PERKEMBANGAN MANAJEMEN YANG BERPENGARUH PADA ORGANISASI

04 February 2024 22:17:57 Dibaca : 76

Nama  : Ni Komang Erna Juli Andriani

NIM     : 561422019

Kelas   : A

Prodi   : S1-Teknik Industri

Tugas  : Mata Kuliah Pengendalian dan Penjaminan Mutu

 

Perkembangan Teori Manajemen Yang Berpengaruh Pada Organisasi

            Sejarah perkembangan manajemen tidak jauh berbeda dengan perkembangan manusia itu sendiri. Artinya, bahwa manajemen telah berlangsung sejak manusia itu berada di bumi ini, seiring dengan perkembangan dan tuntutan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada abab-abad yang lalu misalnya, banyak karya besar manusia yang sampai saat ini dapat dinikmati oleh manusia sekarang. Contohnya, bagaimana kita mengenal Candi Borobudur di Indonesia. Karya besar tersebut lahir pada saat ilmu dan teknologi belum begitu berkembang. sedangkan sekarang akibat perkembangan teknologi dan informasi, keterampilan dan keahlian orang-orang meningkat dengan pesatnya. Manajemen kemudian berkembang sesuai dengan perkembangan keahlian serta pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh oleh manusia itu. Pengetahuan serta teknologi (IPTEK) terus tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan itu sekaligus juga mengembangkan keterampilan manajemen umat manusia.

            Di era modern, kegiatan manajemen menjadi sesuatu yang ilmiah karena kegiatan tersebut dicatat dan catatan tersebut masih terpelihara (tidak rusak atau dirusak). Namun pada hakikatnya dibalik pyramid, tembok besar, dan candi Borobudur terdapat kegiatan manajemen. Ini membuktikan bahwa teori manajemen mengalami perkembangan yang semakin maju meskipun secara perlahan, inilah yang disebut evolusi teori manajemen. Meskipun akhir-akhir ini di abad ke 21 ini, perkembangan teori manajemen melaju dengan pesat mengikuti perkembangan teknologi yang bersifat eksponensial.

A. Evoluasi Teori Manajemen

    Tanpa teori, semua pembahasan hanya berupa intuisi, dugaan dan harapan yang akan membatasi penggunaannya dalam organisasi yang semakin kompleks. Manajemen sebagai suatu ilmu, telah berkembang sedemikian rupa sejak ditemukannya ilmu manajemen ilmiah (scientific management) oleh Taylor yang lebih dikenal sebagai Bapak Manajemen Dunia. Periodisasi perkembangan manajemen dimulai dari periode manajemen ilmiah yang dipelopori oleh FW Taylor tahun 1870.

B. Perkembangan Teori Manajemen

   Teori manajemen seiring berkembangnya zaman mengalami perkembangan yang sangat pesat, diantaranya ada lima teori manajemen yaitu; teori manajemen klasik, teori manajemen ilmiah, teori manajemen organisasi klasik, manajemen manusiawi, dan manajemen Modern.

1. Pendahulu/Pionir Teori Manajemen Klasik

a) Robert Owen (1771—1858)

   Robert Owen merupakan manajer dari beberapa pabrik pemintal kapas di New Lanark, Scotlandia sejak tahun 1800-an. Dalam teorinya, Owen menekankan peranan sumber daya manusia sebagai kunci kesuksesan dari suatu perusahaan (Krisnandi dkk, 2019). Owen berpendapat, dengan memperbaiki kondisi kerja atau investasi sumber daya manusia, perusahaan dapat meningkatkan output dan juga keuntungan. Disamping itu juga, Owen memperkenalkan sistem penilaian terbuka dan dilakukan setiap hari.

b) Charles Babbage (1792-1871)

    Babbage merupakan profesor matematika di Inggris. Dengan latar belakang kuantitatifnya, ia percaya bahwa prinsip-prinsip ilmiah dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi produksi, produktivitas naik, dan biaya operasi turun. Kontribusinya terlihat dari bukunya On the Economy of Machinery and Manufactures. Ia menganjurkan pembagian kerja (division of labor) sehingga kerja/operasi setiap pabriknya bisa dianalisis secara terpisah.

2. Teori Manajemen Ilmiah

    Teori manajemen ilmiah muncul karena kebutuhan meningkatkan produktivitas. Pada awal abad ke-20, perusahaan raksasa bermunculan, sedangkan penawaran tenaga kerja relatif kurang. Pendahulu-pendahulu teori manajemen juga membantu memunculkan manajemen ilmiah.

a) Frederick Winslow Taylor (1856-1915)

   Frederick Taylor disebut sebagai bapak manajemen ilmiah. Taylor memfokuskan perhatiannya pada studi waktu untuk setiap pekerjaan (time and motion study). Ada 4 prinsip dasar yang digunakan untuk mencapai efisiensi :

    1.     Pengembangan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam pelaksanaan setiap pekerjaan.

    2.     Seleksi ilmiah untuk karyawan, dengan menentukan tanggung jawab karyawan sesuai dengan kemampuannya.

    3.     Pendidikan dan pengembangan karyawan secara ilmiah.

    4.     Kerja sama yang baik antara Manajemen dan Karyawan.

b) Frank (1868-1924) dan Lilian Gilberth (1878-1972)

  Keduanya merupakan suami istri yang mempunyai minat yang sama terhadap   manajemen. Frank Gilberth melakukan studi pekerjaan yang mengarahkannya pada studi gerak dan kelelahan. Lilian Gilberth memberikan kontribusi pada lapangan psikologi industri dan manajemen personalia. Ia percaya bahwa tujuan akhir manajemen ilmiah adalah membantu pekerja mencapai potensi sepenuhnya sebagai seorang manusia.

c) Henry L.Gantt (1861-1919)

    Dia mengemukakan gagasan-gagasannya yang antara lain:

    1.      Kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan Manajemen

    2.      Seleksi ilmiah tenaga kerja

    3.      Sistem bonus untuk merangsang produktivitas

    4.      Penggunaaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci

d) Harrington Emerson (1851-1931)

     Menurut Emerson, pemborosan merupakan penyakit yang merintangi manajemen. Oleh sebab itu, Emerson merumuskan beberapa prinsip berikut.

     1.     Perumusan tujuan yang jelas.

     2.     Pelaksanaan kegiatan yang logis.

     3.     Penyediaan staf yang terampil.

     4.     Penciptaan kedisiplinan kerja.

     5.     Pemberian imbal jasa yang adil.

     6.     Pelaporan yang cepat, tepat, terpercaya, dan kontinu.

     7.     Penginstruksian dan perencanaan dari urutan kerja.

     8.     Adanya standar, metode, skedul dan waktu di setiap kegiatan.

     9.     Adanya kondisi yang standar.

     10.  Adanya operasi yang standar.

     11.  Adanya instruksi praktis yang standar secara tertulis.

     12.  Adanya balas jasa efisiensi dan rencana insentif.

3. Teori Organisasi Klasik

    Teori organisasi klasik (teori administrasi klasik) memfokuskan pada kebutuhan “menyistematisasi” cara-cara pengelolaan organisasi yang semakin kompleks. Adapun tokoh-tokoh yang bergabung pada organisasi klasik, antara lain:

a) Henry Fayol (1841—1925)

  Henry Fayol merupakan industrialis Prancis yan sering disebut sebagai bapak aliran manajemen klasik karena upaya “menyistematisasi” studi manajerial. Pokok pikirannya ditulis dalam bukunya yang berjudul General and Industrial Management. Fayol membagi kegiatan bisnis dalam enam kegiatan pokok yang saling berkaitan, yaitu; Teknis, Komersial, Keuangan, Keamanan, Akuntansi, dan Manajemen. Di sampin itu,  Fayol merupakan orang pertama yang mengelompokkan kegiatan manajerial, yaitu (1) perencanaan, (2) pengorganisasian, (3) pengarahan, (4) dan pengendalian.

b) Max Weber (1864—1920)

     Max Weber merupakan ahli sosiologi Jerman yang mengembangkan teori birokrasi. Menurutnya, suatu organisasi yang terdiri atas ribuan anggota membutuhkan aturan yang jelas untuk anggota organisasi tersebut.

c) Mary Parker Follet (1868—1933)

Mary Parker Follet memasukkan elemen manusia dan struktur organisasi ke dalam analisisnya. Elemen tersebut kemudian muncul dalam teori perilaku dan hubungan manusiawi.

d) Chaster I. Barnard (1886-1961)

Chester I Barnard merupakan direktur New Jersey Bell, perusahaan telepon di Amerika Serikat pada tahun 1927. Dengan pengalaman manajerialnya dan dengan bacaan sosiologinya yang cukup luas, Barnard mengembangkan teori organisasi. Menurutnya, orang datang ke organisasi formal (seperti perusahaan) karena ingin mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai sendiri.

4. Teori Hubungan Manusiawi

Aliran ini muncul karena ketidak-puasan tentang apa yang dikemukakan teori organisasi klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Terdapat beberapa tokoh yang tergabung dalam aliran manjemen hubungan manusiawi antara lain:

a) Hugo Munsterberg (1963-1916)

1.     Penerapan peralatan-peralatan psikologi untuk mencapai tujuan pencapaian produktivitas.

2.     Untuk mencapai peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan melakukan 3 cara:

   -    Penemuan best possible person

   -    Penciptaan best posiblework

   -    Penggunaan best possible effect untuk memotivaasi karyawan

b) Elton Mayo (1880-1949) Dan Percobaan Hawthorne (1927-1932)

Studi Hawthorne dilakukan di pabrik Western Electric Company dari tahun 1924—1933 di Hawthorne, dekat Chicago, Amerika Serikat. Studi disponsori oleh General Electric, Co. Elton Mayo (1880—1949) bersama beberapa koleganya, seperti Fritz J. Roethlisberger dan William J. Dickson, kemudian masuk dalam tim penelitian. kemudian mengambil kesimpulan bahwa perhatian manajemen dapat meningkatkan semangat kerja karyawan.

5. Teori Manajemen Modern

    Aliran manajemen modern di dasari oleh asumsi bahwa manusia memiliki berbagai kebutuhan dan mengalami perubahan yang cepat, sehingga tidak ada pendekatan yang bisa digunakan pada kondisi tersebut (Krisnandi, dkk, 2019).  Akan tetapi, pendekatan ini tetap mengakui gagasan teori manajemen klasik dan sumber daya manusia. Pada dasarnya, teori manajemen modern dibangun berdasarkan dua konsep utama, yakni teori perilaku organisasi dan manajemen kuantitatif. Adapun tokoh-tokoh yang bergabung dalam teori manajemen modern dalam konsep perilaku organisasi, antara lain:

    1.     Abraham Maslow dengan teori hierarki kebutuhan yang menjelaskan perilaku manusia dan dinamika proses motivasi.

    2.     Douglas McGregor dengan teori X dan Y nya.

    3.     Frederick Herzberg yang menjelaskan teori motivasi higienis dan teori 2 faktor.

    4.     Rensis Likert yang telah melakukan penelitian tentang 4 sistem manajemen dari sistem yang exploitif-otoritatif sampai dengan partisipatif                           kelompok.

