ANTROPOMETRI
Apa itu antropometri?
Antropometri berasal dari kata antropos yang artinya manusia dan metri yang berarti ukuran. Jadi antropometri diartikan sebagai suatu ilmu yang secara khusus berkaitan dengan pengukuran tubuh manusia yang digunakan untuk menentukan perbedaan pada individu, kelompok, dan sebagainya.
Faktor yang Mempengaruhi Antropometri
Berbicara mengenai variasi dimensi tubuh manusia, berikut beberapa faktor yang mempengaruhinya.
- Usia = Dimensi tubuh manusia akan terus mengalami pertumbuhan seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini terjadi sejak awal kelahiran hingga mencapai usia sekitar 20 tahun untuk laki-laki dan 17 tahun untuk perempuan. Kemudian akan terjadi penyusutan ketika berusia 50 tahun keatas.
- Jenis kelamin = Pada dasarnya ukuran dan berat tubuh laki-laki umumnya lebih besar dibandingkan perempuan. Laki-laki memiliki massa otot lebih besar serta mengalami pertumbuhan linier untuk menghasilkan kerangka yang lebih berat dan mengembangkan sel darah merah yang lebih besar daripada perempuan.
- Suku bangsa = Setiap suku bangsa/etnis memiliki karakteristik fisik yang berbeda satu dengan lainnya. Misalnya, orang Eropa cenderung memiliki postur tubuh lebih besar dan lebih tinggi dibandingkan orang Asia. Hal ini tidak hanya disebabkan karena faktor genetik tetapi juga pengaruh dari faktor lingkungan dan gizi.
- Jenis pekerjaan = Beberapa jenis pekerjaan tertentu menuntut adanya persyaratan terkait ukuran tubuh karyawannya. Atlet cenderung memiliki postur tubuh lebih besar dan tinggi karena memiliki massa otot yang lebih besar.
- Kondisi khusus (seperti kehamilan, cacat tubuh secara fisik,dll) = Kondisi kehamilan jelas mempunyai pengaruh perbedaan yang berarti, jika dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil, misalnya berat badan yang lebih besar. Selain itu, metode pengukuran yang dilakukan pada orang yang memiliki cacat tubuh secara fisik sangatlah berbeda dengan orang normal.
Ruang Lingkup Antropometri
Antropometri pertama kali dikembangkan pada abad ke-19 sebagai metode yang digunakan oleh antropolog untuk fisik untuk mempelajari variasai dan evolusi manusia pada populasi yang hidup dan punah.
Antropometri telah banyak diterapkan di berbagai bidang ilmu, berikut beberapa bidang ilmu yang membutuhkan pengukuran antropometri.
- Antropologi, sebagai acuan untuk mengukur dan menganalisis variasi bentuk fisik manusia yang beragam serta hubungannya dengan sifat ras dan suku.
- Ilmu kesehatan, sebagai indikator penilaian status gizi untuk menilai pertumbuhan seseorang.
- Ilmu forensik, untuk mengidentifikasi profil biologis (bentuk dan ukuran fisik) seseorang yang meninggal, berdasarkan temuan tubuh yang tersisa untuk diteliti.
- Teknik industri, untuk meciptakan desain produk ergonomis yang aman dan nyaman seperti alat kerja, pakaian, furniture, dll.
Jenis Antropometri
Berdasarkan cara mengukurnya antropometri dibagi atas dua bagian, yaitu:
- Antropometri statis (struktural) yaitu pengukuran ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan statis atau diam. Dimensi tubuh yang diukur diambil secara linier dan dilakukan pada permukaan tubuh pada saat diam. Contoh : Pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, tinggi lutut, panjang bahu, dll.
- Antropometri dinamis (fungsional) yaitu pengukuran ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan dinamis atau bergerak. Dimensi tubuh yang diukur dilakukan saat keadaan atau posisi tubuh saat berfungsi melakukan gerakan-gerakan kegiatan kerja. Cara pengukuran antropometri dinamis (fungsional) lebih sering digunakan pada teknik industri untuk menciptakan alat kerja yang ergonomis. Contoh: Pengukuran sudut putaran tangan dan kaki, analisis perfoma atlet, atau analisis kemampuan jari-jari tangan saat mengetik, dll.
Tujuan Adanya Antropometri
Sebuah ilmu yang ada dan diciptkan tentu saja memiliki tujuannya masing-masing. Begitu pula dengan antropmetri. Ilmu yang membidangi masalah pengukuran anggota tubuh manusia ini mempunyai banyak tujuan yang mana dengan tujuan tersebut manusia akan sangat direkomendasikan untuk menerapkan ilmu ini dalam kehidupan mereka.
- Untuk Mengukur Ukuran Anggota Tubuh Manusia
- Untuk Menilai Status Gizi Manusia
- Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Manusia
Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Prinsip Ergonomi
1. Pengertian Ergonomi
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi manusia dengan sistem, profesi, prinsip, data dan metode dalam merancang sistem agar menjadi optimal sesuai dengan kebutuhan, kekurangan dan keterampilan manusia. Ergonomi berasal dari bahasa Yunani ergon dan nomos. Ergon artinya kerja, dan angka berarti aturan.
Pengertian ergonomi menurut para ahli antara lain :
- Pengertian Ergonomi menurut Wignjosoebroto S (2003) adalah ilmu yang sistematis yang memanfaatkan informasi tentang kemampuan dan keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem kerja agar manusia dapat hidup dan bekerja dalam suatu sistem yang lebih baik berarti mencapai tujuan yang diinginkan melalui kerja yang efektif, efisien, aman dan nyaman.
- Pengertian Ergonomi menurut Ginting Rosnani (2010) merupakan cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi tentang hakikat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem kerja, agar manusia dapat hidup dan juga bekerja dalam suatu sistem yang baik yaitu untuk mencapai apa yang diinginkan. tujuan melalui kerja yang efektif , efisien, aman, dan nyaman.
- Pengertian Ergonomi menurut Sritomo merupakan disiplin ilmu yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya.
- Pengertian Ergonomi menurut The International Ergonomics Association (2000) adalah suatu disiplin ilmu yang mendesak untuk memperhatikan interaksi antara manusia dengan bagian lain dari suatu sistem serta profesi yang mengandung makna teori, prinsip, data, dan metode yang dirancang untuk mengoptimalkan kesejahteraan manusia. -menjadi dan keseluruhan. kinerja sistem.
- Pengertian Ergonomi menurut Eko Nurmianto (2004:1) adalah ilmu yang mempelajari aspek manusia dalam lingkungan kerja ditinjau dari anatomi, fisiologi, psikologi, teknik, manajemen dan desain desain.
- Pengertian Ergonomi menurut Tarwaka (2004) adalah ilmu pengetahuan, seni dan penerapan teknologi untuk menyelaraskan sarana yang digunakan baik dalam kegiatan maupun saat istirahat atas dasar kemampuan dan keterbatasan manusia baik lahir maupun batin sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik.
- Pengertian Ergonomi menurut Suma’mur (1989) merupakan komponen kegiatan dalam ruang lingkup hyperke yang meliputi keserasian timbal balik antara bekerja dan bekerja demi efisiensi dan kenyamanan kerja.
- Pengertian Ergonomi menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2007) adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya. Sasaran penelitian ilmu ergonomi adalah manusia saat bekerja di lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi adalah penyesuaian tugas kerja dengan kondisi tubuh manusia yang bertujuan untuk mengurangi stres yang akan dihadapi. Upaya yang dilakukan antara lain menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban sesuai kebutuhan tubuh manusia.
- Pengertian ergonomi menurut OSHA (2010) adalah praktik merancang peralatan dan detail pekerjaan sesuai kapasitas pekerja dengan tujuan untuk mencegah terjadinya cedera pada pekerja.
- Pengertian Ergonomi menurut NIOSH (2007) merupakan aplikasi ilmu yang lebih menitikberatkan pada perancangan sarana peralatan, perkakas yang sesuai dengan ciri-ciri anatomi, fisiologi, biomekanik, persepsi dan kebiasaan manusia.
- Pengertian Ergonomi menurut Sutalaksana (1979) adalah ilmu atau prinsip yang mempelajari manusia sebagai komponen suatu sistem kerja yang meliputi ciri fisik dan non fisik, keterbatasan manusia, dan kemampuannya merancang sistem yang efektif, aman, sehat, nyaman, dan efisien.
2. Tujuan ErgonomiMenurut Santoso (2004) terdapat 4 tujuan utama ergonomi, yaitu:
- Memaksimalkan efisiensi karyawan
- Memperbaiki kesehatan dan keselamatan kerja
- Menganjurkan agar bekerja aman, nyaman dan bersemangat
- Memaksimalkan bentuk kerja yang meyakinkan
Menurut Tarwaka (2004), terdapat beberapa tujuan yang akan dicapai dengan menerapkan ergonomi, antara lain:
- Kesejahteraan fisik dan mental ditingkatkan dengan mencegah cedera dan penyakit terkait pekerjaan, mengurangi beban kerja fisik dan mental, mencari promosi dan kepuasan kerja.
- Peningkatan kesejahteraan sosial dengan meningkatkan kualitas kontak sosial dan koordinasi kerja yang baik, untuk meningkatkan jaminan sosial baik pada masa usia produktif maupun setelah tidak produktif.
- Terciptanya keseimbangan rasional aspek teknis, ekonomi, dan antropologis dari setiap sistem kerja yang dilaksanakan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi.
3. Manfaat ErgonomiSecara umum manfaat ergonomi dalam bekerja adalah cepat selesai, dengan resiko kecelakaan lebih kecil, efisiensi waktu, resiko penyakit akibat pekerjaan kecil, dan lain sebagainya. Manfaat ergonomi adalah sebagai berikut:
- Pekerjaan meningkat, misalnya kecepatan, akurasi, keamanan dan pengurangan energi saat bekerja
- Waktu berkurang, begitu pula biaya pelatihan dan pendidikan
- Optimalisasi Sumber Daya Manusia dengan meningkatkan keterampilan yang diperlukan
- Efisiensi waktu agar tidak terbuang percuma
- Kenyamanan karyawan saat bekerja meningkat
4. Prinsip Ergonomi Prinsip ergonomi yaitu suatu panduan dalam penerapan ergonomi di tempat kerja. Menurut Baiduri, prinsip ergonomi antara lain:
- Berkurangnya kelebihan beban
- Meliputi jarang ruang
- Memperkecil gerakan statis
- Menjadikan supaya display dan contoh cepat dimengerti
- Bekerja dalam posisi atau postur normal
- Meletakkan peralatan ada dalam jangkauan
- Berkurangnya gerakan berulang dan berlebihan
- Terciptanya lingkungan kerja yang nyaman
- Memperkecil risiko titik beban
- Melakukan gerakan olahraga dan peregangan ketika bekerja
- Bekerja selaras dengan ketinggian dimensi tubuh
Blogroll
- Masih Kosong