Tugas Pengendalian dan Penjaminan Mutu

05 February 2024 14:14:24 Dibaca : 28

Nama   : Aisyah Nurul Fikriah

NIM      : 561422025

Kelas   : A

Prodi   : S1- Teknik Industri

Tugas : Pengendalian dan Penjaminan Mutu 

 

Pekembangan teori manajemen tidak bias dilepaskan dengan jejak-jejak sejarah peradaban mansuia, karena manajemen hakikatnya adalah alat atau metode untuk mencapai tujuan. Tujuan organisasi itu mewujud dengan karya-karya monumental seperti bangunan dan teknologi yang memudahkan hidup manusia.

Kegiatan pembangunan dan renovasi bangunan-bangunan yang menjadi Keajaiban Dunia menggambarkan adanya kegiatan manajemen yang telah berlangsung jauh hari sebelum manajemen modern dicatatkan. Di era modern, kegiatan manajemen menjadi sesuatu yang ilmiah karena kegiatan tersebut dicatat dan catatan tersebut masih terpelihara (tidak rusak atau dirusak). Namun pada hakikatnya dibalik kegiatan pembangunan dan renovasi bangunan-bangunan yang menjadi Keajaiban Dunia terdapat kegiatan manajemen. Ini membuktikan bahwa teori manajemen mengalami perkembangan yang semakin maju meskipun secara perlahan, inilah yang disebut evolusi teori manajemen. Meskipun akhir-akhir ini di abad ke 21 ini, perkembangan teori manajemen melaju dengan pesat mengikuti perkembangan teknologi yang bersifat eksponensial.

1.      Teori Manajemen Klasik

Teori manajemen klasik sudah ada sejak tahun 1700-an yang antara lain diprakarsasi oleh Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1792-1871). Kedua tokoh ini dikenal sebagai peletak tonggak landasan ilmu manajemen klasik. Robert Owen adalah seorang manajer pabrik pemintalan kapas di New Lanark Skotlandia. Pemikiran Robert Owen difokuskan pada penggunaan faktor produksi dan tenaga kerja. Menurut Robert Owen, pemeliharaan peralatan yang baik dan perhatian terhadap tenaga kerja dengan memperhatikan kesejahteraannya (kompensasi, tunjangan kesehatan, tunjangan perumahan, asuransi dll) akan berdampak pada keuntungan perusahaan. Kuantitas dan kualitas hasil produksi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dari pekerjaan.

Tokoh lainnya adalah Charles Babbage. Dia merupakan seorang dosen dengan gelar guru besar (profesor) pada bidang Matematika yang mempunyai ketertarikan pada bidang manajemen. Berdasarkan pengamatannya pada proses produksi di industri, produktivitas dapat ditingkatkan dengan melakukan efisiensi proses kerja sehingga akan menurunkan biaya produksi. Salah satu sumbangan pemikirannya adalah konsep pembagian kerja (devision of labaour). Salah satu kontribusi Charles Babbage adalah mesin hitung (Calculator) mekanis yang dapat digunakan untuk membantu perhitungan dengan cepat. Alat penghitung inilah yang mengilhami perkembangan alat bantu perhitungan yaitu calculator dan komputer.

2.      Teori Manajemen Ilmiah

Pada tahun 1800-an, ilmu manajemen mengalami perubahan paradigma sesuai dengan perkembangan yang terjadi pada masa itu berkaitan dengan revolusi industri di Eropa dan Amerika. Manajemen Ilmiah diprakarsai oleh Frederick Winslow Taylor, Henry Towne, Frederick A. Halsey, dan Harrington Emerson. Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management, dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul “Principles of Scientific Management“ pada tahun 1911. Taylor menjelaskan dalam bukunya bahwa manajemen adalah "Pemanfaatan cara-cara atau metode ilmiah untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan cara terbaik (optimal)". Prinsip manajemen menurut Taylor  yaitu:

a.       Menghilangkan trial and error atau coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmiah berdasar ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.

b.      Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.

c.       Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugasnya.

d.      Harus dijalin kerjasama yang baik antara pimpinan dengan pekerja.

Taylor juga memperkenalkan konsep analisis kerja dan sistem pembayaran diferensial, dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas. Dengan konsep ini Taylor banyak mendapatkan tantangan dikarenakan kekhawatiran pekerja yang akan kehilangan pekerjaannya apabila produktivitas naik.

Tokoh lain yang berperan dalam perkembangan ilmu manajemen ilmiah adalah adalah Frank (1868-1924) dan Lillian Gilberth (1878-1972) yaitu sepasang suami isteri yang mengembangkan ilmu manajemen dengan konsep promosi tiga tahap yang meliputi: 1) menyiapkan promosi, 2) melakukan pekerjaan, dan 3) melatih calon pengganti. Frank melakukan studi pekerjaan terhadap pekerja yang melakukan pekerjaannya, sementara sumbangan Lillian lebih focus pada psikologi industri dan manajemen personalia. Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut.

Selanjutnya pada akhir 1800-an Henry L. Grant (1861-1919) juga turut memberikan kontribusi dalam perkembangan teori manajemen dengan memperbaiki metode penggajian diferensial dari Taylor. Sumbangan pendekatan klasik dalam efisiensi produksi seperti produksi masal, mendorong pendekatan rasional dalam manajemen. Sumbangan Grant yang lain adalah konsep bagan Gant (Gant Chart) yang biasa digunakan untuk alat penjadwalan mesin.

3.      Teori Organisasi Klasik

Pada dasarnya teori atau pendekatan ini lebih memfokuskan pada upaya mensistematisasi pengelolaan organisasi yang semakin kompleks. Tokoh pendekatan ini adalah Henry Fayol (1841-1925) dan Max Weber (1864-1920). Fayol memperkenalkan fungsi manajemen dan 14 prinsip manajemen, yang kemudian dipublikasikan dalam buku yang berjudul “General and Industrial Management”. 14 prinsip manajemen menurut Henry Fayol yaitu:

a.       Pembagian Pekerjaan (division of work).

b.      Kewenangan dan Tanggung Jawab (authority and responsibility).

c.       Disiplin (discipline).

d.      Kesatuan Komando (unity of command).

e.       Kesatuan Arah (unity of direction).

f.       Kepentingan Individu Harus Tunduk Pada Kepentingan Umum (subordination of individual interest to general interest)

g.      Gaji (remuneration of personel).

h.      Sentralisasi atau Pemusatan Wewenang (centralization).

i.        Berjenjang (hierarchy).

j.        Ketertiban (order).

k.      Keadilan (equity).

l.        Stabilitas Jabatan Pegawai (stability of tenure of personel).

m.    Prakarsa (inisiative).

n.      Kesatuan (esprit de corps).

Tokoh lain yang memberikan sumbangan pada perkembangan organisasi klasik yaitu Max Webber yang terkenal dengan konsep organisasi birokrasi. Max Webber merupakan ahli sosilogi yang berasal dari Jerman. Webber menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai birokrasi-bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal. Namun, Weber menyadari bahwa bentuk "birokrasi yang ideal" itu tidak ada dalam realita. Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.

Mary Parker Follet (1868-1933) Memperkenalkan model pengendalian organisasi yang utuh, dimana faktor lingkungan (politik, ekonomi, dsb) juga ikut berperan dalam pengendalian organisasi selain individu atau kelompok individu yang ada didalam organisasi. Chester I Barnard (1886-1961) menekankan konsep berkerjasama dalam organisasi untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya kerjasama tujuan organisasi tidak akan tercapai. Tetapi mereka harus memuaskan kebutuhan masing- masing individu. Sebuah organisasi dapat bertahan dan bekerja secara efisien jika tujuan organisasi dibuat seimbang dengan kebutuhan individual yg ada didalam organisasi. Semakin banyak aktivitas pekerja dalam zona tidak penting (zone indifference) atau aktivitas tanpa ijin atasan, maka organisasi tersebut semakin lancar dan semakin kooperatif.

4.      Aliran Manajemen Manusiawi

Pendekatan aliran perilaku dalam manajemen muncul, karena dengan pendekatan klasik tidak dapat dicapai efisiensi produksi dan keserasian kerja. Untuk itu para tokoh manajemen pada jaman itu berupaya untuk mengatasi masalah organisasi dengan melihat dari sisi pola tingkah laku pekerja, terutama hubungan antar manusia (human relations). Manajemen menjadi perhatian tidak hanya oleh ahli ekonomi bisnis saja, melainkan juga didukung oleh para ahli dalam bidang ilmu sosial dan psikologi.

Pendekatan manajemen yang melibatkan pendekatan manusia dimulai dari studi Hawthorne yang dilakukan oleh Elton Mayo (1880-1949) dan teman-temannya. Berdasarkan pendekatan ini, hubungan manusia memainkan peranan yang sangat penting dalam organisasi. Pekerja akan bekerja lebih keras apabila mereka percaya bahwa pihak manajemen memperhatikan kesejahteraan mereka (efek Hawthorne). Pendapat ini dihasilkan dari hasil eksperimen yang disebut eksperimen Hawthorne, pada perusahaan Western Electric Co. Elton Mayo mengemukakan konsep “Manusia Sosial” yang termotivasi oleh pemenuhan kebutuhan sosial melalui hubungan kerja. Sumbangan pendekatan ini adalah penekanan pada pentingnya kebutuhan sosial.

5.     Aliran Manajemen Modern

Masa manajemen modern berkembang melalui 2 jalur yang berbeda. Jalur pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai perilaku organisasi, dan yang lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah, dikenal sebagai aliran kuantitatif ( operation research atau manajemen operasi ).

a.       PENDEKATAN PERILAKU ORGANISASI

Perkembangan aliran perilaku organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang perilaku manusia dan sistem sosial. Tokoh-tokoh aliran ini antara lain :

1.       Abraham Maslow dengan teori hierarki kebutuhan yang menjelaskan perilaku manusia dan dinamika proses motivasi.

2.       Douglas McGregor dengan teori X dan Y nya.

3.       Frederick Herzberg yang menjelaskan teori motivasi higienis dan teori 2 faktor.

4.       Rensis Likert yang telah melakukan penelitian tentang 4 sistem manajemen dari sistem yang exploitif-otoritatif sampai dengan partisipatif kelompok.

5.       Chris Argyris yang memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya

Beberapa prinsip dasar perilaku organisasi adalah sbb :

1.       Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan yang hati-hati.

2.       Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.

3.       Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan, prosedur, prinsip).

4.       Unsur manusia adlah faktor kunci penentu sukses atau kegagalan pencapaian tujuan organisasi.

5.       Organisasi harus menyediakan iklim yang mendatangkan kesempatan bagi karyawan untuk memuaskan seluruh kebutuhannya.

6.       Pekerjaan setiap karyawan harus disusun yang memungkinkan mereka mencapai kepuasan diri dari pekerjaan tersebut.

7.       Komitmen dapat dikembangkan melalui partisipasi dan keterlibatan para karyawan.

8.     Pola-pola pengawasan dan manajemen pengawasan harus dibangun atas dasar pengertian positif yang menyeluruh mengenai karyawan dan reaksi mereka terhadap pekerjaan.

b.      PENDEKATAN KUANTITATIF

Aliran kuantitatif ditandai dengan berkembangnya team-team operation research dalam pemecahan masalah-masalah industri, yang didasarkan atas sukses tim-tim riset operasi Inggris dalam Perang Dunia ke-2. Sejalan dengan semakin kompleksnya komputer, telekomunikasi dan elektronika menjadikan teknik riset operasi semakin penting sebagai dasar rasional dalam pengambilan keputusan. Prosedur riset operasi tersebut diformalkan dan disebut aliran management science.

Teknik-teknik management science digunakan dalam banyak kegiatan seperti : capital budgeting, manajemen cash flow, scheduling produksi, pengembangan strategi produk, perencanaan program pengembangan SDM, Economic Order Quantity (EOQ), dsb. Langkah-langkah penedekatan management science pada umumnya adalah sebagai berikut :

1.      Perumusan masalah

2.      Penyusunan suatu model matematis

3.      Mendapatkan penyelesaian dari model

4.      Pengujian model dan hasil yang didapat dari model

5.      Penetapan pengawasan atas hasil-hasil

6.      Pelaksanaan pengawasan atas hasil-hasil

7.      Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi.

TUGAS MENGGAMBAR TEKNIK

21 October 2022 16:28:04 Dibaca : 22

Nama            : Aisyah Nurul Fikriah

NIM              : 561422025

Kelas             : A (Teknik Industri)

Prodi             : S1-Teknik Industri

Mata Kuliah  : Menggambar Teknik

 

A.    Proyeksi Aksonometri

    Proyeksi Aksonometri adalah proyeksi menggambar benda dengan ketentuan sudut

proyeksi dan skala pemendekan yang telah ditetapkan melalui proyeksi isometri,

dimetri dan trimetri. Dalam penggambaran ini garis-garis pemroyeksi ditarik tegak

lurus terhadap bidang proyeksi. 3 dimensi, terukur dan berskala.

Ciri gambar dari Proyeksi Aksonometri adalah sebagai berikut :

1)      Garis yang dalam kenyataannya memang sejajar, tetapi digambar dengan sejajar pula

2)      Garis yang vertikal secara alamiah, digambar dengan vertikal dan sejajar

Ada tiga bentuk proyeksi aksonometri yaitu isometri, dimetri dan trimetri

1)      Proyeksi Isometri

    Sebagai contoh diambil sebuah kubus seperti pada Gambar berikut. Kemudian kubus ini dimiringkan sehingga diagonal bendanya berdiri tegak lurus pada bidang vertikal, atau bidang proyeksi. Sudut antara bidang bawah kubus dan bidang horizontal menjadi 35o16'. Jika kubus ini diproyeksikan pada bidang proyeksi P proyeksinya akan menunjukkan ketiga bidang dari kubus. Dalam gambar proyeksi ini sisi-sisi AB, AD dan AE ketiga-tiganya sama panjang, dan saling berpotongan pada sudut yang sama pula, yaitu 120o.

Proyeksi demikian disebut proyeksi isometri. Ketiga garis lurus AB, AD dan AE adalah sumbu-sumbu isometri. Panjang masing-masing sisi lebih pendek dari pada panjang sisi sebenarnya. Panjang garis-garis dapat diukur pada sumbu-sumbu ini dengan skala yang sama.

2)      Proyeksi Dimetri

Proyeksi Dimetri adalah kemiringan gambar dengan dua sudut yang sama. Proyeksi pada Gambar berikut di mana skala perpendekan dari dua sisi dan dua sudut dengan garis horizontal sama, disebut proyeksi dimetri.

3)      Proyeksi Trimetri

Proyeksi Trimetri adalah kemiringan gambar dengan tiga sudut yang berbeda. Proyeksi pada Gambar berikut di mana skala perpendekan dari tiga sisi dan tiga sudut tidak sama, disebut proyeksi trimetri.

B.     Proyeksi Miring

    Proyeksi miring adalah proyeksi gambar dimana garis pada proyeksi tidak tegak lurus terhadap bidang proyeksi namun membentuk sudut miring. Permukaan depan objek pada gambar ditempatkan dengan bidang kerja proyeksi sehingga bentuk permukaan depan objek tergambar seperti sebenarnya. Apabila panjang objek pada proyeksi sama dengan panjang sebenarnya maka disebut proyeksi miring cavalier, sedangkan untuk panjang objek pada proyeksi yang diperpendek disebut dengan proyeksi miring cabinet. Gambar pada proyeksi miring memiliki basis sumbu 0, 45 dan 90 derajat.

    Proyeksi miring adalah semacam proyeksi sejajar, tetapi dengan garis-garis proyeksinya miring terhadap bidang proyeksi. Gambar yang dihasilkan oleh cara proyeksi ini disebut gambar proyeksi miring. Pada proyeksi ini bendanya dapat diletakkan sesukanya, tetapi biasanya permukaan depan dari benda diletakkan sejajar dengan bidang proyeksi vertikal. Dengan demikian bentuk permukaan depan tergambar seperti sebenarnya, yang juga terdapat pada gambar proyeksi ortogonal.

    Sudut yang menggambarkan kedalamannya biasanya 30°, 45° atau 60° terhadap sumbu horizontal. Sudut-sudut ini disesuaikan dengan segi tiga yang dipakai mem- punyai sudut-sudut 30°, 45° dan 60°.

    Dalamnya dapat ditentukan sembarang, seperti tampak pada Gambar. Jika panjang ke dalam sama dengan panjang sebenarnya, gambar demikian disebut gambar Cavalier. Pada proyeksi ini skala yang sama dapat dipergunakan pada sumbu-sumbu yang lain.

    Oleh karena itu sering kali dipergunakan skala perpendekan pada sumbu ke dalam, misalnya 3/4, 1/2, atau 1/3. Skala perpendekan 1/2 memberikan gambar yang tidak berobah, dan penggambarannya agak mudah. Gambar demikian disebut gambar Cabinet. Gambar Cabinet dengan sudut 45° banyak dipakai di beberapa negara.

    Ciri-ciri proyeksi miring :

1)      Sumbu

Dalam proyeksi miring, sumbu membentuk banyak sudut. Pada proyeksi miring, sudut yang terbentuk antara sumbu x dan garis horizontal adalah 0 derajat (alfa= 0 derajat). Sedangkan sudut yang terbentuk antara sumbu y dan garis horizontal adalah 45 derajat (beta = 45 derajat)

2)      Panjang Garis Sumbu

Pada proyeksi miring memiliki perbandingan garis sumbu x, y, dan z adalah 1:1/2:1. Artinya sama seperti proyeksi dimetri terdapat skala pemendekan pada sumbu y sementara untuk sumbu lain sesuai dengan ukuran yang terdapat pada obyek gambar.

    Sebagai contoh pada obyek gambar ukuran sumbu x, y, dan z adalah 2:6:8maka ukuran pada gambar yaitu 2:3:8. Namun untuk tipe lain terdapat variasi perbandingan garis sumbu. Hal ini disesuaikan dengan sudut yang dibentuk pada sumbu y dengan garis horisontal serta kebutuhan dari pembuat gambar teknik.

C.     Proyeksi Perspektif

    Proyeksi perspektif adalah penggambaran pengubahan objek tiga dimensi menjadi objek dua dimensi, di mana setiap garis proyeksi menggambarkan lokasi yang jauh dan ukuran objek. Dalam tampilan perspektif, proyeksi diatur menurut panjang, lebar, dan kedalaman.

    Proyeksi perspektif ini dibuat karena kesalahan mata manusia saat memproyeksikan gambar. Gambar atau objek yang berukuran lebih besar perlu divisualisasikan ke dalam bentuk yang lebih kecil agar terlihat seperti gambar aslinya.

    Jika antara benda dan titik penglihatan tetap diletakkan sebuah bidang vertikal atau bidang gambar, maka pada bidang gambar ini akan terbentuk bayangan dari benda. (Gambar dibawah ini). Bayangan ini disebut gambar perspektif. Gambar perspektif adalah gambar yang serupa dengan gambar benda yang dilihat dengan mata biasa, dan banyak dipergunakan dalam bidang arsitektur. Ini merupakan gambar pandangan tunggal yang terbaik, tetapi cara penggambarannya sangat sulit dan rumit dari pada cara-cara gambar yang lain. Untuk gambar teknik dengan bagian-bagian yang rumit dan kecil tidak menguntungkan, oleh karenanya jarang sekali dipakai dalam gambar teknik mesin.

    Dalam gambar perspektif garis-garis sejajar pada benda bertemu di satu titik dalam ruang, yang dinamakan titik hilang. Ada tiga macam gambar perspektif, seperti perspektif satu titik (perspektif sejajar), perspektif dua titik (perspektif sudut) dan perspektif tiga titik (perspektif miring), sesuai dengan jumlah titik hilang yang dipakai.

D.    ILUSTRASI INDUSTRI

    Ilustrasi sebagai seni aplikasi adalah sebuah bidang yang tidak berdiri sendiri, selalu terkait dengan industri lain yang membutuhkannya. Ketika ia mencoba untuk berdiri sendiri, ia akan masuk ke ranah seni rupa murni (fine art). Dan seni rupa murni memiliki dunianya sendiri, dengan distribusi dan pasar yang berlangsung di dalam galeri-galeri seni.

    Hal ini sepertinya agak kurang disadari oleh para pelakunya sendiri. Dalam konteks ini, pada dasarnya ada dua garis besar tipe artis. Pertama, hasil yang sangat lihai dalam merespon sebuah project brief sebagai titik mulai dan mencari solusi visual yang tak terduga. Inilah yang disebut sebagai Ilustrator. Kedua, artis yang cenderung merasa kebebasannya terkekang jika diberikan brief dan merasa lebih nyaman untuk bisa memulai sebuah karya dari titik mulai manapun yang ia pilih sendiri mereka ini biasanya disebut sebagai seniman murni (fine artist). Berkarya untuk seni itu sendiri (for the sake of art) dan bukan untuk hal lain.

 

Tugas Menggambar Teknik (potongan dan proyeksi)

06 October 2022 03:11:59 Dibaca : 24

NAMA                  :  Aisyah Nurul Fikriah

NIM                       : 561422025

PRODI                   : S1. Teknik Industri

MATKUL              : Mengambar Teknik

KELAS                    : A

 

A.      POTONGAN

Potongan dalam menggambar teknik adalah sebuah cara untuk memperjelas tampilan suatu obyek gambar.

 

a)      JENIS JENIS POTONGAN

1.       Potongan meloncat

Potongan meloncat adalah jenis potongan yang difungsikan unuk menyederhanakan gmbar dalam bentuk potongan, dimana potongan tersebut terdiri dari dua bidang.

2.       Potongan penuh

Potongan yang digunakan untuk menampilkan obyek dengan membagi idng potongan seuuhnya, agar obyek akan tampil lebih detal dan eekti untuk dibaca.

3.       Potongan separuh

Potongan separuh di fungsikan untuk menampilkan gambar dengan pandangan luar (out side). Biasanya garis yang tidak tampak  (tersembunyi) tidak di gambar karena detail again dala telah tampak pada bagian yang terpotong.

4.       Potongan putar

Potongan putar adalah metode potongan (irisan) sebuah obyek secara penuh tetapi pada saat oenyajiannya diputar dan ditempatkan pada area lain, agar tidak terjadi salah persepsi dalam membacanya.

5.       Potongan sobekan

Potongan sobekan (broken-out section) berfungsi  untuk menampilkan gabar dengan beberapa bagian saja yang di potong sehinga gambar tampak detail bagian dalam obyek gambar tersebut.

6.       Potongan berurutan

Potongan berurutan ini merupakan type yang di gunakan ntuk menunjukan gambar secara berurutan dengan susunan gambar yang saling berhubungan satu sama lain.

 

B.      PROYEKSI

Proyeksi adalah cara pandang terhadap benda dan itu dicantumkan dalam gambar, agar pembaca atau pengguna gambar teknik aham akan arah dan paham dengan detail setiap maksud gambar teknik tersebut.

 

a)      Proyeksi piktorial

Proyeksi piktorial adalah cara menampilkan gambar suatu benda yang mendekati bentuk dan ukuran sebenarnya secara tiga dimensi.

1.       Proyeksi aksonometri

Proyeksi ini merupakan proyeksi gambar dimana bidang-bidang atau tepi benda dimiringkan terhadap bidang proyeksi.

2.       Proyeksi isonetri

Proyeksi isometri adalah proyeksi yang menampilkan perbandingan pada setiap sumbu yang sama seperti ukuran benda.

3.       Proyekdi dimetri

Proyeksi dimetri merupakna penyempurnaan dari gambar dengan proyeksi isometri, memiliki perbrdaan sudut sumbu x dan y terhadap garis mendatar.

4.       Proyeksi trimetri

Proyeksi dimeri merupakan proyeksi yang berpatokan kepaa besarnya sudut antara sumbu-sumb (x,y,z) dan panjang garis sumbu-sumbu tersebut.

5.       Proyeksi miring (oblique)

Proyeksi miring merupakan proyeksi gabar di mana garis-garis proyeksi idak tegak lurus bidag proyeksi, tetapi membentuk sudut sebarangan (miring).

6.       Proyeksi perspekti

Proyeksi perspektif merupakan proyeksi piktorial yang terbaik kesan visualnya, tetapi cara menggambarnya sangan sulit dan rumit, apalagi untuk menggambar bagian-bagian yang rumit dan kecil.

 

b)      Proyeksi ortogonal

Proyeksi ortogonal adalah proyeksi yang bidang proyeksinya memiliki sudut tegak lurus terhadap proyektornya.

1.       Proyeksi eropa

Proyeksi eropa merupakan jenis proyeksi ortogonal, disebut juga proyeksi sudut pertama atau proyeksi kwadran I.

2.       Proyeksi amerika

Proyeksi amerika di sebut juga proyeksi kwardan III atau proyeksi sudut ketiga.

 

 

 

5 days as a maba (PKKMB)

20 August 2022 16:37:59 Dibaca : 7

Kesan baik saya dapat dari PKKMB UNG 2022. Saya mendapat banyak ilmu baru dan juga teman baru. Selama 5 hari, saya bertemu dengan orang-orang yang hebat, orang-orang dengan isi kepala yang luar biasa. Saya terpukau dengan penampilan dari kakak-kakak mahasiswa dan itu membuat saya termotivasi untuk mengembangkan bakat dalam diri saya. PKKMB, 5 hari yang sangat berkesan dan takan terlupa. 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong