Tugas Menggambar Teknik (Materi Proyeksi aksonometrik, Proyeksi miring, Proyeksi perspektif, dan Ilustrasi industri)

19 October 2022 14:01:09 Dibaca : 3692

Nama               : Ni Komang Erna Juli Andriani

NIM                  : 561422019

Prodi                : S-1 Teknik Industri

Mata Kuliah     : Menggambar Teknik

Kelas               : A

 

A.    Pengertian proyeksi

Agar dapat menyatakan wujud suatu benda dalam bentuk gambar diperlukan suatu cara yang disebut proyeksi. Gambar proyeksi adalah gambar dari suatu benda nyata atau khayal yang dilukiskan berdasarkan garis-garis pandang pengamat pada suatu bidang datar (bidang gambar).

Gambar 1.1 Contoh proyeksi dari sebuah benda.

1.     PROYEKSI AKSONOMETRI

      Aksonometri adalah sebuah sebutan umum untuk pandangan yang dihasilkan oleh garis proyeksi suatu benda. Aksonometri merupakan salah satu modifikasi penggambaran satu bentuk yang berskala.  

      Jika sebuah benda disajikan dalam proyeksi ortogonal seperti tampak pada Gambar 1.2a, hanya sebuah bidang saja yang akan tergambar pada bidang proyeksi. Seandainya bidang-bidang atau tepi-tepinya dimiringkan terhadap bidang proyeksi, maka tiga muka dari benda itu akan terlihat serentak, dan gambar demikian memberikan bentuk benda seperti sebenarnya Gambar 1.2b. Cara demikian disebut proyeksi aksonometri dan gambarnya disebut gambar aksonometri. Ada tiga bentuk proyeksi aksono-metri yaitu isometri, dimetri dan trimetri. 

   

Gambar 1.2. Perbandingan proyeksi orthogonal dan aksonometri.

a.     Proyeksi Isometri

Proyeksi isometri merupakan proyeksi aksonometri dimana pandangan yang di pilih dari objek diletakkan sedemikian rupa terhadap bidang proyeksi dimana masing-masing bidang membentuk sudut 30 derajat dan skala yang di gunakan pada setiap bidang adalah sama atau sudut antara sumbu satu terhadap sumbu lainnya.

Sebagai contoh diambil sebuah kubus seperti pada Gambar 1.3. Kemudian kubus ini dimiringkan sehingga diagonal bendanya berdiri tegak lurus pada bidang vertikal, atau bidang proyeksi. Sudut antara bidang bawah kubus dan bidang horizontal menjadi 35o16'. Jika kubus ini diproyeksikan pada bidang proyeksi P proyeksinya akan menunjukkan ketiga bidang dari kubus. Dalam gambar proyeksi ini sisi-sisi AB, AD dan AE ketiga-tiganya sama panjang, dan saling berpotongan pada sudut yang sama pula, yaitu 1200. Proyeksi demikian disebut proyeksi isometri. Ketiga garis lurus AB, AD dan AE adalah sumbu-sumbu isometri. Panjang masing-masing sisi lebih pendek dari pada panjang sisi sebenarnya. Panjang garis-garis dapat diukur pada sumbu-sumbu ini dengan skala yang sama.

 

Gambar 1.3. Proyeksi isometri.

a.     Proyeksi Dimetri

Proyeksi pada Gambar 1.4. di mana skala perpendekan dari dua sisi dan dua sudut dengan garis horizontal sama, disebut proyeksi dimetri.

Gambar 1.4. Proyeksi dimetri.

a.     Proyeksi Trimetri

Proyeksi pada Gambar 1.5. di mana skala perpendekan dari tiga sisi dan tiga sudut tidak sama, disebut proyeksi trimetri.

Gambar 1.5. Proyeksi trimetri.

  •  Gambar Isometri

Untuk mendapatkan sedikit gambaran mengenai bentuk benda yang sebenarnya pada umumnya dibuat gambar isometri, dimetri atau trimetri, dari proyeksi aksonometrinya.

Pada proyeksi aksonometri tidak terdapat panjang sisi yang sebenarnya daribenda yang bersangkutan. Oleh karena itu penggambarannya memakan waktu. Dilain pihak gambar isometri, dimetri atau trimetri setidaknya satu sisi merupakan panjang sisi yang benar.

Pada gambar isometri panjang garis pada sumbu-sumbu isometri menggambarkan panjang yang sebenarnya. Karena itu penggambarannya sangat sederhana, dan banyak dipakai untuk membuat gambar satu pandangan. Gambar isometri dapat menyajikan benda dengan tepat, dan memerlukan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan cara proyeksi yang lain

  •  Gambar Dimetri.  

Pada gambar isometri sering terdapat garis-garis yang berhimpit atau bidang-bidang datar menjadi garis lurus. Kekurangan ini tidak akan terjadi pada gambar dimetri.

2.    PROYEKSI MIRING / OBLIQUE

Proyeksi miring adalah semacam proyeksi sejajar, tetapi dengan garis-garis proyeksinya miring terhadap bidang proyeksi. Gambar yang dihasilkan oleh cara proyeksi ini disebut gambar proyeksi miring. Pada proyeksi ini bendanya dapat diletakkan sesukanya, tetapi biasanya permukaan depan dari benda diletakkan sejajar dengan bidang proyeksi vertikal. Dengan demikian bentuk permukaan depan tergambar seperti sebenarnya, yang juga terdapat pada gambar proyeksi ortogonal.

Sudut yang menggambarkan kedalamannya biasanya 30°, 45° atau 60° terhadap sumbu horizontal. Sudut-sudut ini disesuaikan dengan segi tiga yang dipakai mempunyai sudut-sudut 30°, 45° dan 60°.

Dalamnya dapat ditentukan sembarang, seperti tampak pada Gambar 1.6. Jika panjang ke dalam sama dengan panjang sebenarnya, gambar demikian disebut gambar Cavalier. Pada proyeksi ini skala yang sama dapat dipergunakan pada sumbu-sumbu yang lain.

Oleh karena itu sering kali dipergunakan skala perpendekan pada sumbu ke dalam, misalnya 3 /4, 1 /2, atau 1 /3. Skala perpendekan 1 /2 memberikan gambar yang tidak berobah, dan penggambarannya agak mudah. Gambar demikian disebut gambar Cabinet. Gambar Cabinet dengan sudut 45° banyak dipakai di beberapa negara.

Gambar 1.6. Perbandingan beberapa jenis proyeksi miring.

       Gambar 1.7. memperlihatkan gambar sebuah benda dalam proyeksi isometri dan proyeksi miring (gambar Cabinet) sebagai perbandingan.

Gambar 1.7. Perbandingan gambar isometri dengan gambar miring.

3. PROYEKSI PRESPEKTIF.

Jika antara benda dan titik penglihatan tetap diletakkan sebuah bidang vertikal atau bidang gambar, maka pada bidang gambar ini akan terbentuk bayangan dari benda tadi (Gambar 1.8.). Bayangan ini disebut gambar perspektif. Gambar perspektif adalah gambar yang serupa dengan gambar benda yang dilihat dengan mata biasa, dan banyak dipergunakan dalam bidang arsitektur. Ini merupakan gambar pandangan tunggal yang terbaik, tetapi cara penggambarannya sangat sulit dan rumit dari pada cara-cara gambar yang lain. Untuk gambar teknik dengan bagian-bagian yang rumit dan kecil tidak menguntungkan, oleh karenanya jarang sekali dipakai dalam gambar teknik mesin.

Gambar 1.8. Proyeksi prespektif.

Dalam gambar perspektif garis-garis sejajar pada benda bertemu di satu titik dalam ruang, yang dinamakan titik hilang. Ada tiga macam gambar perspektif, seperti perspektif satu titik (perspektif sejajar), perspektif dua titik (perspektif sudut) dan perspektif tiga titik (perspektif miring), sesuai dengan jumlah titik hilang yang dipakai (Gambar 1.9.).

Gambar 1.9. Gambar prespektif.

4. ILUSTRASI INDUSTRI

      Ilustrasi sebagai seni aplikasi adalah sebuah bidang yang tidak berdiri sendiri, selalu terkait dengan industri lain yang membutuhkannya. Ketika ia mencoba untuk berdiri sendiri, ia akan masuk ke ranah seni rupa murni (fine art). Dan seni rupa murni memiliki dunianya sendiri, dengan distribusi dan pasar yang berlangsung di dalam galeri-galeri seni.

     Hal ini sepertinya agak kurang disadari oleh para pelakunya sendiri. Dalam konteks ini, pada dasarnya ada dua garis besar tipe artis. Pertama, hasil yang sangat lihai dalam merespon sebuah project brief sebagai titik mulai dan mencari solusi visual yang tak terduga. Inilah yang disebut sebagai Ilustrator. Kedua, artis yang cenderung merasa kebebasannya terkekang jika diberikan brief dan merasa lebih nyaman untuk bisa memulai sebuah karya dari titik mulai manapun yang ia pilih sendiri mereka ini biasanya disebut sebagai seniman murni (fine artist). Berkarya untuk seni itu sendiri (for the sake of art) dan bukan untuk hal lain.

 

 

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong