TUGAS PKN

21 April 2013 08:26:15 Dibaca : 454

A. 1. Menjelaskan pengertian negara, bangsa dalam konteks NKRI

2. Menjelaskan unsur-unsur negara

3. Apa yang menjadi tujuan pokok dan fungsi dari negara ?

4. Bagaimana bentuk negara dan pemerintahan NKRI

5. Berikan contoh penjelasan terperinci dari saudara menyangkut tentang sifat-sifat negara

B. 1. Jelaskan pengertian tentang wawasan kebangsaan bagi peradaban di indonesia

2. Bagaimana pengertian sosial budaya yang saudara ketahui

3. Jelsakan pula fakta-fakta yang mempengaruhi ketahanan nasional di bidang sosial budaya

4. Jelaskan sosial budaya yang berkembang dalam NKRI

C. 1. Jelaskan manfaat keragaman sosial budaya sebagai kekuatan bangsa

2. Berikan penjelasan tentang wawasan kebangsaan, sebagai kekuatan berdasarkan prespektif

3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi ketahanan di bidang sosial budaya

JAWAB

A.

1. Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent.

Bangsa adalah suatu komunitas etnik yang cirri-cirinya adalah: memiliki nama, wilayah tertentu, mitos leluhur bersama, kenangan bersama, satu atau beberapa budaya yang sama dan solidaritas tertentu. Bangsa juga merupakan doktrin etika dan filsafat, dan merupakan awal dari ideology nasionalisme

2. Negara memiliki beberapa unsur di dalamnya. Unsur-unsur negara merupakan bagian yang menyebabkan negara itu ada. Dalam rumusan Konvensi Montevideo 1933, disebutkan bahwa unsur-unsur berdirinya suatu negara, antara lain, berupa rakyat (penghuni), wilayah yang permanen, penguasa yang berdaulat, kesanggupan berhubungan dengan negara lain, dan pengakuan.

3. Tujuan negara adalah untuk memelihara dan menjamin terlaksananya hak-hak azasi manusia.yang tertuang dalam perjanjian masyarakat. tiap-tiap manusia menyerahkan hak-hak alamiahnya pada masyarakat, tetapi tidak semua., hanya yang tidak diserahkan adalah hak-hak azasi tersebut. Fungsi negara bukanlah semata-mata merupakan suatu keharusan yang brsifat objektif, yang asal mulanya berpangkal pada pekerti manusia. Sedang tugas negara adalah untuk menciptakan hukum, yang harus dilakukan oleh para pemimpin, atau para penguasa yang dipilah secara saksama oleh rakyat.

4. Negara Kesatuan adalah negara bersusunan tunggal, yakni kekuasaan untuk mengatur seluruh daerahnya ada di tangan pemerintah pusat. Pemerintah pusat memegang kedaulatan sepenuhnya, baik ke dalam maupun ke luar. Hubungan antara pemerintah pusat dengan rakyat dan daerahnya dapat dijalankan secara langsung. Dalam negara kesatuan hanya ada satu konstitusi, satu kepala negara, satu dewan menteri (kabinet), dan satu parlemen. Demikian pula dengan pemerintahan, yaitu pemerintah pusatlah yang memegang wewenang tertinggi dalam segala aspek pemerintahan. Ciri utama negara kesatuan adalah supremasi parlemen pusat dan tiadanya badan-badan lain yang berdaulat.Dalam negara kesatuan bersistem sentralisasi, semua hal diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, sedangkan daerah hanya menjalankan perintah-perintah dan peraturan-peraturan dari pemerintah pusat. Daerah tidak berwewenang membuat peraturan-peraturan sendiri dan atau mengurus rumah tangganya sendiri.

Keuntungan sistem sentralisasi:

v Adanya keseragaman (uniformitas) peraturan di seluruh wilayah negara;

v Adanya kesederhanaan hukum, karena hanya ada satu lembaga yang berwenang membuatnya;

v Penghasilan daerah dapat digunakan untuk kepentingan seluruh wilayah negara.

Kerugian sistem sentralisasi:

v Bertumpuknya pekerjaan pemerintah pusat, sehingga sering menghambat kelancaran jalannya pemerintahan;

v Peraturan/ kebijakan dari pusat sering tidak sesuai dengan keadaan/ kebutuhan daerah;

v Daerah-daerah lebih bersifat pasif, menunggu perintah dari pusat sehingga melemahkan sendi-sendi pemerintahan demokratis karena kurangnya inisiatif dari rakyat;

v Rakyat di daerah kurang mendapatkan kesempatan untuk memikirkan dan bertanggung jawab tentang daerahnya;

v Keputusan-keputusan pemerintah pusat sering terlambat.

Dalam negara kesatuan bersistem desentralisasi, daerah diberi kekuasaan untuk mengatur rumah tangganya sendiri (otonomi, swatantra). Untuk menampung aspirasi rakyat di daerah, terdapat parlemen daerah.Meskipun demikian, pemerintah pusat tetap memegang kekuasaan tertinggi.

5. Sifat-Sifat Negara

v Sifat memaksa agar peratura perundang-undangan di taati dan dengan demikian penertiban dalam masyarakat tercapi serta timbulnya anarki dicegah. Maka negara memiliki sifat memaksa dalam arti mempunyai kekuasaan untuk memakai kekerasan fisik secara lega.

v Sifat Monopoli : Negara mempunyai monopoli dalam menetapkan tujuan bersama dari masyarakat. Dalam rangka ini negara dapat menyatakan bahwa suatu aliran ke percayaan atau aliran politik tertentu di kurangi hidup dan disebarluaskan oleh karena dianggap bertentang dengan tujuan masyarkat.

v Sifat mencakup semua (all encompassing, all embracing). Semua peraturan perundang-undangan berlaku untuk semua orang tanpa terkecuali

B.

1. NKRI sebagai sistem kenegaraan Pancasila, negara Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah puncak kesadaran kebangsaan (nation state) yang optimal dan final. NKRI inilah rumah tangga bangsa keseluruhan yang menjamin kerukunan, kejayaan dalam keadilan.Skema ini melukiskan bagaimana integritas nasional Indonesia dalam
sejarah. budaya dan peradaban nasional dan internasional. Data sejarah
menunjukkan kesadaran kebangsaan (wawasan nasional) telah berkembang sejak
Sriwijaya dan Majapahit yang wilayah kedaulatannya melampaui kedaulatan
geopolitik NKRI sebagai nampak sampai dalam dinamika era globalisasi -
liberalisasi postmodernisme yang menggoda dan melanda
Runtuhnya Majapahit akibat konflik intemal nasional maka era kolonialisme-imperialisme 1596 - 1945 telah menindas semua potensi nasional Indonesia. Namun, kita tetap bersyukur dan bangga sebagai bukti bangsa besar yang mewarisi jiwa patriotisme, ksatria dan heroisme dengan bangkitnya perang kemerdekaan nasional di seluruh nusantara. Artinya, kesadaran nasional senantiasa bidup dalam semangat ksatria dan kemandirian merebut kemerdekaan.
Tahapan perjuangan kemerdekaan nasional terekam mulai Kebangkitan Nasional 1908, dimantapkan dan dikukuhkan dengan Sumpah Pemuda 1928.

2. Istilah sosial budaya menunjuk kepada dua segi kehidupan bersama manusia, yaitu kemasyarakatan dan segi kebudayaan.

v Kemasyarakatan

Dalam usaha beradaptasi dengan lingkungannya, manusia bekerjasama dengan sesamanya. akan tetapi kerjasama itu hanya akan berjalan baik di dalam tertib sosial budaya serta didalam wadah organisasi sosial. Organisasi sosial ini merupakan produk sosial budaya, sekaligus merupakan wadah perwujudan dan pertumbuhan kebudayaan. Di dalam organisasi sosial manusia hidup berkelompok dan mengembangkan norma sosial yang meliputi kehidupan normatif, status, kelompok asosiasi, dan institusi. Organisasi sosial mencakup aspek fungsi yang berwujud dalam aktivitas bersama anggota masyarakat dan aspek struktur. Aspek struktur terdiri dari struktur kelompok di dalam pola umum kebudayaan dan seluruh kerangka lembaga sosial.

v Kebudayaan

Kebudayaan merupakan keseluruhan cara hidup masyarakat yang perwujudannya tampak pada tingkah laku para anggotanya. kebudayaan tercifta oleh banyak faktor organ biologis manusia, lingkungan alam, lingkungan sejarah, dan lingkungan psikologisnya. Masyarakat Budaya membentuk pola budaya sekitar satu atau beberapa fokus budaya. Fikus budaya dapat berupa nilai misalnya keagamaan, ekonomi, ideologi dan sebagainya. Setelah dikemukakan masing-masing artik kata dari sosial dan budaya, maka pengertian sosial budaya dapat dirumuskan adalah sebagai kondisi masyarakat (bangsa) yang mempunyai nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara yag dilandasi dengan falsafah negara kesatuan Republik Indoesia. Ketahanan di bidang sosial budaya dimaksud menggambarkan kondisi dinamis suatu bangsa atau masyarakat, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan pengembangan kekuatan nasional didalam menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan dari dalam maupun dari luar yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negara.

3. Kondisi realitas, identitas dan integrasi yang kuat akan menjadi modal dasar dalam menumbuhkan ketahanan individu, itulah ungkapan dari Mufid dalam kegiatan lokakarya mengenai Ketahanan Sosial Masyarakat Bali dan Betawi (18 Oktober 2001). Karakteristik individu yang memiliki ketahanan yang kuat inilah yang diperlukan dalam suatu masyarakat yang mendambakan kondisi ketahanan sosial yang tangguh. Perilaku sederhana yang ampu membentuk dan menciptakan kondisi kebersamaan antar individu dalam lingkungan sosialnya adalah kebudayaan. Kebudayaan merupakan gambaran seluruh cara hidup yang melembaga dalam suatu masyarakat yang manifetasinya tampak dalam tingkah laku dan tingkah laku tersebut dapat dipelajari. Dengan demikian ketahanan sosial yang dibentuk oleh kekuatan kebudayaan tertentu bisa dipelajari dan diupayakan untuk meningkatkan kualitasnya. Ternyata kebudayaan mampu mengikat individu untuk mewujudkan kesatuan dan melakukan aktivitas bersama dalam rangka mempertahankan kehidupannya. Ketahanan Sosial budaya terbentuk karena manusia (termasuk yang dikategorikan Komunitas Adat terpencil) adalah makhluk sosial. Manusia melalui pergaulan, interaksi dan interelasi sosial dapat menemukan keluhuran budaya yang dapat menghasilkan cipta karyanya yang lebih lanjut dikenal sebagai kebudayaan.
Indonesia sebagai negara kesatuan dengan Sosial budayanya-pun beraneka ragam. Keaneka-ragaman suku dan budaya yang kokoh adalah sebagai akar-akardari ketahanan sosial. Demikian seterusnya, dengan kuat dan kokohnya ketahanan sosial akan menjamin terwujudnya ketahanan nasional.

4. Nilai sosial budaya bangsa Indonesia mengandung empat konsep yaitu :

v Manusia itu hidup sendiri di dunia ini, tetapi dikelilingi oleh komunitasnya, masyarakat, dan alam semesta sekitarnya;

v Segala aspek kehidupan manusia pada hakikatnya tergantung kepada sesamanya;

v Manusia harus selalu berusaha untuk sedapat mungkin memelihara hubungan baik dengan sesamanya, yang terdorong oleh jiwa sama rata-sama rasa;

v Manusia sedapat mungkin untuk bersifat konform, berbuat sama dan bersama dalam komunitasnya, yang terdorong oleh rasa sama tinggi dan sama rendah. Dalam kajian kewiraan, dijelaskan bahwa ketahanan nasional aspek sosial budaya merupakan kondisi dinamis suatu bangsa yang berisikan keuletan dan ketangguhan menjadi kekuatan dalam mewujudkan ketahanan sosial budaya. Dari ungkapan tersebut menunjukan bahwa "Kondisi ketahanan sosial budaya nasional" akan terwujud jika didukung oleh tingkat ketahanan sosial budaya di setiap daerah menunjukkan kekuatannya yang dinamis dan terpelihara.

C.

1. Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok sukubangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradsional hingga ke modern, dan kewilayahan.

2. Keseluruhan identitas dan integritas kebangsaan dan kenegaraan Indonesia dijiwai, dilandasi dan dipandu oleh nilai fundamental dasar negara Pancasila. Karenanya, NKRI dapat dinamakan dengan predikat sebagai sistem kenegaraan Pancasila. Sistem kenegaraan ini terjabar secara konstitusional dalam UUD Proklamasi (UUD 45). NKRI sebagai nation state membuktikan bagaimana/potensi dan kualitas dari integritas wawasan nasional Indonesia raya yang diwarisi, tumbuh, dan teruji dalam berbagai tantangan nasional dan global.
Semoga potensi dan keunggulan demikian senantiasa tegak tegar dalam semua kondisi dan tantangan: globalisasi-liberalisasi dan postmodernisme yang kita alami dalam abad XXI sebagai kita rasakan sepanjang era reformasi. Untuk memperjelas tantangan bahkan ancaman yang telah. mendegradasikan mental dan budaya politik setidaknya sebagian elite reformasi dapat dihayati dan dicermati dalam skema 3 (terlampir). Skema ini melukiskan integritas wawasan nasional dan NKRI dilanda globalisasi - liberalisasi postmodernisme; bersamaan dengan bangkitnya gerakan neo-marxisme-komunisme-atheisme, khususnya dalam NKRI: neo-PKI, KGB. Mereka mengembangkan sistem ideologi yang tidak sinergis, bahkan bertentangan dengan ideologi Pancasila.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan di bidang sosial budaya dapat bersumber dari spek-aspek lain dari luar sosial budaya, berupa nilai dan sistem nilai di luar Pancasila dan UUD 1945 yang ada dan tumbuh berkebang di Indonesia, maupun sebagai hasil dari proses perubahan sosial budaya dan dampak dari pembangunan. Faktor-faktor yaitu agama, tradisi, serta pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam negara yang sedang berkembang, di mana modal dan tenaga terdidik masih langka. Penggunaan hasil dan teknologi modern masih terbatas secara kualitatif, maka partisipasi masyarakat dalam pembangunan untuk meningkatkan Tannas sangat diharapkan. Dengan cara demikian sekaligus pengangguran dapat dikurangi dan produksi ditingkatkan, terutama di daerah pedesaan. Adapun strategi yang perlu dilakukan dalam gatra sosial- budaya ini adalah sebagai berikut:

v Mengadakan pembaharuan teknoogi dengan cara pemindahan teknologi dari negara yang sudah maju dalam bentuk transplalasi dari lingkungan asalnya, baik yang berupa metode ilmiah maupun yang berupa data manusiawi.

v Mengembangkan program pendidikan tenaga kerja pembangunan yang dimulai dari usaha untuk menciptakan swasembada pedesaan.

 

Do'a

09 March 2013 15:25:51 Dibaca : 125

good i make me keep smilling, make me as a patient servant, make me small in the eyes, but big in presence of the people.

Doa Untuk Dirindui Kekasih

23 February 2013 13:03:38 Dibaca : 579

“Yuhibbu Nahum Kahub Billah Wallazi Na Amanu Asyaddu Hubba Lillah Zuyyi Linnasi Hubbusyh Shahwati Minannisai Wal Bani Nawal Qanar Tiril Muqantharah”

- Ayat dari Surah An Nisa

Baca ayat ini sekali pun dah cukup untuk seharian. Ayat ini untuk merapatkan hubungan silaturrahim antara seorang individu dengan individu lain. Insya Allah orang itu akan rasa rindu dengan anda. Ayat ini juga baik dan berkesan untuk hubungan suami isteri.

 

http://kerengga3.blogspot.com/2010/12/doa-untuk-dirindui-kekasih.html

Jual Sawah Untuk Tambal Gigi

07 February 2013 12:34:59 Dibaca : 115

Ada satu gadis kuliah di Jakarta.. Ceritanya giginya ompong dan telepon dia pe mama:

Gadis: "Mama, kita di sini sedih nyanda ada cowo yang mo naksir pa kita, lantaran kita ompong.."
Mama: "Tenang sayang.. nanti mama jual sawah baru beli ngana pe gigi palsu..."

Beberapa bulan kemudian dia su pake gigi palsu trus dia telepon mamanya:

Gadis: "Mama, kita so senang lantaran so banyak cowo baantri pa kita dan sekarang kita so hamil.."
Mama: "Pukimai ni, kita so jual sawah pa tutup ngana pe lobang atas.. Kenapa ngana pi buka ngana pe lobang bawah lai??!!"

 

http://ketawa.com/2011/03/08/7205-jual-sawah-untuk-tambal-gigi.html

Keluarga Biongo

07 February 2013 12:32:04 Dibaca : 237

Disuatu desa tinggal seorang anak yang bernama alo dia hanya tinggal dengan opa dan omanya. Pada suatu siang alo baru pulang dari sekolah…..!!!

Alo : “Siang”
Opa : “Siang alo .alo sini dulu ngan opa m tanya!”
Alo : “Kiapa opa.?”
Opa : “Dari mana ngana?”
Alo : “Dari sekolah no opa masa nda lia ada pake seragam.!”
Opa : “Butul ngana dari sekolah kalo bagitu opa mau tes dulu pa ngana.!”
Alo : “Tes jo .!”
Opa : “Kalo 10×10 berapa dang? klo ngana dari sekolah paling ngana tau..!
Alo : “Ado opa talalu banyak kita pe tangan nyanda sampe m ba hitung, ado kita nintau..!
Opa : “Ngana memang bodok masa bagitu le nintau mulai besok ngana brenti jo sekolah bekeng abis doi jo ngana..!” (sambil marah-marah)
Alo : (sambil menangis) Oma napa opa ada ba marah pa kita..!
Oma : “Ado kasiang kiapa ngana mara-mara pa alo bru pulang sekolah le kasiang s dapa marah, kiapa le..?”
Opa : “Napa alo p biongo masa dari sekolah nintau 10×10, bekeng abis doi jo dia sekolah lebe bae berenti sekolah kong ba jual kukis pisang tau-tau dapa doi..”
Oma : “Kiapa ngana tau so kong rupa tu butul-butul ba marah pa alo?”
Opa : “Tau no nga kira kita biongo rupa alo..!”
Oma : “Brapa dang..?”
Opa : “20 no kiapa sooo..?

 

https://www.google.com/search?q

http://blogbintang.com/cerita-lucu-bahasa-manado

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong