Pengalaman Menikuti Mata Kuliah Penjaminan Dan Pengendalian Mutu
Kala itu, saya baru saja naik jenjang menjadi mahasiswa semester 4 dan saya pun mengontrak semua mata kuliah yang ada di semester 4, kemuidan pada awal masuk perkuliahan ada satu mata kuliah yang tidak kalah menariknya dengan mata kuliah yang lain, yaitu adalah mata kuliah PENJAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU. Saat itu pula saya mulai mengira-ngira, apa sebenarnya maksud dari mata kuliah ini dan bagaiaman output dari mata kuliah ini. lalu tak lama saya merenungkan hal tersebut, saya pun bergerak dan mencari-cari informasi tentang mata kuliah ini di internet. Alhasil say mendaatkan satu jurnal kemudian saya mulai membacanya dan ternyata tujuan dari mata kuliah ini adalah bagaimana si pemilik perusahaan berusaha unutuk mengendalikan mutu dari produknya agar tetap di sukai pelanggan dan juga untuk kemudian menjamin mutu produk pada saat produk tersebut sampai di tangan pelanggan. dan dalam melihat hal tersebut kita membutuhkan berbagai metode mulai dari metode seven tools, sig sigma dan lain sebagainya.
Setelah itu, saya pun mulai masuk kuliah dan belajar tentang PENJAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU. pada pertemuan awal mata kuliah ini di ajarkan oleh bapak Idham Hallid Lahay, kemudian setelah beberapa minggu kemudian bapak Idham berhalangan hadir dan digantikan oleh Bapak Fais Abu Arkana Harun, atau sering kami panggi pak pais. ketika pak pais mengajar saya pun teringat pada masa smester 1, karena dulu saya pernah di ajar oleh pak pais tentang mata kuliah menggambar teknik. Hari-hari pun berlalu tetapi di setiap pertemuan ada saja hal yang membuat kami asik di dalam kelas dan membuat kami selalu ingin bangkit karena di setiap kelasnya pak pais, beliau selalu menyisipkan kata-kata penyemangat untuk kami. dan yang paling menarik menurut saya yaitu ketika pada saat kami mengerjakan Tugas Project, Tugas Project ini memang sudah di berikan oleh bapak idham pada awal pertemuan dan aturannya tugas ini berupa tugas kelompok kemudian setiap kelompok terdiri dari 3 orang.
Awalnya saya bingung mau mengerjakan project ini, tidak tau mau mulai dari mana dan akhirnya saya pun berdiskusi dengan teman-teman kelompok dan membuahkan hasil kemudian kami memutuskan untuk turun lapangan bertujuan mencari obyek dan alhamdulilah kami mendapatkan UMKM Al-Mustanir dan pada saat itu juga kami mengidentifikasi masalah yang terjadi pada UMKM tersebut. Syukurnya dalam pembuatan Project, pak pais sudah menyedian format susunannya sehingga memudahkan kami untuk menyusun project tersebut. Setelah kami mendapatkan obyek serta masalah yang terjadi pada UMKM Al-Mustanir kami pun bergegas untuk kemudian membuat project tersebut. Dalam penyusunan, kami memutuskan unutuk menggunakan metode seven tools untuk memecahkan masalah yang terjadi pada UMKM tersebut, untuk persyaratan mengikuti UAS pak pais hanya menyuruh kami untuk membuat bab 1, 2, dan 3 dan ahlhamdulilah kelompok saya lolos. Dan untuk UAS nya pak pais meyuruh merampungkannya dari bab 1 hingga bab 5. Pada saat menyusun bab 4 dan 5 kami mengalami kebingungan dan kami pun datang ke pak pais bermaksud untuk asistensi/bimbingan, ketika pak pais membimbing kami saya merasa layaknya di bina oleh seorang ayah, kenapa karena di sela-sela kesibukkanya pak pais, bapak tetap terus sabar membina kami walaupun ada beberapa diantara kami yang badel dan tidak mengikuti arahannya. Setelah asistensi pertama selesai ternayata masih banyak yang salah dan kami pun kembali ke rumah/kos untuk kemudian memperbaiki kesalahan tersebut, begitulah seterusnya sampai pada akhirnya tugas Project kami di ACC.
Pada akhir perkuliahan saya pun mnedapatkan beberapa makna di antaranya yaitu:
1. Mengetahui gambaran sedikit tentang Tugas Akhir/Skripsi serta metode-metode yang digunakan
2. Belajar untuk membendung ego sendiri kala kita bekerja dengan tim
3. Bersabar dengan segala situasi dan kondisi yang sedang dihadapi
4. Ini adalah kata-kata yang sering pak pais ucapakan, "kalau menjanali sesuatu itu jangan setengah-setengah" karena kalau ketika menjalani sesuatu dengan setengah-setangah maka kita tidak akan serius dan tidak akan menggapai cita-cita yang kita impikan. Dari ucapan beliau membuat saya semakin termotivasi untuk serius dan berkeinginan untuk terus mengupgrade diri.
AKHIR KATA : Terima kasih atas segala ilmu dan didikannya pak pais
Tugas MK Pengendalian Dan Penjaminan Mutu (Menjelaskan perkembangan manejemen organisasi industri dari perkembangan 1 sampai 5)
Di dalam suatu perusahaan penerapan manejemen sangat begitu penting agar tujuan perusahaan tersebut akan tercapai dan juga akan meningkatkan mutu pada suatu perusahaan tersebut. kalau bicara soal perusahaan kita tak lepas dengan sejarah revolusi industri yang terjadi pertama kali di negara inggris pada tahun 1760-1830. Demikian penjelasan tentang setiap perkembangan menejemen di perindustrian dan para tokoh yang berpengaruh pada saat itu beserta ide-idenya tentang perindustrian.
1. Perkembangan Pertama
sebelum adalanya revolusi industri proses krja manusia baik itu produksi ataupun jasa merupakan pekerjaan yang sangat sulit karena membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang banyak mengapa demikian karena manusia ketika bekerja hanya menggunakan alat-alat manual di dalam proses pengerjaannya. namun ketika revolusi industri pertama terjadi di inggris pada tahun 1760-1830 kegiatan kerja manusia sudah tidak lagi menggunakan alat-alat manual dan tidak lagi membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan pekerjaannya karena sudah diciptakannya suatu mesin untuk mempermudah manusia dalam bekerja dan mesin yang pertama kali diciptakaan yaitu mesin uap. Mesin uap ini digunakan untuk keperluan kapal laut sebagai upaya dalam meningkatkan produktivitas di industri sektor tekstil.
Tokoh yang paling berpengatuh di pengkembangan industri pertama ini adalah : James Watt ide yang paling terkenal darinya itu adalah ia menciptakan mesin uap untuk kemudian meningkatkan produktivitas pada kinerja kapal laut yang sebelumnya menggunakan tenaga angin untuk kemudian menggerakkan kapal tersebut. Dengan diciptakannya mesin uap kapal-kapal dapat berlayar lebih jauh lagi bahkan sampai ke beberapa negara untuk menjalin proses perdagangan.
2. Perkembangan Kedua
kemunculan perkembangan industri 2.0 terjadi karena membludaknya permintaan pada suatu pabrik transportasi yang menekankan kepada pekerja untuk membuat produk tranportasi secara massal hal ini membuat pekerja kewalahan dalam melaksanakan kerja-kerja pada pabrik tersebut, perkembangan industri 2.0 ini terjadi pada awal abad ke-20. maka diciptakanlah suatu mesin yang berbasis teknologi untuk kemudian menggantikan mesin uap dan alat yang diciptakan pada saat itu adalah conveyor belt atau ban berjalan. penerapan mesin yang berbasis teknologi ini banyak memudahkan pekerja untuk menghasilkan produk transportasi secara massal, karena dengan alat ini mereka dapat menghasilkan produk trasportasi secara massal tanpa harus membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
Tokoh yang berpengaruh di perkembangan ini adalah Nikola Tesla dan Thomas Alva Edison ide untuk memudahkan para pekerja dengan penerapan tenaga listrik dalam bekerja dan juga di perkembangan ini diciptakannya juga tranportasi-transportasi yang mengandung tenaga listrik seperti mobil, motor, tank, dan jenis transportasi lainnya.
3. Perkembangan Ketiga
kemunculan perkembangan industri 3.0 di tandai dengan kemunculan teknologi komunikasi dan informasi serta komputerisasi, perkembangan industri ini terjadi pada akhir abad ke-20 setelah munculnya penggunaan listrik dan penggunaan ban berjalan untuk memproduksi transportasi massal. massa 3.0 ini bertujuan untuk menciptakan kerja-kerja otomatisasi pada suatu perusahaan industri agar kemudian dapat meningkatkan mutu pada suatu perusahaan tersebut. artinya di dalam memproses suatu produk hanya dengan mengontrolnya dari setiap komputer para pekerja untuk menghasilkan produk-produk tersebut. di dalam penerapan komputerisasi ini sangat begitu membantu perusahaan dalam melakukan proses manufaktur tetapi disamping penggunaan sistem ini tak banyak pula pekerja-pekerja yang tidak di bekerjakan lagi.
Tokoh yang berpengaruh di perkembangan ini adalah Charles Babbage dijuluki dengan sebutan "bapak komputer" orang yang pertama kali memperkenalkan dan menerapkan komputerisasi di dunia dari gagsannya membuat setiap perusahaan di kala itu mengunakan komputerisasi di dalam setiap aktivitas produksinya. dia beranggapan bahwa ketika menerapkan komputerisasi di dalam satu sektor perindustrian maka akan meningkatkan produktivitas suatu perusahaan tersebut.
4. Perkembangan Keempat
Perekmbangan industry 4.0 ini terjadi karena di latar belakangi dengan pesatnya penggunaan teknologi internet secara cepat. Kalau ketika di perkembangan-perkembangan sebelumnya mereka berfokus pada penghasilan produksi dalam jumlah yang banyak, pada pengkembangan kali ini mereka berfokus pada pelayanan secara cepat dan juga penggunaan alat-alat secara praktis. Pada perkemangan kali ini pula mulai dirancanglah robotik-robotik yang akan di gunakan dalam sektor perusahaan karena mereka beranggapan bahwa ketika di dalam penggunaan mesin pada setiap sektor perindustrian akan menghasilkan produk yang bentuknya sama, produktivitas semakin meningkat karena robot tidak pernah kenal lelah, dan satu hal yang terpenting adalah dapat menghasilkan produk yang banyak tampa waktu yang lama.
Tokoh yang paling berpengaruh di perkembangan kali ini adalah Robert E. Kahn yang menciptakan Protokol TCP/IP untuk melakukan pertukaran data pada jaringan internet. Dan Vinton G. Cerf yang disebut sebagai bapak pendiri internet karena atas peran kuncinya dalam pembuatan Protokol TCP/IP yang menjadi basis dari jaringan internet.
5. Perkembangan Kelima
Pada perkembangan kali ini degadang-gadang sebagai era kombinasi antara manusia, mesin, alat, serta lingkungan. suatu cara mengintegrasikan antara beberapa hal tersebut, tentu ini adalah zaman yang sangat bagus karena manusia memiliki peluang untuk dipergunakan kembali di berbagai macam sektor industry.
Tokoh yang berpengaruh dan sekaligus mecetuskan suatu ide ini adalah Shinzo Abe selaku Perdana Menteri Jepang
Tugas Gambar Teknik materi {PROYEKSI AKSONOMETRI, PROYEKSI MIRING / OBLIQUE, PROYEKSI PERSPEKTIF, ILUSTRASI INDUSTRI}
Nama : Diki Wahyudi Iyabu
NIM : 561422008
Kelas : A
Prodi : S1-Teknik Industri
Mata Kuliah : Gambar Teknik
A. PROYEKSI AKSONOMETRI
Aksonometri adalah sebuh sebutan umum untuk pandangan yang dihasilkan oleh garis-garis proyeksi suatu benda. Dalam penggambaran ini garis-garis pemroyeksi ditarik tegak lurus terhadap bidang proyeksi. Aksonometri merupakan salah satu modifikasi penggambaran satu bentuk yang berskala. Gambar aksonometri berguna untuk dapat lebih menjelaskan bentuk suatu bangunan, baik itu bentuk bangunan seutuhnya, potongan bangunan yang memperlihatkan struktur atau interiornya, detail bagian bangunan atau sampai menunjukkan skema utilitas suatu bangunan. Proyeksi Aksonometri adalah proyeksi menggambar benda dengan ketentuan sudut proyeksi dan skala pemendekan yang telah ditetapkan meliputi proyeksi isometri, dimetri dan trimetri.
Proyeksi IsometriProyeksi isometri merupakan proyeksi aksonometri dimana pandangan yang dipilih dari objek diletakkan sedemikian rupa terhadap bidang proyeksi dimana masing – masing bidang membentuk sudut 30° dan skala yang digunakan pada setiap bidang adalah sama atau Sudut antara sumbu satu terhadap sumbu lainya 1200.
Proyeksi DimetriProyeksi Dimetri merupakan bagian dari proyeksi aksonometri. Untuk memperjelas ruang lingkup proyeksi isometri siswa harus memahami aturan yang ada misalnya sudut proyeksi dan skala pemendekan. Proyeksi Dimetri artinya skala pemendekan untuk kedua sumbu adalah sama, sedangkan sudut proyeksi boleh sama atau berbeda.
Proyeksi TrimetriProyeksi trimetri adalah proyeksi dengan skala pendekatan tiga sisi dan tiga sudut tidak sama. Aturan yang mendasar untuk Proyeksi Trimetri adalah terdapat skala pemendekan yang boleh sama / tidak sama terhadap ketiga sumbu dan/atau dua sudut. Jadi untuk proyeksi Isometri bisa dikatakan proyeksi dimetri karena telah memenuhi syarat terdapat skala pemendekan yang sama untuk dua sumbu dan dua sudut proyeksi yang sama, dan juga bisa dikatakan Proyeksi Trimetri.
B. PROYEKSI MIRING / OBLIQUE
Proyeksi miring adalah semacam proyeksi sejajar, tetapi dengan garis-garis proyeksinya miring terhadap bidang proyeksi. Gambar yang dihasilkan dengan cara ini disebut gambar proyeksi miring. Pada gambar proyeksi miring adalah gabungan dari gambar ortogonal dan gambar isometri, gambar ini caranya dengan menggambar lebih dahulu tampak depan dengan ukuran sebenarnya. Setelah itu garisgaris proyeksi dibuat miring membentuk sudut terhadap bidang proyeksi. Peletakan benda dapat dibuat sesukanya, tetapi biasanya yang memberikan keterangan paling banyak dibuat sejajar dengan bidang proyeksi vertikal (tampak depan). Dengan demikian satu sisi dibuat dengan ukuran sebenarnya seperti gambar ortogonal. Sudut yang menggambarkan kedalaman biasanya 30 derajat, 45 derajat dan 60 derajat terhadap sumbu horisontal. Sudut-sudut ini dipakai karena sudah banyak garisan segitiga yang mempunyai sudut ini. Skala pemendekan ditentukan yaitu 1/3, ½ dan ¾ tergantung dari sudut yang dipergunakan.
C. PROYEKSI PERSPEKTIF
Proyeksi perspektif adalah penggambaran pengubahan objek tiga dimensi menjadi objek dua dimensi, di mana setiap garis proyeksi menggambarkan lokasi yang jauh dan ukuran objek. Dalam tampilan perspektif, proyeksi diatur menurut panjang, lebar, dan kedalaman. Proyeksi perspektif ini dibuat karena kesalahan mata manusia saat memproyeksikan gambar. Gambar atau objek yang berukuran lebih besar perlu divisualisasikan ke dalam bentuk yang lebih kecil agar terlihat seperti gambar aslinya. Manfaat proyeksi perspektif adalah membuat gambar lebih mudah dipahami dan memberikan kesan tiga dimensi untuk gambar teknis. Proyeksi perspektif mengasumsikan bahwa mata atau tatapan manusia benar-benar bertemu pada titik yang sama. Misalnya, gambar yang terlihat seperti kereta bertemu di bagian ujung.
Macam-macam proyeksi perspektif Dalam gambar teknik, yaitu :
Perspektif dengan satu titik hilangSistem perspektif ini digunakan untuk menggambar obyek (benda) yang terletak relatif dekat dengan mata. Karena letak obyek yang cukup dekat, akibatnya mata memiliki sudut pandang yang sempit, sehingga garis-garis batas benda akan menuju satu titik lenyap saja, kecuali bila sejajar dengan horizon dan tegak lurus terhadapnya. Gambar yang demikian sering disebut dengan paralel perspective sebab banyak menggunakan garis-garis bantu yang sejajar horizon dan vertikal. Perspektif satu titik hilang merupakan cara menggambar perspektif yang paling mudah, karena keseluruhan objek pada bidang gambar dapat diukur dengan skala. Walaupun cara ini yang termudah, gambar perspektif satu titik hilang dapat terlihat alami namun juga sangat mudah terdistorsi. Konstruksi perspektif satu titik hilang didasari oleh kenyataan bahwa garis vertikal digambarkan secara vertikal, garis horisontal digambarkan secara horisontal, dan hanya garis-garis yang menunjukkan kedalaman perspektif yang bertemu pada satu titik hilang (kecuali garis-garis melintang yang memiliki sudut selain 0 derajad dan 90 derajad terhadap garis normal/cakrawala). Perspektif satu titik hilang menggambarkan sebuah objek dengan satu titik pedoman yang menghubungkan dengan bidang gambar. Metode ini menggunakan hanya satu titik hilang di mana semua garis perspektif tersebut akan tertuju, serta satu titik ukur yang berperan pula sebagai titik diagonal.
Perspektif dengan dua titik hilangSistem gambar ini digunakan untuk menggambarkan benda-benda yang letaknya relatif jauh dan letaknya tidak sejajar (serong) terhadap mata pengamat. Karena posisi pengamat jauh dengan obyek maka sudut pandang mata melebar, akibatnya garis-garis batas benda akan menuju titik lenyap sebelah kiri dan kanan. Gambar ini banyak digunakan untuk desain eksterior. Perspektif dua titik hilang menggambarkan objek dengan menggunakan dua titik hilang yang terletak berjauhan di sebelah kanan dan kiri pada garis cakrawala. Perspektif dua titik hilang memberikan kesempatan untuk menggambarkan sudut terdekat atau terjauh dari sebuah objek atau ruangan. Dalam perspektif dua titik hilang, sudut ruangan atau tepi sebuah objek digambar terlebih dahulu dan dapat digunakan sebagai skala secara horisontal dan vertikal, untuk kemudian ditarik garis dari titik hilang. Seperti dalam perspektif satu titik hilang, garis cakrawala digambarkan secara horisontal dan ditentukan oleh tinggi mata pengamat. Berbeda dari garis cakrawala dan elemen-elemen yang terletak di garis cakrawala, tidak ada garis horisontal yang ditemukan pada perspektif dua titik hilang – kecuali pada objek-objek yang memiliki kemiringan 45 derajad, semua garis yang secara nyata terlihat sejajar horisontal akan terlihat miring menuju ke dua titik hilang. Hanya ada satu garis horisontal dan vertikal yang digunakan sebagai skala pengukuran, yaitu garis horisontal dan vertikal pada sudut terdekat atau terjauh dari objek tersebut (dianjurkan menggunakan garis pada sudut terjauh dari objek tersebut). Perspektif dua titik hilang sangat sulit untuk digambar secara terukur. Bagaimanapun, perspektif dua titik hilang menampilkan gambar yang terlihat lebih alami dengan sedikit distorsi dibanding metode perspektif yang lainnya.
Perspektif dengan tiga titik hilangGambar perspektif ini muncul akibat benda/obyek yang diamati jauh di bawah atau ke atas horizon. Oleh karenanya sudut pandang mata melebar ke segala arah. Perspektif ini banyak digunakan untuk menggambar arsitektur bangunan yang serba tinggi. Perspektif tiga titik hilang sangat tidak biasa untuk digunakan pada ilustrasi atau presentasi desain interior. Secara umum, perspektif tiga titik hilang terbentuk dari dua titik hilang yang terletak di garis cakrawala dan satu titik hilang tambahan yang terletak di atas atau di bawah garis cakrawala, segaris lurus secara vertikal dengan titik diagonal, sehingga bila ditarik garis berurutan dari ketiga titik hilang tersebut akan membentuk segitiga sama sisi, yaitu segitiga yang memiliki sudut yang sama, yaitu 60 derajat. Perspektif 3 titik hilang Penggunaan metode tiga titik hilang dapat menyebabkan distorsi yang berlebihan karena hampir semua garis tertuju pada titik hilang-titik hilang. Ini berarti dalam menggambarkan perspektif tiga titik hilang membutuhkan kemampuan visualisasi yang sangat baik. Walaupun begitu, perspektif tiga titik hilang masih dapat diukur, yaitu dengan menggunakan titik diagonal yang berjumlah tiga buah yang terletak di antara ketiga titik hilang. Perspektif tiga titik hilang biasanya digunakan pada benda-benda arsitektural yang berukuran sangat besar, seperti gedung-gedung bertingkat. Hasil yang ditampilkan perspektif tiga titik hilang biasa disebut ‘penglihatan mata burung’ bila titik hilang berada di bawah garis cakrawala, dan ‘penglihatan mata semut’ atau ‘penglihatan mata kodok’ bila titik hilang berada di atas garis cakrawala.
D. ILUSTRASI INDUSTRI
Ilustrasi sebagai seni aplikasi adalah sebuah bidang yang tidak berdiri sendiri, selalu terkait dengan industri lain yang membutuhkannya. Ketika ia mencoba untuk berdiri sendiri, ia akan masuk ke ranah seni rupa murni (fine art). Dan seni rupa murni memiliki dunianya sendiri, dengan distribusi dan pasar yang berlangsung di dalam galeri-galeri seni. Hal ini sepertinya agak kurang disadari oleh para pelakunya sendiri. Dalam konteks ini, pada dasarnya ada dua garis besar tipe artis. Pertama, artis yang sangat lihai dalam merespon sebuah project brief sebagai titik mulai dan mencari solusi visual yang tak terduga. Inilah yang sering disebut sebagai ilustrator. Kedua, artis yang cenderung merasa kebebasannya terkekang jika diberikan brief dan merasa lebih nyaman untuk bisa memulai sebuah karya dari titik mulai mana pun yang ia pilih sendiri. Mereka ini biasanya disebut sebagai seniman murni (fine artist). Berkarya untuk seni itu sendiri (for the sake of art) dan bukan untuk hal lain.
Tugas Menggambar Teknik { PROYEKSI DAN POTONGAN }
Nama : Diki wahyudi iyabu
Nim : 561422008
prodi : S1 tekknik Industri
Kelas : A
1. POTONGAN
Potongan (Irisan) pada gambar teknik adalah sebuah metode penyajian gambar dengan cara memotong sebuah obyek bertujuan untuk melihat area atau bentuk benda yang terletak dibagian dalam,tertutupi oleh bentuk kulit luar.
Jadi kesimpulanya fungsi utama dari potongan (irisan) ialah memperihatkan bagian-bagian dalam gambar tersebut, untuk ditampilkan dengan jelas, sehingga bagian yang sulit kita lihat dapat terlihat dengan jelas.
Jenis- jenis potongan (irisan)
1. Potongan Meloncat
Potongan meloncat pada gambar teknik adalah sebuah metode pemotongan (irisan) yang bertujuan untuk menyatukan dua obyek yang terpotong dan menampilkanya hanya satu potongan saja,cara ini sangat efektif untuk menyederhanakan gambar dan penghematan waktu,potongan-potongan dalam beberapa bidang sejajar dapat disatukan.
2.Potongan Menyudut
Potongan menyudut adalah sebuah metode menampilkan potongan (irisan) pada sebuah obyek yang memerlukan dua penjelasan sekaligus walaupun obyek atau bagian tersebut berlawanan arah sumbu koordinatnya,dengan catatan satu bidang potong merupakan potongan utama, sedangkan bidang potongan yang lain menyudut dengan bidang pertama, proyeksi pada bidang terakhir ini, diselesaikan menurut aturan-aturan yang berlaku, diputar dengan berhimpit pada bidang proyeksi pertama.
3. Potongan bidang berdampingan
Potongan bidang berdampingan adalah sebuah metode membuat potongan (irisan) terhadap obyek yang memiliki titik sumbu yang sama meskipun arah koordinatnya berbeda atau berubah-ubah.
4. Potongan Separuh
Potongan separuh atau sebagian sering juga dikenal dengan istilah half section adalah sebuah metode potongan (irisan) hanya untuk mengetahui atau melihat sebagian obyek saja,ini sering terjadi pada obyek-obyek berbentuk simetrik sehingga sebagian menjadi gambar potongan dan setengahnya lagi sebagai pandangan.
5. Potongan putar
Potongan putar adalah metode pemotongan (irisan) sebuah obyek secara penuh tetapi pada saat penyajianya diputar dan ditempatkan pada area lain,agar tidak terjadi salah persepsi dalam membacanya. Benda-benda tertentu seperti ruji roda, engkol, poly, gear rantai, dan sebagainya adalah beberapa obyek yang paling sering mengalami proses potongan putar.
Bagian gambar yang tidak boleh di potongBagian-bagian benda rusuk seperti rusuk penguat tidak boleh dipotong dalam arah memanjang,begitu pula benda-benda seperti baut, paku keling, pasak, poros dan sebagainya. Tidak boleh memotong dala arah memanjang. hal ini memperlihatkan sebuah benda yang dipotong, tetapi terdapat berbagai bagian benda yaitu sirip dan beberapa benda lain yaitu poros, pasak, baut dan sebaginya yang tidak boleh dipotong.
2. PROYEKSI GAMBAR TEKNIK
Proyeksi adalah cara pandang terhadap benda dan itu dicantumkan dalam gambar ,agar sipembaca atau pengguna gambar teknik paham akan arah dan paham dengan detail setiap maksud gambar teknik tersebut. Sehingga ini dijadikan alasan utama bahwa setiap gambar teknik pasti diberi simbol pengerjaan yaitu Simbol proyeksi.
Proyeksi adalah gambar dari benda nyata atau khayalan, yang dikemas/digambarkan dengan garis-garis pandangan pengamat terhadap suatu bidang datar/ bidang gambar tersebut. Proyeksi juga berfungsi untuk menampilkan wujud benda ke dalam bentuk gambar yang diinginkan. Proyeksi ini sendiri dapat dikelompokkan/diklasifikasi menjadi 2 yaitu proyeksi piktorial dan proyeksi ortogonal.
A. Proyeksi Piktorial
Proyeksi piktorial adalah cara menampilkan gambar suatu benda yang mendekati bentuk dan ukuran sebenarnya secara tiga dimensi, dengan satu arah pandangan/tunggal.
1. Proyeksi Aksonometri.
Proyeksi aksonometri merupakan salah satu jenis proyeksi piktorial. Proyeksi ini merupakan proyeksi gambar dimana bidang-bidang atau tepi benda dimiringkan terhadap bidang proyeksi, maka tiga muka dari benda tersebut akan terlihat serentak dan memberikan gambaran bentuk benda seperti sebenarnya.
2. Proyeksi Isometri.
Proyeksi isometri ialah proyeksi yang menampilkan perbandingan pada setiap sumbu yang sama seperti ukuran benda. Dan sumbu isometri memiliki jarak sudut 120° pada setiap sumbunya. Dan besar sudut sumbu x dan y terhadap Garis mendatar adalah 30°.
3. Proyeksi Dimetri.
Proyeksi dimetri merupakan penyempurnaan dari gambar dengan proyeksi isometri, memiliki perbedaan sudut sumbu x dan y terhadap garis mendatar. Memiliki dua skala perpendekan pada dua rusuk dan dan dua sudut yang berpotongan pada satu titik.
4. Proyeksi Trimetri.
Proyeksi trimetri merupakan proyeksi yang berpatokan kepada besarnya sudut antara sumbu-sumbu (x,y,z) dan panjang garis sumbu-sumbu tersebut.
5. Proyeksi Miring (Oblique).
Proyeksi miring merupakan proyeksi gambar dimana garis-garis proyeksi tidak tegak lurus bidang proyeksi, tetapi membentuk sudut sembarang (miring). Permukaan depan dari benda pada proyeksi ditempatkan dengan bidang kerja proyeksi sehingga bentuk permukaan depan tergambar seperti sebenarnya. Jika kedalaman benda sama dengan panjang sebenarnya disebut proyeksi miring cavalier, sedangkan untuk panjang kedalaman yang diperpendek disebut dengan proyeksi miring cabinet.
6. Proyeksi Perspektif.
Proyeksi perspektif merupakan proyeksi piktorial yang terbaik kesan visualnya, tetapi cara penggambarannya sangat sulit dan rumit, apalagi untuk menggambar bagian-bagian yang rumit dan kecil. Pada proyeksi perspektif garis-garis pandangan (garis proyeksi) di pusatkan pada satu atau beberapa titik. Titik tersebut dianggap sebagai mata pengamat. Bayangan yang terbentuk pada bidang proyeksi disebut dengan gambar perspektif.
B. Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya memiliki sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Proyektor adalah garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi. Pada proyeksi ortogonal mencakup proyeksi eropa dan proyeksi amerika
1. Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa merupakan jenis proyeksi ortogonal, disebut juga proyeksi sudut pertama atau proyeksi kwadran I. Proyeksi Eropa merupakan proyeksi yang letaknya terbalik dengan arah pandangnya. Trus apa sih maksudnya? Maksud dari peletakannya terbalik dengan arah pandangannya yaitu, pada pelatakan bidang ,jadi bidang gambar, pandangan terhadap benda dari atas ,diletakan pada bagian bawah. bidang gambar benda yang dari arah depan. Sedangkan untuk bidang gambar yang diambil dari arah pandang samping kiri terhadap benda ,diletakan dibagian atas tetap disamping kanan ,dari bidang gambar benda yang dari arah depan. Silahkan cermati gambar.
Intinya pada proyeksi Eropa ini :
1. Pandangan terhadap benda dari Atas diletakan di Bawah.
2. Pandangan terhadap benda dari Depan diletakan di Atas.
3. Pandangan terhadap benda dari arah Kiri diletakan di Kanan.
2. Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika disebut juga proyeksi proyeksi kwadran III atau proyeksi sudut ketiga, perbedaan istilah bergantung dari pemahaman setiap orang. Proyeksi Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah pandangannya.
Ini artinya pada proyeksi Amerika ini :
1. Pandangan terhadap benda dari Atas diletakan di Atas.
2. Pandangan terhadap benda dari Depan diletakan di Bawah.
3. Pandangan terhadap benda dari Kanan diletakan di Kanan
pengalaman PKKMB 2022
pengalaman saya waktu mengikuti PKKMB DI UNIVERSITAS NEGRI GORONTALO sangat lah seru,dan saya tidak akan pernah lupa dengan kenangan tersebut . terutama saat PKKMB di fakultas yang lebih tepatnya di FAKULTAS TEKNIK ,sungguh pengalaman yang saya tidak akan pernah lupakan karna di tanah teknik kami mahasiswa baru di ajarkan unutuk kompak,mempunyai jiwa kebersamaan dan lebih istimawa nya kami mahasiswa baru diajarkan bagaimana beretika kepada dosen dan pada kaka senior.
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong