ARSIP BULANAN : October 2022

TUGAS MENGGAMBAR TEKNIK

21 October 2022 16:28:04 Dibaca : 22

Nama            : Aisyah Nurul Fikriah

NIM              : 561422025

Kelas             : A (Teknik Industri)

Prodi             : S1-Teknik Industri

Mata Kuliah  : Menggambar Teknik

 

A.    Proyeksi Aksonometri

    Proyeksi Aksonometri adalah proyeksi menggambar benda dengan ketentuan sudut

proyeksi dan skala pemendekan yang telah ditetapkan melalui proyeksi isometri,

dimetri dan trimetri. Dalam penggambaran ini garis-garis pemroyeksi ditarik tegak

lurus terhadap bidang proyeksi. 3 dimensi, terukur dan berskala.

Ciri gambar dari Proyeksi Aksonometri adalah sebagai berikut :

1)      Garis yang dalam kenyataannya memang sejajar, tetapi digambar dengan sejajar pula

2)      Garis yang vertikal secara alamiah, digambar dengan vertikal dan sejajar

Ada tiga bentuk proyeksi aksonometri yaitu isometri, dimetri dan trimetri

1)      Proyeksi Isometri

    Sebagai contoh diambil sebuah kubus seperti pada Gambar berikut. Kemudian kubus ini dimiringkan sehingga diagonal bendanya berdiri tegak lurus pada bidang vertikal, atau bidang proyeksi. Sudut antara bidang bawah kubus dan bidang horizontal menjadi 35o16'. Jika kubus ini diproyeksikan pada bidang proyeksi P proyeksinya akan menunjukkan ketiga bidang dari kubus. Dalam gambar proyeksi ini sisi-sisi AB, AD dan AE ketiga-tiganya sama panjang, dan saling berpotongan pada sudut yang sama pula, yaitu 120o.

Proyeksi demikian disebut proyeksi isometri. Ketiga garis lurus AB, AD dan AE adalah sumbu-sumbu isometri. Panjang masing-masing sisi lebih pendek dari pada panjang sisi sebenarnya. Panjang garis-garis dapat diukur pada sumbu-sumbu ini dengan skala yang sama.

2)      Proyeksi Dimetri

Proyeksi Dimetri adalah kemiringan gambar dengan dua sudut yang sama. Proyeksi pada Gambar berikut di mana skala perpendekan dari dua sisi dan dua sudut dengan garis horizontal sama, disebut proyeksi dimetri.

3)      Proyeksi Trimetri

Proyeksi Trimetri adalah kemiringan gambar dengan tiga sudut yang berbeda. Proyeksi pada Gambar berikut di mana skala perpendekan dari tiga sisi dan tiga sudut tidak sama, disebut proyeksi trimetri.

B.     Proyeksi Miring

    Proyeksi miring adalah proyeksi gambar dimana garis pada proyeksi tidak tegak lurus terhadap bidang proyeksi namun membentuk sudut miring. Permukaan depan objek pada gambar ditempatkan dengan bidang kerja proyeksi sehingga bentuk permukaan depan objek tergambar seperti sebenarnya. Apabila panjang objek pada proyeksi sama dengan panjang sebenarnya maka disebut proyeksi miring cavalier, sedangkan untuk panjang objek pada proyeksi yang diperpendek disebut dengan proyeksi miring cabinet. Gambar pada proyeksi miring memiliki basis sumbu 0, 45 dan 90 derajat.

    Proyeksi miring adalah semacam proyeksi sejajar, tetapi dengan garis-garis proyeksinya miring terhadap bidang proyeksi. Gambar yang dihasilkan oleh cara proyeksi ini disebut gambar proyeksi miring. Pada proyeksi ini bendanya dapat diletakkan sesukanya, tetapi biasanya permukaan depan dari benda diletakkan sejajar dengan bidang proyeksi vertikal. Dengan demikian bentuk permukaan depan tergambar seperti sebenarnya, yang juga terdapat pada gambar proyeksi ortogonal.

    Sudut yang menggambarkan kedalamannya biasanya 30°, 45° atau 60° terhadap sumbu horizontal. Sudut-sudut ini disesuaikan dengan segi tiga yang dipakai mem- punyai sudut-sudut 30°, 45° dan 60°.

    Dalamnya dapat ditentukan sembarang, seperti tampak pada Gambar. Jika panjang ke dalam sama dengan panjang sebenarnya, gambar demikian disebut gambar Cavalier. Pada proyeksi ini skala yang sama dapat dipergunakan pada sumbu-sumbu yang lain.

    Oleh karena itu sering kali dipergunakan skala perpendekan pada sumbu ke dalam, misalnya 3/4, 1/2, atau 1/3. Skala perpendekan 1/2 memberikan gambar yang tidak berobah, dan penggambarannya agak mudah. Gambar demikian disebut gambar Cabinet. Gambar Cabinet dengan sudut 45° banyak dipakai di beberapa negara.

    Ciri-ciri proyeksi miring :

1)      Sumbu

Dalam proyeksi miring, sumbu membentuk banyak sudut. Pada proyeksi miring, sudut yang terbentuk antara sumbu x dan garis horizontal adalah 0 derajat (alfa= 0 derajat). Sedangkan sudut yang terbentuk antara sumbu y dan garis horizontal adalah 45 derajat (beta = 45 derajat)

2)      Panjang Garis Sumbu

Pada proyeksi miring memiliki perbandingan garis sumbu x, y, dan z adalah 1:1/2:1. Artinya sama seperti proyeksi dimetri terdapat skala pemendekan pada sumbu y sementara untuk sumbu lain sesuai dengan ukuran yang terdapat pada obyek gambar.

    Sebagai contoh pada obyek gambar ukuran sumbu x, y, dan z adalah 2:6:8maka ukuran pada gambar yaitu 2:3:8. Namun untuk tipe lain terdapat variasi perbandingan garis sumbu. Hal ini disesuaikan dengan sudut yang dibentuk pada sumbu y dengan garis horisontal serta kebutuhan dari pembuat gambar teknik.

C.     Proyeksi Perspektif

    Proyeksi perspektif adalah penggambaran pengubahan objek tiga dimensi menjadi objek dua dimensi, di mana setiap garis proyeksi menggambarkan lokasi yang jauh dan ukuran objek. Dalam tampilan perspektif, proyeksi diatur menurut panjang, lebar, dan kedalaman.

    Proyeksi perspektif ini dibuat karena kesalahan mata manusia saat memproyeksikan gambar. Gambar atau objek yang berukuran lebih besar perlu divisualisasikan ke dalam bentuk yang lebih kecil agar terlihat seperti gambar aslinya.

    Jika antara benda dan titik penglihatan tetap diletakkan sebuah bidang vertikal atau bidang gambar, maka pada bidang gambar ini akan terbentuk bayangan dari benda. (Gambar dibawah ini). Bayangan ini disebut gambar perspektif. Gambar perspektif adalah gambar yang serupa dengan gambar benda yang dilihat dengan mata biasa, dan banyak dipergunakan dalam bidang arsitektur. Ini merupakan gambar pandangan tunggal yang terbaik, tetapi cara penggambarannya sangat sulit dan rumit dari pada cara-cara gambar yang lain. Untuk gambar teknik dengan bagian-bagian yang rumit dan kecil tidak menguntungkan, oleh karenanya jarang sekali dipakai dalam gambar teknik mesin.

    Dalam gambar perspektif garis-garis sejajar pada benda bertemu di satu titik dalam ruang, yang dinamakan titik hilang. Ada tiga macam gambar perspektif, seperti perspektif satu titik (perspektif sejajar), perspektif dua titik (perspektif sudut) dan perspektif tiga titik (perspektif miring), sesuai dengan jumlah titik hilang yang dipakai.

D.    ILUSTRASI INDUSTRI

    Ilustrasi sebagai seni aplikasi adalah sebuah bidang yang tidak berdiri sendiri, selalu terkait dengan industri lain yang membutuhkannya. Ketika ia mencoba untuk berdiri sendiri, ia akan masuk ke ranah seni rupa murni (fine art). Dan seni rupa murni memiliki dunianya sendiri, dengan distribusi dan pasar yang berlangsung di dalam galeri-galeri seni.

    Hal ini sepertinya agak kurang disadari oleh para pelakunya sendiri. Dalam konteks ini, pada dasarnya ada dua garis besar tipe artis. Pertama, hasil yang sangat lihai dalam merespon sebuah project brief sebagai titik mulai dan mencari solusi visual yang tak terduga. Inilah yang disebut sebagai Ilustrator. Kedua, artis yang cenderung merasa kebebasannya terkekang jika diberikan brief dan merasa lebih nyaman untuk bisa memulai sebuah karya dari titik mulai manapun yang ia pilih sendiri mereka ini biasanya disebut sebagai seniman murni (fine artist). Berkarya untuk seni itu sendiri (for the sake of art) dan bukan untuk hal lain.

 

Tugas Menggambar Teknik (potongan dan proyeksi)

06 October 2022 03:11:59 Dibaca : 24

NAMA                  :  Aisyah Nurul Fikriah

NIM                       : 561422025

PRODI                   : S1. Teknik Industri

MATKUL              : Mengambar Teknik

KELAS                    : A

 

A.      POTONGAN

Potongan dalam menggambar teknik adalah sebuah cara untuk memperjelas tampilan suatu obyek gambar.

 

a)      JENIS JENIS POTONGAN

1.       Potongan meloncat

Potongan meloncat adalah jenis potongan yang difungsikan unuk menyederhanakan gmbar dalam bentuk potongan, dimana potongan tersebut terdiri dari dua bidang.

2.       Potongan penuh

Potongan yang digunakan untuk menampilkan obyek dengan membagi idng potongan seuuhnya, agar obyek akan tampil lebih detal dan eekti untuk dibaca.

3.       Potongan separuh

Potongan separuh di fungsikan untuk menampilkan gambar dengan pandangan luar (out side). Biasanya garis yang tidak tampak  (tersembunyi) tidak di gambar karena detail again dala telah tampak pada bagian yang terpotong.

4.       Potongan putar

Potongan putar adalah metode potongan (irisan) sebuah obyek secara penuh tetapi pada saat oenyajiannya diputar dan ditempatkan pada area lain, agar tidak terjadi salah persepsi dalam membacanya.

5.       Potongan sobekan

Potongan sobekan (broken-out section) berfungsi  untuk menampilkan gabar dengan beberapa bagian saja yang di potong sehinga gambar tampak detail bagian dalam obyek gambar tersebut.

6.       Potongan berurutan

Potongan berurutan ini merupakan type yang di gunakan ntuk menunjukan gambar secara berurutan dengan susunan gambar yang saling berhubungan satu sama lain.

 

B.      PROYEKSI

Proyeksi adalah cara pandang terhadap benda dan itu dicantumkan dalam gambar, agar pembaca atau pengguna gambar teknik aham akan arah dan paham dengan detail setiap maksud gambar teknik tersebut.

 

a)      Proyeksi piktorial

Proyeksi piktorial adalah cara menampilkan gambar suatu benda yang mendekati bentuk dan ukuran sebenarnya secara tiga dimensi.

1.       Proyeksi aksonometri

Proyeksi ini merupakan proyeksi gambar dimana bidang-bidang atau tepi benda dimiringkan terhadap bidang proyeksi.

2.       Proyeksi isonetri

Proyeksi isometri adalah proyeksi yang menampilkan perbandingan pada setiap sumbu yang sama seperti ukuran benda.

3.       Proyekdi dimetri

Proyeksi dimetri merupakna penyempurnaan dari gambar dengan proyeksi isometri, memiliki perbrdaan sudut sumbu x dan y terhadap garis mendatar.

4.       Proyeksi trimetri

Proyeksi dimeri merupakan proyeksi yang berpatokan kepaa besarnya sudut antara sumbu-sumb (x,y,z) dan panjang garis sumbu-sumbu tersebut.

5.       Proyeksi miring (oblique)

Proyeksi miring merupakan proyeksi gabar di mana garis-garis proyeksi idak tegak lurus bidag proyeksi, tetapi membentuk sudut sebarangan (miring).

6.       Proyeksi perspekti

Proyeksi perspektif merupakan proyeksi piktorial yang terbaik kesan visualnya, tetapi cara menggambarnya sangan sulit dan rumit, apalagi untuk menggambar bagian-bagian yang rumit dan kecil.

 

b)      Proyeksi ortogonal

Proyeksi ortogonal adalah proyeksi yang bidang proyeksinya memiliki sudut tegak lurus terhadap proyektornya.

1.       Proyeksi eropa

Proyeksi eropa merupakan jenis proyeksi ortogonal, disebut juga proyeksi sudut pertama atau proyeksi kwadran I.

2.       Proyeksi amerika

Proyeksi amerika di sebut juga proyeksi kwardan III atau proyeksi sudut ketiga.

 

 

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong