Diagram Entity Relationship (Rumah Sakit)
Sumber Data :
http://putroweb.blogspot.com/2009/03/contoh-basis-data-rumah-sakit.html
Objek yang dipakai
1. Petugas
2. Pasien
3. Dokter
4. Ruang
Penentuan entitas
1. Petugas : Menyimpan informasi identitas dari petugas jaga
2. Pasien : Menyimpan informasi identitas dari pasien
3. Dokter : Menyimpan informasi identitas dari dokter
4. Ruang : Menyimpan informasi identitas dari ruang
5. Rawat inap : Menyimpan informasi apabila terdapat pasien yang perlu rawat inap
6. Pembayaran : Menyimpan informasi dari administrasi pembayaran pasien
Penentuan atribut
1. Petugas : kd_petugas , nama_petugas , alamat_petugas , jam_jaga
2. Pasien : kd_pasien , kd_dokter , nama_pasien , alamat_pasien , tanggal_datang , keluhan
3. Dokter : kd_dokter , nama_dokter , alamat_dokter , spesialisasi_dokter
4. Ruang : kd_ruang , nama_ruang , nama_gedung
5. Rawat inap : kd_rawat_inap , nama_pasien , kd_ruang
6. Pembayaran : kode_pembayaran , kd_pasien , kd_petugas , jumlah_harga
Syntax Relasi Dalam SQL
1. “INNER JOIN”
INNER JOIN adalah tipe join yang akan kita bahas pertama. Tipe join ini akan mengambil semua row dari table asal dan table tujuan dengan kondisi nilai key yang terkait saja - jika ada, dan jika tidak maka row tersebut tidak akan muncul.
Kalau tidak terdapat kondisi key terkait antar table, maka semua row dari kedua table dikombinasikan.
Syntax dari INNER JOIN adalah sebagai berikut :
table_reference [INNER] JOIN table_factor [join_condition]
Terlihat bahwa keyword INNER boleh digunakan secara eksplisit atau tidak. Jika tidak digunakan maka konstruksi JOIN tanpa keyword lain dianggap sebagai INNER JOIN.
INNER JOIN Antar Table dengan Kondisi ("ms_cabang" dan "ms_kota" dengan key "kode_kota")
SELECT * FROM ms_cabang INNER JOIN ms_kota ON ms_cabang.kode_kota = ms_kota.kode_kota
Hasil terlihat seperti gambar berikut ini. Disini table sumber adalah ms_cabang (left) mencari referensi row lain dari table ms_kota (right) dengan kondisi nilai kode_kota diantara kedua table tersebut sama. Kondisi ini menggunakan keyword ON.
Dengan panduan gambar, kita lihat bahwa tiap row dari ms_cabang akan dicari padanan row-nya di ms_kota :
untuk row pertama kita memiliki kode_kota dengan nilai "KOTA-003", ini akan dicari referensinya ke table ms_kota untuk nilai yang sama dan kita dapatkan row dengan nilai nama_kota "Lhokseumawe" adalah padanannya.untuk row kedua kita memiliki kode_kota dengan nilai "KOTA-083", ini akan dicari referensinya ke table ms_kota untuk nilai yang sama dan kita dapatkan row dengan nilai nama_kota "Bau-bau" adalah padanannya.demikian seterusnya.
INNER JOIN Antar Table Tanpa Kondisi ("ms_cabang" dengan "ms_kota")
SELECT * FROM ms_cabang INNER JOIN ms_kota
Hasilnya adalah untuk tiap row dari ms_cabang akan dikombinasikan dengan semua row dari ms_kota - contoh hasilnya terlihat seperti pada gambar di bawah ini.
INNER JOIN antar table "ms_cabang", "ms_kota" dan "ms_propinsi"
SELECT ms_cabang.nama_cabang,
ms_kota.nama_kota,
ms_propinsi.nama_propinsi
FROM ms_cabang
INNER JOIN ms_kota ON ms_cabang.kode_kota = ms_kota.kode_kota
INNER JOIN ms_propinsi ON ms_kota.kode_propinsi = ms_propinsi.kode_propinsi
Hasil eksekusi terlihat seperti gambar berikut. Dengan penggabungan ketiga table ini sekarang kita dapatkan setiap cabang memiliki informasi nama kota dan nama propinsi dimana cabang tersebut berada.
Implisit INNER JOIN dengan Koma
INNER JOIN antar table secara implisit dapat menggunakan daftar table yang dipisah dengan tanda koma (,). Pengkondisian menggunakan klausa where.
SELECT ms_cabang.nama_cabang,
ms_kota.nama_kota ,
ms_propinsi.nama_propinsi
FROM ms_cabang
, ms_kota
, ms_propinsi
WHERE
ms_cabang.kode_kota = ms_kota.kode_kota
AND
ms_kota.kode_propinsi = ms_propinsi.kode_propinsi
INNER JOIN
Syntax:
SELECT column_list
FROM table_reference
[INNER] JOIN table_reference ON predicate
[[INNER] JOIN table_reference ON predicate...]
Fungsinya sama dengan operator Equi-Join hanya saja kolom untuk setiap tabel dibandingkan dalam klausa ON untuk nilai-nilai yang sama. Contoh pernyataan pertama dan kedua dalam operator Equi-Join, jika dideklarasikan dengan operator INNER JOIN menjadi :
SELECT *
FROM Customer C
INNER JOIN Orders O ON (C.CustNo = O.CustNo)
SELECT *
FROM Source S
INNER JOIN Joining J ON (S.ID = J.ID1 || J.ID2)
Untuk database Ms Access, pernyataan INNER JOIN harus menyertakan tanda kurung jika menggabungkan lebih dari dua tabel, seperti berikut ini
SELECT *
FROM (Customer C
INNER JOIN Orders O ON (C.CustNo = O.CustNo))
INNER JOIN AddCusPrice A ON (C.CustNo = A.CustNo)
2. “CROSS JOIN”
CROSS JOIN identik dengan INNER JOIN pada MySQL 5.0. Pembahasannya sama dengan INNER JOIN sehingga tidak diulangi lagi disini.
Contoh Penggunaan :
SELECT ms_cabang.nama_cabang,
ms_kota.nama_kota,
ms_propinsi.nama_propinsi
FROM
ms_cabang
CROSS JOIN
ms_kota ON ms_cabang.kode_kota = ms_kota.kode_kota
CROSS JOIN
ms_propinsi ON ms_kota.kode_propinsi = ms_propinsi.kode_propinsi
3. “OUTER JOIN”
OUTER JOIN merupakan tipe join yang mencari referensi data dari suatu table sumber ke table lain dengan tidak menghilangkan data sumber apabila referensi tidak diketemukan.
Untuk menggunakan tipe OUTER JOIN maka perlu memperhatikan beberapa hal berikut :
perlu dibedakan antara table sumber dan table referensi, ini ditentukan dengan cara menspesifikasikan kedudukan table sumber apakah di kiri (LEFT) atau di kanan (RIGHT).jika tidak ada data dari table referensi yang cocok dengan kondisi join maka hanya data dari table sumber yang ditampilkan tetapi kolom-kolom table referensi akan berisi null.
Contoh Penggunaan :
Hapus data master "Lhokseumawe" dari table ms_kota
DELETE FROM ms_kota WHERE nama_kota = 'Lhokseumawe'
Lakukan join seperti perintah berikut ini, dan perhatikan hasilnya seperti pada gambar.
SELECT ms_cabang.*,
ms_kota.nama_kota
FROM ms_cabang
LEFT OUTER JOIN ms_kota
ON ms_cabang.kode_kota = ms_kota.kode_kota
Tambahkan kembali data "Lhokseumawe" ke table ms_kota
INSERT INTO ms_kota(kode_kota, nama_kota, kode_propinsi)
VALUES ('KOTA-003', 'Lhokseumawe', 'P33');
Sekarang coba ganti syntax pada query di atas dari "LEFT" menjadi "RIGHT" dan lihat hasil eksekusinya. Tentunya dari hasil tersebut Anda sudah dapat mengambil kesimpulan perbedaan dari kedua konstruksi tersebut.
OUTER JOIN
Syntax:
SELECT column_list
FROM table_reference
LEFT | RIGHT | FULL [OUTER] JOIN table_reference ON predicate
[LEFT | RIGHT | FULL [OUTER] JOIN table_reference ON predicate...]
Fungsinya sama dengan operator Equi-Join dan INNER JOIN yaitu menggabungkan dua macam tabel. Perbedaannya, pada operator OUTER JOIN, record dari tabel sumber yang tidak cocok dengan tabel anggota akan dimunculkan dalam hasil. Kolom tabel anggota untuk record dalam tabel sumber yang tidak cocok mempunyai nilai kosong (bukan nol). Pernyataan berikut ini menggabungkan tabel Customer dan Orders berdasarkan nilai-nilai dalam kolom CustNo. Untuk record tabel Customer yang tidak mempunyai kecocokan nilai di antara Customer.CustNo dan Orders.CustNo, kolom dari tabel Orders berisi nilai kosong (bukan nol).
SELECT *
FROM Customer C
LEFT OUTER JOIN Orders O ON (C.CustNo = O.CustNo)
Peubah LEFT menyebabkan semua record tabel pada sisi kiri operator OUTER JOIN dimasukkan dalam hasil, dengan atau tanpa kecocokan dalam tabel sebelah kanan. Jika tidak ada kecocokan record dari tabel sebelah kanan, maka kolom tersebut berisi nilai kosong. Gunakan peubah RIGHT jika menginginkan kondisi sebaliknya. Dan peubah FULL menyebabkan semua record dari seluruh tabel yang ditetapkan dalam klausa FROM dimasukkan dalam hasil, dengan atau tanpa kecocokan nilai. Tabel juga dapat digabung dengan mengunakan ekpresi yang menghasilkan suatu nilai tunggal sebagai predikat perbandingan. Di sini, kolom ID1 dan ID2 dari tabel Joining dibandingan secara terpisah dengan dua nilai yang dihasilkan oleh fungsi SUBSTRING dengan menggunakan kolom tunggal ID tabel Source.
SELECT *
FROM Source S
RIGHT OUTER JOIN Joining J ON (SUBSTRING(S.ID FROM 1 FOR 2) = J.ID1)
AND (SUBSTRING(S.ID FROM 3 FOR 1) = J.ID2)
4. “STRAIGHT_JOIN”
STRAIGHT_JOIN merupakan pengganti keyword JOIN pada MySQL yang digunakan untuk "memaksa" proses join table dari kiri (LEFT) ke kanan (RIGHT).
Contoh Penggunaan :
SELECT ms_cabang.*,
ms_kota.nama_kota
FROM ms_cabang
STRAIGHT_JOIN ms_kota
ON ms_cabang.kode_kota = ms_kota.kode_kota
5. “EQUI-JOIN”
Syntax:
SELECT column_list
FROM table_reference, table_reference [, table_reference...]
WHERE predicate [AND predicate...]
Operator Equi-Join digunakan untuk menggabungkan dua tabel, suatu tabel sumber dan anggota, yang mempunyai nilai dari satu kolom atau lebih. Untuk record tabel sumber yang sesuai dengan tabel anggota, akan dimasukkan dalam hasil. Jika tidak ada kecocokan, data tersebut tidak dimunculkan dalam hasil. Contoh pernyataan berikut ini menggabungkan tabel Customer dan Orders berdasarkan nilai-nilai dalam kolom CustNo, dimana keduanya mempunyai kolom tersebut.
SELECT *
FROM Customer C, Orders O
WHERE (C.CustNo = O.CustNo)
Tabel juga dapat digabungkan dengan menggunakan hasil penggabungan beberapa nilai kolom. Di sini, kolom ID1 dan ID2 dari tabel Joining digabungkan dan dibandingkan dengan nilai-nilai kolom tunggal ID tabel Source.
SELECT *
FROM Source S, Joining J
WHERE (S.ID = J.ID1 || J.ID2)
6. “ CARTESIAN”
Syntax:
SELECT *
FROM table_reference, table_reference [,table_reference...]
Menggabungkan kolom dua buah tabel dalam satu hasil, tetapi tidak ada korelasi di antara record tabel. Operator Cartesian Join mencocokkan setiap record tabel sumber dengan setiap record tabel anggota. Jika tabel sumber mempunyai 10 record dan tabel anggota juga mempunyai 10 record maka hasilnya berisi 100 record.
SELECT *
FROM "Employee.dbf", "Items.db"
7. “UNION”
Syntax:
SELECT col_1 [, col_2, ... col_n]
FROM table_reference
UNION [ALL]
SELECT col_1 [, col_2, ... col_n]
FROM table_reference
Menyusun record satu tabel pada akhir tabel yang lain. Pernyataan SELECT untuk tabel sumber dan anggota harus berisi kolom dengan jumlah yang sama.
SELECT
CustNo,
Company
FROM Customers
UNION
SELECT
CustNo,
Company
FROM Old_Customers
Jika ada perbedaan tipe data kolom tertentu di antara dua tabel, suatu pesan kesalahan akan terjadi jika kolom yang sama dari tabel kedua (atau selanjutnya) kehilangan data. Sebagai contoh, kolom tabel pertama bertipe Date dan kolom tabel kedua bertipe TimeStamp, sebagian nilai bertipe TimeStamp akan hilang jika memasukkan kolom bertipe Date. Pesan kesalahan akan dibangkitkan untuk situasi ini. Gunakan fungsi CAST untuk mengubah tipe kolom tersebut.
SELECT
S.ID,
CAST(S.Date_Field AS TIMESTAMP)
FROM Source S
UNION ALL
SELECT
J.ID,
J.Timestamp_Field
FROM Joiner J
Secara default, operator UNION akan mengumpulkan record non-distinct dalam record tunggal. Gunakan ALL untuk mempertahankan record non-distinct. Untuk menggabungkan dua buah tabel dimana satu tabel tidak mempunyai suatu kolom tabel lain, gunakan suatu ekpresi atau literal yang sesuai. Sebagai contoh, tabel Joining tidak mempunyai kolom yang sesuai dengan kolom Name dari tabel Source, buat ekpresi untuk menampung nilai kolom bayangan Joining.Name. Kolom Source.Name diasumsikan bertipe CHAR(10).
SELECT
S.ID,
S.Name
FROM Source S
UNION ALL
SELECT
J.ID,
CAST("" AS CHAR(10))
FROM Joiner J
8. “HETEROGENEOUS”
Syntax:
SELECT column_list
FROM ":database_reference:table_reference", ":database_reference:table_reference"
[,":database_reference:table_reference"...]
WHERE predicate [AND predicate...]
Menggabungkan dua buah tabel dari database yang berbeda. Tabel yang digabung dapat bertipe dBASE ke Paradox atau Paradox ke InterBase, selama dapat diakses oleh BDE (local, ODBC, or SQL Links).
SELECT *
FROM ":DBDEMOS:Customer.db" C, ":BCDEMOS:Orders.db" O
WHERE (C.CustNo = O.CustNo)
Sumber :
http://mysql.phi-integration.com/sql/tipe-tipe-join-pada-mysql-5
http://www.havetogether.com/relasi-tabel-dalam-pernyataan-sql.html
Tugas 4
*NORMALISASI DATABASE RELASI*
Ketika kita merancang suatu basis data untuk suatu sistem relational, prioritas utama dalam mengembangkan model data logical adalah dengan merancang suatu representasi data yang tepat bagi relationship dan constrainnya (batasannya). Kita harus mengidentifikasi suatu set relasi yang cocok, demi mencapai tujuan di atas. Tehnik yang dapat kita gunakan untuk membantu mengidetifikasi relasi-relasi tersebut dianamakan Normalisasi.
Proses normalisasi pertama kali diperkenalkan oleh E.F.Codd pada tahun 1972. normalisasi sering dilakukan sebagai suatu uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi tersebut sudah baik atau masih melanggar aturan-aturan standar yang diperlakukan pada suatu relasi yang normal (sudah dapat dilakukan proses insert, update, delete, dan modify pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut).
Proses normalisasi merupakan metode yang formal/standar dalam mengidentifikasi dasar relasi bagi primary keynya (atau candidate key dalam kasus BCNF), dan dependensi fungsional diantara atribut-atribut dari relasi tersebut. Normalisasi akan membantu perancang basis data dengan menyediakan suatu uji coba yang berurut yang dapat diimplementasikan pada hubungnan individualshingga skema relasi dapat di normalisasi ke dalam bentuk yang lebih spesifik untuk menghindari terjadinya error atau inkonsistansi data, bila dilakuan update tehadap relasi tersebut dengan Anomaly.
BEBERAPA DEFINISI NORMALISASI
Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki / membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika
Normalisasi adalah proses pengelompokan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.
Normalisasi dapat berguna dalam menjawab 2 pertanyaan mendasar yaitu: “apa yang dimaksud dengan desain database logical?” dan “apa yang dimaksud dengan desain database fisikal yang baik? What is phisical good logical database design?”.
Normalisasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasi “tabel” kelompok atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antara satu atribut dengan atrubut lainnya.
Normalisasi bisa disebut jga sebagai proses pengelompokan atribut-atribut dari suatu relasi sehingga membentuk WELL STRUCTURED RELATION.
WELL STRUCTURED RELATIONadalah sebuah relasi yang jumlah kerangkapan datanya sedikit (Minimum Amount Of Redundancy), serta memberikan kemungkinan bagi used untuk melakukan INSERT, DELETE, MODIFY, terhadap baris-baris data pada relasi tersebut, yang tidak berakibat terjadinya ERROR atau INKONSISTENSI DATA, yang disebabkan oleh operasi-operasi tersebut.
Contoh:
Terdapat sebuah relasi Mahasiswa, dengan ketentuan sebagai berikut.
- Setiap Mahasiswa hanya boleh mengambil satu mata kuliah saja.
- Setiap matakuliah mempunyai uang kuliah yang standar (tidak tergantung pada mahasiswa yang mengambil matakuliah tersebut).
(berhubung pada blog ini tidak dapat ditampilkan tabel yang telah saya unduh dari internet, maka disini saya hanya mengilustrasikan tabel tersebut lewat kata-kata saja)
Misalnya, terdapat 3 kolom yang masing-masingnya terdiri atas kolom NIM, kolom KODE-MTK, dan kolom BIAYA. Pada kolom pertama atau pada kolom NIM kita bisa menuliskan NIM dari si mahasiswa (mis: 921411026), kemudian pada kolom kedua atau pada kolom KODE-MTK kita bisa menuliskan kode mata kuliah yang diambil si mahasiswa (mis: CS-200), dan selanjutnya pada kolom terakhir atau pada kolom BIAYA kita bisa menuliskan jumlah biaya yang harus dibayarkan untuk setiap kode matakuliah tersebut (mis: 75.000)
Relasi Kuliah di atas merupakan sebuah relasi yang sederhana dan terdiri dari 3 kolom / atribut. Bila diteliti secara seksama, maka akan ditemukan redundancy pada datanya, dimana biaya kuliah selalu berulang pada setiap mahasiswa. Akibatnya besar kemungkinan terjadi error atau inkonsistensi data, bila dilakukan update terhadap relasi tersebut dengan Anomaly.
Anomaly merupakan penyimpangan-penyimpangan atau error atau inkonsistensi data yang terjadi pada saat dilakukan proses delete, insert ataupun modify dalam suatu basis data.
Dikutip dari :
http://bajay-x.blogspot.com/2010/05/normalisasi-database.html
Tugas 3
COMMAND DDL, DML, DCL, DAN DQL PADA SQL
- DDL (DATA DEFINITION LANGUAGE)
DDL ( Data Definition Language ) adalah sebuah perintah SQL yang berhubungan dengan pendefinisian suatu database dan tabel. Beberapa perintah dasar yang termasuk dalam DDL antara lain.
1. CREATE
Fungsi : Command CREATE ini berfungsi untuk membuat sebuah database ataupun membuat sebuah table yang berada di dalam database.
Syntax : CREATE database nama_database;
Parameter : -
Contoh : CREATE database apotik;
Penjelasan : perintah CREATE diatas akan membuat sebuah database dengan nama apotik.
2. SHOW
Fungsi : Command SHOW ini berfungsi untuk menampilkan database ataupun table yang telah kita buat sebelumnya.
Syntax : SHOW databases;
Parameter : -
Contoh : SHOW databases;
Penjelasan : perintah SHOW diatas akan memperlihatkan semua database yang ada.
3. USE
Fungsi : Command USE ini berfungsi untuk membuka/mengaktifkan/memasuki database yang telah kita buat. Setelah kita masuk kedalam database yang telah kita buat, barulah kita bisa memanipulasi data yang ada, termasuk untuk membuat table didalam database tersebut.
Syntax : USE nama_database;
Parameter : -
Contoh : USE apotik;
Penjelasan : perintah diatas akan mengaktifkan database dengan nama apotik sehingga kita dapat memanipulasi data yang ada.
4. ALTER
Fungsi : Command ALTER ini berfungsi untuk mengubah struktur dari suatu table. Mengubah disini tidak hanya memperbaharui struktur table yang ada, tetapi juga mengubah nama field, menambahkan primary key, mengubah tipe field, maupun menghapus field yang telah dibuat sebelumnya.
Syntax : ALTER TABLE nama_tabel parameter_option;
Parameter : add, modify, drop
Contoh : ALTER TABLE obat ADD harga int (6);
Penjelasan : perintah diatas akan menambahkan field harga kedalam tabel obat.
5. DROP
Fungsi: Command DROP ini berfungsi untuk menghapus, baik database, table, maupun field yang telah diinputkan ke dalam table.
Syntax : DROP TABLE nama_tabel;
Parameter : -
Contoh : DROP TABLE supplier;
Penjelasan : perintah diatas akan menghapus tabel supplier pada database apotik.
- DML (DATA MANIPULATION LANGUAGE)
10 Command DML ( Data Manipulation Language )
Data Manipulation Language (DML) digunakan dalam memanipulasi dan pengambilan data pada database.
Manipulasi data, dapat mencakup:
- Pemanggilan data yang tersimpan dalam database (query).
- Penyisipan/penambahan data baru ke database.
- Penghapusan data dari database.
- Pengubahan data pada database.
Beberapa perintah dasar yang termasuk dalam DDL antara lain.
1. SELECT
Fungsi : Command SELECT ini berfungsi untuk menampilkan sesuatu. Menampilkan disini tidak hanya menampilkan data dari sebuah table saja, tetapi juga untuk menampilkan suatu ekspresi. Seperti menampilkan hanya field yang memiliki kategori Suplement saja.
Syntax : SELECT * FROM nama_tabel;
Parameter : from, order by, where, dll
Contoh : SELECT * FROM obat;
Penjelasan : perintah diatas akan menampilkan semua isi pada tabel obat.
2. DESC
Fungsi : Command DESC ini berfungsi untuk menampilkan struktur tabel yang telah dibuat. Apa saja field yang telah dibuat, type data dari field tersebut, dan primary key akan terlihat disini.
Syntax : DESC nama_table;
Parameter : -
Contoh : DESC obat;
Penjelasan : perintah diatas akan memperlihatkan stuktur dari tabel obat yang telah dibuat.
3. INSERT INTO
Fungsi : Command INSERT INTO ini berfungsi untuk menambahkan data/record dalam suatu tabel yang telah dibuat.
Syntax : INSERT INTO nama_tabel VALUES (‘isi_field1’ , ‘isi_field2’,……);
Parameter : values, set
Contoh : INSERT INTO obat VALUES (’CO012’,’Corsel’,’Suplement’,’13’,’183500’);
Penjelasan : perintah diatas akan membuat sebuah record baru dalam tabel obat dengan id_obat = CO012, nama_obat = Corsel, kategori = Suplement, jumlah = 13, dan harga = 183500.
4. UPDATE
Fungsi : Command UPDATE ini berfungsi untuk merubah/memperbaharui data yang telah ada di dalam tebel.
Syntax : UPDATE nama_tabel SET nama_field = ’nilai_baru’ WHERE nama_field = ’kondisi’ ;
Parameter : set, where
Contoh : UPDATE obat SET id_obat = ‘CE008’ WHERE nama_obat = ‘Cetoros’;
Penjelasan : perintah diatas akan mengubah id_obat BD019 menjadi CE008 pada tabel obat yang memiliki nama_obat Cetoros.
5. DELETE FROM
Fungsi : Command DELETE FROM ini berfungsi untuk menghapus record yang ada pada sebuah tabel.
Syntax : DELETE FROM nama_tabel WHERE nama_field =’option’;
Parameter : where
Contoh : DELETE FROM obat WHERE id_obat =’CO012’;
Penjelasan : perintah diatas akan menghapus record dari tabel obat yang memiliki id_obat CO012.
6. EXPLAIN
Fungsi : Command EXPLAIN ini memiliki fungsi yang sama seperti Desc yaitu berfungsi untuk menampilkan struktur tabel yang telah dibuat, seperti nama_field, type data dari field tersebut, dan primary key.
Syntax : EXPLAIN nama_table;
Parameter : -
Contoh : EXPLAIN obat;
Penjelasan : perintah diatas akan memperlihatkan stuktur dari tabel obat yang telah dibuat.
7. SELECT DESCENDING
Fungsi : Command SELECT DESCENDING ini berfungsi menampilkan semua data dari bawah ke atas berdasarkan field yang telah ditentukan.
Syntax : SELECT field1, field2, dan seterusnya FROM nama_tabel ORDER BY field yang jadi acuan DESC;
Parameter : from, order by, desc
Contoh : SELECT id_obat, nama_obat, jumlah FROM BY obat ORDER BY id_obat DESC;
Penjelasan : Perintah diatas akan menampilkan data pada id_obat, nama_obat dan jumlah pada tabel obat dan yang menjadi acuan pengurutan data dari bawah ke atas adalah id_obat.
8. SELECT COUNT
Fungsi : Command SELECT COUNT ini berfungsi menampilkan jumlah record yang ada dalam suatu tabel.
Syntax : SELECT COUNT(*)FROM nama_tabel;
Parameter : count, from
Contoh : SELECT COUNT(*)FROM obat;
Penjelasan : Perintah diatas menampilkan jumlah record yang ada pada tabel obat.
9. SELECT MAX
Fungsi : Command SELECT MAX ini berfungsi untuk mencari nilai tertinggi pada sebuah field di tabel.
Syntax : SELECT MAX(nama_field) FROM nama_tabel;
Parameter : max, from
Contoh : SELECT MAX(jumlah) FROM obat;
Penjelasan : Perintah diatas akan menampilkan nilai tertinggi dari field jumlah pada tabel obat.
10. SELECT MIN
Fungsi : Command SELECT MIN ini berfungsi untuk mencari nilai terendah pada sebuah field di tabel.
Syntax : SELECT MIN(nama_field) FROM nama_tabel;
Parameter : min, from
Contoh : SELECT MIN(jumlah) FROM obat;
Penjelasan : Perintah diatas akan menampilkan nilai terendah dari field jumlah pada tabel obat.
- DCL (DATA CONTROL LANGUAGE)
DCL merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pengaturan hak akses user MySQL, baik terhadap server, database, tabel maupun field. Perintah SQL yang termasuk dalam DCL antara lain :
* GRANT : Perintah ini digunakan untuk memberikan hak / izin akses oleh administrator (pemilik utama) server kepada user (pengguna biasa). Hak akses tersebut berupa hak membuat (CREATE), mengambil (SELECT), menghapsu (DELETE), mengubah (UPDATE) dan hak khusus berkenaan dengan sistem databasenya.
SINTAKS : GRANT privileges ON tbname TO user
CONTOH : grant select, update, insert, delete on perpustakaan.buku to 'ali'@'localhost';
* REVOKE : perintah ini memiliki kegunaan terbalik dengan GRAND, yaitu untuk menghilangkan atau mencabut hak akses yang telah diberikan kepada user oleh administrator.
SINTAKS : REVOKE privileges ON tbname FROM user
CONTOH : revoke select, update, insert, delete on perpustakaan.buku from 'ali'@'localhost';
JENIS JENIS JOIN SQL :
1. INNER JOIN : hanya akan menampilkan baris untuk data yang memiliki nilai yang sama pada field kunci dengan tabel yang berelasi
2. LEFT JOIN : hanya menampilkan data dengan mengacu pada tabel yang ada disebelah kiri.
3. RIGHT JOIN : hanya menampilkan data dengan mengacu pada tabel yang ada disebelah kanan.
4. FULL JOIN : merupakan gabungan dari LEFT JOIN dan RIGHT JOIN .
- DQL (DATA QUERY LANGUAGE)
Untuk melakukan Query dengan Doctrine tidak lah sulit, karena pola pendeklarasiannya memang dibuat semirip mungkin dengan SQL, bahkan lebih praktis. Penulisan Query, sebaiknya dilakukan pada layer Controller, atau dalam symfony kita biasa lakukan di action class. Hasil Query tersebut baru disajikan sesuai kebutuhan pada tampilan web (template).
Query Select Sederhana?
$data_user = "SELECT * FROM user";
artinya untuk mengambil semua field data pada table user. Dalam Query Doctrine kita bisa menuliskan seperti berikut ini,
$this->data_user = Doctrine::getTable('User')->findAll();
Query Select untuk Primary Key tertentu
$data_user = "SELECT * FROM user WHERE (id = '1')";
Maka dalam Query Doctrine kita dapat menuliskan seperti ini,
$this->data_user = Doctrine::getTable('User')->find(1);
Query Select mencari field tertentu
$data_user = "SELECT * FROM user u WHERE (u.name = 'sule')";
pada contoh diatas kita menggunakan alias ‘u‘ untuk table user, dan kemudian menambahkan syarat bahwa field name harus terisi oleh ‘sule‘. Dalam Doctrine, penulisannya semakin mudah.
source :http://joelians.wordpress.com/2010/06/04/command-dml-data-manipulation-language/
http://joelians.wordpress.com/2010/06/04/5-command-ddl-data-definition-language/
http://
Sekilas Tentang Orang-Orang Hebat :)
Kenalkan, namaku Nita, seorang gadis yang saat ini sedang menuju fase pendewasaan. Saat ini umurku 19 tahun, dan akan memasuki kepala 2 tahun ini tepatnya 19 Desember nanti. Aku tergolong orang yang hebat. Yah.. hebat, karena aku merupakan hasil pembuahan antara sang sel telur dan sang juara yang dengan hebatnya berhasil mengalahkan ratusan hingga ribuan peserta lainnya yang saling berlomba satu sama lain mendekati putri malu didalam rahim seorang wanita hebat. Aku dilahirkan di Gorontalo, ayahku seorang Guru di salah satu Sekolah Menengah Atas Swasta yang ada di Gorontalo, dan ibuku merupakan seorang karyawati di salah satu instansi yang ada di Gorontalo. Bangga.. mungkin kata yang pas menggambarkan perasaanku bisa lahir, tumbuh dan dibesarkan di tengah-tengah keluarga kecil ini. Keluargaku terdiri dari 4 anggota, seorang ayah dan ibu tentu saja, dan seorang saudara laki-laki yang lebih dulu hadir dibanding aku sehingga aku sering menyebutnya dengan panggilan kakak. Usiaku dengannya terpaut 5 tahun, namanya Iton lengkapnya Desmiyanto Soga. Soga merupakan nama belakang dari ayahku, dan sudah merupakan tradisi di Gorontalo bagi setiap anak untuk menggunakan nama belakang dari sang ayah. Ayahku juga mendapatkan nama belakang itu dari ayahnya ayahku yang merupakan kakekku, dan mungkin kakekku juga mendapatkan nama belakang itu dari ayahnya, dan begitulah seterusnya. Ayah dan ibuku juga tergolong orang tua yang hebat. Mereka mampu membesarkan aku dan kakakku hingga bisa menjadi orang seperti saat ini. Mereka berhasil mendidik kami menjadi anak-anak yang berpendidikan, mereka mampu memenuhi semua kebutuhan kami, kebutuhan lahiriah maupun kebutuhan batiniah seperti kasih sayang yang tak henti-hentinya diberikan secara cuma-cuma dan sangatlah tulus. Perhatian, pengorbanan, dan suar lelah yang takkan ternilai harganya mampu membuat kami tumbuh menjadi anak-anak yang normal dan alhamdulillah selalu diberikan nikmat kesehatan. Dan itulah yang membuat aku bangga telah hadir ditengah-tengah keluarga kecil ini, aku bangga telah menjadi satu-satunya putri dari kedua orang hebat ini, dan aku bangga menjadi adik kecil dari satu-satunya kakak laki-lakiku tersayang. Terima kasih.. Terima kasih telah diijinkan hadir diantara orang-orang hebat ini, diantara orang-orang yang mampu membesarkan aku dengan ribuan kasih sayang dan sejuta kehangatan.
Terima Kasih Mama Papa Kakak. You are the greatest of all the great :) {}
*Peluk cium dari orang yang telah diberikan segudang kebahagiaan. Nta!*