Sejarah Perkembangan Manajemen yang berpengaruh pada Organisasi

04 February 2024 23:43:01 Dibaca : 187

Nama   : Prima Al Fatikhah

NIM      : 561422021

Kelas   : A

Prodi   : S1- Teknik Industri

Tugas : Pengendalian dan Penjaminan Mutu 

 

Pernahkah kalian mendengar kata Manajemen?, kata ini tentunya tidak asing ya di telinga kita. Tapi apakah kalian sudah tahu, apa itu Manajemen ?

Manajemen adalah ilmu yang mempelajari tentang cara merencanakan, mengkoordinasikan, mengorganisasikan, serta memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara efisien dan efektiktif guna mencapai tujuan tertentu.

Manajemen telah ditemukan dan digunakan sejak lama, bahkan para ahli sepakat bahwa manajemen telah digunakan oleh manusia sejak zaman dahulu. Ilmu manajemen juga mengalami perkembangan yang pesat dan terjadi perubahan secara terus-menerus, dan manajemen telah menjadi bagian dari suatu Organisasi. Lantas, bagaimanakah perkembangan manajemen mempengaruhi organisasi? Mari kita bahas perkembangan manajemen yang berpengaruh pada Organisasi yang terbagi menjadi beberapa generasi, yaitu :

1. Generasi I (Jungle Management) 

Pada generasi I, pekerjaan lebih banyak dikerjakan sendiri tidak ada kegiatan catat mencatat tentang apa yang telah, sedang, dan akan dikerjakan semua kegiatan dicatat dalam ingatan orang-orang yang menjalankan manajemen, pekerjaan dijalankan secara naluriah serta mengalir bersama-sama orang yang saling bekerjasama atau yang dapat kita sebut dengan prinsip "Doing Thing by Oursel". 

2. Generasi II (Management by direction)

Di generasi II, Manajemen mulai dikenal sebagai sebuah ilmu, pelopornya adalah Frederick Winslow Taylor (1856-1915) atau yang kita kenal sebagai "Bapak Manajemen Ilmiah" . Lewat karyanya yang berjudul " The Principles of Scientific Management" , Frederick menyatakan dengan membuat seseorang bekerja sekeras mungkin yang ia bisa, tidak lantas dapat mengoptimalkan kinerja yang telah dilakukan. Hasil penelitian dan analisanya ditetapkan beberapa prinsip yang menggantikan prinsip lama yaitu sistem coba-coba atau yang lebih dikenal dengan nama sistem trial and error. Hakekat pertama daripada manajemen ilmiah yaitu A great mental revolution, karena hal ini menyangkut manajer dan karyawan. Hakekat yang ke dua yaitu penerapan ilmu pengetahuan untuk menghilangkan sistem coba-coba dalam setiap unsur pekerjaan. Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu :

  1. Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan
  2. Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja
  3. Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugasnya
  4. Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja

Frederick Winslow Taylor

Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakan efisiensi kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah yang  terkenal dengan rencana pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas, mutu, pendapatan pekerjaan dan semangat kerja karyawan. Menurut Taylor , jika seorang pekerja memahami scientific management maka pekerja tersebut akan bekerja dengan optimal serta tidak akan banyak melakukan kritik terkait atasan dan pekerjaanya.

Selain Frederick. W. Taylor ada tokoh lain di Generasi II Perkembangan Manajemen yaitu Henry L. Gantt (1861-1919) Henry L. Gantt merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan, dimana titik perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun gagasan yang dicetuskannya yaitu :

  1. Kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama
  2. Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja
  3. Pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus
  4. Penggunaan instruksi kerja yang terperinci

Berusaha mengimplementasikan konsep dan pemikiran Taylor melalui system intensif gaji dan bonus untuk pekerja di perusahannya. Insentif system dari Gantt ini mengembangkan system bonus bagi pekerja yang menyelesaikan pekerjaan mereka dalam waktu yang lebih pendek. Hanry Gantt mengembangkan sebuah Chart atau grafik untuk lebih mendukung sisitemnya. Grafik ini sampai saat ini dikenal dengan “Gantt Chart”.

Tokoh berikutnya adalah, sepasang suami istri yaitu Frank Gilberth (1868-1924) dan Lilian Gilberth (1878-1972) 

Mereka mengembangkan apa yang dikenal dengan “Time and Motions Study”. Frank dan Lilian mengemukakan peta dasar gerakan manusia yang dikenal dengan sebutan Therbliegh. Studi mereka banyak menggabungkan apek teknis yang telah dikembangkan Taylor dengan prespektif sosiologi dan prespektif psikologi menghasilkan gabungan antara aspek teknis dan aspek perilaku manusia yang mampu menghasilkan kegiatan operasi yang secara social mampu merangsang para pekerjanya untuk berkontribusi dengan produktif.

