Hatta Ingatkan Spekulan Tidak Permainkan Harga Kedelai
Hatta Ingatkan Spekulan Tidak Permainkan Harga Kedelai
Pekerja memproduksi makanan tempe dengan bahan baku kedelai dikawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (26/8).
Pekerja memproduksi makanan tempe dengan bahan baku kedelai dikawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (26/8). (sumber: Suara Pembaruan)
Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa mengingatkan para spekulan agar tidak mempermainkan stok dan harga kedelai di pasaran.
Tingginya harga kedelai berdampak pada penurunan produksi tempe dan tahu di berbagai daerah.
“Sekarang, stok kedelai ada 300.000 ton, ya keluarkan. Kalau tidak mau dikeluarkan harus dipaksa, karena ini menyangkut ekonomi kita. Kalau tidak mau keluarkan juga, bongkar gudangnya. Jalankan, rakyat butuh," ujar Hatta di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (29/8).
Hatta mengatakan, stok kedelai yang disimpan di berbagai gudang harus didistribusikan kepada para pedagang di berbagai daerah di Tanah Air. Pemerintah, lanjutnya, tidak akan segan-segan membongkar gudang milik spekulan jika ditemukan adanya penimbunan pasokan.
“Masa ada barang dikekepin. Ini kan untuk rakyat, untuk menjaga stabilitas ekonomi kita. Jangan main-main kalau situasi seperti ini, jangan kalau situasi sudah menguntungkan baru dikeluarkan. Jangan,” kata dia.
Hingga kini, harga kacang kedelai di sejumlah daerah masih tinggi. Di Pekalongan, Jawa Tengah, harga kacang kedelai mencapai Rp 9.100 per kilogram.