PERCOBAAN DIFUSI DAN OSMOSIS PADA SOLANUM TUBEROSUM.SIFAT ZAT DAN KONSENTRASI LARUTAN BERBDEA
A.Judul
Percobaan Difusi dan Omosis pada solanum tuberosum.Sifat zat dan konsentrasi larutan berbeda
B.Tujuan
Mengamati proses terjadinya difusi dan osmosis
C.Alat dan Bahan
D.Prosedur Kerja
E.Hasil Pengamatan
F.Pembahasan
Difusi adalah proses perpindahan molekul air atau zat pelarut dari bagian yang konsentrasi lebih tinggi ketempat dengan konsentrasi yang lebih rendah.Difusi zat terlarut dari suatu larutan kedalam larutan lainnya dapat berlangsung melalui suatu membran permeabilitas tertentu yaitu permeable untuk zat tersebut.(Muhammad Rifky.2019).
Difusi termasuk kedalam hasil gerak ternal (panas atau kalor).Proses difusi terjadi secara spontan karena difusi menurunkan energi bebas.Difusi zat terlarut meningkatkan etropi dengan menghasilkan campuran yang lebih acak daripada ketika terhadap konsentrasinya zat yang terkolaris.(Aisyah Nur.2021).
Osmosis merupakan fenomena alami yang biasanya ditemukan pada tumbuhan dan hewan.Akar pada tanaman yang dapat menyalurkan air kedalam tanah sampai ujung dan merupakan salah satu fenomena osmosis pada tumbuhan.(Febrianto B dan No JG.2015).
Dalam osmosis,dikenal larutan hipertonik (larutan dengan zat terlarut yang berkonsentrasi tinggi),larutan hipotonik (larutan dengan zat terlarut yang berkonsentrasi rendah),dan larutan isotonik (dua larutan yang memiliki konsentrasi sama).Faktor yang mempengaruhi terjadinya osmosis adalah suhu,zat terlarut,luas permukaan,jarak zat terlarut dan pelarut,dan tebal membran.(Ramadina.2017).
Kentang (solanum tuberosum) merupakan umbi-umbian yang dapat melakukan proses difusi dan osmosis.kentang mengandung banyak kadar air didalamnya,sehingga masa simpan produk tidak cukup lama.Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan dehidrasi osmotik,yaitu proses mengurangi kadar air dengan cara merendam pada larutan bersifat hipertonik.Larutan hipertonik dapat menggunakan air garam,air gula dan sebagainya.(Afida SN.2018).
G.Dokumentasi
Pengukuran solanum tuberosum dengan ukuran 2cm
Penimbangan solanum tuberosum
Meneteskan sebanyak 10 tetes pewarna makanan pengganti dari larutan eosin
Mengaduk pewarna makanan pengganti dari larutan eosin
ANALISIS PERBEDAAN STRUKTUR SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
A.TUJUAN
- Menjelaskan struktur sel hewan dan sel tumbuhan
- Menyebutkan bagian-bagian sel hewan dan sel tumbuhan
- Menjelaskan perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
B. ALAT DAN BAHAN
- Mikroskop
- Pipet tetes
- Cover glass
- Pinset
- Tusuk gigi
- Preparat
- Alat dokumentasi (Handphone)
- Allium cepa
- Mukosa pipi
- Aquadest
C. Prosedur kerja
a. Pembuatan Preparat Tumbuhan
- Dengan menggunakan pinset,ambilah selaput bagian dalam umbi lapis yang berwarna putih dari bawang merah
- Letakkan selaput tipis tadi pada gelas objek
- Teteskan aquadest,kemudian tutuplah dengan gelas penutup
- Amatilah dibawah mikroskop dan gambarlah 2 atau 3 sel,serta berikan keterangan dari bagian-bagian sel yang nampak
b. Pembuatan Preparat Hewan
- Gunakan tusuk gigi untuk mengorek secara perlahan-lahan bagian dalam pipi
- Setelah didapat bagian mukosa pipi,letakkan diatas kaca preparat
- Teteskan aquadest,kemudian tutup dengan gelas penutup
- Amati dibawah mikroskop
D. Hasil Pengamatan
- Allium cepa
Dari hasil pengamatan pada sel tumbuhan (Allium cepa),kami mengamati Allium cepa menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x/0.65 dan dapat dilihat beberapa susunan sel yaitu, dinding sel, sitoplasma, dan nukleus atau inti sel.
2.Mukosa Pipi
Dari hasil pengamatan pada sel hewan (mukosa pipi),kami mengamti menggunakan mikroskop dengan perbesaran 4x/0.10 dan dapat dilihat bahwa pada mukosa pipi tersebut tidak memiliki dinding sel sehingga sel tersebut bentuknya tidak beraturan.Hal inilah yang membedakan sel hewan dan sel tumbuhan.
E. Dokumentasi
(pengamatn sel hewan dan sel tumbuhan menggunakan mikroskop)
Sel Tumbuhan (Allium cepa)
Sel Hewan (Mukosa pipi)
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong