Pengaruh Kehamilan Dini Terhadap Ibu dan Bayi
Pengaruh Kehamilan Dini Terhadap Ibu dan Bayi
Abstrak
Anak adalah anugerarah terindah dari Tuhan yang tidak dapat ditolak oleh setiap manusia. Seorang wanita, sebagai calon ibu, diberikan rahim oleh Tuhan untuk sabar menunggu datangnya hadiah itu masuk menjadi benih yang tumbuh dalam tubuhnya. Untuk itu, wanita harus merawat rahim dan vaginanya dengan baik.
Vagina merupakan alat reproduksi dan seksual wanita yang harus dirawat dengan baik. Dari vagina inilah, sebuah kehidupan akan muncul. Tidak sekadar untuk menjadi tempat penyalur hasrat seksual, tetapi vagina merupakan organ paling penting untuk dijaga. Melakukan hubungan seksual dengan sembarangan ataupun berhubungan intim sejak dini sangat berbahaya bagi kesehatan vagina. Akan berpengaruh pula terhadap kesehatan rahim. Begitu pula dengan rahim.
Rahim yang masih sangat muda akan berbahaya jika dibuahi. Sayangnya, di beberapa tempat di dunia ini, banyak sekali kasus pernikahan dini yang menyebabkan adanya ibu-ibu muda. Dampak kehamilan ibu muda sangat berbahaya bagi nyawa sang ibu dan perkembangan sang janin.
Misalnya, dalam kehidupan masyarakat di Afrika. Rata-rata, usia pernikahan mereka kisaran usia 10 hingga 19. Begitupun kehidupan di beberapa daerah kecil Indonesia. Pernikahan dini menjadi hal lazim, seorang wanita belasan tahun dituntut memberikan keturunan pada keluarganya.
Tidak hanya orang-orang pedesaan dan pedalaman, kehamilan muda dapat dialami para remaja ibukota. Bahkan, di negara maju seperti Amerika. Kehamilan itu biasanya disebabkan oleh pergaulan bebas sehingga mereka mengalami kehamilan pranikah.
Usia matang rahim seseorang untuk diisi janin adalah 18 tahun. Panggul tubuhnya sudah terbentuk dan organ reproduksinya telah berkembang secara sempurna. Perkembangan organ reproduksi yang telah sempurna membuat rahim siap dibuahi.
Berikut ini dampak yang terjadi pada kehamilan usia dini.
Dampak Berbahaya untuk Ibu
Mengalami perdarahan. Perdarahan ketika melahirkan disebabkan oleh otot rahim yang terlalu lemah ketika proses involusi, adanya selaput ketuban stosel (bekuan darah yang tertinggal dalam rahim), proses pembekuan darah yang lambat, dan adanya sobekan pada jalan lahir.Kemungkinan keguguran atau abortus. Keguguran biasanya disebabkan oleh faktor-faktor alamiah dan abortus yang disengaja.Persalinan lama dan sulit karena adanya komplikasi yang dialami ibu dan janin. Komplikasi ini biasanya disebabkan kelainan letak janin ataupun kelainan panggul sehingga sang ibu kehilangan kekuatan ketika mengejan.Adanya infeksi rahim serta perdarahan hebat akan berakibat pada kematian sang ibu.
Dampak Berbahaya untuk Bayi
Lahir secara prematur. Bayi akan lahir ketika usia kadungan kurang dari 37 minggu (259 hari). Hal ini terjadi karena pada masa pertumbuhan dalam rahim, zat yang diperlukan janin berkurang.Bayi akan lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram. Hal ini diakibatkan kurangnya gizi saat hamil karena usia sang ibu kurang dari 20 tahun. Dapat juga diakibatkan penyakit menahun yang diderita ibu hamil.Bayi akan mengalami cacat bawaan yang disebabkan adanya kelainan pertumbuhan struktur organ janin pada masa pertumbuhannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kelainan genetik dan kromosom, infeksi, virus rubela, serta faktor gizi dan kelainan hormon.Bayi akan mengalami kematian pada usia 7 hari. Hal ini disebabkan bobot bayi kurang dari 2.500 gram akibat masa kehamilan 37 minggu (259 hari). Peristiwa ini disebut kelahiran kongenital dan dapat disertai asfiksia.
Untuk itu, perlu ada penanganan serius bagi permasalahan kehamilan dini ini. Kehamilan merupakan sebuah permasalahan sosial yang berdampak pada kesehatan. Bahkan, kematian.
Sumber :
http://hqsa.blogspot.com/2012/07/contoh-karya-tulis-ilmiah-kesehatan.html
http://www.anneahira.com