3. Generasi III (Management by Targetting/Management by Objective)

Di masa ini, anggota organisasi diberi kebebasan untuk memiliki daya inovasi dan kreativitas , kebebasan diimbangi dengan pemenuhan target-target pekerjaan yang ditetapkan secara kuantitatif untuk mencapai tujuan organisasi. Tetapi dalam kenyataannya target pekerjaan terlampau berat akhirnya menyebebkan anggota organisasi kemudian menderita stress, pelopor dari perkembangan manajemen ini adalah Peter F. Drucker yang mengutamakan nilai produktivitas. Melalui karya buku yang berjudul "The Practice Of Management" , Peter menjelaskan bahwa inovasi dan kreatifitas adalah kunci keberhasilan dari organisasi. Menurut Peter Drucker, ada delapan unsur manajemen untuk menentukan tujuan usaha yaitu :

  1. Posisi pasar
  2. Produktivitas
  3. Sumber daya fisik dan keuangan
  4. Profitabilitas, inovasi, prestasi, dan
  5. Pengembangan manajemen dengan memperhatikan kualitas manajemen
  6. Prestasi dan sikap
  7. Serta tanggung jawab solusi dan public

Peter F. Drucker

Tokoh selanjutnya adalah Abraham Maslow (1908-1970)

Abraham Maslow dikenal sebagai bapak motivasi. Menerangkan konsep tentang lima tingkat kebutuhan yang menjadi motivasi seseorang. Atau biasa di sebut hirarki kebutuhan individu, yaitu tingkatan kebutuhan dari individu. Dikemukakan oleh Abraham Maslow, ia menghipotesiskan bahwa di dalam diri semua manusia ada lima jenjang kebutuhan berikut :

1. Psikologis; rasa lapar, haus, perlindungan, pakaian

2. Keamanan ; keselamatan, perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional

3. Social ; kasih saying, rasa dimiliki, diterima dengan baik, persahabatan

4. Penghargaan; harga diri, otonomi dan peraepsi, status, pengakuan dan perhatian

5. Aktualisasi diri ; pertumbuhan, mencapai potensialnya, pemenuhan

Selanjutnya yaitu, Stacy J. Adam beliau mencetuskan equity theory (teori equitqs) .  Dalam teori ini dijelaskan bahwa  ekuitas ini mengacu kepada persepsi pekerja terhadap keadaan mereka dan keadilan perlakuan bagi mereka jika dibandingkan dengan orang lain. Menurut Adam persepsi seorang pekerja akan berpengaruh besar pada performa mereka. Ekuitas eksternal terkait pembandingan dengan pekerja lain di perusahaan yang lain. Ekuitas internal terkait pembandingan dengan pekerja di dalam perusahaan sendiri.

4. Generasi IV (Value Creative Management)

Tokoh dari generasi ini adalah Brian L. Joiner,  memadukan antara kualitas, pendekatan ilmiah serta kerja tim dalam suatu segitiga yang dimanakan "Joiner Triangle", berfokus pada kualitas produk yang dihasilkan dalam rangka memberikan kepuasan pada pelanggan (customer satisfaction) disertai kepuasan dari para anggota organisasi. Kualitas yang dimaksud adalah sebagaimana yang didefenisikan oleh para pelanggan, pencapai kualitas dilakukan melalui berbagai pendekatan ilmiah yang berbasis pada penelitian, pendekatan ilmiah merupakan suatu proses pelajar mengajar mengelola organisasi sebagai suatu sistem, pengembangan proses berpikir serta mengambil keputusan berdasarkan data, berangkat dari rasa percaya pada setiap orang dengan meperlakukan manusia berdasarkan harga dirinya, kepercayaan dan rasa hormat serta bekerja atas dasar pendekatan menang-menang (win-win approach) termasuk manajemen kualitas total (total quality management atau TQM).

 

Brian L. Joiner

Tokoh selanjutnya, adalah Von Neumann yang dikenal dengan  teorinya yaitu "The Game Theory", dalam teori ini menkaji tentang tingkat outcome yang bias diprediksi dari perhitungan akitivitas secara kolektif dari perilaku dan perhitungan dampak dari berbagai kesempatan yang ada. 

 

5. Generasi V (Knowledge and Human Networking Management) 

Charles M. Savage merupakan tokoh dalam generasi kelima perkembangan manajemen organisasi lewat bukunya yang berjudul "Fith Generation Management  Integrating Enterprises Through Human Networking" menerangkan bahwa mengutamakan kualitas melalui kepuasan individu (pelanggan maupun anggota organisasi), ciri utamanya adalah bagaimana mengintegrasikan perusahaan melalui jaringan manusia, unsur manusia di dalam organisasi dihargai sangat tinggi sebagai individu yang memiliki keahlian-keahlian tertentu, individu anggota organisasi bukan hanya sekedar alat produksi.

Charles M. Savage

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong