Ergonomi Lingkungan
ERGONOMI LINGKUNGAN
Ergonomi merupakan disiplin ilmu yang berfokus pada interaksi antara manusia dengan segala keterbatasannya, kemampuan, secara fisik, dan psikologi dengan elemen-elemen sistem. Elemen-elemen sistem bisa berupa tekhnologi, mesin, produk, pekerjaan dan lingkungan.
Ergonomi lingkungan berkaitan dengan bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan fisik dari sudut pandang ergonomi.
Karakteristik lingkungan fisik, yaitu:
1. Iklim (Suhu, kelembaban, radiasi, dan panas)
2. Kebisingan
3. Getaran
4. Pencahayaan
5. Tekanan Udara
Fokus ergonomi lingkungan adalah bagaimana manusia merespon atau menanggapi adanya stimulus didalam lingkungan. Manusia bukan system yang pasif yang merespon masukan lingkungan dengan cara yang monoton terkait dengan stimulus fisik.
Metode Ergonomi Lingkungan
1. Metode Objektif :
Metode ini menggunakan respon manusia diukur secara langsung (misalnya suhu tubuh, kemampuan pendengaran, kinerja dalam suatu tugas).
Keunggulan:
- Memberikan ukuran langsung responmanusia
Kelemahan:
- Tidak bisa mengambil sampel dengan jumlah atau ukuran yang cukup besar
- Alat ukur dapat mengganggu
- Tidak dapat dengan mudah memprediksi hasil subjektif seperti kenyamanan
2. Metode Subjektif
Metode ini menggunakan kuesioner yang menanyakan terkait dengan apasih yang mereka rasakan terkait dengan paparan lingkungan yang ada.
Keunggulan:
- Mudah dilakukan
- Cocok untuk menilai respons psikologi
- Berguna digunakan ketika faktor-faktor yang berkontribusi terhadap suatu respon tidak diketahui
Kelemahan:
- Sulit untuk dirancang
- Memiliki potensi bias metologis
- Tidak tepat untuk menilai hal-hal seperti dampaknya terhadap kesehatan.
3. Metode Permodelan
- Metode ini respon manusia terhadap lingkungan diprediksidengan menggunakan model.Prediksi respon manusia dibuat dari model yang didasarkan pada pengalaman respon manusia dilingkungan yang diselidiki sebelumnya (model empiris).
- Model rasional respons manusia terhadap lingkungan yang berupaya mensimulasikan system yang mendasarinya dan karenanya dapat digunakan untuk menghubungkan sebab dan akibat.
Keunggulan:
- Konsisten dalam respons mereka terhadap lingkungan
- Mudah digunakan
- Respon cepat
- Dapat digunakan dalam desain dan evaluasi
Kelemahan:
- Bukan respons yang sungguhan
- Ada beberapa factor (misalnya, faktor individu yang tidak dipertimbangkan oleh model)
4. Metode Perilaku
Perilaku seseorang atau kelompok diamati dan berkaitan dengan respons terhadap lingkungan (misalnya, mengubah postur tubuh, menjauh, menyalakan lampu).
Keunggulan:
- Tidak mengganggu Tindakan yang dimaksud
- Cocok dengan beberapa populasi khusus
Kelemahan:
- Perlu adanya pelatihan
- Sulit untuk menentukan hubungan sebab dan akibat
Contoh Ergonomi Lingkungan di Kehidupan Sehari-hari
Berikut adalah contoh kasus ergonomi lingkungan:
1. Kantor dengan Tata Letak Ruangan yang Tidak Ergonomis: Di sebuah perusahaan, karyawan mengeluhkan tentang masalah kesehatan yang berkaitan dengan tata letak ruangan yang tidak ergonomis di kantor mereka. Misalnya, meja dan kursi yang tidak sesuai dengan postur tubuh mereka, penempatan monitor yang menyebabkan ketegangan leher dan mata, serta pencahayaan yang kurang baik yang menyebabkan kelelahan mata. Peningkatan ergonomi lingkungan dapat melibatkan pengaturan ulang ruangan dengan memperhitungkan penempatan furniture yang lebih sesuai, penggunaan kursi dan meja yang dapat diatur tingginya, pilihan pencahayaan yang lebih baik, dan penyediaan fasilitas seperti dukungan punggung yang ergonomis untuk meningkatkan kenyamanan dan kesehatan karyawan.
2. Pabrik dengan Lingkungan Kerja yang Berbahaya: Di pabrik manufaktur, karyawan terpapar dengan lingkungan kerja yang berbahaya, seperti paparan bahan kimia beracun atau mesin yang berisiko menyebabkan cedera. Ergonomi lingkungan dalam kasus ini melibatkan perancangan ulang proses kerja dan pengaturan mesin sehingga risiko cedera dapat diminimalkan. Ini bisa termasuk penggunaan pelindung diri yang sesuai, penambahan penghalang fisik untuk menghindari kontak langsung dengan bahan berbahaya, serta pelatihan yang memadai untuk karyawan dalam mengenali dan mengatasi potensi bahaya di lingkungan kerja mereka.
3. Ruang Kelas yang Tidak Mendukung Pembelajaran Efektif: Di sekolah, siswa dan guru mengalami kesulitan dalam pembelajaran dan pengajaran karena ruang kelas yang tidak mendukung ergonomi. Misalnya, meja dan kursi yang tidak cocok untuk ukuran dan postur tubuh siswa, pencahayaan yang buruk, serta suhu ruangan yang tidak nyaman. Ergonomi lingkungan dapat ditingkatkan dengan memperbaiki furnitur kelas, meningkatkan pencahayaan alami atau buatan, serta mengatur sistem pendinginan atau pemanasan yang efisien untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi pembelajaran dan kesejahteraan siswa dan guru.
Dalam semua kasus di atas, ergonomi lingkungan berfokus pada perancangan dan penyesuaian lingkungan fisik agar sesuai dengan kebutuhan dan kesejahteraan penggunanya, baik itu karyawan, pekerja pabrik, atau siswa dan guru di sekolah.
Dasar Ergonomi Industri
DASAR ERGONOMI INDUSTRI
Asal Usul Kata dan Konsep Ergonomi: Kata "ergonomi" berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata "ergon" yang berarti "kerja" dan "nomos" yang berarti "hukum alam" atau "aturan". Ergonomi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana manusia berinteraksi dengan peralatan, mesin kerja, lingkungan kerja, dan metode kerja untuk meningkatkan efisiensi, kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan.
Pengembangan Ergonomi di Indonesia: Di Indonesia, istilah ergonomi mulai dikenal sejak tahun 1969. Awalnya, ergonomi terkait dengan mata kuliah yang berkaitan dengan ilmu faal kerja. Namun, seiring perkembangan waktu, ergonomi semakin dianggap penting dalam bidang industri dan menjadi mata kuliah di beberapa jurusan, seperti kesehatan masyarakat, teknik, dan desain interior.
Pengembangan Ergonomi di Amerika Serikat: Di Amerika Serikat, ilmu ergonomi berkembang pesat setelah Perang Dunia II, terutama dalam bidang militer. Ilmu ergonomi dikenal dengan nama "human factors" dan diterapkan dalam perencanaan hubungan optimal antara operator dan peralatan, seperti dalam evaluasi kinerja pilot pesawat terbang.
Secara umum kajian ergonomi dibagi menjadi empat dari sudut pandang yang berbeda, yaitu:
- Ergonomi Fisik: Ini mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas fisik kerja manusia, termasuk anatomi tubuh manusia, antropometri, karakteristik fisiologi, dan biomekanika. Beberapa topik yang terkait dengan ergonomi fisik meliputi postur kerja, pemindahan material, gerakan berulang, kekuatan fisik manusia, keselamatan dan kesehatan kerja, serta tata letak tempat kerja.
- Ergonomi Kognitif: Ini adalah ilmu yang berkaitan dengan proses pembentukan mental kerja manusia, seperti persepsi, ingatan, pengambilan keputusan, interaksi manusia-komputer, keandalan manusia, dan stres kerja.
- Ergonomi Organisasi: Ini berkaitan dengan optimasi sistem sosial dan teknik, termasuk struktur organisasi, kebijakan, dan proses kerja. Topik-topik yang terkait dengan ergonomi organisasi meliputi komunikasi kerja, sumber daya manusia, perancangan kerja, perancangan waktu kerja, dan produktivitas kerja.
- Ergonomi Lingkungan: Ini melibatkan hal-hal yang ada di sekitar orang yang melakukan aktivitas pekerjaan, seperti pencahayaan, temperatur, kebisingan, desain interior tempat kerja, dan getaran. Topik yang terkait dengan ergonomi lingkungan termasuk perancangan ruang kerja dan sistem akustik.
Penerapan ergonomi industri menjadi krusial dalam dunia kerja karena membantu menciptakan lingkungan kerja yang efektif, nyaman, aman, sehat, dan efisien. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ergonomi, perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas karyawan serta mengurangi risiko cedera kerja dan kelelahan.
Terdapat beberapa alat yang perlu disiapkan untuk praktikum ergonomi industri. Berikut adalah rincian alat-alat yang disebutkan:
- Stopwatch (analog atau digital): Digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam suatu kegiatan kerja.
- Light meter: Alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya di tempat kerja.
- Sound level meter: Perangkat alat uji untuk mengukur tingkat kebisingan suara di tempat kerja.
- Termometer: Alat untuk mengetahui perubahan suhu pada karyawan di tempat kerja.
- Hans grip: Alat yang didesain khusus untuk menguatkan lengan bawah dan melatih otot tangan pekerja.
- Treadmill: Alat yang membantu dalam berolahraga untuk perjalanan atau berlari tanpa berpindah tempat.
- Sepeda statis: Alat yang digunakan untuk berolahraga seperti orang bersepeda, tetapi dalam keadaan diam.
Peralatan ini diperlukan untuk membantu jalannya praktikum dan mempermudah pengambilan data-data yang diperlukan dalam praktikum ergonomi industri. Dengan menggunakan alat-alat ini, praktikum dapat dilakukan secara lebih terarah dan akurat untuk mengevaluasi kondisi kerja yang ada di tempat industri.
ANTROPOMETRI
Apa itu antropometri?
Antropometri berasal dari kata antropos yang artinya manusia dan metri yang berarti ukuran. Jadi antropometri diartikan sebagai suatu ilmu yang secara khusus berkaitan dengan pengukuran tubuh manusia yang digunakan untuk menentukan perbedaan pada individu, kelompok, dan sebagainya.
Faktor yang Mempengaruhi Antropometri
Berbicara mengenai variasi dimensi tubuh manusia, berikut beberapa faktor yang mempengaruhinya.
- Usia = Dimensi tubuh manusia akan terus mengalami pertumbuhan seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini terjadi sejak awal kelahiran hingga mencapai usia sekitar 20 tahun untuk laki-laki dan 17 tahun untuk perempuan. Kemudian akan terjadi penyusutan ketika berusia 50 tahun keatas.
- Jenis kelamin = Pada dasarnya ukuran dan berat tubuh laki-laki umumnya lebih besar dibandingkan perempuan. Laki-laki memiliki massa otot lebih besar serta mengalami pertumbuhan linier untuk menghasilkan kerangka yang lebih berat dan mengembangkan sel darah merah yang lebih besar daripada perempuan.
- Suku bangsa = Setiap suku bangsa/etnis memiliki karakteristik fisik yang berbeda satu dengan lainnya. Misalnya, orang Eropa cenderung memiliki postur tubuh lebih besar dan lebih tinggi dibandingkan orang Asia. Hal ini tidak hanya disebabkan karena faktor genetik tetapi juga pengaruh dari faktor lingkungan dan gizi.
- Jenis pekerjaan = Beberapa jenis pekerjaan tertentu menuntut adanya persyaratan terkait ukuran tubuh karyawannya. Atlet cenderung memiliki postur tubuh lebih besar dan tinggi karena memiliki massa otot yang lebih besar.
- Kondisi khusus (seperti kehamilan, cacat tubuh secara fisik,dll) = Kondisi kehamilan jelas mempunyai pengaruh perbedaan yang berarti, jika dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil, misalnya berat badan yang lebih besar. Selain itu, metode pengukuran yang dilakukan pada orang yang memiliki cacat tubuh secara fisik sangatlah berbeda dengan orang normal.
Ruang Lingkup Antropometri
Antropometri pertama kali dikembangkan pada abad ke-19 sebagai metode yang digunakan oleh antropolog untuk fisik untuk mempelajari variasai dan evolusi manusia pada populasi yang hidup dan punah.
Antropometri telah banyak diterapkan di berbagai bidang ilmu, berikut beberapa bidang ilmu yang membutuhkan pengukuran antropometri.
- Antropologi, sebagai acuan untuk mengukur dan menganalisis variasi bentuk fisik manusia yang beragam serta hubungannya dengan sifat ras dan suku.
- Ilmu kesehatan, sebagai indikator penilaian status gizi untuk menilai pertumbuhan seseorang.
- Ilmu forensik, untuk mengidentifikasi profil biologis (bentuk dan ukuran fisik) seseorang yang meninggal, berdasarkan temuan tubuh yang tersisa untuk diteliti.
- Teknik industri, untuk meciptakan desain produk ergonomis yang aman dan nyaman seperti alat kerja, pakaian, furniture, dll.
Jenis Antropometri
Berdasarkan cara mengukurnya antropometri dibagi atas dua bagian, yaitu:
- Antropometri statis (struktural) yaitu pengukuran ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan statis atau diam. Dimensi tubuh yang diukur diambil secara linier dan dilakukan pada permukaan tubuh pada saat diam. Contoh : Pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, tinggi lutut, panjang bahu, dll.
- Antropometri dinamis (fungsional) yaitu pengukuran ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan dinamis atau bergerak. Dimensi tubuh yang diukur dilakukan saat keadaan atau posisi tubuh saat berfungsi melakukan gerakan-gerakan kegiatan kerja. Cara pengukuran antropometri dinamis (fungsional) lebih sering digunakan pada teknik industri untuk menciptakan alat kerja yang ergonomis. Contoh: Pengukuran sudut putaran tangan dan kaki, analisis perfoma atlet, atau analisis kemampuan jari-jari tangan saat mengetik, dll.
Tujuan Adanya Antropometri
Sebuah ilmu yang ada dan diciptkan tentu saja memiliki tujuannya masing-masing. Begitu pula dengan antropmetri. Ilmu yang membidangi masalah pengukuran anggota tubuh manusia ini mempunyai banyak tujuan yang mana dengan tujuan tersebut manusia akan sangat direkomendasikan untuk menerapkan ilmu ini dalam kehidupan mereka.
- Untuk Mengukur Ukuran Anggota Tubuh Manusia
- Untuk Menilai Status Gizi Manusia
- Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Manusia
Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Prinsip Ergonomi
1. Pengertian Ergonomi
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi manusia dengan sistem, profesi, prinsip, data dan metode dalam merancang sistem agar menjadi optimal sesuai dengan kebutuhan, kekurangan dan keterampilan manusia. Ergonomi berasal dari bahasa Yunani ergon dan nomos. Ergon artinya kerja, dan angka berarti aturan.
Pengertian ergonomi menurut para ahli antara lain :
- Pengertian Ergonomi menurut Wignjosoebroto S (2003) adalah ilmu yang sistematis yang memanfaatkan informasi tentang kemampuan dan keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem kerja agar manusia dapat hidup dan bekerja dalam suatu sistem yang lebih baik berarti mencapai tujuan yang diinginkan melalui kerja yang efektif, efisien, aman dan nyaman.
- Pengertian Ergonomi menurut Ginting Rosnani (2010) merupakan cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi tentang hakikat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem kerja, agar manusia dapat hidup dan juga bekerja dalam suatu sistem yang baik yaitu untuk mencapai apa yang diinginkan. tujuan melalui kerja yang efektif , efisien, aman, dan nyaman.
- Pengertian Ergonomi menurut Sritomo merupakan disiplin ilmu yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya.
- Pengertian Ergonomi menurut The International Ergonomics Association (2000) adalah suatu disiplin ilmu yang mendesak untuk memperhatikan interaksi antara manusia dengan bagian lain dari suatu sistem serta profesi yang mengandung makna teori, prinsip, data, dan metode yang dirancang untuk mengoptimalkan kesejahteraan manusia. -menjadi dan keseluruhan. kinerja sistem.
- Pengertian Ergonomi menurut Eko Nurmianto (2004:1) adalah ilmu yang mempelajari aspek manusia dalam lingkungan kerja ditinjau dari anatomi, fisiologi, psikologi, teknik, manajemen dan desain desain.
- Pengertian Ergonomi menurut Tarwaka (2004) adalah ilmu pengetahuan, seni dan penerapan teknologi untuk menyelaraskan sarana yang digunakan baik dalam kegiatan maupun saat istirahat atas dasar kemampuan dan keterbatasan manusia baik lahir maupun batin sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik.
- Pengertian Ergonomi menurut Suma’mur (1989) merupakan komponen kegiatan dalam ruang lingkup hyperke yang meliputi keserasian timbal balik antara bekerja dan bekerja demi efisiensi dan kenyamanan kerja.
- Pengertian Ergonomi menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2007) adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya. Sasaran penelitian ilmu ergonomi adalah manusia saat bekerja di lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi adalah penyesuaian tugas kerja dengan kondisi tubuh manusia yang bertujuan untuk mengurangi stres yang akan dihadapi. Upaya yang dilakukan antara lain menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban sesuai kebutuhan tubuh manusia.
- Pengertian ergonomi menurut OSHA (2010) adalah praktik merancang peralatan dan detail pekerjaan sesuai kapasitas pekerja dengan tujuan untuk mencegah terjadinya cedera pada pekerja.
- Pengertian Ergonomi menurut NIOSH (2007) merupakan aplikasi ilmu yang lebih menitikberatkan pada perancangan sarana peralatan, perkakas yang sesuai dengan ciri-ciri anatomi, fisiologi, biomekanik, persepsi dan kebiasaan manusia.
- Pengertian Ergonomi menurut Sutalaksana (1979) adalah ilmu atau prinsip yang mempelajari manusia sebagai komponen suatu sistem kerja yang meliputi ciri fisik dan non fisik, keterbatasan manusia, dan kemampuannya merancang sistem yang efektif, aman, sehat, nyaman, dan efisien.
2. Tujuan ErgonomiMenurut Santoso (2004) terdapat 4 tujuan utama ergonomi, yaitu:
- Memaksimalkan efisiensi karyawan
- Memperbaiki kesehatan dan keselamatan kerja
- Menganjurkan agar bekerja aman, nyaman dan bersemangat
- Memaksimalkan bentuk kerja yang meyakinkan
Menurut Tarwaka (2004), terdapat beberapa tujuan yang akan dicapai dengan menerapkan ergonomi, antara lain:
- Kesejahteraan fisik dan mental ditingkatkan dengan mencegah cedera dan penyakit terkait pekerjaan, mengurangi beban kerja fisik dan mental, mencari promosi dan kepuasan kerja.
- Peningkatan kesejahteraan sosial dengan meningkatkan kualitas kontak sosial dan koordinasi kerja yang baik, untuk meningkatkan jaminan sosial baik pada masa usia produktif maupun setelah tidak produktif.
- Terciptanya keseimbangan rasional aspek teknis, ekonomi, dan antropologis dari setiap sistem kerja yang dilaksanakan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi.
3. Manfaat ErgonomiSecara umum manfaat ergonomi dalam bekerja adalah cepat selesai, dengan resiko kecelakaan lebih kecil, efisiensi waktu, resiko penyakit akibat pekerjaan kecil, dan lain sebagainya. Manfaat ergonomi adalah sebagai berikut:
- Pekerjaan meningkat, misalnya kecepatan, akurasi, keamanan dan pengurangan energi saat bekerja
- Waktu berkurang, begitu pula biaya pelatihan dan pendidikan
- Optimalisasi Sumber Daya Manusia dengan meningkatkan keterampilan yang diperlukan
- Efisiensi waktu agar tidak terbuang percuma
- Kenyamanan karyawan saat bekerja meningkat
4. Prinsip Ergonomi Prinsip ergonomi yaitu suatu panduan dalam penerapan ergonomi di tempat kerja. Menurut Baiduri, prinsip ergonomi antara lain:
- Berkurangnya kelebihan beban
- Meliputi jarang ruang
- Memperkecil gerakan statis
- Menjadikan supaya display dan contoh cepat dimengerti
- Bekerja dalam posisi atau postur normal
- Meletakkan peralatan ada dalam jangkauan
- Berkurangnya gerakan berulang dan berlebihan
- Terciptanya lingkungan kerja yang nyaman
- Memperkecil risiko titik beban
- Melakukan gerakan olahraga dan peregangan ketika bekerja
- Bekerja selaras dengan ketinggian dimensi tubuh
Cita-cita sebagai Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo
Cita-cita sama dengan keinginan. Jadi apa yang kita inginkan harus diimbangi dengan berdo'a, dan Usaha.
Cita-cita saya sebagai Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo angkatan 2021 yaitu :
- Bisa lulus S1 Teknik Industri dengan IPK di atas 3,7 dan menjadi salah satu lulusan terbaik.
Blogroll
- Masih Kosong