ARSIP BULANAN : September 2022

Antropometri

13 September 2022 15:23:07 Dibaca : 533

Definisi Antropometri

     Antropometri berasal dari “anthro” yang memiliki arti manusia dan “metri” yang memiliki arti ukuran. Antropometri adalah sebuah studi tentang pengukuran tubuh dimensi manusia dari tulang, otot dan jaringan adiposa atau lemak (Survey, 2009). Menurut (Wignjosoebroto, 2008), antropometri adalah studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Bidang antropometri meliputi berbagai ukuran tubuh manusia seperti berat badan, posisi ketika berdiri, ketika merentangkan tangan, lingkar tubuh, panjang tungkai, dan sebagainya. Data antropometri digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perancangan stasiun kerja, fasilitas kerja, dan desain produk agar diperoleh ukuran-ukuran yang sesuai dan layak dengan dimensi anggota tubuh manusia yang akan menggunakannnya.

Sejarah Antropometri

   Berawal dari kajian ilmu antropologi yang mempelajari manusia termasuk dari bagian luar dan dalam. Secara spesifik terdapat cabang antropologi yang mempelajari tentang ukuran dan proporsi tubuh manusia yang bisa disebut dengan antropologi fisik. Dari kajian ilmu antropologi fisik dapat memberikan sumbangsih terbesar dari itu sehingga timbullah kajian ilmu baru yang lebih mempelajari pengukuran tubuh manusia yang bisa kita kenal dengan antropometri. Seorang ahli statistik dari bangsa Belgia bernama Adolphe Quetelet merupakan orang yang memperkenalkan kajian ilmu antropometri dengan pengaplikasian dalam bentuk konsep statistik pada data antropologi (Kroemer et al., 1994) dalam Buku Antropometri dan Aplikasinya. Pada masa Adolphe data antropometri belum banyak digunakan terutama dalam kajian antropometri. Ketika abad ke-19 merupakan awal era antropometri modern berlangsung, hal tersebut penggunaan antropometri bagi keperluan perancangan oleh industri-industri. Pada akhir abad 19 dalam disiplin ilmu digunakan secara luas. Antropometri digunakan dalam berbagai hal perancangan fasilitas kerja, merancang alat sesuai dengan proporsi tubuh, stasiun kerja, dan fasilitas kerja. Data-data antropometri digunakan sebagai dasar bagi para ergonom untuk merancang berbagai macam kebutuhan sesuai dengan dimensi tubuh dan diharapkan dapat mempermudah kemampuan individu dalam bekerja. Harapan dari data antropometri dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas kerja.

 Pembagian Antropometri

Menurut Stevenson (1989), anthropometri dibagi menjadi dua bagian antara lain :

  1. Anthropometri statis yaitu pengukuran dilakukan pada saat tubuh dalam keadaan diam.
  2. Anthropometri dinamis yaitu dimana dimensi tubuh yang diukur dalam berbagai posisi tubuh yang sedang bergerak.Menurut Stevenson (1981) dan Nurmianto (1991), Dimensi yang diukur pada anthropometri statis diambil secara linier (lurus) dan dilakukan pada permukaan tubuh, agar hasilnya representatif maka pengukuran harus dilakukan dengan metode tertentu terhadap individu. Manusia pada umumnya akan berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi ukuran tubuhnya.

Tujuan Pendekatan Antropometri

  • Tujuan pendekatan antropometri adalah agar terjadi keserasian antara manusia dengan sistem kerja (man-machine system),sehingga menjadikan tenaga kerja dapat bekerja secara nyaman,baik dan efisien.
  • Data dimensi manusia ini sangat berguna dalam perancangan produk dengan tujuan mencari keserasian produk dengan manusia yang memakainya.
  • Dimensi yang diukur pada antropometri statis diambil secara linear(lurus dan dilakukan pada permukaan tubuh maksimum. Agar hasilnya dapat representatif, maka pengukuran harus dilakukan dengan metode tertentu terhadap individu.
  • Rancangan yang mempunyai kompatibilitas tinggi dengan manusia yang memakainya sangat penting untuk mengurangi timbulnya bahaya akibat terjadinya kesalahan kerja akibat adanya kesalahan adanya kesalahan desain (design-induced error).

 

 

 

Sumber:

http://bagus-coy.blogspot.com/2010/03/pengertian-anthropometri-menurut.html

http://staffnew.uny.ac.id/upload/197912032015042001/pendidikan/PERTEMUAN%202.%20ANTROPOMETRI.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/162115-ID-analisa-perbandingan-antropometri-bentuk.pdf

https://journal.unrika.ac.id/index.php/jurnalprofisiensi/article/view/593

 

 

Sejarah Dan Perkembangan Ergonomi Hingga Saat Ini

01 September 2022 16:15:24 Dibaca : 366

A. Sejarah Dan Perkembangan Ergonomi

           sejarah ergonomi Itu dimulai pada tahun 40-an, ketika muncul sebagai disiplin ilmu. Itu timbul dari pemahaman bahwa tidak semua manfaat dari peralatan teknis akan mungkin jika orang tidak dapat memahami potensi penuh dari menggunakan peralatan tersebut. Secara sederhana, ergonomi adalah studi dan desain peralatan dan instrumen yang paling sesuai dengan tubuh manusia dan pergerakannya. Dasar ergonomi sudah ada sejak nenek moyang pertama manusia modern mulai membuat alat primitif untuk memudahkan tugas. Setelah Revolusi Industri, mesin dan peralatan pabrik mulai dibangun dengan pertimbangan desain, yang hari ini kita sebut sebagai karakteristik ergonomis. Ergonomi dalam arti modern mulai menjadi populer selama Perang Dunia Kedua. Peralatan militer, mesin dan senjata - khususnya pesawat terbang - menjadi jauh lebih kompleks.Ergonomi terus berkembang setelah inovasi Perang Dunia Kedua, ketika prinsip-prinsipnya mulai diterapkan pada teknologi yang lebih modern. Ilmu ergonomi modern mencakup pekerjaan insinyur industri, dokter pekerjaan dan banyak bidang lainnya. Hampir setiap aspek kehidupan modern mencakup tingkat yang dirancang secara ergonomis.

Ergonomi di abad ke-20

           Wojciech Jastrzebowski menciptakan dunia ergonomi, pada tahun 1857, dalam narasi filosofis "berdasarkan kebenaran ilmu alam". Konsep pertama untuk membantu pekerja beroperasi lebih produktif diterbitkan pada pertengahan 1900-an. Pada pertengahan 1900-an, produksi industri sebagian besar bergantung pada tenaga manusia dan konsep ergonomis dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi pekerja. Manajemen ilmiah, metode yang meningkatkan efisiensi pekerja dengan meningkatkan proses kerja, menjadi populer. Dengan revolusi industri, mesin seperti mesin pemintalan Jenny (mesin yang menghasilkan benang untuk membuat kain) dan pabrik penggilingan (metode menyetrika mineral film tipis) dikembangkan untuk meningkatkan proses kerja. Ini adalah motivasi yang sama di balik sebagian besar aspek ergonomi. Frederick W. Taylor adalah pelopor dalam pendekatan ini dan mengevaluasi karya-karya untuk menentukan cara terbaik untuk mewujudkannya. Di Betlehem Steel, Taylor secara dramatis meningkatkan produksi pekerja dan upah dalam tugas paleo dengan menggabungkan sekop dengan jenis bahan yang sedang dipindahkan (abu, mineral atau batubara). Frank dan Lilian Gilbert membuat karya lebih efisien dan kurang melelahkan melalui analisis gerakan dan alat standar, bahan dan proses kerja.Saat menerapkan proses ini, jumlah gerakan saat menempatkan batu bata berkurang dari 18 menjadi 4,5, memungkinkan laju penempatan mereka meningkat dari 120 menjadi 350 batu bata per jam. Sebagian besar desain era ini diciptakan untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi produksi, alih-alih menciptakan kenyamanan penggunaan bagi para pekerja yang terlibat.

Ergonomi dalam Perang Dunia II

          Perang Dunia Kedua dianggap sebagai prinsip nyata dari studi ergonomi. Perang Dunia Kedua memunculkan minat besar pada interaksi antara manusia dan mesin, mengingat bahwa efisiensi peralatan militer yang canggih (seperti pesawat terbang) dapat dikompromikan oleh desain yang buruk atau desain yang membingungkan. Konsep desain mesin yang sesuai untuk ukuran prajurit dan tombol kontrol yang cukup dimengerti dan logis, berkembang. Psikolog eksperimental mempelajari kecelakaan udara dan menyimpulkan bahwa banyak kecelakaan terjadi karena konsep desain yang buruk atau tidak logis yang tidak memperhitungkan tubuh manusia. Ini adalah awal dari studi tentang kemampuan manusia ergonomi. Karakteristik kognitif manusia mulai diperhitungkan untuk desain mesin. Ini adalah bagaimana ilmu pengetahuan tentang faktor manusia telah berkembang dalam konteks psikologi terapan.

Ergonomi modern

          Saat ini, bidang ilmiah ini tidak hanya menyediakan desain yang nyaman dan aman, seperti yang mencegah kesalahan manusia dan yang ditemukan dalam produk yang biasa digunakan; itu juga berkembang ke bidang kedokteran, alat perang, penerbangan, lalu lintas, sistem lalu lintas dan fasilitas umum. Dari tahun 1960, disiplin diperluas ke peralatan komputer, diikuti oleh studi perangkat lunak untuk komputer di tahun 70-an. Kemudian, ia memasukkan penggunaan Internet dan otomatisasi teknologi adaptasi, dari tahun 2000. Di Amerika Serikat, peneliti berfokus pada ilmu perilaku, seperti psikologi eksperimental dan teknologi. Untuk bagiannya, penekanan di Eropa adalah pada fisiologi manusia. Saat ini, ilmu ergonomi adalah kombinasi dari beberapa disiplin ilmu, termasuk psikologi, teknik dan fisiologi. Ketika datang ke ergonomi, itu tidak lagi mengacu pada masalah fisik dan keluhan. Ergonomi saat ini telah menjadi bidang yang sangat luas yang mencari lebih dari pencegahan masalah kesehatan. Fokusnya saat ini adalah pertanyaan tentang bagaimana menyelaraskan manusia dengan pelaksanaan tugasnya. Jika ini dilakukan dengan benar, Anda dapat memperoleh banyak waktu dan tingkat produktivitas yang lebih tinggi.