Dasar Ergonomi Industri

25 February 2024 11:47:41 Dibaca : 78 Kategori : Ergonomi Industri

DASAR ERGONOMI INDUSTRI

Asal Usul Kata dan Konsep Ergonomi: Kata "ergonomi" berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata "ergon" yang berarti "kerja" dan "nomos" yang berarti "hukum alam" atau "aturan". Ergonomi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana manusia berinteraksi dengan peralatan, mesin kerja, lingkungan kerja, dan metode kerja untuk meningkatkan efisiensi, kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan.

Pengembangan Ergonomi di Indonesia: Di Indonesia, istilah ergonomi mulai dikenal sejak tahun 1969. Awalnya, ergonomi terkait dengan mata kuliah yang berkaitan dengan ilmu faal kerja. Namun, seiring perkembangan waktu, ergonomi semakin dianggap penting dalam bidang industri dan menjadi mata kuliah di beberapa jurusan, seperti kesehatan masyarakat, teknik, dan desain interior.

Pengembangan Ergonomi di Amerika Serikat: Di Amerika Serikat, ilmu ergonomi berkembang pesat setelah Perang Dunia II, terutama dalam bidang militer. Ilmu ergonomi dikenal dengan nama "human factors" dan diterapkan dalam perencanaan hubungan optimal antara operator dan peralatan, seperti dalam evaluasi kinerja pilot pesawat terbang.

Secara umum kajian ergonomi dibagi menjadi empat dari sudut pandang yang berbeda, yaitu:

  1. Ergonomi Fisik: Ini mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas fisik kerja manusia, termasuk anatomi tubuh manusia, antropometri, karakteristik fisiologi, dan biomekanika. Beberapa topik yang terkait dengan ergonomi fisik meliputi postur kerja, pemindahan material, gerakan berulang, kekuatan fisik manusia, keselamatan dan kesehatan kerja, serta tata letak tempat kerja.
  2. Ergonomi Kognitif: Ini adalah ilmu yang berkaitan dengan proses pembentukan mental kerja manusia, seperti persepsi, ingatan, pengambilan keputusan, interaksi manusia-komputer, keandalan manusia, dan stres kerja.
  3. Ergonomi Organisasi: Ini berkaitan dengan optimasi sistem sosial dan teknik, termasuk struktur organisasi, kebijakan, dan proses kerja. Topik-topik yang terkait dengan ergonomi organisasi meliputi komunikasi kerja, sumber daya manusia, perancangan kerja, perancangan waktu kerja, dan produktivitas kerja.
  4. Ergonomi Lingkungan: Ini melibatkan hal-hal yang ada di sekitar orang yang melakukan aktivitas pekerjaan, seperti pencahayaan, temperatur, kebisingan, desain interior tempat kerja, dan getaran. Topik yang terkait dengan ergonomi lingkungan termasuk perancangan ruang kerja dan sistem akustik.

Penerapan ergonomi industri menjadi krusial dalam dunia kerja karena membantu menciptakan lingkungan kerja yang efektif, nyaman, aman, sehat, dan efisien. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ergonomi, perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas karyawan serta mengurangi risiko cedera kerja dan kelelahan.

Terdapat beberapa alat yang perlu disiapkan untuk praktikum ergonomi industri. Berikut adalah rincian alat-alat yang disebutkan:

  1. Stopwatch (analog atau digital): Digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam suatu kegiatan kerja.
  2. Light meter: Alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya di tempat kerja.
  3. Sound level meter: Perangkat alat uji untuk mengukur tingkat kebisingan suara di tempat kerja.
  4. Termometer: Alat untuk mengetahui perubahan suhu pada karyawan di tempat kerja.
  5. Hans grip: Alat yang didesain khusus untuk menguatkan lengan bawah dan melatih otot tangan pekerja.
  6. Treadmill: Alat yang membantu dalam berolahraga untuk perjalanan atau berlari tanpa berpindah tempat.
  7. Sepeda statis: Alat yang digunakan untuk berolahraga seperti orang bersepeda, tetapi dalam keadaan diam.

Peralatan ini diperlukan untuk membantu jalannya praktikum dan mempermudah pengambilan data-data yang diperlukan dalam praktikum ergonomi industri. Dengan menggunakan alat-alat ini, praktikum dapat dilakukan secara lebih terarah dan akurat untuk mengevaluasi kondisi kerja yang ada di tempat industri.