Penerapan 5s dalam bidang manufacturing

22 April 2024 08:26:24 Dibaca : 301

5S adalah metode yang diterapkan di perusahaan manufaktur untuk menciptakan suasana kerja yang rapi, bersih dengan tujuan produktivitas yang baik. Metode 5S berfungsi untuk mencegah serta memudahkan perusahaan dalam mendeteksi masalah yang akan timbul.

 

Isi dari 5S antara lain:

(Seiri), Ringkas, merupakan kegiatan menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan sehingga segala barang yang ada di lokasi kerja hanya barang yang benar-benar dibutuhkan dalam aktivitas kerja.

(Seiton), Rapi, segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi yang ditetapkan sehingga siap digunakan pada saat diperlukan.

(Seiso), Resik, merupakan kegiatan membersihkan peralatan dan daerah kerja sehingga segala peralatan kerja tetap terjaga dalam kondisi yang baik.(

Seiketsu), Rawat, merupakan kegiatan menjaga kebersihan pribadi sekaligus mematuhi ketiga tahap sebelumnya.

(Shitsuke), Rajin, yaitu pemeliharaan kedisiplinan pribadi masing-masing pekerja dalam menjalankan seluruh tahap 5S.

Penerapan budaya konsep 5S di perusahaan adalah:

 

Seiri (Ringkas)

Maksud dari konsep Seiri adalah bagaimana dalam pekerjaan menyingkirkan hal yang tak perlu selama proses berlangsung hingga laju material bisa lancar tanpa mengalami hambatan seperti adanya penumpukan dalam suatu proses yang akan berdampak kepada sulitnya ditemukan permasalahan yang terjadi karena tertumpuk oleh material-material lainnya.

 

Metode yang diterapkan pada konsep 5S untuk seiri (ringkas) adalah mendekatkan barang atau alat-alat yang dibutuhkan dalam sebuah proses. Penerapan 5S Seiri berfungsi untuk mengurangi pemborosan pencarian atau dalam arti lebih luas adalah penghematan waktu pencarian dan waktu pengambilan alat/material yang dibutuhkan.

 

Tujuan:

Menyingkirkan atau membuang dari tempat kerja semua item yang tidak digunakan lagi dalam pelaksanaan tugas atau aktivitas. Jika suatu item diragukan apakah masih digunakan atau tidak, item tersebut perlu disingkirkan dari tempat kerja, dan disimpan digudang. Apabila tidak digunakan lagi, item itudibuang. Implementasi Seiri dapat menggunakan “Red Tag System”, yaitu metode untuk mengidentifikasi informasi dan barang-barang dalam area kerja yang tidak diperlukan lagi dalam pekerjaan sehari-hari. Setiap red-tagged item dicatat tanggalnya dan dipisahkan ke area penyimpanan atau gudang. Jika item itu tidak digunakan setelah periode waktu tertentu, katakanlah antara satu sampai enam bulan, maka item itu dapat dibuang.

 

2. Seiton (Rapi)

Metode Seiton (Rapi)adalah merapikan kondisi seputar tempat bekerja. Merapikan barang atau material dengan menggunakan konsep 5S pada penerapan seiton berfungsi untuk mengidentifikasi tools yang dibutuhkan ataupun tidak dibutuhkan, dan manfaat yang akan didapat dari penerapan 5S ini adalah kemudahan dalam mencari barang yang dibutuhkan maupun akan dibutuhkan, dan akan memudahkan kita untuk mengidentifikasi barang/material yang hilang atau kurang dikarenakan tidak berada pada tempat seharusnya.

Pada umumnya penempatan barang ataupun material menggunakan shadow board yang merupakan visual yang akan sangat mudah dipahami oleh setiap level. Contoh dari shadow board seperti jika kita menyediakan tempat untuk obeng, maka dalam papan tersebut dibentuk gambar obeng sesuai dengan bentuk dan ukuran obeng itu, karena hal ini akan sangat memudahkan penggunanya mengidentifikasi barang mereka.

Tujuan: Mengatur atau menyusun item-item yang diperlukan dalam area kerja, kemudian mengidentifikasi dan memberikan label atau tanda, sehingga setiap orang dapat menemukan item-item itu secara mudah dan cepat.

 

3. Seiso (Resik)

Maksud dari seiso (resik) di konsep 5S adalah membersihkan area tempat kerja setiap saat, misalnya dengan melakukan pembersihan sisa fabrics, debu dan kotoran lain setiap awal 5 menit sebelum kerja dan 5 menit sebelum pulang setiap hari. Penerapan metode 5S dengan konsep ini berfungsi untuk memastikan rasa kepemilikan setiap karyawan terhadap kualitas produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

Contoh penerapan 5S di perusahaan dengan menggunakan metode seiso yaitu tumpukan-tumpukan kotoran seperti sisa-sisa potongan bahan dari hasil potongan bahan atau material yang akan dibuat menjadi produk, berdampak kepada tersumbatnya aliran minyak/oli pada mesin dan akan mengakibatkan mesin produksi mengeluarkan minyak/oli dan berdampak kepada terkontaminasinya barang/produk yang dihasilkan dengan minyak/oli tersebut olehkarena tu dibutuhkan pembersihan terhadap mesin yang digunakan.

Tujuan: Menjaga atau memelihara agar area kerja tetap bersih dan rapih (bersinar).

 

4. Seiketsu (Rawat)

Konsep 5S penerapan seiketsu (rawat) adalah melakukan usaha seiri, seiton dan seiso secara rutin dan jika perlu dilakukan sebuah audit rutin yang melibatkan manajemen dalam mengontrol dan mengawasi usaha yang telah dilakukan karyawan.

Tujuan diterapkannya konsep seiketsu adalah untuk memastikan bahwa ketiga poin di atas berjalan sesuai dengan yang diharapkan, semua pihak ikut andil dalam hal ini adalah dukungan penuh terhadap pelaksanaan konsep 5S, sehingga praktek lean yang dijalankan sejalan dan beriringan dengan pelaksanaan di perusahaan tersebut. Dibutuhkan juga peran serta level manajemen karena tanpa ada nya dukungan dari manajemen dalam pelaksanaan 5S ini, sudah dipastikan konsep ini hanya sebatas konsep bukan pelaksanaan yang semestinya dan jika hal ini terjadi, maka perusahaan tidak akan mendapatkan dampak positif dari pelaksanaan konsep ini.

Tujuan: Menstandardisasikan atau menciptakan konsistensi implementasi seiri, seiton dan seiso.

 

5. Shitsuke (Rajin)

Penerapan konsep shitsuke (rajin) adalah membuat agar kedisiplinan menjadi suatu kebiasaan melalui mengikuti prosedur-prosedur yang telah ditetapkan.dalam perusahaan manufaktur di tahap ini menyangkut akuntabilitas manajemen dalam melatih seseorang untuk mengikuti segala peraturan yang berhubungan dengan aturan perusahaan yang menyangkut peningkatan kebersihan dan kenyamanan tempat kerja.Tujuan: Menjamin keberhasilan dan kontinuitas program 5S sebagai suatu disiplin.

Kondisi lingkungan pabrik yang tidak teratur dan tidak bersih akan menimbulkan pemborosan (waste) terjadi dan kebanyakan perusahaan berpikir bahwa keadaan yang berantakan akan menyembunyikan masalah. Oleh karena itu, program 5S dipandang sebagai usaha untuk memunculkan masalah yang selama ini tersembunyi dari para pemecah masalah, sehingga penataan dan pemeliharaan wilayah kerja akan menjadi bersih dan rapih setelah menerapkan program 5S tersebut.

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ERGONOMI

15 September 2022 09:40:56 Dibaca : 103

Definisi Ergonomi

Ergonomi berasal dari kata Yunani ergon (kerja) dan nomos(aturan), secara keseluruhan ergonomi berarti aturan yang berkaitan dengan kerja. Banyak definisi tentang ergonomi yang dikeluarkan oleh para pakar dibidangnya antara lain: Ergonomi adalah ”Ilmu” atau pendekatan multidisipliner yang bertujuan mengoptimalkan sistem manusia-pekerjaannya, sehingga tercapai alat, cara dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan efisien. Ergonomi adalah ilmu, seni, dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik Ergonomi adalah ilmu tentang manusia dalam usaha untuk meningkatkan kenyamanan di lingkungan kerja Ergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktifitas dan efisiensi yang setinggitingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal-optimalnya Ergonomi adalah praktek dalam mendesain peralatan dan rincian pekerjaan sesuai dengan kapabilitas pekerja dengan tujuan untuk mencegah cidera pada pekerja. Dari berbagai pengertian di atas, dapat diintepretasikan bahwa pusat dari ergonomi adalah manusia. Konsep ergonomi adalah berdasarkan kesadaran, keterbatasan kemampuan, dan kapabilitas manusia. Sehingga dalam usaha untuk mencegah cidera, meningkatkan produktivitas, efisiensi dan kenyamanan dibutuhkan penyerasian antara lingkungan kerja, pekerjaan dan manusia yang terlibat dengan pekerjaan tersebut. Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Ada beberapa definisi menyatakan bahwa ergonomi ditujukan untuk “fitting the JOB to the worker”, sementara itu ILO antara lain menyatakan, sebagai ilmu terapan biologi manusia dan hubungannya dengan ilmu teknik bagi pekerja dan lingkungan kerjanya, agar mendapatkan kepuasan kerja yang maksimal selain meningkatkan produktivitasnya. 

Sejarah Ergonomi

Ergonomi dipopulerkan pertama kali pada tahun 1949 sebagai judul buku yang dikarang oleh Prof. Murrel. Istilah ergonomi digunakan secara luas di Eropa. Di Amerika Serikat dikenal istilah human factoratau human engineering. Kedua istilah tersebut (ergonomi dan human factor) hanya berbeda pada penekanannya. Intinya kedua kata tersebut sama-sama menekankan pada performansi dan perilaku manusia. Menurut Hawkins (1987), untuk mencapai tujuan praktisnya, keduanya dapat digunakan sebagai referensi untuk teknologi yang sama. Ergonomi telah menjadi bagian dari perkembangan budaya manusia sejak 4000 tahun yang lalu. Perkembangan ilmu ergonomi dimulai saat manusia merancang benda-benda sederhana, seperti batu untuk membantu tangan dalam melakukan pekerjaannya, sampai dilakukannya perbaikan atau perubahan pada alat bantu tersebut untuk memudahkan penggunanya. Pada awalnya perkembangan tersebut masih tidak teratur dan tidak terarah, bahkan kadang-kadang terjadi secara kebetulan. Ergonomi adalah ilmu dari pembelajaran multidisiplin ilmu lain yang menjembatani beberapa disiplin ilmu dan professional, serta merangkum informasi, temuan, dan prinsip dari masing-masing keilmuan tersebut. Keilmuan yang dimaksud antara lain ilmu faal, anatomi, psikologi faal, fisika, dan teknik. Istilah “ergonomi” mulai dicetuskan pada tahun 1949, akan tetapi aktivitas yang berkenaan dengannya telah bermunculan puluhan tahun sebelumnya.Beberapa kejadian periling diilustrasikan sebagai berikut : 

 C.T. Thackrah, England, 1831.

Thackrah adalah seorang dokter dari Inggris/England yang meneruskan pekerjaan dari seorang Italia bernama Ramazzini, dalam serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan kerja yang tidak nyaman yang dirasakan oleh para operator ditempat kerjanya. la mengamati postur tubuh pada saat bekerja sebagai bagian dari masalah kesehatan. Pada saat itu Thackrah mengamati seorang penjahit yang bekerja dengan posisi dan dimensi kursi-meja yang kurang sesuai secara antropometri, serta pencahayaan yang tidak ergonomis sehingga mengakibatkan membungkuknya badan dan iritasi indera penglihatan. Disamping itu juga mengamati para pekerja yang berada pada lingkungan kerja dengan temperatur tinggi, kurangnya ventilasi, jam kerja yang panjang, dan gerakan kerja yang berulang-ulang (repetitive work).

 F.W. Taylor, U.S.A., 1898.Frederick W.

Taylor adalah seorang insinyur Amerika yang menerapkan metoda ilmiah untuk menentukan cara yang terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan. Beberapa metodanya merupakan konsep ergonomi dan manajemen modern.

 F.B. Gilbreth, U.S.A., 1911.

Gilbreth juga mengamati dan mengoptimasi metoda kerja, dalam hal ini lebih mendetail dalam Analisa Gerakan dibandingkan dengan Taylor. Dalam bukunya Motion Study yang diterbitkan pada tahun 1911 ia menunjukkan bagaimana postur membungkuk dapat diatasi dengan mendesain suatu sistem meja yang dapat diatur naik-turun (adjustable).

Badan Penelitian Untuk Kelelahan Industri (Industrial Fatigue Research Board), England, 1918.

Badan ini didirikan sebagai penyelesaian masalah yang terjadi di pabrik amunisi pada Perang Dunia Pertama. Mereka menunjukkan bagaimana output setiap harinya meningkat dengan jam kerja per hari-nya yang menurun. Disamping itu mereka juga mengamati waktu siklus optimum untuk sistem kerja berulang (repetitive work systems) dan menyarankan adanya variasi dan rotasi pekerjaan.

E. MAYO dan teman-temannya, U.S.A., 1933.

Elton Mayo seorang warga negara Australia, memulai beberapa studi di suatu Perusahaan Listrik yaitu Western Electric Com-pany, Hawthorne, Chicago. Tujuan studinya adalah untuk mengkuantifikasi pengaruh dari variabel fisik seperti misalnya pencahayaan dan lamanya waktu istirahat terhadap faktor efisiensi dari para operator kerja pada unit perakitan.

Perang Dunia Kedua, England Dan U.S.A.

Masalah operasional yang terjadi pada peralatan militer yang berkembang secara cepat (seperti misalnya pesawat terbang) harus melibatkan sejumlah kelompok interdisiplin ilmu secara bersama-sama sehingga mempercepat perkembangan ergonomi pesawat terbang. Masalah yang ada pada saat itu adalah penempatan dan identifikasi untuk pengendali pesawat terbang, efektifitas alat peraga (display), handel pembuka, ketidak-nyamanan karena terlalu panas atau terlalu dingin, desain pakaian untuk suasana kerja yang terlalu panas atau terlalu dingin dan pengaruhnya pada kinerja operator.

Perkembangan Ergonomi Modern

Dimulai kurang lebih seratus tahun yang lalu pada saat Taylor (1880-an) dan Gilberth (1890-an) secara terpisah melakukan studi tentang waktu dan gerakan. Penggunaan ergonomi secara nyata dimulai pada Perang Dunia I untuk mengoptimasikan interaksi antara produk dengan manusia. Pada tahun 1924 sampai 1930 Hawthorne Works of Wertern Electric(Amerika) melakukan suatu percobaan tentang ergonomi yang selanjutnya dikenal dengan “Hawthorne Effects” (Efek Hawthorne). Hasil percobaan ini memberikan konsep baru tentang motivasi di tempat kerja dan menunjukan hubungan fisik dan langsung antara manusia dan mesin. Kemajuan ergonomi semakin terasa setelah Perang Dunia II dengan adanya bukti nyata bahwa penggunaan peralatan yang sesuai dapat meningkatkan kemauan manusia untuk bekerja lebih efektif. Hal tersebut banyak dilakukan pada perusahaanperusahaan senjata perang. 

Hai teman-teman, perkenalkan nama saya Fitrianti badu. Saya merupakan Mahasiswa baru jurusan teknik industri di Universitas Negeri Gorontalo.

Saya mempunyai mimpi & harapan setelah menjadi lulusan Sarjana Teknik Industri, yaitu Saya ingin Menjadi lulusan yang mempunyai pengetahuan dan mampu menganalisis, serta mampu melakukan perancangan sistem industri manufaktur dan jasa, karena saya sangat ingin bekerja di perusahaan ternama seperti Toyota,  yamaha, honda. Ya tentu bekerja dengan jabatan yang bagus.

Setelah saya sukses saya ingin memabawa kedua orang tua saya ke tanah suci Mekah untuk naik haji. Kemudian harapan saya juga dapat menghasilkan karya yang inovatif dalam teknik industri dan sistem manufaktur yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Perlahan saya juga akan menabung untuk modal membuka usaha sendiri. Karena saya ingin menjadi BOS disuatu usaha, walaupun usaha yang dijalankan hanya kecil-kecilan namun jabatan saya tetaplah BOS. Dimana usaha yang saya impikan memiliki pabrik pupuk.Tentunya mimpi saya tersebut juga dapat membuka lapangan pekerjaan untuk banyak orang.  Mimpi saya begitu banyak Membangun rumah saya Menjadi lebih layak lagi, melihat kedua orang tua saya yang bekerja sebagai petani membuat saya tidak menyerah umtuk menggapai mimpi saya.

Mungkin semua mimpi saya tidak mudah untuk dilalui, namun saya yakin jika semuanya direncanakan dan dijalani dengan doa dan usaha yang amat besar, mimpi tersebut tidak lah hanya sebuah khayalan dan mimpi biasa saja, namun akan menjadi sebuah kenyataan. 

Ayo bermimpi dan berusaha raih kemenangan mu !!

 

PERJUANGAN PENUH MASUK PTN

04 August 2021 12:00:39 Dibaca : 23

Menjadi anak seorang petani tidak mudah untuk melanjutkan pendidikan di tingkat Universitas yang begitu mahal biaya pendidikannya. Namun berkat Allah swt yang telah mengatur rejeki setiap umat-Nya saya di berikan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa kip-kuliah di Universitas Negeri Gorontalo. 

Perjuangan masuk PTN saya dimulai dari saya masuk Universitas Negeri Gorontalo jalur SNPTN yang kemudian tidak menjadi rejeki saya, tidak sampai disitu Sayapun tidak menyerah saya lanjut mengikuti SBMPTN yang kemudian Allhamdulilah saya lulus di jalur tersebut, walaupun tidak mudah bagi saya karena harus bnyak menghabiskan waktu dengan belajar dan berdoa.

Pesan saya. "jangan menyerah, jangan menyerah, jangan menyerah, dan biarkan Allah menjawab do'a dan jeritan hatimu".

Ambil apa yang sudah menjadi keputusanmu, lakukan dan kejar apa yang menjadi keputusan kalian dengan sepenuh hati. TEGARLAH!!! LURUSKAN NIAT DAN RAIH KEMENANGANMU!!!

 

 

Menjadi Mahasiswa Baru UNG Di Masa Pandemi Covid-19

04 August 2021 09:40:19 Dibaca : 37

Hai, Perkenalkan nama saya Fitrianti Badu. Saya adalah mahasiswa Teknik Industri angkatan 2021 Di Universitas Negeri Gorontalo.

Menjadi seorang mahasiswa baru akan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan bahkan menegangkan. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, yang kemarin saya memakai putih abu-abu, sekarang sudah memakai almamater universitas negeri Gorontalo. Saya yang dulunya sebagai siswa, sekarang Saya sudah bermetamorfosis menjadi seorang mahasiswa. Sosok pribadi yang dipandang lebih dewasa dan bisa melakukan pekerjaannya secara mandiri. Banyak sekali mitos-mitos yang menghampiri mahasiswa baru seperti masa orientasi yang mencekam, dosen yang galak, kakak tingkat yang tidak bersahabat, pelajaran yang susah, dll.

Berbagai macam mitos di atas semoga tidak Saya temui di Universitas negeri Gorontalo. Walaupun pkkmb dilakukan secara daring akibat dampak pandemi covid-19 semoga kita bisa mendapatkan insight lebih banyak mengenai Universitas, dapat lebih dekat dengan kaka tingkat dan pastinya mendapatkan teman yang lebih banyak . Kesan kaka tingkat yang saya temui di teknik industri mereka sangatlah ramah dan sabar memberikan pengarahan kepada kami melakukan pembelajaran pelatihan tik , walaupun pembelajaran dilakukan secara virtual membuat saya bisa mengenal kaka tingkat lebih dekat dan bisa menanyakan hal-hal yang saya kurang paham selama mengikuti pembelajaran pelatihan tik.

Dan dalam keadaan pandemi seperti ini kita mempunyai waktu lebih banyak untuk menambah wawasan dan menggali skil dengan mengikuti webinar yang ada.

Namun secara keseluruhan perkulihan daring ini semoga dapat berjalan dengan lancar selama pandemi. Saya berharap pandemi ini segera berakhir supaya pembelajaran di Universitas negeri Gorontalo bisa lebih optimal dan bisa bertemu dengan teman-teman di Fakultas Teknik Industri. Jangan lupa jaga Kesehatan ya teman-teman, terima kasih telah mampir membaca.

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong