Pendengar, kuawali kisahku ini dengan cerita masa kecilku , yang aku baru ketahui dari mba ratih, pembantu dirumahku yang selama ini sangat baik padaku, mba ratih sudah 29 tahun bekerja sebagai pembantu dirumah, orangnya baik, beragama slam, taat beribadah dan sopan, darinyalah aku mengetahui segalanya tentang siapa diriku… pendengar nurani yang budiman, menurut mba ratih, 22 tahun silam aku dititpkan oleh seorang wanita muda bernama rini kusuma dewi, wanita muda asal kota kembang yang hijrah kemakassar, dialah orang tua yang telah melahirkan aku, sebab menurut mba ratih, ibuku saat itu menitipkan aku ke orang tua yang mengasuhku saat ini karena alasan ekonomi keluarga, mba ratih dengan diam-diam mengetahui bahwa ayah kandungkuku terlilit piutang pada rentenir dan tak mampu lagi keluar dari piutang tersebut, sehingga dengan modal pemberian sejumlah dana dari orang tua asuhku, ayahku akhirnya terbebas dari piutang tersebut, tetapi pemberian itu tidak cuma-cuma, sebab setelahnya telah terjadi serah terima diriku.. Dengan akta tertulis hitam diatas putih, sejak itulah.., akhirnya aku ditipkan pada orang tua asuhku saat ini, dengan kata lain, bahwa orang tua kandungku telah menjual aku pada orang tua asuhku, yang kebetulan saat itu memang belum dianugerahi keturunan..jujur aku akui, bahwa sejak kecil aku memang selalu dimanja oleh ayah-ibuku, semua yang aku inginkan selalu terpenuhi, maklum, orang tuaku memiliki usaha 3 toko emas dimakassar saat ini, dari perlakuan mereka padaku, hampir-hampir aku tak menyadari bahwa aku bukanlah anak kandung mereka, sebab kasih sayang yang mereka berikan padaku begitu melimpah, aku bahkan tidak diperlakukan asing oleh mereka manakala ibuku melahirkan bayi mungilnya 3 tahun setelah kehadiranku ditengah-tengah keluarga mereka, perlakuan mereka layaknya orang tua kandung terhadap anaknya, semua tak ada bedanya, tetapi setelah beranjak remaja, aku mulai merasa ada yang janggal dari diriku, apalagi bila menatap wajahku didepan cermin, hatiku selalu bertanya siapa aku?, mengapa aku berbeda dengan adikku, wajahku biasa-biasa saja tidak seperti kedua orang tuaku dan adikku yang bermata cipit layaknya asli keturunan cina, sedangkan aku…sangat-sangat berbeda jauh dengan mereka…pertanyaan itu juga semakin besar melintas difikaranku kala oma dan opaku lebih sayang adikku ketimbang aku..seolah aku bukan cucu mereka.., ya tuhan..apa sebenarnya yang terjadi dengan diriku…, kurenungi berulang-ulang tentang semua itu dan akhirnya aku terinspirasi bertanya pada mba ratih… pendengar nurani yang baik.. Meskipun mba ratih enggan dan takut untuk berkisah tentang siapa sebenarnya diriku, namun akhirnya dengan jerih payahku mba ratih memnceritakan tentang siapa sebenarnya diriku..dengan jelasnya mba ratih bertutur tentang keberadaanku dikeluarga itu dari a sampai z…air mataku berlinang saat itu mendengarnya…apalagi menyadari bahwa orang tua kandungku dengan begitu teganya menjual aku pada orang lain…hanya karena tuntutan kebutuhan ekonomi.., dengan iar mata mengalir aku memeluk mba ratih, kutumpahkan semua kesedihanku padanya.., sakit hati dan kecewa merasuk dalam diriku, ingin rasanya sebenarnya aku mencari tahu dimana keberadaan orang tuaku, namun aku tak memiliki alamat yang jelas mereka, meski kecewa dan marah, namun jujur aku begitu rindu ingin ketemu dan memeluk mereka, lantas..apakah orang tua kandungku memang beragama katolik seperti diriku..?, ya tuhan…apa sebenarnya yang harus aku lakukan?, sebenarnya secara jujur meskipun aku dibesarkan dilingkungan keluargaku yang nota bene bergagama katolik, namun aku selalu merasa berat hati untuk pergi beribadah digereja.., aku bahkan jarang membuka-buka kitab injil yang ada dirumah, sejak kecil hingga sekarang aku bahkan bisa dihitung dengan jari membuka kitab tersebut, dikampus aku selalu merasa damai bila berkumpul dengan teman-teman ku yang beragama islam, banyak sekali hal-hal menarik dan luar biasa yang bisa aku dapatkan dari mereka tentang islam, tentang allah pencipta alam semesta, tentang nabi muhammad, tentang al-qur’an dan lain-lain, hatiku selalu merasa teduh bila azan sedang berkumandang dan aku sangat menikmatinya, alangkah indahnya islam itu.., setiap bulan ramdhan mereka berpuasa berzakat dll, aku takjub dibuatnya.., tapi…aku sendiri bingung untuk mencari celah mengenal islam terlalu dalam..pernah 3 kali aku kepergok mamiku (begitu aku biasa menyebut ibu asuhku) sedang membaca al-qur’an terjemahan, saat itu aku takjub membaca surat maryam.., melihatku mamiku marah-marah dan merampas kitab yang suci itu, aku dihajarnya dan tidak diizinkan keluar rumah, namun aku tidak kapok dibuatnya, sebab setelahnya aku kembali menyempatkan diriku untuk membeli sejumlah buku dan kitab-kitab rujukan islam lainnya disebuah agency islam terkenal dikalangan kaum islam, aku selalu mengunci rapat kamarku bila aku memiliki waktu untuk belajar dan membuka-buka buku-buku tentang islam yang kubeli itu, dan air mataku kembali menetes kala membaca sebuah buku dengan tajuk menjadi wanita muslimah yang sholeh, berbagai kosakata islam mulai kuhafal dan kuingat jelas, diantaranya bismillah, alhamdulillah, allahu akbar dan subhanallah.. Pendengar nurani yang budiman tak kala membaca buku tentang hijab, dadaku sangat berdegup kencang, kusimak dan kupelajari semua isinya dan karenanya, dengan diam-diam aku mengoleksi busana-busana muslimah dan jilbab-jilbab besar dilemariku, kadang aku sering cepat masuk kekamar dengan alasan mengantuk, kupakai busana muslimah plus jilbab-jilbabnya secara bergantian setiap malam saat hendak tidur dan saat bangun aku tanggalkan kembali.., sangat menakjubkan.., aku merasa damai memakainya, pernah sekali aku dipergoki sama omaku saat dia masuk kekamarku dipagi hari dan aku lupa bahwa aku seddang menggunakan busana muslimah lebgkap karena baru bangun dari tidur, pagi tiu menjadi heboh, dia berteriak memanggil mami dan papiku dan dengan gemparnya semua memarahiku, papi memukulku dan mami ngomel seharian, sementara omaku semakin sinis padaku.., ya allah..bagaimana ini…?, aku telah tertarik untuk berislam, tapi aku binggung harus bagaimana..?. Pendnegar nurani yang budiman berbagai kejadian menyedihkan akibat gelagatku yang sering kepergok keluargaku sering terjadi, aku dihantam, dipukuli, dikata-katai pedas namun tak menyurutkan semangatku untuk mempelajari islam, suatu malam saat hendak tidur aku membaca sebuah buku yang kubeli mengupas tentang tauhid, kusimak seluruh isinya dan setelahnya kubulatkan tekad untuk masuk islam, malam itu dengan disaksikan dinding-dinding dan seisi kamarku, kulafazdkan kalimat tauhid dan kutunaikan sholat isya pertama kalinya dengan tuntunan buku-buku yang aku beli…semua begitu kunikmati..tetapi dihatiku selalu muncul keraguan.., apakah aku telah islam..?, apakah ibadahku diterima..?, berbagai pertanyaan mengenai status agamaku selalu mengganjal difikiranku, sehingga suatu pagi dihari jum’at aku memberanikan diri pergi kemesjid al-markas, karena kudengar dari berbagai sumber bahwa dimesjid itu hampir setiap jum’at sering ada orang non muslim diislamkan ditempat tersebut…namun niat itu kembali terhalang manakala ketika memasuki are mesjid, mobil papi melintas didepan mesjid al-markas dan aku langsung diajaknya pulang..didalam mobil aku diomelilagi dan kembali mendapat 2x bonus tamparan, karena memang papiku sudah mulai mencium niatku untuk berislam… pendengar nurani yang baik.. Hingga hari ini ada 2 hal yang mengganjal dalam, yakni keberadaan orang tuaku dan tentang agamaku..aku yakin..orang-orang beriman dalam islam tidak akan tinggal diam membiarkanku dalam situasi ini…, melalui acara ini kutitpkan salam hangatku untuk para wanita-wanita muslimah dimanapun berada…, sambutlah hadirku dengan cinta kalian yang begitu terkenal dengan akhlak dan budi baiknya..special buat orang tua kandungku “bapak mujiono dan ibu rini kusuma dewi”..dimana kalian, aku anak kalian… aku rindu ingin jumpa dengan kalian, walau hanya sekali saja…bila mendengarkan kisah anakmu malam ini..tolong hubungi aku dinomor hp yang kutitip dibawah tulisan kisahku ini… ya allah..tolonglah aku…aku rindu ingin sujud dihadapanmu dengantidak diliputi kecemasan dan rasa takut lagi…
Hidayah Mantan Pramugari (Sang Mualaf)
Pendengar, kuawali kisahku ini dengan cerita masa kecilku , yang aku baru ketahui dari mba ratih, pembantu dirumahku yang selama ini sangat baik padaku, mba ratih sudah 29 tahun bekerja sebagai pembantu dirumah, orangnya baik, beragama slam, taat beribadah dan sopan, darinyalah aku mengetahui segalanya tentang siapa diriku… pendengar nurani yang budiman, menurut mba ratih, 22 tahun silam aku dititpkan oleh seorang wanita muda bernama rini kusuma dewi, wanita muda asal kota kembang yang hijrah kemakassar, dialah orang tua yang telah melahirkan aku, sebab menurut mba ratih, ibuku saat itu menitipkan aku ke orang tua yang mengasuhku saat ini karena alasan ekonomi keluarga, mba ratih dengan diam-diam mengetahui bahwa ayah kandungkuku terlilit piutang pada rentenir dan tak mampu lagi keluar dari piutang tersebut, sehingga dengan modal pemberian sejumlah dana dari orang tua asuhku, ayahku akhirnya terbebas dari piutang tersebut, tetapi pemberian itu tidak cuma-cuma, sebab setelahnya telah terjadi serah terima diriku.. Dengan akta tertulis hitam diatas putih, sejak itulah.., akhirnya aku ditipkan pada orang tua asuhku saat ini, dengan kata lain, bahwa orang tua kandungku telah menjual aku pada orang tua asuhku, yang kebetulan saat itu memang belum dianugerahi keturunan..jujur aku akui, bahwa sejak kecil aku memang selalu dimanja oleh ayah-ibuku, semua yang aku inginkan selalu terpenuhi, maklum, orang tuaku memiliki usaha 3 toko emas dimakassar saat ini, dari perlakuan mereka padaku, hampir-hampir aku tak menyadari bahwa aku bukanlah anak kandung mereka, sebab kasih sayang yang mereka berikan padaku begitu melimpah, aku bahkan tidak diperlakukan asing oleh mereka manakala ibuku melahirkan bayi mungilnya 3 tahun setelah kehadiranku ditengah-tengah keluarga mereka, perlakuan mereka layaknya orang tua kandung terhadap anaknya, semua tak ada bedanya, tetapi setelah beranjak remaja, aku mulai merasa ada yang janggal dari diriku, apalagi bila menatap wajahku didepan cermin, hatiku selalu bertanya siapa aku?, mengapa aku berbeda dengan adikku, wajahku biasa-biasa saja tidak seperti kedua orang tuaku dan adikku yang bermata cipit layaknya asli keturunan cina, sedangkan aku…sangat-sangat berbeda jauh dengan mereka…pertanyaan itu juga semakin besar melintas difikaranku kala oma dan opaku lebih sayang adikku ketimbang aku..seolah aku bukan cucu mereka.., ya tuhan..apa sebenarnya yang terjadi dengan diriku…, kurenungi berulang-ulang tentang semua itu dan akhirnya aku terinspirasi bertanya pada mba ratih… pendengar nurani yang baik.. Meskipun mba ratih enggan dan takut untuk berkisah tentang siapa sebenarnya diriku, namun akhirnya dengan jerih payahku mba ratih memnceritakan tentang siapa sebenarnya diriku..dengan jelasnya mba ratih bertutur tentang keberadaanku dikeluarga itu dari a sampai z…air mataku berlinang saat itu mendengarnya…apalagi menyadari bahwa orang tua kandungku dengan begitu teganya menjual aku pada orang lain…hanya karena tuntutan kebutuhan ekonomi.., dengan iar mata mengalir aku memeluk mba ratih, kutumpahkan semua kesedihanku padanya.., sakit hati dan kecewa merasuk dalam diriku, ingin rasanya sebenarnya aku mencari tahu dimana keberadaan orang tuaku, namun aku tak memiliki alamat yang jelas mereka, meski kecewa dan marah, namun jujur aku begitu rindu ingin ketemu dan memeluk mereka, lantas..apakah orang tua kandungku memang beragama katolik seperti diriku..?, ya tuhan…apa sebenarnya yang harus aku lakukan?, sebenarnya secara jujur meskipun aku dibesarkan dilingkungan keluargaku yang nota bene bergagama katolik, namun aku selalu merasa berat hati untuk pergi beribadah digereja.., aku bahkan jarang membuka-buka kitab injil yang ada dirumah, sejak kecil hingga sekarang aku bahkan bisa dihitung dengan jari membuka kitab tersebut, dikampus aku selalu merasa damai bila berkumpul dengan teman-teman ku yang beragama islam, banyak sekali hal-hal menarik dan luar biasa yang bisa aku dapatkan dari mereka tentang islam, tentang allah pencipta alam semesta, tentang nabi muhammad, tentang al-qur’an dan lain-lain, hatiku selalu merasa teduh bila azan sedang berkumandang dan aku sangat menikmatinya, alangkah indahnya islam itu.., setiap bulan ramdhan mereka berpuasa berzakat dll, aku takjub dibuatnya.., tapi…aku sendiri bingung untuk mencari celah mengenal islam terlalu dalam..pernah 3 kali aku kepergok mamiku (begitu aku biasa menyebut ibu asuhku) sedang membaca al-qur’an terjemahan, saat itu aku takjub membaca surat maryam.., melihatku mamiku marah-marah dan merampas kitab yang suci itu, aku dihajarnya dan tidak diizinkan keluar rumah, namun aku tidak kapok dibuatnya, sebab setelahnya aku kembali menyempatkan diriku untuk membeli sejumlah buku dan kitab-kitab rujukan islam lainnya disebuah agency islam terkenal dikalangan kaum islam, aku selalu mengunci rapat kamarku bila aku memiliki waktu untuk belajar dan membuka-buka buku-buku tentang islam yang kubeli itu, dan air mataku kembali menetes kala membaca sebuah buku dengan tajuk menjadi wanita muslimah yang sholeh, berbagai kosakata islam mulai kuhafal dan kuingat jelas, diantaranya bismillah, alhamdulillah, allahu akbar dan subhanallah.. Pendengar nurani yang budiman tak kala membaca buku tentang hijab, dadaku sangat berdegup kencang, kusimak dan kupelajari semua isinya dan karenanya, dengan diam-diam aku mengoleksi busana-busana muslimah dan jilbab-jilbab besar dilemariku, kadang aku sering cepat masuk kekamar dengan alasan mengantuk, kupakai busana muslimah plus jilbab-jilbabnya secara bergantian setiap malam saat hendak tidur dan saat bangun aku tanggalkan kembali.., sangat menakjubkan.., aku merasa damai memakainya, pernah sekali aku dipergoki sama omaku saat dia masuk kekamarku dipagi hari dan aku lupa bahwa aku seddang menggunakan busana muslimah lebgkap karena baru bangun dari tidur, pagi tiu menjadi heboh, dia berteriak memanggil mami dan papiku dan dengan gemparnya semua memarahiku, papi memukulku dan mami ngomel seharian, sementara omaku semakin sinis padaku.., ya allah..bagaimana ini…?, aku telah tertarik untuk berislam, tapi aku binggung harus bagaimana..?. Pendnegar nurani yang budiman berbagai kejadian menyedihkan akibat gelagatku yang sering kepergok keluargaku sering terjadi, aku dihantam, dipukuli, dikata-katai pedas namun tak menyurutkan semangatku untuk mempelajari islam, suatu malam saat hendak tidur aku membaca sebuah buku yang kubeli mengupas tentang tauhid, kusimak seluruh isinya dan setelahnya kubulatkan tekad untuk masuk islam, malam itu dengan disaksikan dinding-dinding dan seisi kamarku, kulafazdkan kalimat tauhid dan kutunaikan sholat isya pertama kalinya dengan tuntunan buku-buku yang aku beli…semua begitu kunikmati..tetapi dihatiku selalu muncul keraguan.., apakah aku telah islam..?, apakah ibadahku diterima..?, berbagai pertanyaan mengenai status agamaku selalu mengganjal difikiranku, sehingga suatu pagi dihari jum’at aku memberanikan diri pergi kemesjid al-markas, karena kudengar dari berbagai sumber bahwa dimesjid itu hampir setiap jum’at sering ada orang non muslim diislamkan ditempat tersebut…namun niat itu kembali terhalang manakala ketika memasuki are mesjid, mobil papi melintas didepan mesjid al-markas dan aku langsung diajaknya pulang..didalam mobil aku diomelilagi dan kembali mendapat 2x bonus tamparan, karena memang papiku sudah mulai mencium niatku untuk berislam… pendengar nurani yang baik.. Hingga hari ini ada 2 hal yang mengganjal dalam, yakni keberadaan orang tuaku dan tentang agamaku..aku yakin..orang-orang beriman dalam islam tidak akan tinggal diam membiarkanku dalam situasi ini…, melalui acara ini kutitpkan salam hangatku untuk para wanita-wanita muslimah dimanapun berada…, sambutlah hadirku dengan cinta kalian yang begitu terkenal dengan akhlak dan budi baiknya..special buat orang tua kandungku “bapak mujiono dan ibu rini kusuma dewi”..dimana kalian, aku anak kalian… aku rindu ingin jumpa dengan kalian, walau hanya sekali saja…bila mendengarkan kisah anakmu malam ini..tolong hubungi aku dinomor hp yang kutitip dibawah tulisan kisahku ini… ya allah..tolonglah aku…aku rindu ingin sujud dihadapanmu dengantidak diliputi kecemasan dan rasa takut lagi…
Anakku Sayang, Anakku Malang..., Maafkan Ummy..
PENDENGAR SUAR AWAHDAH YANG BUDIMAN WAKTU TERUS BERGULIR, KEPERGIAN PAPANYA MILA, MEBUAT KAMI SANGAT TERGONCANG, KAMI SANGAT MERASA KEHILANGAN SAAT ITU, APALAGI AKU, JUJUR, MESKIPUN PAPANYA MILA DULU PERNAH MENJABAT SEBAGAI STAF DIREKSI DISEBUAH PERUSAHAAN SWASTA DIBANDUNG DENGAN GAJI YANG SANGAT LUMAYAN, NAMUN TAK PERNAH TERBAYANG OLEHKU UNTUK MENGIMBANGI SEMUA ITU DENGAN MENDIRIKAN BISNIS RUMAHAN, SEMUA MENGALIR BEGITU SAJA TANPA MENINGGALKAN BEKAS-BEKAS APAPUN, HINGGA KETIKA KEPALA RUMAH TANGGA DAN TULANG PUNGGUNG KELUARGA ITU DIPANGGIL OLEH ALLAH, KAMI SEPERTI KEHILANGAN SANDARAN HIDUP, SEOLAH TAK SIAP MENERIMA KENYATAAN TERSEBUT, SAAT ITU AKU MULAI KEHILANGAN KENDALI, PERASAAN SEDIH YANG MENDALAM DIHATIKU, MENYERETKU PADA KEHIDUPAN YANG TAK PERNAH KUBAYANGKAN SEBELUMNYA, AKU JADI SUKA KELUAR RUMAH, TURUN PAGI DAN PULANG TENGAH MALAM, DENGAN DALIH MENCARI HIBURAN PENAWAR SEDIH DAN LARA, AKU BAHKAN TELAH LUPA MEMPERHATIKAN MILA YANG WAKTU ITU ENTAH BAGAIMAN KONDISI BATHINNYA, YANG AKU PERBUAT SETIAP HARINYA ADALAH NGUMPUL BARENG TEMAN-TEMAN KULIAHKU DULU, BERCANDA, DAN NGERUMPI, DAN AKU PUAS DENGAN SEMUA ITU, AKUPUN SANGAT TERBANTU KELUAR DARI BAYANG-BAYANG SUAMIKU SEHINGGA RASA SEDIH ITU BERANGSUR-ANGSUR MULAI MENGHILANG DARI PERASAANKU, NAMUN LAGI-LAGI AKU BELUM BISA MERENGKUH MILA DALAM DEKAPAN KASIH SAYANGKU SEPERTI DULU, KEBIASAANKU YANG JARANG DIRUMAH, TELAH MEMBUATKU LALAI 100 % DARI KEWAJIBANKU SEBAGAI SEORANG IBU, AKUPUN BAHKAN HAMPIR-HAMPIR LUPA KALAU AKU MASIH PUNYA ANAK, NAMUN KETIKA KESADARAN ITU MUNCUL, SEMUANYA KEMBALI HILANG MANAKALA AKU DIJEMPUT OLEH TEMAN-TEMANKU, RILEKS KETEMPAT-TEMPAT WISATA, ARISAN BAHKAN SHOPPING, DAN ENTAH BAGAIMANA NASIBNYA MILA SAAT ITU, HAMPIR 7 BULAN LAMANYA AKU TAK PERNAH INTENS BERKOMUNIKASI DENGAN MILA, MESKIPUN KADANG SESEKALI BERPAPASAN DIKAMAR MANDI, SEPINTAS KULIHAT DIA SEDIKIT KURUS NAMUN SEMAKIN RAJIN BERIBADAH, KADANG BILA AKU PULANG TENGAH MALAM, AKU SERING MENDAPATI MILA SEDANG SHOLAT YANG AKU SENDIRI TAK TAHU SHOLAT APA DITENGAH MALAM BUTA SEPERTI ITU, PADAHAL SEMUA ORANG PADA ASYIK-ASYIK TIDUR, GILA NIH ANAK, UJARKU DALAM HATI. PENDENGAR SUARA WAHDAH YANG BAIK KUAKUI KAMI SEKELUARGA MEMANG MEMELUK AGAMA ISLAM, TAPI, YAAH SEPERTI PADA UMUMNYA, AGAMA ITU SEOLAH HANYA PELENGKAP LEGAILATAS FORMAL YANG PADA KENYATAANNYA JAUH PANGGANG DARI API, DIRUMAH HAMPIR-HAMPIR TAK PERNAH ADA YANG NAMANYA SHOLAT, APALAGI SAMPE MENGAJI SEGALA, TAPI ANEH, SETELAH SEMUA PERISTIWA TERSEBUT TERJADI, MILA MENGAWALI SEMUANYA, DIA MULAI SHOLAT DAN MENGAJI SETIAP HARINYA, AKU JADI KURANG SREK MENDENGARNYA, BUKAN APA-APA, TAPI HANYA ANEH SAJA, AKHIRNYA KARENA TIDAK TAHAN DENGAN SITUASI TERSEBUT SUATU HARI AKU PANGGIL MILA DAN KUINTEROGASI DENGAN BERBAGAI PERTANYAAN-PERTANYAAN KONYOL, BELAJAR ALIRAN SESAT DARI MANA?, SIAPA YANG NGAJARI?, HATI-HATI LHO JADI GILA, CEWEK CANTIK TAPI GILA, SIAPA YANG MAU NANTI?, ITULAH PERTANYAAN-PERTANYAAN KONYOL YANG KU SAMPAIKAN PADANYA, TAPI, ALANGKAH KAGETNYA AKU MENDENGAR KALIMAT-KALIMAT YANG KELUAR DARI BIBIR MILA “ MAMA, ALLAH MENCIPTAKAN JIN DAN MANUSIA DENGAN SATU TUJUAN, YAITU MENYEMBAHNYA, ISLAM BUKAN ALIRAN SESAT, MELAINKAN AGAMA PENYELAMAT BAGI MEREKA-MEREKA YANG DULU PERNAH SESAT, BERISTIGFARLAH SELAGI MASIH PUNYA WAKTU, SEBELUM LIDAH KITA KELUH UNTUK MEMOHON AMPUN KEPADA ALLAH…SAYANG, KALAU KITA PERGI MENGHADAP ILAHI DENGAN TANGAN HAMPA TANPA BEKAL APAPUN”, MENDENGAR KALIMAT-KALIMAT YANG KELUAR DARI BIBIRNYA MEMBUAT DADAKU BERDEGUP KENCANG, JUJUR AKU NGERI KALAU BICARA TENTANG KEMATIAN, TAPI DASAR RASA EGOKU TINGGI, AKU BERUSAHA UNTUK MENUTUPI PERASAAN ITU DAN MENGIMBANGINYA DENGAN KALIMAT-KALIMAT SINIS, “EEE..ANAK KECIL SUDAH PINTER YA CERAMAHI ORANG TUA, PERGI SANA.., AWAS KALAU MAMA LIHAT LAGI SHOLAT TENGAH MALAM KAYAK KEMARIN, EMANG GAK BISA SHOLATNYA SIANG SAJA.., KAYAK GA ADA KERJAAN AJA NIH ANAK..”UJARKU DENGAN NADA KERAS DENGAN TATAPAN MELOTOT, SEMPAT KULIHAT ADA AIR MATA BENING MENETES DARI PIPINYA MILA SAAT DIA HENDAK BERLALU MENINGGALKAN AKU, TAPI PERDULI APA…, UJARKU DALAM HATI. PENDNEGAR SUARA WAHDAH YANG BUDIMAN SUATU HARI, KUINGAT BETUL HARI ITU HARI KAMIS AWAL JANUARI 2009, HARI ITU AKU TIDAK KELUAR RUMAH SEHARIAN KARENA KONDISI KESEHATAN YANG TIDAK MENGIZINKAN, TETAPI TEMAN-TEMANKU SETIA MENEMANIKU, MEREKA PADA NGUMPUL DIRUMAHKU DAN SEPERTI BIASANYA MENGHABISKAN WAKTU BERLEHA-LEHA DAN NGERUMPIIN ORANG-ORANG, TIBA-TIBA DARI ARAH PINTU DEPAN MASUK SESOSOK MANUSIA BERBUSANA HITAM LENGKAP, SEMUA TERTUTUPI, BAHKAN WAJAHNYAPUN DITUTPI OLEH CADARNYA, ORANG ITU MASUK KEDALAM RUMAH SETELAH SEBELUMNYA MENGUCAPKAN SALAM, AKU SEMPAT KAGET, SIAPA NIH ORANG, BERANI-BERANINYA MASUK KERUMAH ORANG TANPA PERMISI, AKHIRNYA AKU TERIAKI ORANG ITU MALING, MESKIPUN ADA 3 ORANG TEMANKU DIRUMAH, NAMUN AKU TERUS BERTERIAK ADA MALING DIRUMAHKU, HINGGA BERKUMPULAH TETANGGA-TETANGGAKU, KULEMPARI ORANG BERCADAR ITU DENGAN GUCI KECIL DIATAS MEJA TAMUKU HINGGA MENGENAI KEPALANYA DAN BERDARAH, KUDENGAR DIA BERTERIAK KESAKITAN DAN MEMBUKA CADARNYA, “SAYA MILA MAMA, SAYA MILA..”UJAR ORANG ITU YANG TERNYATA ADALAH MILA, MENYADARI HAL ITU BUKAN IBA MELIHAT KEPALANYA BERDARAH TAPI DARAHKU SEMAKIN MENDIDIH MELIHAT MILA SEPERTI ORANG ASING YANG TIDAK KUKENAL, “HEH ANAK BANDEL, NGAPAIN PAKAI PAKAIAN SEPERTI INI, BIKIN MALU SAJA, SIAPA YANG BELIKAN NIH BAJU, AYO CEPAT BUKA…BIAR MAMA BAKAR SEKALIAN..,” UJARKU DENGAN SUARA KERAS MEMAKSANYA UNTUK MEMBUKA PAKAIANYA, KUKATA-KATAI DIA ANAK GILA, BAHKAN KALIMAT-KALIMAT YANG SERUPA JUGA KELUAR DARI MULUT TEMAN-TEMANKU, AKU JADI MALU DIBUATNYA, KUTAMPAR DIA BERULANG-ULANG DAN KUBAKAR PAKAIAN YANG DIKENAKANNYA SAAT ITU, DENGAN TIDAK MEMPERTIMBANGKAN PERASAANNYA YANG LAGI SEDIH SAAT ITU, AKU MENYERETNYA KEDALAM KAMARNYA DAN KUKUNCI DARI DALAM, AKU PUN TELAH LUPA BAHWA DIKEPALANYA SAAT ITU BERDARAH KENA LEMPARAN GUCI KECIL TEPAT DIJIDADNYA, SAAT ITU YANG ADA DALAM FIKIRANKU ADALAH MARAH DAN MARAH, AKU TIDAK BISA MENERIMA KALAU ANAKKU SATU-SATUNYA BERUBAH MENJADI SOSOK YANG ANEH DALAM PANDANGANKU, AKU JUGA MALU PADA ORANG-ORANG YANG MENGATA-NGATAI PUTRIKU GILA, PADAHAL DALAM SEJARAH KETURUNAN AKU MAUPUN SUAMIKU DULU TIDAK ADA SATUPUN YANG PERNAH MENGALAMI GANGGUAN JIWA, TAPI KINI, MENGAPA TIBA-TIBA MILA YANG MENGALAMI GANGGUAN KEJIWAAN?, SUDAH SHOLAT TENGAH MALAM DISAAT ORANG TIDUR, KEMANA-MANAPUN MENUTUPI WAJAHNYA, EMANG PUTRIKU JELEK, TIDAK CANTIK.., SEHINGGA HARUS DITUTUPI OELH BUSANA HITAM PEKAT BEGITU DAN MENGGUNAKAN CADAR SEGALA, UJARKU SAAT ITU YANG TIDAK HABIS FIKIR DENGAN PERUBAHAN YANG DIALAMI OLEH MILA, DARI PENUTURAN TETANGGAKU SAAT ITU, PERUBAHAN MILA SAAT ITU SEBENARNYA TELAH BERLANGSUNG 3 BULAN YANG LALU, MEREKA JUGA MEMPERTANYAKAN MENGAPA BARU SEKARANG AKU MENGETAHUI PERUBAHAN ITU PADAHAL AKU SERUMAH DENGANNYA, “DASAR ANAK TIDAK TAHU DIUNTUNG, GARA-GARA DIA AKU JADI MALU DIHADAPAN MASYARAKAT, KETAHUAN DEH AKU TAK LAGI MEMPERHATIKAN MILA” BATHINKU PERLAHAN. PENDENGAR SUARA WAHDAH YANG BUDIMAN SEJAK PERISTIWA ITU, MILA JADI SUKA MENGURUNG DIRI, DAN TAK TAHU APA YANG DIA KERJAKAN DIDALAM KAMARNYA, AKUPUN CUEK BEBEK DENGAN KONDISI TERSEBUT, YANG PENTING DIA TAK MELAKUKAN HAL-HAL YANG GILA LAGI, HARI-HARI TERUS BERLALU, TANPA TERASA WAKTU TERUS BERLALU HINGGA RAMADHAN 1430 H PUN TIBA, SEMULA AKU MENYANGKA KALAU MILA TELAH MERUBAH DIRINYA MENJADI MILA YANG DULU YANG NORMAL DAN WARAS, TAPI AKU MENERIMA BERBAGAI LAPORAN DARI TEMAN DAN ORANG-ORANG YANG MENGENALKU BAHWA MILA MASIH MENGGUNAKAN BUSANA ANEH ITU SETIAP KELUAR RUMAH TANPA SEPENGETAHUANKU, BAHKAN ADA BEBERPA LAPORAN BAHWA MILA TERLIBAT GEMBONG TEROROIS DENGAN MEREKRUT WANITA-WANITA SEBANYAK-BANYAKNYA UNTUK DIKADER MENJADI ANGGOTA GEMBONG TEROR DIINDONESIA, MENURUT LAPORAN TEMAN-TEMANKU, MILA SERING TERLIHAT DIMESJID KAMPUS DAN MEMBERIKAN MATERI ANEH PADA ANGGOTANYA,MURABBI ISTILAHNYA YANG TIDAK SALAH KUINGAT SAAT ITU, YA TUHAN, DOSA APA YANG TELAH KUPERBUAT HINGGA ANAKKU JADI SEPERTI INI.., APA INI AKIBAT DARI MENINGGALNYA BAPAKNYA YANG TERCINTA, SEMOGA SAJA MILA BELUM TERSESAT JAUH PADA AJARAN MENYIMPANG YA TUHAN, UJARKU DALAM HATI, AKU SEDIH MELIHAT MILA, SEPERTINYA DIA TIDAK PERDULI DENGAN NASEHAT-NASEHATKU, BAHKAN DIA SUDAH TERANG-TERANGAN TAMPIL DIDEPANKU DENGAN MENGGUNAKAN BUSANA ANEHNYA TERSEBUT, DAN DIA TIDAK PERDULI DENGAN OCEHANKY, YANG TIDAK PERNAH KUINGAT SANGGAHANYA SAAT AKU MENGOCEH DIDEPANYA MEMINTA DIA MENANGGALKAN BUSANA ANEHNYA ITU ADALAH “MAMA, RASULULLAH MENGAJARI UMATNYA UNTUK SENANTIASA MEMPERGAULI ORANG TUANYA DENGAN BAIK MESKIPUN SERING MENDAPAT PERLAKUAN BURUK DARI MEREKA, DAN INSYA ALLAH MILA TETAP SAYANG PADA MAMA, TETAPI ITU BUKAN BERARTI MILA HARUS MENGIKUTI SELURUH KEINGINAN MAMA, KARENA TIDAK ADA KETAATAN KEPADA ORANG TUA, APABILA SUDAH MELANGGAR DAN MENYIMPANG DARI SYARI’AT AGAMA, MAMA.., SILAHKAN MAMA MEMBENCI MILA SEBENCI-BENCINYA, TAPI MILA TETAP SELALU SAYANG PADA MAMA, SILAHKAN MAMA MEMUKUL BAHKAN MEMBUNUH MILA SEKALIPUN, TAPI JANGAN MAMA PAKSA MILA UNTUK MENINGGALKAN SYARIAT AGAMA INI, MAMA..KALAU MILA GADIS GILA, KENAPA MILA BISA KULIAH SAMPAI SEMESTER 6 SAAT INI?, ADAKAH ORANG GILA BISA BELAJAR DAN BERPRESTASI?, KALAU MILA GILA SEPERTI YANG SERING ORANG-ORANG SANGKAKAN, KENAPA MILA MASIH PULANG KERUMAH, BAHKAN MENANGIS BILA MELIHAT KEBRUTALAN MAMA MEMPERLAKUKAN MILA.., TIDAK SAYANGKAH MAMA TERHADAP MILA?, MILA MASIH INGAT ..DARI KECIL HINGGA MILA TUMBUH DEWASA, MAMA DAN PAPA TIDAK PERNAH MENYAKITI PERASAAN MILA, TIDAK PERNAH MEMUKUL MILA ATAU MEMBENTAKBENTAK MILA, TAPI SEKARANG, KENAPA SEMUANYA BERUBAH?, KENAPA?, APA BERBUAT BAIK ITU SALAH?, APA MENJADI ORANG YANG TAAT KEPADA AGAMA ITU DOSA?, SUKAKAH MAMA BILA MILA BERGAUL BEBAS SEPERTI ORANG-ORANG DILUAR SANA, LALU MEREKA TERJEBAK DALAM PESTA NARKOBA, KEPERGOK POLISI DAN DIGELANDANG KESEL TAHANAN LALU DIVONIS PENJARA BERTAHUN-TAHUN LAMANYA, SUKAKAH MAMA BILA MILA TAMPIL GAUL LALU KELUTYURAN MALAM-MALAM TAK PULANG-PULANG RUMAH KEMUDIAN HAMIL DILUAR NIKAH TANPA ADA SUAMI?, ISTIFGAR MA, ISTIGFAR…” UJAR MILA DITENGAHTENGAH DERASNYA AIR MATANYA MENGALIR MEMBASAHI PIPINYA, TETAPI ENTAH KENAPA, MESKIPUN HATIKU MENJERIT MENDENGAR SEMUA ITU, AKU SEOLAH TAK PERDULI DAN IBA TERHADAPNYA, YANG TERJADI MALAH AKU SEMAKIN MENGOCEH DAN TERUS MENGOCEH, BAHKAN MENAMPARNYA BERULANG-ULANG KARENA TELAH BERANI MENGGURUI AKU SEBAGAI ORANG TUA…BAHKAN SAKING TIDAK TAHANYA AKU DENGAN RASA EMOSI YANG MENUMPUK DIDALAM DADAKU, AKU MENGUSIRNYA DARI RUMAH, KUSURUH DIA MENGEMASI PAKAIANNYA DAN TAK BOLEH TINGGAL LAGI DIRUMAH BERSAMAKU, SEBAB AKAN MENJADI AIB BAGI KELUARGAKU, DENGAN AIR MATA MENETES DERAS DIPIPINYA MILA MEMINTAKU UNTUK TIDAK MENGUSIRNYA, KECUALI SETELAH BUKA PUASA TIBA, KERNA SAAT ITU DIA SEDANG BERPUASA, ANEH MEMANG KURASA, BUKAN BULAN RAMADHAN TAPI PUASA SEGALA, MENDENGAR HAL ITU AMARAHKU SEMAKIN MELUAP, EMOSIKU TAK TERBENDUNG, KUBANTU DIA MENGEMASI PAKAIANNYA, DAN SEBAGIAN PAKAIAN ANEHNYA YANG TERGANTUNG DIHANGER LEMARINYA KUBUANG KELUAR, KUSERET DIA KELUAR DARI PINTU RUMAH DAN KUTUTP RAPAT PINTU RUMAHKU, HATIKU SEBENARNYA SEDIH DENGAN SEMUA INI, TAPI AKU MALU BERANAKKAN DIA YANG TIDAK TAHU DIRI. PENDNEGAR SUARA WAHDAH YANG BAIK BEBERAPA SAAT SETELAH AKU MENGUNCI RPAT PINTU RUMAH, KUDENGAR SUARA MOBIL MENGEREM KERAS DIJALAN DEPAN RUMAHKU, KUDENGAR ADA TERIAKAN MEMEKIK MENYEBUT KALIMAT TAKBIR DAN KALIMAT SYAHADAT, SUARA ITU SANGAT AKU KENAL, SUARANYA MILA, DENGAN BURU-BURU AKU MEMBUKA PINTU RUMAHKU.., DAN KUDAPATI KERUMUNAN ORANG TEPAT DIDEPAN PINTU PAGAR RUMAHKU, SEPERTINYA BARUSAN TELAH TERJADI KECELAKAAN HEBAT, SEBUAH MOBIL PICK UP BERMARNA BIRU MENABRAK ORANG, DENGAN BURU-BURU AKU MEMBURU KETENGAH KERUMUMAN ORANG MENGELILINGI KORBAN YANG DITABRAK MOBIL TERSEBUT DAN ALANGKAH TERKEJUTNYA AKU KETIKA MELIHAT SESOSOK TUBUH YANG AMBRUK BERSIMBAH DARA, MILA..ANAKKU, TUBUH TIU MASIH LENGKAP DENGAN BUSANA MUSLIMAH CADARNYA, TERDENGAR PERLAHAN MILA MENGUCAPKAN KALIAMT TAUHID LALU DIAM DAN TAK BERGERAK LAGI…MELIGHAT SEMUA ITU AKU JADI HISTERIS..AKU MENANGIS MERAUNG SEKENCANG-KEBNCANGNYA, AKU TAK PERCAYA KALAU MILA ANAKKU SATU-SATUNYA ADALAH KORBAN KECELAKAAN ITU, MENURUT SAKSI MATA, PAK HANDOKO TETANGGA YANG KEBETULAN JUGA BERADA DIPEKARANGAN RUMAHNYA, DILIHATNYA MILA KELUAR RUMAH, TAPI TIBA-TIBA SEBUAH MOBIL PICK UP BIRU OLENG DAN MENYAMBARNYA YANG MASIH BERADA TEPAT DIPINTU PAGAR, YA TUHAN..MENGAPA SEMUA INI MENIMPA ANAKKU, MENGAPA DIA YANG KAU AMBIL TUHAN.., MENGAPA…KINI AKU BENAR-BENAR SEORANG DIRI DAN TAK ADA SIAPAPUN YANG KUMILIKI…MENGAPA SEMUA INI MENIMPAKU.. PENDENGAR SUARA WAHDAH YANG BAIK INILAH PENYESALAN HIDUP YANG HINGGA SAAT INI MASIH BELUM HILANG DARI BENAKKU, SETELAH SUAMIKU PERGI MENINGGALKAN AKU, AKHIRNYA PUTRIKU SATU-SATUNYAPUN HARUS PERGI MENIGGALKAN AKU UNTUK SELAMA-LAMANYA, YANG TIDAK BISA AKU TERIMA ADALAH, SIKAP DAN PERLAKUANKU SELAMA INI PADANYA, YANG AKHIRNYA AKU SADARI BAHWA AKU TELAH SALAH MENILAINYA, NAMUN YANG SANGAT AKU SYUKURI ADALAH, IA MENINGGAL DENGAN MEMPERTAHANKAN AQIDAHNYA, SEBAGAI ORANG TUA, AKU SELALU BERDIAO UNTUKNYA, SEMOGA KEMATIANNYA SYAHID DIMATA ALLAH, YA ALLAH.., AMPUNILAH DOSA-DOSAKU.., IZINKAN AKU MEMPERBAIKI SEMUA SIKAPKU SELAMA INI..AMIN YA RABBAL ALAMIIN..
Biografi Raqhda Nazwillah W. Hulukati (My Someone)
Clara, begitulah sapaan dari cewek yang bernama lengkap Raqhda Nazwillah W. Hulukati, Cewek yang berpenampilan menarik juga santai. Clara yang dalam kesehariannya tak luput dari membaca novel ini mempunyai talenta tersendiri dalam menuangkan gagasan, kritik, perasaan maupun keinginan melalui Cipta Baca Puisi. Talenta yang tidak semua orang dapat memilikinya ini mulai digelutinya ketika Clara duduk di kelas 4 SD.
Longola Tawu'uwewo Mowali, waw Watiya Jamo'owali? (Gorontalo), Mengapa orang lain mampu, sedangkan saya tidak mampu. Kata yang lahir ketika sang Ibunda membuatkan sebuah Puisi tugas sekolahnya Clara. Berawal dari peristiwa itulah sehingga lahir sebuah inspirasi dari Clara untuk menggali Potensinya dalam Melakukan apa yang dapat dilakukan oleh orang lain yaitu Cipta Baca Puisi. Ditambah lagi kebiasaanya yang sering membaca buku-buku yang di dalamnya banyak mengandung nilai-nilai kebahasaan yang tinggi.
Cewek kelahiran Gorontalo 22 Desember 1994 ini, kini tengah bergelut dengan buku di sebuah sekolah yang bernama SMA N Model Kabila, Bone Bolango, Gorontalo. Di sekolah ini Clara banyak menuangkan gagasan yang dituangkan melalui Puisi-puisi karyanya, dan selanjutnya dipajang dalam majalah dinding sekolah, bahkan tak sedikit dari teman temannya meminta bantuan untuk dibuatkan sebuah Puisi baik itu untuk tugas sekolah maupun diperuntukkan kepada sang pacar atau orang-orang terkasih.
Dengan rasa optimis yang sangat tinggi, Clara berkeinginan agar kelak suatu hari nanti dengan talentanya ini, dia mampu menjadi seorang penyair yang dengan karya karyanya semua orang dapat berubah kearah yang lebih baik. Tak hanya itu, diapun mempunyai sebuah impian yang dengan impian tersebut, dia menjadi terdorong untuk selalu berbuat yang terbaik, impian itu tak lain membahagiakan Kedua Orang tuanya.
Mahalnya Sebuah Hidayah
Alangkah bahagianya hatiku kala itu, mana kala menyadari bahwa aku begitu didukung oleh orang tuaku untuk kuliah, sementara tidak semua teman-temanku dikampung yg bias seperti aku, sebab ada beberapa temanku yg begitu lulus kuliah langsung menikah
Harapan & Air Mata
hal-hal yg secara turun temurun menjadi kepercayaan dalam keluargaku sudah mulai aku tinggalkan, meskipun sering mendapat tantangan dari orang tua, tapi aku tidak perduli, yang ada dalam benakku adalah “bahwa kewajibanku hanya mempergauli kedua orang tuaku dengan baik sesuai tuntunan syariat islam, selebihnya tidak ada ketaatan pada mereka ketika mereka menyeru pada kemungkaran, apalagi kepada hal-hal yang bertentangan dengan syariat agama ini” itulah prinsip hidup yang terapkan setelah mengenal dakwah, sebagai anak yg terlahir dari keluarga berada, aku diberikan usaha kecil oleh orang tuaku hingga usaha itu menjadi besar dan berangsur2 sukses dengan izin Allah melalui jerih payahku, dan diam-diam kelebihan materi yg aku miliki itu aku selalu salurkan untuk dakwah, karena aku yakin harta yang aku miliki saat ini hanyalah titpan Allah yang suatu saat akan dimintai pertanggung jawaban dihadapan Allah ta’alaa nanti.