Digelas ke-4, kami memasukkan pewarna makanan sebanyak 10 tetes mengguanakan pipet tetes tanpa pengadukan. Lalu kami menghitung waktu menggunakan stopwatch untuk bisa menyatu dengan air.
OsmosisOsmosis berasal dari kata Os artinya lubang dan Mos artinya pindah. Jadi Osmosis adalah mengalirnya zat cair melalui membran, dari konsentrasi tinggi ke yang rendah. Pada osmosis kami menggunakan tuber Solanum tuberosum sebagai sampel. Alat yang kami gunakan ada pelubang kentang, alat ini berguna untuk mengambil tuber dari Solanum tuberosum dengan ukuran yang sama. Langkah awal yang kami lakukan adalah melubangi kentang dan mengukur kentang menggunakan mistar, dengan ukuran 2 cm. Setelah mengukurnya, kami memotong kentangnya kemudian kentang tersebut kami bersihkan dan keringkan dengan tisu, lalu menimbangnya dan menghitung berat kentang tersebut.
F. Dokumentasi
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong