...KiTa saTu...
Seringku bertanyakan
Dimanakah hatimu sayang
Kian lama ku simpan
Bersarang cinta dalam diam
Sampai bila harusku pendam
Layan cinta dan perasaan
Dengan lafaz ku bisikkan
Kita telah ditakdir bersama
Teman hidup di dunia
Malam siang kita jadi satu
Kerana engkau adalah milikku
Pegang tanganku seeratnya
Dunia ini berputar ligat
Mengapa harus ada sesal
Andainya tersungkur tetap bersama
Sampai bila harus ku pendam
Layan cinta dan perasaan
Dengan lafaz ku bisikkan .. oh ..
Satu….. wooooo..
Kita telah ditakdir bersama
Kerana engkau adalah milikku
Kerana engkau adalah milikku
SAYANGILAH ALAM DI SEKITAR KITA
Pagi itu kusambut hangatnya sinar mentari. Tapi sayangnya pemandangan di sekitarku tidak membuatku bahagia. Tahu mengapa? Karena aku melihat keadaan di sekelilingku yang tandus dan gersang. Bukit dan hutan yang dulunya hijau sekarang terlihat menyedihkan. Pohon-pohon banyak yang sudah di tebang sembarangan oleh manusia. Aku sedih, mengapa manusia begitu tega dan tidak menyanyangi ciptaan Tuhan yang menjadi sumber penghidupan mereka.
Tidakkah mereka tahu bahwa menebang pohon secara tidak bijaksana berarti mempertaruhkan hidup mereka sendiri?
Tahu mengapa ku berkata demikian? Karena menebang pohon sembarangan berarti membuat masalah besar yaitu bisa terjadi banjir dimana-mana dan bencana alam bisa datang tanpa terkira.
Hutan merupakan sumber daya alam yang maha penting untuk kehidupan manusia dan makhluk Tuhan yang lain seperti hewan. Tidak mengelolahnya dengan bijaksana, berarti hutan tidak dapat terus memberi penghidupan kepada anak cucu mereka. Tidakkah mereka sadar akan hal itu?
Malam ini aku terduduk sendiri di atas pohon sambil memandangi keadaan di sekitarku. Aku tidak suka melihat keadaan disekelilingku. Aku tidak akan bisa bermain di bukit lagi. Aku berkhayal tentang masa lalu yang sangat indah. Pada saat itu aku sedang bermain-main bersama teman-temanku. Alangkah bahagia aku saat itu. Tapi itu tidak akan terjadi lagi karena bukit itu sudah menjadi tandus. Jika bukit itu sudah menjadi gersang, maka orang-orang yang tinggal di sekitarnya tidak akan peduli lagi.
Nasibku benar-benar sial. Hidupku dan hidup teman-temanku terancam punah. Begitu pula nasib si harimau, si singa, si kelinci hutan, si rusa, si kijang, apalagi si orang utan. Kami terancam punah untuk selama-lamanya dan tidak akan ada keturunan kami yang dapat hidup di hutan yang rusak. Begitu juga nasib pohon-pohon. Mereka akan habis karena ulah manusia yang tega menebang mereka dengan liar. Kalau pohon-pohon bisa bicara, pasti mereka juga akan menjerit. Tapi pohon diciptakan hanya untuk hidup tapi tidak dapat bergerak dan tidak bisa protes terhadap perbuatan manusia yang sewenang-wenang.
Ternyata aku tahu apa maksud manusia menebang pohon seenaknya saja. Mereka ingin kaya dengan cepat dari hasil hutan yang di expor ke negara lain dan malas memikirkan kelanjutan hutan bagi kehidupan generasi setelah mereka. Uang, uang, uang dan uang yang manusia inginkan. Dengan uang mereka kira mereka kira mereka bisa hidup selamanya. Mereka tidak mendengar jeritan penghuni hutan yang merasa habitatnya dihancurkan. Bagi mereka masa depan orang lain tidaklah berarti apa-apa, asalkan mereka bisa senang sekarang. Sungguh serakah manusia seperti itu.
Saat ini hanya berdoa dan berpasrah pada Tuhan lah yang bisa aku lakukan. Pohon-pohon tidak bisa berbuat apa-apa. Teman-temanku tidak bisa melakukan apa-apa. Aku pun demikian, apalah yang bisa aku perbuat? Aku hanya seekor tupai yang tidak berdaya. Akupun bisa terbunuh karena ulah manusia. Aku hanya bisa berharap bahwa masih ada manusia yang baik yang peduli akan kehidupan hutan dan habitatnya. Aku berharap masih ada yang akan melakukan reboisasi. Aku berharap untuk tidak lagi mendengar suara gergaji mesin menumbangkan pohon-pohon. Aku akan menunggu dan menunggu, sampai hutan kembali lebat, bukit-bukit kembali hijau dan populasi teman-temanku bertambah banyak.
Semoga manusia sadar atas apa yang telah mereka perbuat terhadap penghuni hutan. Agar mereka tidak sewenang-wenang dalam mengambil kekayaan hutan. Aku ingin kehidupan menjadi damai kembali dimana manusia, hewan dan tumbuhan saling menjaga dan menyayangi. Alangkah indah dan bahagianya kehidupan demikian.
Semoga saja masih bisa terwujud.
Pertanian Indonesia
Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman, hewan, dan mikrobia) untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit, pertanian juga diartikan sebagai kegiatan pemanfaatan sebidang lahan untuk membudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim.
Usaha pertanian diberi nama khusus untuk subjek usaha tani tertentu. Kehutanan adalah usaha tani dengan subjek tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar (hutan). Peternakan menggunakan subjek hewan darat kering (khususnya semua vertebrata kecuali ikan dan amfibia) atau serangga (misalnya lebah). Perikanan memiliki subjek hewan perairan (termasuk amfibia dan semua non-vertebrata air). Suatu usaha pertanian dapat melibatkan berbagai subjek ini bersama-sama dengan alasan efisiensi dan peningkatan keuntungan. Pertimbangan akan kelestarian lingkungan mengakibatkan aspek-aspek konservasi sumber daya alam juga menjadi bagian dalam usaha pertanian.
Semua usaha pertanian pada dasarnya adalah kegiatan ekonomi sehingga memerlukan dasar-dasar pengetahuan yang sama akan pengelolaan tempat usaha, pemilihan benih/bibit, metode budidaya, pengumpulan hasil, distribusi produk, pengolahan dan pengemasan produk, dan pemasaran. Apabila seorang petani memandang semua aspek ini dengan pertimbangan efisiensi untuk mencapai keuntungan maksimal maka ia melakukan pertanian intensif (intensive farming). Usaha pertanian yang dipandang dengan cara ini dikenal sebagai agribisnis. Program dan kebijakan yang mengarahkan usaha pertanian ke cara pandang demikian dikenal sebagai intensifikasi. Karena pertanian industrial selalu menerapkan pertanian intensif, keduanya sering kali disamakan.
Sisi yang berseberangan dengan pertanian industrial adalah pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture). Pertanian berkelanjutan, dikenal juga dengan variasinya seperti pertanian organik ataupermakultur, memasukkan aspek kelestarian daya dukung lahan maupun lingkungan dan pengetahuan lokal sebagai faktor penting dalam perhitungan efisiensinya. Akibatnya, pertanian berkelanjutan biasanya memberikan hasil yang lebih rendah daripada pertanian industrial.
Pertanian modern masa kini biasanya menerapkan sebagian komponen dari kedua kutub "ideologi" pertanian yang disebutkan di atas. Selain keduanya, dikenal pula bentuk pertanian ekstensif(pertanian masukan rendah) yang dalam bentuk paling ekstrem dan tradisional akan berbentuk pertanian subsisten, yaitu hanya dilakukan tanpa motif bisnis dan semata hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau komunitasnya.
Sebagai suatu usaha, pertanian memiliki dua ciri penting: selalu melibatkan barang dalam volume besar dan proses produksi memiliki risiko yang relatif tinggi. Dua ciri khas ini muncul karena pertanian melibatkan makhluk hidup dalam satu atau beberapa tahapnya dan memerlukan ruang untuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam proses produksi. Beberapa bentuk pertanian modern (misalnya budidaya alga, hidroponika) telah dapat mengurangi ciri-ciri ini tetapi sebagian besar usaha pertanian dunia masih tetap demikian.
10 Keuntungan Berpikir Positif
Ada pernyataan yang berbunyi, “Sikap mencerminkan kepribadian seseorang dan pikiran memberi peran yang besar terhadap sikap seseorang.” Darimana kita memulai untuk dapat menceminkan kepribadian kita? Mulailah dengan berpikir positif karena berpikir positif akan memberikan peranan penting dalam pembentukan pribadi seseorang. Keuntungan yang akan didapat bila kita berpikir positif, di antaranya:
- Mengatasi stres. Abaikan pikiran negatif dan pesimis. Cobalah berpikir positif dan bersikap optimis saat menghadapi situasi stres. Dengan begitu, Anda mulai mengontrol hidup Anda dengan baik.
- Membuat tubuh jadi lebih sehat. Ketika Anda mulai berpikir positif, secara langsung tubuh akan memberikan sinyal untuk menghilangkan rasa cemas dan khawatir dengan rasa tenang dan damai. Kalau kita perhatikan, zaman sekarang banyak orang yang tidak mau berpikir positif lebih dulu, melainkan langsung berpikir yang negatif.
- Menambah rasa percaya diri. Seringkali kita bepikir untuk mencoba menjadi orang lain karena tidak memiliki rasa percaya diri dengan apa yang dimiliki. Untuk menambah rasa percaya diri tersebut, cobalah berpikirlah positif bahwa kita memiliki kemampuan yang lebih dari yang orang lain miliki.
- Menentukan keputusan antara yang benar dan salah. Berpikir positif akan membantu Anda menentukan suatu keputusan mana yang benar dan salah.
- Meningkatkan fokus. Saat menghadapi masalah, cobalah berpikir positif mengenai masalah yang dihadapi. Jangan langsung mengambil keputusan bahwa suatu masalah adalah hal yang negatif.
- Mengatur waktu menjadi lebih baik. Memiliki pikiran positif dapat membantu Anda mengorganisasikan waktu dan hidup Anda menjadi lebih baik karena kita tidak perlu membuang energi dengan memikirkan yang negatif.
- Memiliki banyak teman. Jika kita tidak memiliki banyak teman karena sering memilih-milih teman, cobalah berpikir positif bahwa ada sisi lain yang dimiliki dari teman-teman yang menurut kita tidak baik, yaitu bahwa mereka memiliki sisi positif dalam dirinya. Dengan begitu, Anda akan memiliki banyak teman dan teman Anda akan merasa nyaman bila berada di dekat Anda.
- Menjadi pemberani. Rasa takut berasal dari pikiran negatif dan keberanian berasal dari pikiran positif. Untuk itu berpikirlah positif supaya Anda menjadi pribadi yang berani karena Anda akan berpikir bahwa hal sulit yang sedang dialami dapat Anda selesaikan.
- Meraih kesuksesan dalam hidup. Sikap positif tidak hanya membantu Anda meningkatkan fokus dan mengorganisasikan waktu dan hidup, melainkan lebih dari itu, yaitu Anda dapat meraih kesuksesan dalam hidup.
- Membuat hidup jadi bahagia. Siapa orang yang tidak mau hidup bahagia? Salah satu faktor pembawa bahagia adalah berpikir positif. Berpikir positif membuat Anda menyadari bahwa Anda bahagia menjadi diri Anda saat ini dan tidak mencoba menjadi orang lain.
Berpikir positif tentu sangat diperlukan oleh semua orang tanpa terkecuali, namun hal itu sering kita lupakan. Karena itu, mulailah dari sekarang untuk berpikir positif dalam segala keadaan, baik dalam hal buruk maupun baik yang kita alami. Seseorang yang berpikir positif tahu bagaimana menangani situasi yang buruk lebih baik daripada siapa pun. Dan ingat, keberhasilan akan datang kepada mereka yang mau mencoba berpikir positif.
Yang Paling berharga
Apa yang akan kita jawab bila ada yang bertanya "hal apakah yang paling berharga dalam hidupmu?" Ada yang memilih mengatakan hartalah yang paling berharga dalam hidupnya. Karena menurutnya, dengan harta semua hal bisa dibeli. Realisitis memang jika kita mengatakan harta sebagai hal yang berharga. Karena dijaman serba susah ini, apa-apa harus mengandalkan uang. Namun ironisnya sekarang ini, tidak hanya yang kasat mata saja, tetapi hal yang tak kasat pun bisa dibeli. Cinta, hukum, keadilan, bahkan agama pun semua bisa menjadi komoditas perdagangan yang bisa dibayar dengan uang.
Maka saya pun teringat dengan kisah Harun ar Rasyid dengan Syaqiq al Balkhi. Ketika Syaqiq tiba di Baghdad dalam perjalanannya menuju Makkah untuk berhaji, Harun ar Rasyid memanggilnya untuk menghadap. “Nasihati aku,” perintah Harun. Syaqiq al Balkhi mengatakan, “Ketika engkau kehausan di tengah padang pasir hingga engkau hampir mati, lalu datanglah seseorang dengan membawa air, berapa yang engkau rela bayarkan untuk seteguk air itu?” “Berapapun yang diminta orang itu,” jawab Harun. “Jika orang itu meminta separo kerajaanmu?” tanya Syaqiq. “Aku akan berikan,” jawab Harun. Syaqiq bertanya lagi, “Misalkan air yang engkau minum itu tidak mau keluar dari tubuhmu, membuat mu sakit hingga hampir mati, lalu datanglah seseorang yang mengatakan, ‘Aku akan menyembuhkanmu dengan imbalan separo kerajaanmu,’ apa yang akan engkau lakukan? “ “Tentu aku akan memberikannya,” jawab Harun. “Lalu, untuk apa engkau menyombongkan kerajaanmu, yang nilainya tidak lebih dari seteguk air yang engkau minum dan keluarnya ia dari tubuhmu?” tukas Syaqiq. Harun pun menangis dan melepaskan kepergian Syaqiq dengan penuh penghormatan. Yah.. ternyata nilai sebuah kerajaan tidak lebih berarti dari seteguk air.
Banyak hal yang sebenarnya berharga dalam hidup kita namun jarang kita sadari. Kesehatan misalnya. Kelihatannya sepele, namun saat kita sakit dan tak kunjung sembuh baru kita sadari betapa mahalnya harga kesehatan. Apapun akan kita lakukan untuk sembuh. Sebenarnya Rasulllah sudah memperingatkan: "Ada dua ni'mat yang dilalaikan oleh manusia, manusia tertipu dengan nikmat tersebut: yaitu nikmat sehat dan waktu kosong." (HR. al-Hakim yang telah dishahihkan Syaikh al-Albani dalam kitab Al-Jami'), namun memang begitulah watak manusia. Senada dengan lirik nasyid milik Saujana “apa yang ada jarang disyukuri.”
Ataupun ilmu misalnya. Berbahagialah orang yang mengatakan ilmulah yang berharga dalam hidupnya karena ilmu adalah sarana yang sangat penting bagi manusia untuk beraktifitas hidup di dunia. Ada pepatah yang mengatakan “People without science is like body without skeleteon, and mind without soul.” Oleh karena itu ilmu adalah sebuah keniscayaan bagi manusia.
Begitu pun halnya bagi setiap muslim. Ilmu adalah sesuatu yang sangat berharga. Di dalam Al Muwaththo -karya Imam Malik- disebutkan : Lukman berkata kepada anaknya : "Wahai anakku duduklah kamu bersama para ulama dan dekatilah mereka dengan kedua lututmu (bergaul dengan mereka), maka sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala menghidupkan hati-hati yang mati dengan cahaya hikmah sebagaimana menghidupkan (menyuburkan) bumi dengan hujan yang deras." (Kitab Al Ilmu Fadluhu wa Syarfuhu hal 228). Ada pula orang-orang arif yang mengatakan "Bukankah orang yang sakit akan mati tatkala tercegah dari makanan , minuman dan obat-obatan?" Maka dijawab: "Tentu saja," Mereka mengatakan: "Demikian pula halnya dengan hati jika terhalang dari ilmu dan hikmah maka akan mati."Demikianlah kedudukan ilmu bagi setiap muslim. Dengan ilmu jiwa-jiwanya akan hidup dan sebaliknya jiwa-jiwa mereka akan mati apabila tidak dibekali dengan ilmu.
Kemudian jika ada yang mengatakan bahwa waktu adalah hal berharga dalam hidupnya, maka patut pulalah mereka berbahagia. Karena waktu adalah nikmat sekaligus harta paling berharga yang dititipkan Allah SWT kepada manusia. Demikian berharganya waktu, hingga ada yang mengatakan waktu adalah kehidupan.
Berkenaan dengan masalah waktu, Imam Hasan Al-Basri mengatakan, "Berhati-hatilah kamu dari menunda pekerjaan, karena kamu berada pada hari ini bukan pada esok hari. Kalaulah esok hari menjadi milikmu, maka jadilah kamu seperti pada hari ini. Kalau esok tidak menjadi milikmu, niscaya kamu tidak akan menyesali apa yang telah berlalu dari hari-harimu". Kemudian ada juga kisah berharga dari seseorang yang meminta nasihat tentang waktu kepada seorang laki-laki dari Bani Abdi Al-Qais. Beliau hanya mengatakan dengan singkat, "Waspadalah dari menyebut kata 'nanti', karena ia adalah salah satu dari tentara iblis."
Begitupentingnya waktu, sehingga Allah SWT pun sering bersumpah dengan waktu, seperti waktu malam, waktu Dhuha, waktu Ashar. Bahkan di dalam Surat al-Ashr, Allah SWT menyebutkan sifat-sifat orang yang beruntung, yaitu mereka yang mampu menjaga waktunya dengan beriman dan beramal shaleh.
Jika ada pula yang mengatakan cinta dan kasih sayang adalah sesuatu yang berharga dalam hidupnya, maka ia pun patut berbahagia. Terlebih lagi jika cintanya bermuara hanya kepada Maha Pemilik Cinta Sejati. Seperti yang dikatakan Rabiah al Adawiyah, “kasih sayang itu adalah mutiara paling berharga bagi manusia, jika saja manusia itu mengetahui rahasia di baliknya. Bila cinta didasarkan pada iman kepada Rabb sang Pemilik Cinta Hakiki, maka ketenteraman jiwa dan kemuliaan akan hadir dalam relung dan tiap nafas kita."
Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Pada hari kiamat Allah berfirman: Dimanakah orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari yang tiada naungan selain naungan-Ku ini, Aku menaungi mereka dengan naungan-Ku.” (HR. Muslim). Bahkan Allah memuliakan mereka yang saling mencintai dan bersahabat karena Allah, yang membuat para nabi dan syuhada merasa iri terhadap mereka mereka. Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah ra pula, Rasulullah bersabda: “Di sekeliling Arsy, terdapat mimbar-mimbar dari cahaya yang ditempati oleh suatu kaum yang berpakaian dan berwajah cahaya pula. Mereka bukanlah para nabi atau syuhada, tetapi para nabi dan syuhada merasa iri terhadap mereka. Para sahabat bertanya, wahai Rasulullah, beritahulah kami tentang mereka! Beliau bersabda, Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai, bersahabat, dan saling mengunjungi karena Allah
Kategori
Blogroll
- Masih Kosong