Bank Mandiri Jaga Likuiditas dan Kualitas Kredit

30 August 2013 13:57:47 Dibaca : 1321 Kategori : berita terbaru Muji

Bank Mandiri Jaga Likuiditas dan Kualitas Kredit
Petugas menghitung transaksi uang tunai di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk cabang Pertamina UPMS III Jakarta, Senin (5/8).
Petugas menghitung transaksi uang tunai di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk cabang Pertamina UPMS III Jakarta, Senin (5/8). (sumber: INVESTOR DAILY/David Gita Roza)
Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berupaya menjaga likuiditas dan kualitas kredit, di tengah dinamika perekonomian domestik dan tekanan global saat ini.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan, perseroan saat ini memiliki banyak likuiditas dalam denominasi rupiah maupun valuta asing (valas).

Menurut dia, kondisi perekonomian Indonesia saat ini tidak sebaik tahun 2011 dan 2012. Namun, Indonesia telah beberapa kali menghadapi kondisi tersebut beberapa kali, sehingga pemerintah sebenarnya bisa mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi gejolak ekonomi.

“Kita telah menghadapi situasi yang lebih parah dibandingkan saat ini. Selama saya menjadi bankir, ada sekitar 4-5 kali kondisi seperti ini yang dihadapi Indonesia. Jadi, semestinya kita bisa mengatasi. Untuk Bank Mandiri, kami akan menjaga likuiditas dan kualitas kredit,” kata dia pada acara acara "Macroeconomic Outlook" yang diselenggarakan Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (29/8).

Budi menjelaskan, likuditas Bank Mandiri saat ini tercermin dari tingkat loan to deposit ratio (LDR) yang mencapai 85%. Perseroan berupaya menjaga agar LDR berada di kisaran tersebut hingga akhir tahun ini.

Berdasarkan data kinerja perusahaan per kuartal II-2013, outstanding kredit Bank Mandiri mencapai Rp 428,7 triliun (konsolidasi). Pencapaian itu mendukung peningkatkan total aset perseroan menjadi Rp 672,2 triliun, tumbuh 17,6% dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 571,8 triliun.

Kinerja positif pada sisi intermediasi tersebut memacu pertumbuhan laba bersih Bank Mandiri mencapai Rp 8,3 triliun, tumbuh 16% dibandingkan kuartal II-2012. “Kalaupun terjadi rush di Bank Mandiri, kami masih memiliki dana sekitar Rp 80-90 triliun. Ukuran dana tersebut setara dengan aset bank skala menengah atas,” ujar dia.

Terkait kualitas kredit, perseroan tidak serta merta menaikkan suku bunga kredit kendati Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan (BI rate) menjadi 7%. Pasalnya, penaikan bunga kredit akan memberatkan para debitor yang berpotensi mengakibatkan terhambatnya pelunasan kewajiban debitor, dan meningkatkan non performing loan (NPL).

Meski demikian, perseroan akan menyesuaikan suku bunga simpanan untuk merespons penaikan BI rate tersebut. Bank Mandiri akan menjaga NPL di kisaran 2% untuk gross. Per Juni 2013, NPL net perseroan tercatat 0,47%.