    5.     Chris Argyris yang memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya.

 

 

 

Nama               : Ni Komang Erna Juli Andriani

NIM                  : 561422019

Prodi                : S-1 Teknik Industri

Mata Kuliah     : Menggambar Teknik

Kelas               : A

 

A.    Pengertian proyeksi

Agar dapat menyatakan wujud suatu benda dalam bentuk gambar diperlukan suatu cara yang disebut proyeksi. Gambar proyeksi adalah gambar dari suatu benda nyata atau khayal yang dilukiskan berdasarkan garis-garis pandang pengamat pada suatu bidang datar (bidang gambar).

Gambar 1.1 Contoh proyeksi dari sebuah benda.

1.     PROYEKSI AKSONOMETRI

      Aksonometri adalah sebuah sebutan umum untuk pandangan yang dihasilkan oleh garis proyeksi suatu benda. Aksonometri merupakan salah satu modifikasi penggambaran satu bentuk yang berskala.  

      Jika sebuah benda disajikan dalam proyeksi ortogonal seperti tampak pada Gambar 1.2a, hanya sebuah bidang saja yang akan tergambar pada bidang proyeksi. Seandainya bidang-bidang atau tepi-tepinya dimiringkan terhadap bidang proyeksi, maka tiga muka dari benda itu akan terlihat serentak, dan gambar demikian memberikan bentuk benda seperti sebenarnya Gambar 1.2b. Cara demikian disebut proyeksi aksonometri dan gambarnya disebut gambar aksonometri. Ada tiga bentuk proyeksi aksono-metri yaitu isometri, dimetri dan trimetri. 

   

Gambar 1.2. Perbandingan proyeksi orthogonal dan aksonometri.

a.     Proyeksi Isometri

Proyeksi isometri merupakan proyeksi aksonometri dimana pandangan yang di pilih dari objek diletakkan sedemikian rupa terhadap bidang proyeksi dimana masing-masing bidang membentuk sudut 30 derajat dan skala yang di gunakan pada setiap bidang adalah sama atau sudut antara sumbu satu terhadap sumbu lainnya.

Sebagai contoh diambil sebuah kubus seperti pada Gambar 1.3. Kemudian kubus ini dimiringkan sehingga diagonal bendanya berdiri tegak lurus pada bidang vertikal, atau bidang proyeksi. Sudut antara bidang bawah kubus dan bidang horizontal menjadi 35o16'. Jika kubus ini diproyeksikan pada bidang proyeksi P proyeksinya akan menunjukkan ketiga bidang dari kubus. Dalam gambar proyeksi ini sisi-sisi AB, AD dan AE ketiga-tiganya sama panjang, dan saling berpotongan pada sudut yang sama pula, yaitu 1200. Proyeksi demikian disebut proyeksi isometri. Ketiga garis lurus AB, AD dan AE adalah sumbu-sumbu isometri. Panjang masing-masing sisi lebih pendek dari pada panjang sisi sebenarnya. Panjang garis-garis dapat diukur pada sumbu-sumbu ini dengan skala yang sama.

 

Gambar 1.3. Proyeksi isometri.

a.     Proyeksi Dimetri

Proyeksi pada Gambar 1.4. di mana skala perpendekan dari dua sisi dan dua sudut dengan garis horizontal sama, disebut proyeksi dimetri.

Gambar 1.4. Proyeksi dimetri.

a.     Proyeksi Trimetri

Proyeksi pada Gambar 1.5. di mana skala perpendekan dari tiga sisi dan tiga sudut tidak sama, disebut proyeksi trimetri.

Gambar 1.5. Proyeksi trimetri.

  •  Gambar Isometri

Untuk mendapatkan sedikit gambaran mengenai bentuk benda yang sebenarnya pada umumnya dibuat gambar isometri, dimetri atau trimetri, dari proyeksi aksonometrinya.

Pada proyeksi aksonometri tidak terdapat panjang sisi yang sebenarnya daribenda yang bersangkutan. Oleh karena itu penggambarannya memakan waktu. Dilain pihak gambar isometri, dimetri atau trimetri setidaknya satu sisi merupakan panjang sisi yang benar.

Pada gambar isometri panjang garis pada sumbu-sumbu isometri menggambarkan panjang yang sebenarnya. Karena itu penggambarannya sangat sederhana, dan banyak dipakai untuk membuat gambar satu pandangan. Gambar isometri dapat menyajikan benda dengan tepat, dan memerlukan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan cara proyeksi yang lain

  •  Gambar Dimetri.  

Pada gambar isometri sering terdapat garis-garis yang berhimpit atau bidang-bidang datar menjadi garis lurus. Kekurangan ini tidak akan terjadi pada gambar dimetri.

2.    PROYEKSI MIRING / OBLIQUE

Proyeksi miring adalah semacam proyeksi sejajar, tetapi dengan garis-garis proyeksinya miring terhadap bidang proyeksi. Gambar yang dihasilkan oleh cara proyeksi ini disebut gambar proyeksi miring. Pada proyeksi ini bendanya dapat diletakkan sesukanya, tetapi biasanya permukaan depan dari benda diletakkan sejajar dengan bidang proyeksi vertikal. Dengan demikian bentuk permukaan depan tergambar seperti sebenarnya, yang juga terdapat pada gambar proyeksi ortogonal.

Sudut yang menggambarkan kedalamannya biasanya 30°, 45° atau 60° terhadap sumbu horizontal. Sudut-sudut ini disesuaikan dengan segi tiga yang dipakai mempunyai sudut-sudut 30°, 45° dan 60°.

Dalamnya dapat ditentukan sembarang, seperti tampak pada Gambar 1.6. Jika panjang ke dalam sama dengan panjang sebenarnya, gambar demikian disebut gambar Cavalier. Pada proyeksi ini skala yang sama dapat dipergunakan pada sumbu-sumbu yang lain.

Oleh karena itu sering kali dipergunakan skala perpendekan pada sumbu ke dalam, misalnya 3 /4, 1 /2, atau 1 /3. Skala perpendekan 1 /2 memberikan gambar yang tidak berobah, dan penggambarannya agak mudah. Gambar demikian disebut gambar Cabinet. Gambar Cabinet dengan sudut 45° banyak dipakai di beberapa negara.

Gambar 1.6. Perbandingan beberapa jenis proyeksi miring.

       Gambar 1.7. memperlihatkan gambar sebuah benda dalam proyeksi isometri dan proyeksi miring (gambar Cabinet) sebagai perbandingan.

Gambar 1.7. Perbandingan gambar isometri dengan gambar miring.

3. PROYEKSI PRESPEKTIF.

Jika antara benda dan titik penglihatan tetap diletakkan sebuah bidang vertikal atau bidang gambar, maka pada bidang gambar ini akan terbentuk bayangan dari benda tadi (Gambar 1.8.). Bayangan ini disebut gambar perspektif. Gambar perspektif adalah gambar yang serupa dengan gambar benda yang dilihat dengan mata biasa, dan banyak dipergunakan dalam bidang arsitektur. Ini merupakan gambar pandangan tunggal yang terbaik, tetapi cara penggambarannya sangat sulit dan rumit dari pada cara-cara gambar yang lain. Untuk gambar teknik dengan bagian-bagian yang rumit dan kecil tidak menguntungkan, oleh karenanya jarang sekali dipakai dalam gambar teknik mesin.

Gambar 1.8. Proyeksi prespektif.

Dalam gambar perspektif garis-garis sejajar pada benda bertemu di satu titik dalam ruang, yang dinamakan titik hilang. Ada tiga macam gambar perspektif, seperti perspektif satu titik (perspektif sejajar), perspektif dua titik (perspektif sudut) dan perspektif tiga titik (perspektif miring), sesuai dengan jumlah titik hilang yang dipakai (Gambar 1.9.).

Gambar 1.9. Gambar prespektif.

4. ILUSTRASI INDUSTRI

      Ilustrasi sebagai seni aplikasi adalah sebuah bidang yang tidak berdiri sendiri, selalu terkait dengan industri lain yang membutuhkannya. Ketika ia mencoba untuk berdiri sendiri, ia akan masuk ke ranah seni rupa murni (fine art). Dan seni rupa murni memiliki dunianya sendiri, dengan distribusi dan pasar yang berlangsung di dalam galeri-galeri seni.

     Hal ini sepertinya agak kurang disadari oleh para pelakunya sendiri. Dalam konteks ini, pada dasarnya ada dua garis besar tipe artis. Pertama, hasil yang sangat lihai dalam merespon sebuah project brief sebagai titik mulai dan mencari solusi visual yang tak terduga. Inilah yang disebut sebagai Ilustrator. Kedua, artis yang cenderung merasa kebebasannya terkekang jika diberikan brief dan merasa lebih nyaman untuk bisa memulai sebuah karya dari titik mulai manapun yang ia pilih sendiri mereka ini biasanya disebut sebagai seniman murni (fine artist). Berkarya untuk seni itu sendiri (for the sake of art) dan bukan untuk hal lain.

 

 

 

TUGAS MENGGAMBAR TEKNIK (PROYEKSI DAN POTONGAN)

05 October 2022 19:17:13 Dibaca : 3690

Nama              : Ni Komang Erna Juli Andriani

NIM                 :  561422019

Prodi               : S1-Teknik Industri

Mata Kuliah    : Menggambar Teknik

Kelas              : A

 

A.    PROYEKSI DALAM GAMBAR TEKNIK

a.     Pengertian Proyeksi

Proyeksi merupakan implementasi gambar rancangan dari sebuah obyek nyata, proyeksi ini dibuat dengan garis pada bidang datar. Secara fungsi proyeksi ini digunakan untuk menampilkan sebuah obyek gambar nyata ke dalam bentuk gambar yang di sesuaikan dengan tujuan gambar tersebut.

 Garis proyeksi terdiri dari berbagai tipe, hal tersebut tergantung pada jenis garis dari proyeksi tersebut. Berikut adalah tipe garis proyeksi:

a. Tipe Amerika

b. Tipe Eropa

Perbedaan dari tipe proyeksi tersebut adalah tata letaknya.

b.  Jenis-Jenis Proyeksi

1. Proyeksi Piktorial

 Proyeksi Piktorial merupakan gambar yang semula dua dimensi dibuat dalam bentuk tampilan gambar dibuat secara tiga dimensi. Jenis proyeksi ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara di antaranya sebagai berikut:

a.     Proyeksi Piktorial Isometris

b.     Proyeksi Piktorial Dimetris

c.     Proyeksi Piktorial Miring

d.     Gambar Perspektif atau pandangan

 

 

 2. Proyeksi Orthogonal

            Proyeksi Orthogonal merupakan jenis proyeksi yang menampilkan gambar secara dua dimensi. Fungsi dari proyeksi ini adalah menjelaskan gambar detail dari masing-masing sudut pandang. Proyeksi orthogonal dibagi menjadi dua jenis di antaranya sebagai berikut:

a.     Proyeksi kuadran I (proyeksi Eropa)

b.     Proyeksi kuadran II (Proyeksi Amerika)

 

c.     Proyeksi Eropa Dan Proyeksi Amerika

Perbedaan proyeksi orthodal yang dikelompokkan dalam dua standar proyeksi tersebut adalah dalam bentuk penyajian pada gambar.

1.     Proyeksi Standart Eropa

Proyeksi eropa (proyeksi kuadran I), peletakan view sisi kiri gambar sebagai view utama.

2.     Proyeksi Standart Amerika

Proyeksi amerika (proyeksi kuadran I), peletakan view sisi  kanan gambar  sebagai view utama.

Berikut adalah contoh gambar proyeksi standart Eropa dan Amerika:

Perbedaan yang umum dari kedua standar proyeksi tersebut adalah jenis lambang atau simbol. Di bawah ini adalah contoh lambang dan symbol dari ke dua standart tersebut

A.    POTONGAN PADA GAMBAR TEKNIK

a.     Pengertian Potongan

Potongan dalam gambar teknik merupakan sebuah cara untuk memperjelas tampilan suatu obyek gambar. Dengan fungsi untuk melihat spesifikasi di dalam isi tubuh gambar. Sehingga mampu di baca dari sisi bagian gambar yang sulit kita lihat.

b.     Jenis-Jenis Potongan

1.     Potongan Meloncat

Potongan meloncat merupakan jenis potongan yang difungsikan untuk menyederhanakan gambar dalam bentuk potongan, dimana potongan tersebut terdiri dari dua bidang, berikut adalah contoh jenis potongan gambar:

 

 2.     Potongan Penuh

Potongan yang digunakan untuk menampilkan obyek dengan membagi bidang potongan seutuhnya, agar obyek akan tampak lebih detail dan efektif untuk dibaca. Berikut adalah contoh potongan penuh:

 

  3.     Potongan Separuh

Potongan separuh di fungsikan untuk menampilkan gambar dengan pandangan luar (out side). biasanya garis yang tidak tampak (tersembunyi) tidak di gambar karena detail bagian dalam telah tampak pada bagian yang terpotong. Berikut adalah contoh gambar potongan separuh:

4.     Potongan Putar

Potongan putar adalah metode pemotongan (irisan) sebuah obyek secara penuh tetapi pada saat penyajiannya diputar dan ditempatkan pada area lain, agar tidak terjadi salah persepsi dalam membacanya.

Benda-benda tertentu seperti ruji roda, engkol, poly, gear rantai, dan sebagainya adalah beberapa obyek yang paling sering mengalami proses potongan putar. Contoh gambar potongan putar:

 

5.     Potongan Sobekan

Potongan sobekan (broken-out section) berfungsi untuk menampilkan gambar dengan beberapa bagian saja yang dipotong sehingga gambar tampak detail bagian dalam obyek gambar tersebut. Pada umumnya garis yang digunakan dalam potongan ini berupa garis tidak beraturan, berikut adalah contoh gambar potongan sobekan:

  

 6.     Potongan Berurutan

Potongan berurutan ini merupakan tipe yang digunakan untuk menunjukkan gambar secara berurutan dengan susunan gambar yang saling berhubungan satu sama lain, berikut adalah contoh gambar potongan berurutan:

 

 

 

 

PKKMB 2022

20 August 2022 14:30:44 Dibaca : 19

Hallo perkenalkan nama saya Ni Komang Erna Juli Andriani,mahasiswa baru Fakultas Teknik jurusan Teknik Industri.Pengalaman yang saya dapatkan saat mengikuti PKKMB Universitas Negeri Gorontalo Tahun 2022 sangat banyak sekali .Pertama saya mendapat teman baru dari berbagai daerah,kedua saya tahu bagaimana kegiatan pkkmb di dunia kampus itu seperti apa.Ternyata di luar dugaan saya mengikuti kegitaan pkkmb itu sangat seru ,selain menjadi angkatan yang di istimewakan setelah kurang lebih 2 tahun tidak terlakasanakan nya pkkmb akhirnya pada tahun 2022 ini bisa dilaksanakan secara offline atau luring.Pada awalnya saya  takut sekali mengikuti kegiatan pkkmb ini,karena banyak orang mengatakan bahwa di dalam pkkmb kamu akan merasakan gimana kakak senior akan mempelonco kamu .Eh ternyata setelah saya jalani itu sangat menyenangkan.bahwa di tahun 2022 ini tidak ada lagi yang namanya sistem perpeloncoan.Dan dari kegitan ppkmb ini saya tahu bahwa menjadi seorang mahasiswa sangat berbeda dari siswa sma.

Akhir kata saya ucapkan terimakasih

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong