K e n t u t !
Orang Amerika kentut bilang, "EXCUSE ME".
Orang Inggris kentut bilang, "PARDON ME".
Orang Singapore kentut bilang, "I'M SORRY".
Kalo orang Indonesia kentut, pasti bilang, "NOT ME!! NOT ME!!"
Potensi Pertanian Kalimantan Timur Menarik Perhatian Delegasi Brunei
Alam Indonesia selalu dapat memberikan kesan alami, berbagai tempat di Indonesia masih menyuguhkan keindahan alam yang belum terjamah oleh tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Dari mulai tempat wisata, perkebunan, dan hasil alam lainnya. Kekayaan alam Indonesia memang tidak diragukan lagi hanya saja sang pemilik (masyarakat) tidak dapat menyadari potensi yang dimiliki alam Indonesia. Kesadaran itu justru timbul dari masyarakat asing. Contohnya yang terjadi di Kalmantan Timur.Hasil pertanian di Kalimantan Timur, berhasil menarik perhatian dari negara tetangga. Brunei dapat melihat dengan jelas potensi yang dimiliki Kalimantan timur terutama dalam bidang pertanian. Sehingga Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak didampingi Kepala BPPMD HM Yadi Sabianoor, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, H Iwan Mulyanan dan Kepala Dinas Peternakan, H Ibrahim melakukan pertemuan dengan delegasi Brunei Darussalam, di sela acara The 10th BIMP-EAGA Natural Resources Development (NRD) Cluster Meeting, di Hotel Grand Jatra, Balikpapan.
Dalam pertemuan tersebut delegasi Brunei yang terdiri dari Pangeran Yang Mulia Kesteria Yusuf, bersama dua pengusaha Brunei, yaitu Mahmud Mohd Daud dan Haji Abdul Saman dari Abdul Saman Ahmad Freight Forwarding Sdn Bhd (ASAFF) menyatakan ketertarikan mereka atas potensi pertanian dalam arti luas di Kaltim.Awang Faroek bersama SKPD terkait menyambut baik ketertarikan delegasi Brunei terhadap potensi pertanian di Kaltim. Untuk itu, ia menginginkan adanya tindak lanjut dari pertemuan ini.”Jika perlu dalam waktu dekat kita akan tindak lanjuti dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara kedua belah pihak, dan setelah itu kerjasama dijalankan,” kata Awang.Menurutnya, selama ini Brunei banyak membeli komoditas dari Kaltim, tetapi melalui Malaysia. Ia mencontohkan beras Adan dari Krayan yang banyak dikonsumsi warga Brunei, namun beras tersebut sudah dikemas dan dijual oleh Malaysia kepada Brunei. Kemudian, sapi-sapi dari daerah Kaltim bagian utara yang dibeli oleh Malaysia untuk dijual kembali di Brunei.
“Jika bisa langsung, untuk apa melalui perantara lewat negara lain. Kerjasama ini nantinya harus bisa dimanfaatkan secara maksimal,” tegasnya.
Untuk mendukung kerjasama tersebut, kedua belah pihak juga berencana akan membuka rute penerbangan Balikpapan-Bandar Seri Begawan dan Berau-Bandar Seri Begawan.
“Kita akan menjajaki untuk membuka rute penerbangan langsung Kaltim-Brunei. Dengan itu, kita bisa mengembangkan potensi perdagangan, pariwisata dan sektor lainnya, baik di Kaltim maupun Brunei,” katanya.
Selepas pertemuan tersebut, delegasi Brunei didampingi Pemkot Balikpapan, meninjau pembangunan Bandara Sepinggan sebagai salah satu sarana penunjang kerjasama kedua belah pihak.
Dengan adanya kerja sama antar kedua negara ini dapat memberi nilai positif untuk Indonesia dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa potensi yang dimiliki oleh alam Indonesia sangatlah besar.
Schalke protes atas Drogba di Liga Champions
Klub Jerman, Schalke 04, sudah mengajukan protes kepada otoritas sepakbola Eropa atas hasil seri 1-1 melawan Galatasaray karena keikutsertaan Didier Drogba.
"Ada sejumlah keraguan atas validitas izin bermain bagi Drogba di Liga Champions. Schalke 04 memiliki hak dan mengkajinya," tulis Schalke dalam pesan Twitter-nya.
UEFA mengukuhkan sudah menerima protes tentang kelayakan Drogba untuk memperkuat Galatasaray di Liga Champions.
Ditambahkan bahwa badan disipliner UEFA akan menyelidiki masalah itu walau belum ada tanggal yang ditetapkan.
Drogba menandatangani kontrak 18 bulan dengan Galatasaray pada musim transfer Januari 2013, namun Shanghai Shenhua memprotesnya karena Drogba masih terikat kontrak dengan mereka.
Drogba menandatangani kontrak dua setengah tahun dengan Shanghai Shenhua.
Juni lalu, klub Cina itu menggaet Drogba dengan kontrak dua setengah tahun namun pemain Timnas Pantai Gading itu mengatakan Shanghai Shenhua belum membayar gajinya dan memutuskan pindah ke Galatasaray.
Protes ke FIFA
Shanghai Shenhua sudah mengajukan banding kepada FIFA sehubungan dengan transfer Drogba.
Jika keputusan FIFA berpihak kepada Shanghai Shenhua maka Drogba akan dikenakan larangan tanding dan Galatasaray diganjar embargo transfer.
Dalam pertandingan 16 besar Liga Champions di Istanbul, Rabu (20/02), tuan rumah Galatasaray lebih dulu unggul lewat Burak Yilmaz di menit ke-12.
Schalke kemudian berhasil menyamakan kedudukan menjelang berakhir babak pertama dengan gol yang diciptakan Jermaine Jones.
Pertandingan tersebut merupakan yang pertama bagi Drogba -yang berperan besar membawa Chelsea merebut Piala Champions 2012- di Liga Champions bersama Galatasaray.
Sekilas Perjalanan Karir Muhamad Ali
SIAPA yang tidak kenal dengan Muhammad Ali? Petinju legendaris dunia asal Amerika Serikat. Tapi, perjalanan kariernya ternyata sempat dicekal setelah memutuskan untuk memeluk agama islam.
Diketahui, Ali melakukan debut pada 29 Oktober 1960. Saat itu, petinju ini masih menggunakan nama Cassius Marcellus Clay. Saat itu, Clay berhasil menang angka selama enam ronde atas lawannya Tunney Hunsaker.
25 Febuari 1964, Clay untuk pertama kali merebut gelar juara kelas berat dunia setelah menang TKO atas Sonny Liston pada ronde ketujuh dari 15 ronde yang direncanakan di Florida, Amerika Serikat. Saat itu, Liston harus mundur dari pertarungan karena mengalami cedera bagian leher.
Setelah mengalahkan Liston di tahun 1964, Clay secara kontroversial mengumumkan agama dan nama barunya bernama Muhammad Ali setelah masuk ke kelompok Nation of Islam. Pada saat itu, perjalanan karier Ali memang sempat stuck.
Setelah menjalani tanding ulang dengan Lston di tahun 25 Mei 1965, Ali sempat menolak untuk mengikuti wajib militer yang diterapkan oleh Amerika Serikat untuk menghadapi perang Vietnam. "Saya tidak ada masalah dengan orang-orang Vietcong, dan tidak ada satupun orang Vietcong yang memanggilku dengan sebutan Nigger,” demikian ungkapan Ali saat itu.
Akibat pernyataannya itu, Komisi Tinju sempat melarang Ali untuk bertarung selama empat tahun di Amerika dan mencabut gelar juara dunia miliknya. Meski demikian, Ali sempat bertarung mempertahankan gelar juara ke luar negeri melawan George Chuvalo, Henry Cooper, Brian London dan Karl Mildenberger.
Tapi setelah melakukan banding, The Greatest (julukan Ali) diperbolehkan untuk bertarung lagi di Amerika. Lagi-lagi, petinju Amerika saat itu Ernie Terrel menolak untuk memanggil nama Ali karena memeluk agama islam. Namun, Ali yang masih berusia 25 tahun menang angka mutlak atas Terrel.
8 Maret 1971, Ali harus kalah angka dari Joe Frazier di New York dan harus kehilangan gelar juara dunia miliknya. Namun tiga tahun berikutnya, The Greatest kembali merebut gelar juara WBC dan WBA setelah mengalahkan George Foreman di Kinsasha, Zaire pada ronde ke 8.
Pada 1 Oktober 1975, presiden Filipina saat itu Ferdinand Marcos memboyong pertandingan Ali vs Fraizer jilid ke III di kota Manila. The Greatest berhasil menang TKO pada ronde ke-14 dalam pertarungan yang menegangkan tersebut.
Ali menjadi petinju pertama yang meraih tiga gelar secara beruntun setelah mengalahkan Leon Spinks pada 15 September 1978. Setahun berikutnya, Ali sempat memutuskan untuk pensiun dari ring tinju dan gelarnya dinyatakan kosong. Tapi, 2 Oktober 1980 Ali kembali bertarung melawan Larry Holmes. Sayang Ali harus kalah TKO pada ronde 11.
Tidak lama setelah pertarungan itu, Ali sempat dinyatakan terkena penyakit Parkinson, namun promotor Don King merahasiakan hasil tes medis tersebut. Setelah laga melawan Holmes, Ali melakukan cek medis ulang. Hasilnya, The Greatest positif terkena penyakit Parkinson.
Pada 11 Desember 1981, Ali kembali naik ke atas ring melawan Trevor Berbick di Bahama. Meski demikian, Ali berusaha untuk memberikan perlawanan kepada Berbick, tapi kalah di ronde ke-10. Ini merupakan pertandingan terakhir Ali sepanjang kariernya.
Kisah Mistis Bung Karno dan Pusaka Gaib
Ditengah derasnya hujan angin, sosok bung Karno yang kala itu masih menjadi bocah angon berlari kecil menelusuri jalan setapak menuju bukit gorong, yang terletak disebelah kanan sungai Penyu Cilacap, Jawa tengah. Beliau membawa satu amanat dari salah satu gurunya KH. Rifai bin Soleh Al Yamani (Hadrotul maut), Banyuwangi, Jawa Timur.
Sebagai seorang pemikir handal yang mempercayai suatu kehidupan alam lain, beliau kerap mengasingkan diri dalam fenomena yang tak layak pada umumnya, yaitu selalu bertirakat dari satu gua kumuh, bebukitan terjal , hutan belantara hingga tempat wingit lainnya.
Kisah ini terjadi pada jum’at legi, bulan maulud 1937H. Berawal dari sebuah mimpi yang dialaminya. Di suatu malam, beliau didatangi seekor naga besar yang ingin ikut serta mendampingi hidupnya. Naga itu mengenalkan dirinya bernama, Sanca Manik Kali Penyu, yang tinggal didalam bukit Gorong, kepunyaan dari Ibu Ratu Nyi Blorong, yang melegendaris.
Dengan kejelasan mimpinya, Bung Karno, langsung menemui KH. Rifai, yang kala itu sangat masyhur namanya. Lalu sang kyai memberinya berupa amalan atau sejenis doa Basmalah, yang konon bisa mewujudkan benda gaib menjadi nyata.
Lewat suatu komtemplasi dan prosesi ritual panjang, akhirnya Bung Karno, ditemui sosok wanita cantik yang tak lain adalah Nyi Blorong sendiri.
"Andika!! Derajatmu wes tibo neng arep, siap nampi mahkota loro, lan iki mung ibu iso ngai bibit kejembaran soko nagara derajat, kang manfaati soko derajatmu ugo wibowo lan rejekimu serto asih penanggihan" terang Nyi Blorong.
Yang arti dari ucapan tadi kurang lebihnya; "Anakku!! Sebentar lagi kamu akan menjadi manusia yang mempunyai dua derajat sekaligus (Pemimpin umat manusia dan bangsa gaib yang disebut sebagai istilah/ Rijalul gaib). Saya hanya bisa memberikan sebuah mustika yang manfaatnya sebagai, ketenangan hatimu, keluhuran derajat, wibawa, kerejekian serta pengasihan yang akan membawamu dipermudah dalam segala tujuan"
Mustika yang dimaksud tak lain berupa paku bumi, jelmaan dari seekor naga sakti, Sanca Manik, yang didalam mulutnya terdapat satu buah batu merah delima bulat berwarna merah putih crystal.(Bisa dilihat dalam gambar atas) symbol dari bendera merah putih/ negara Indonesia.
Sebagai sosok mumpuni sekaligus hobbiis dalam dunia supranatural, (7) bulan, dari kedapatan mustika Sanca Manik, beliau pun bermimpi kembali. Yang mana didalam mimpinya sosok Kanjeng Sunan KaliJaga beserta ibu Ratu Kidul Pajajaran (suami istri) menyuruh Bung Karno, datang ke bukit Tinggi Pelabuhan Ratu, Sukabumi- Jawa Barat.
"Datanglah Nak ketempatku!!! Kusiapkan jodoh dari pemberian Putranda (Nyi Blorong) yang kini telah kau terima, tak pantas melati tanpa kembang kenanga, lelaki tanpa adanya wanita"
Tentunya sebagai seorang yang berpengalaman dalam pengolahan bathiniyah, Bung Karno, adalah salah satu bocah yang sangat paham akan makna sebuah mimpi. Dalam hal ini beliau menyakini bahwa mimpi yang barusan dialaminya adalah bagian dari kebenaran.
Dengan meminta bantuan kepada, Kartolo Harjo, asal dari kota Pekalongan, yang kala itu dianggap orang paling kaya, merekapun hari itu juga langsung menuju lokasi yang dimaksud, dengan membawa sedan cw keluaran tahun 1889.
Kisah perjalanan menuju Pelabuhan Ratu, ini cukup memakan waktu panjang, pasalnya disetiap daerah yang dilaluinya Bung Karno, selalu diberhentikan oleh seseorang yang tidak dikenal.
Mereka berebut memberikan sesuatu pada sosok kharismatik berupa pusaka maupun bentuk mustika. Hal semacam ini sudah sewajarnya dalam dunia keparanormalan sejak zaman dahulu kala, dimana ada sosok yang bakal menjadi cikal seorang pemimpin, maka seluruh bangsa gaibiah akan dengan antusiasnya berebut memamerkan dirinya untuk bisa sedekat mungkin dengannya.
Untuk mengungkapkan lebih lanjut perjalanan Bung Karno menuju Pelabuhan Ratu, yang dimulai pada hari Kamis pon, ba’da subuh, Syawal 1938H, pertama kalinya perjalanan ini dimulai dari kota Klaten Jawa Tengah.
Ditengah hutan Roban, Semarang, beliau diminta turun oleh sosok hitam berambut jambul, yang mengaku bernama, Setopati asal dari bangsa jin, dan memberikan pusaka berupa cundrik kecil, berpamor Madura dengan besi warna hitam legam. Manfaatnya, sebagai wasilah bisa menghilang.
Juga saat melintas kota Brebes dan Cirebon, beliau disuruh turun oleh (empat) orang yang tidak dikenal
1. Bernama kyai Paksa Jagat, dari bangsa Sanghiyang, memberikan sebuah keris berluk- 5, manfaatnya sebagai wasilah, tidak bisa dikalahkan dalam beragumen.
2. Bernama Nyai sempono, asal dari Selat Malaka, yang ngahyang sewaktu kejadian Majapahit dikalahkan oleh Demak Bintoro, beliau memberikan sebuah tusuk konde yang dinamai, Paku Raksa Bumi, manfaatnya, mempengaruhi pikiran manusia.
3. Bernama Kyai Aji, asal dari siluman Seleman, beliau memberikan sebuah pusaka berupa taring macan, manfaatnya, sebagai kharisma dan kedudukan derajat.
4. Bernama Ki Jaga Rana, memberikan sebuah batu mustika koplak, berwarna merah cabe, manfaatnya sebagai daya tahan tubuh dari segala cuaca.
Lalu saat melintas hutan Tomo Sumedang, beliaupun dihadang oleh seorang nenek renta yang mengharuskannya turun dari mobil, mulanya Bung Karno, enggan turun, namun saat melaluinya untuk terus melajukan mobil yang dikendarinya, ternyata mobil tersebut tidak bisa jalan sama sekali, disitu beliau diberikan satu buah mustika Yaman Ampal, sebagai wasilah kebal segala senjata tajam.
Juga saat melintas digerbang perbatasan Sukabumi, beliau dihadang oleh segerombolan babi hutan, yang ternyata secara terpisah, salah satu dari binatang tadi meninggalkan satu buah mustika yang memancarkan sinar kemerahan berupa cungkup kecil yang didalamnya terdapat satu buah batu merah delima mungil.
Sesampainya ditempat yang dituju, Bung Karno dan temanya mulai mempersiapkan rambe rompe berupa sesajen sepati, sebagai satu penghormatan kepada seluruh bangsa gaib yang ada ditempat itu, tepatnya malam rabo kliwon, Bung Karno, mulai mengadakan ritual khususiah secara terpisah dengan temannya, semua ini beliau lakukan agar jangan sampai menggangu satu sama lainnya dalam aktifitas menuju suatu penghormatan kepada bangsa gaib yang mengundangnya.
Dua malam beliau melakukan ritual tapa brata, dengan cara sikep kejawen yang biasa dilakukannya saat menghadapi penghormatan kepada bangsa gaib, lepas pukul 24.00, seorang bersorban dan wanita cantik yang tiada tara datang menghampirinya, mereka berdua tak lain adalah Sunan kaliJaga dan Nyimas Nawang wulan Sari Pajajaran, yang sengaja mengundangnya.
"Anakku!!! Dalam menghadapi peranmu yang sebentar lagi dimulai, Ibu hanya bisa memberikan sementara sejodoh mustika yang diambil dari dasar laut Nirsarimayu (dasar laut pantai selatan sebelah timur kaputrennya) ini mustika jadohnya dari yang sudah kamu pegang saat ini,gunakanlah mustika ini sebagai wasilah kerejekian guna membantu orang yang tidak mampu, sebab inti dari kekuataqn yangterkandung didalamnya, bisa memudahkan segala urusan duniawiah sesulit apapun" Lalu setelah berucap demikian, kedua sang tokoh pun langsung menghilang dfari pandangannya.
Kini tinggal Bung karno, sendirian yang langsung menelaah segala ucapan dari Ibu Ratu, barusan.
Di dalam tatacara ilmu supranatural, cara yang dilakukan oleh Bung karno, diam menafakuri setelah kedapatan hadiah dari bangsa gaib tanpa harus meninggalkan tempat komtemplasi terlebih dahulu, adalah suatu tatakrama yang sangat dihormati oleh seluruh bangsa gaib dan itu dinamakan, Sikep undur/ tatkrama perpisahan.
Dari kejadian itu Bung Karno, langsung mengambil sikap diam dalam perjalanan pulang sambil berpuasa hingga sampai rumah/ tempat kembali semula, cara seperti ini disebut sebagai, Ngaulo hamba/ mentaati pelaturan gaib supaya apa yang sudah dimilikinya bisa bermanfaat lahir dan bathin.
Dalam kisah ini bisa diaambil kesimpulan bahwa, segala sesuatunya bisa bermanfaat, apabila disertai kerja keras dan tetap memegang penghormatan dalam menggunakan apapun yang bersifat gaibiyah, bukan malah sebaliknya, digunakan terhadap tujuan yang kurang bermanfaat atau banyaknya berandai- andai yang mengakibatkan kita jadi malas.
Kisah ini sudah mendapatkan ijin dari Ahlul Khosois, Habib Umar bin Yahya, Pekalongan, habib Nawawi Cirebon, Habib Nur, Indramayu dan Mbah Moh, dari Pertanahan Kebumen Jawa Tengah. Semoga yang kami uraikan tadi bisa diambil hikmah dan manfaatnya.