Melemahnya Rupiah Dinilai Untungkan Pengusaha

30 August 2013 13:52:40 Dibaca : 1840 Kategori : terbaru muji

Melemahnya Rupiah Dinilai Untungkan Pengusaha
Ilustrasi nilai tukar dolar terhadap rupiah
Ilustrasi nilai tukar dolar terhadap rupiah (sumber: Antara)
Yogyakarta - Melemahnya nilai tukar rupiah saat ini dinilai menguntungkan pengusaha, karena akan semakin banyak jumlah nominal rupiah yang dikuasai mereka, kata ekonom Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Revrisond Baswir.

"Saat ini ada pelemahan peran negara, baik secara politis maupun ekonomi. Peran negara telah diambil alih pengusaha yang saat ini telah berkuasa pada banyak sektor publik," katanya di Yogyakarta, Kamis (29/8).

Menurut dia, berkuasanya pengusaha di berbagai sektor itu menyebabkan perbaikan ekonomi yang dilakukan Kementerian Keuangan (Kemkeu), Bank Indonesia (BI) maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak efektif.

"Para pengusaha yang berkuasa tersebut akan berusaha melindungi kepentingannya dan mengorbankan kepentingan negara yang lebih besar dalam melakukan perbaikan ekonomi," kata peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PSEK) UGM itu.

Ia mengatakan, di sisi lain paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah juga tidak sepadan dengan persoalan yang dihadapi, sehingga melemahnya rupiah diprediksikan masih akan berlangsung lama.

"Pelemahan rupiah terjadi bukan semata-mata karena persoalan internasional, tetapi juga domestik. Melihatnya jangan hanya digeser ke masalah internasional saja, tetapi juga perlu dilihat faktor domestiknya," katanya.

Menurut dia, selain melemahnya rupiah, terjadinya "triple deficit" yakni neraca perdagangan, neraca transaksi berjalan, dan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga masih akan terjadi.

Defisit APBN semakin melebar meskipun pemerintah sempat mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi subsidi dan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu.

"Ujung-ujungnya terjadi pelemahan rupiah. Jadi, saya lihat belum ada obat mujarab untuk segera mengatasi persoalan tersebut," katanya.

Penulis: /ARD


Ilustrasi nilai tukar dolar terhadap rupiah
Ilustrasi nilai tukar dolar terhadap rupiah (sumber: Antara)
Yogyakarta - Melemahnya nilai tukar rupiah saat ini dinilai menguntungkan pengusaha, karena akan semakin banyak jumlah nominal rupiah yang dikuasai mereka, kata ekonom Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Revrisond Baswir.

"Saat ini ada pelemahan peran negara, baik secara politis maupun ekonomi. Peran negara telah diambil alih pengusaha yang saat ini telah berkuasa pada banyak sektor publik," katanya di Yogyakarta, Kamis (29/8).

Menurut dia, berkuasanya pengusaha di berbagai sektor itu menyebabkan perbaikan ekonomi yang dilakukan Kementerian Keuangan (Kemkeu), Bank Indonesia (BI) maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak efektif.

"Para pengusaha yang berkuasa tersebut akan berusaha melindungi kepentingannya dan mengorbankan kepentingan negara yang lebih besar dalam melakukan perbaikan ekonomi," kata peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PSEK) UGM itu.

Ia mengatakan, di sisi lain paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah juga tidak sepadan dengan persoalan yang dihadapi, sehingga melemahnya rupiah diprediksikan masih akan berlangsung lama.

"Pelemahan rupiah terjadi bukan semata-mata karena persoalan internasional, tetapi juga domestik. Melihatnya jangan hanya digeser ke masalah internasional saja, tetapi juga perlu dilihat faktor domestiknya," katanya.

Menurut dia, selain melemahnya rupiah, terjadinya "triple deficit" yakni neraca perdagangan, neraca transaksi berjalan, dan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga masih akan terjadi.

Defisit APBN semakin melebar meskipun pemerintah sempat mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi subsidi dan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu.

"Ujung-ujungnya terjadi pelemahan rupiah. Jadi, saya lihat belum ada obat mujarab untuk segera mengatasi persoalan tersebut," katanya.

Penulis: /ARD