MASALAH ADALAH TEMAN HIDUP MANUSIA, MAKA SEDERHANAKANLAH
Kesederhanaan adalah suatu kondisi dimana kita mampu memprioritaskan sesuatu sesuai dengan proporsinya. Sederhana itu simple dan tidak rumit. Sederhana itu suatu kemudahan atau membuat sesuatu yang rumit menjadi hal mudah. Tentu sederhana itu mudah dipahami, mudah dikerjakan. Namun tetap masih memiliki nilai-nilai arti atau makna yang tinggi atau berbobot.
Menyederhanakan sesuatu itu bukan menggampangkan sesuatu. Begitu juga didalam kehidupan ini. Banyak sekali masalah yang datang dan menghampiri kita selama hidup didunia ini. Masalah yang datang pun beragam, ada masalah sepele sampai masalah yang bertubi-tubi dan rumit untuk diselesaikan. Terkadang masalah membuat orang kehilangan kendali, sebagian mereka tidak mampu mengendalikan emosi yang melanda dirinya. Maka sangat mungkin untuk terjadi depresi atau stress karena otak tertutup emosi negatif dan sehingga otak tidak mampu menerima rangsangan dari luar (permasalahan hidup). Sebagai hasilny, seseorang tidak dapat berfkir secara logis. Tentu ini akan sangat merugikan diri sendiri bahkan orang lain yang ada disekitarnya.
Dengan adanya realita seperti ini, pola pandang hidup dengan berbasis kesederhanaan inilah sangat diperlukan. Setiap manusia yang sedang dan akan menghadapi masalah harus mampu bersikap proporsional dalam menghadapi permasalahan hidupnya. Dalam artian mereka tidak terbelenggu oleh hal-hal negative yang mungkin akan mempengaruhi kejiwaan mereka. Proporsi manusia itu terbatas, mereka hanya mampu berfikir jernih dalam keadaan yang santai, dan rilek. Ketika seseorang menghadapi masalah yang berat dalam hidupnya, dia cenderung stress dan emosi akan bereaksi. Bisa dalam bentuk kemarahan, kesedihan, keputusasaan, kebingungan dll. Perasaan-perasaan seperti ini jika melambung maka akan merdeka sehingga menyelimuti jiwa seseorang maka. Dia tidak akan mampu berkonsentrasi dan berfikir rasional. Tentu saja hal ini menjadi factor penghambat dalam penyelesaian masalah. Untuk mendapatkan pemecahan masalah yang tepat, seseorang harus bersikap tenang dan santai.
Masalah bukanlah sesuatu hal yang dengan berdiam diri maka akan selesai dengan sendirinya. Masalah bukan pula sesuatu yang menakutkan, menjengkelkan atau mematikan. Karena pada dasarnya masalah itu ditimbulkan oleh diri sendiri. Masalah itu mudah atau rumit hanya sebuah anggapan saja. Wajar sekali manusia yang hidup itu memiliki berbagai macam anggapan, termasuk anggapan akan sesuatu yang telah, sedang dan akan terjadi. Anggapan ini biasanya muncul karena adanya ketidak seimbangan keinginan dan kenyataan yang harus dihadapi. Dan biasanya berujung pada sebuah anggapan negative yang bisa merusak pola pemikiran seseorang.
Masalah yang ada muncul biasanya dipicu karena adanya kejadian-kejadian yang telah berlalu dan masih terbawa sampai masa sekarang. Seringkali juga masalah muncul karena kejadian yang sedang dialami. Dengan dipengaruhi banyak factor, bisa factor internal sampai factor external yang ada dilingkungan sekitar, (rumah, tempat kerja, sekolah dll). Kejadian-kejadian yang terjadi pun sangat beragam. Bisa kejadian tak terduga, misalnya saja ketika seseorang mengalami kejadian menjengkelkan karena macet jadi terlambat masuk kerja dan mendapat ocehan dari bos nya. Contoh lainnya, misal ada seorang siswa yang dihukum guru karena tidak menyelesaiakan tugas rumah. Hal tersebut mungkin saja dan bahkan selalu saja terjadi kepada siapapun. Tentu hal ini menjadi masalah tersendiri. Hal-hal sepele pun bisa memicu masalah terjadi. Tidak jarang masalah besar terjadi karena munculnya masalah sepele yang tak terselesaikan atau salah penanganan.
Cara yang efektif dalam penanganan sebuah masalah yaitu dengan cara penyederhanaan masalah itu sendiri. Menyederhanakan masalah yang ada akan membantu menyelesaikan masalah dalam hidup. Masalah yang sedang dihadapi bisa disederhanakan dengan mengatur pola pikir dan gejolak emosi. Seperti yang dikatakan tadi, otak tidak akan mampu berfikir jernih jika emosi negatif masih mengantungi nya.
Pola pikir dan gejolak emosi adalah dua hal yang saling berhubungan. Seseorang yang memiliki pengaturan gejolak emosional yang baik dapat mengembangkan pola pikir yang baik juga, begitupun sebaliknya. Jika seseorang tidak mampu mengontrol gejolak emosi, maka jangankan merangkai pola pikir yang baik, berfikir jernih saja sulit.
Jadi untuk menyederhanakan permasalahan hidup, seseorang harus memanage terlebih dahulu keadaan emosinya, setelah itu baru berfikir logis dan rasional, lalu mulai menyusun pola pikir yang baik. Pola pikir yang baik itu berisi pikiran-pikiran positif, sehingga ketika seseorang mampu berfikir positif, maka dia akan melakukan hal-hal positif juga untuk hidupnya, terlebih dalam penanganan masalah kehidupan.
Sebagai contoh, dalam penyederhanaan masalah, ketika ada seseorang yang baru saja lulus sarjana muda, dia menemukan masalah yaitu kesulitan mencari kerja,. Beban yang ia emban (seperti omongan masyarakat, tuntutan orang tua untuk cepat-cepat mencari pekerjaan, dan kebutuhan diri, serta amanah yang berupa ijazah) membuat dia tambah pusing sepuluh keliling. Sehingga hal ini berpengaruh pada kejiwaan, atau emosi nya. Bisa saja jika dia salah bertindak dalam menghadapi masalahnya dia akan mengalami penderitaan. Masalah yang dia hadapi bagi sebagian orang adalah masalah yang rumit, karena memang mencari pekerjaan yang baik dan layak itu bukan hal mudah dan instan, banyak pertimbangan yang harus dilakukan untuk memilih pekerjaan yang cocok. Tetapi bagi sebagian orang yang lain beranggapan masalah yang dia hadapi gampang atau mudah, dia punya keahlian dari sekolah sarjana nya, dia bisa memanfaatkan kemampuan apa yang dia miliki, dengan melakukan hal bermanfaat, menciptakan pekerjaan sendiri atau lainnya, tanpa harus bersusah payah kesana-kemari mencari kerjaan yang layak. karena bagi sebagian orang ini pekerjaan layak adalah pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya. Dua pandangan ini menjadi gambaran betapa beranekaragam nya anggapan tentang sebuah masalah.
Menyederhanakan masalah maksudnya adalah memberikan perlakuan terhadap masalah itu sendiri. Membuat masalah itu bukan sesuatu yang memberatkan, dalam hal ini menganggap masalah yang dihadapi bukanlah masalah yang pelik, atau rumit. Masalah yang terjadi adalah masalah yang simple, dan tidak harus menyebabkan stress berkepanjangan. Hal ini bukan berarti menyepelekan masalah yang ada. Akan tetapi mengontrol emosi terlebih dahulu, yaitu dalam menghadapi masalah harus dalam keadaan santai dan tenang, setelah itu bangunlah pola pikir yang baik yaitu berfikir masalah ini tidaklah rumit, dan pastilah bisa diatasi dengan mudah, dengan memikirkan opsi-opsi penanganan sesuai permasalahan, selanjutnya pengambilan tindakan.
Tentu saja dalam keadaan tenang, anggapan positif akan muncul dan menumbuhkan pola pikir yang baik juga. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk membantu seseorang menyelesaikan permasalahan dalam hidup, yaitu dengan menyederhanakannya.
10 Masalah Psikologis dan Obatnya
Racun pertama : Menghindar
Gejalanya, laridari kenyataan, mengabaikan tanggung jawab, padahal dengan melarikan diri dari kenyataan kita hanya akan mendapatkan kebahagiaan semu yang berlangsung sesaat.
Antibodinya : Realitas
Cara : Berhentilah menipu diri. Jangan terlalu serius dalam menghadapi masalah karena rumah sakit jiwa sudah dipenuhi pasien yang selalu mengikuti kesedihannya dan merasa lingkungannya menjadi sumber frustasi. Jadi, selesaikan setiap masalah yang dihadapi secara tuntas dan yakinilah bahwa segala sesuatu yang terbaik selalu harus diupayakan dengan keras.
Racun kedua : Ketakutan
Gejalanya, tidak yakin diri, tegang, cemas yang antara lain bisa disebabkan kesulitan keuangan, konflik perkimpoian, kesulitan seksual.
Antibodinya : Keberanian
Cara : Hindari menjadi sosok yang bergantung pada kecemasan. Ingatlah 99 persen hal yang kita cemaskan tidak pernah terjadi. Keberanian adalah pertahanan diri paling ampuh. Gunakan analisis intelektual dan carilah solusi masalah melalui sikap mental yang benar. Kebenarian merupakan merupakan proses reedukasi. Jadi, jangan segan mencari bantuan dari ahlinya, seperti psikiater atau psikolog.
Racun ketiga : Egoistis
Nyiyir, materialistis, agresif, lebih suka meminta daripada memberi.
Antibodinya : Bersikap Sosial
Cara : Jangan mengeksploitasi teman. Kebahagiaan akn diperoleh apabila kita dapat menolong orang lain. Perlu diketahui orang yang tidak mengharapkan apapun dari orang lain adalah orang yang tidak pernah merasa dikecewakan.
Racun keempat : Stagnasi
Gejalanya berhenti satu fase, membuat diri kita merasa jenuh, bosan, dan tidak bahagia.
Antibodinya : Ambisi
Cara : Teruslah bertumbuh, artinya kita terus berambisi di masa depan kita. kita kan menemukan kebahagiaan dalam gairah saat meraih ambisi kita tersebut.
Racun kelima : Rasa rendah diri
Gejala : Kehilangan keyakinan diri dan kepercayaan diri serta merasa tidak memiliki kemampuan bersaing.
Antibodinya : Keyakinan diri
Cara : Seseorang tidak akan menang bila sebelum berperang yakin dirinya aka kalah. Bila kita yakin akan kemampuan kita, sebenarnya kita sudah mendapatkan separuh dari target yang ingin kita raih. Jadi, sukses berawal pada saat kita yakin bahwa kita mampu mencapainya.
Racun keenam : Narsistik
Gejala : Kompleks superioritas, terlampau sombong, kebanggaan diri palsu.
Antibodinya : Rendah hati
Cara : Orang yang sombong akan dengan mudah kehilangan teman, karena tanpa kehadiran teman, kita tidak akan bahagia. Hindari sikap sok tahu. Dengan rendah hati, kita akan dengan sendirinya mau mendengar orang lain sehingga peluang 50 persen sukses sudah kita raih.
Racun Ketujuh : Mengasihani Diri
Gejala : Kebiasaan menarik perhatian, suasana yang dominan, murung, menghunjam diri, merasa menjadi orang termalang di dunia.
Antibodinya : Sublimasi
Cara : Jangan membuat diri menjadi neurotik, terpaku pada diri sendiri. Lupakan masalah diri dan hindari untuk berperilaku sentimentil dan terobsesi terhadap ketergantungan kepada orang lain.
Racun Kedelapan : Sikap Bermalas-Malasan
Gejala : Apatis, jenuh berlanjut, melamun, dan menghabiskan waktu dengan cara tidak produktif, merasa kesepian.
Antibodinya : Kerja
Cara : Buatlah diri kita untuk selalu mengikuti jadwal kerja yang sudah kita rencanakan sebelumnya dengan cara aktif bekerja. Hindari kecenderungan untuk membuat keberadaaan kita menjadi tidak berarti dan mengeluh tanpa henti.
Racun kesembilan : Sikap Tidak Toleran
Gejala : Pikiran picik, kebencian rasial yang picik, angkuh, antagonisme terhadap agama tertentu, prasangka religius.
Antibodinya : Kontrol Diri
Cara : Tenangkan emosi kita melalui seni mengontrol diri. Amati mereka secara intelektual. Tingkatkan kadar toleransi kita. Ingat bahwa dunia diciptakan dan tercipta dari keberagaman kultur dan agama.
Racun kesepuluh : Kebencian
Gejala : Keinginan balas dendam, kejam, bengis.
Antibodinya : Cinta kasih
Cara : Hilangkan rasa benci. Belajar memaafkan dan melupakan. Kebencian merupakan salah satu emosi negatif yang menjadi dasar dari rasa ketidakbahagiaan. Orang yang memiliki rasa benci biasanya juga membenci dirinya sendiri karena membenci orang lain. Satu-satunya yang dapat melenyapkan rasa benci adalah cinta. Cinta kasih merupakan kekuatan hakiki yang dapat dimiliki setiap orang.
EKONOMI PEMBANGUNAN NEGARA BERKEMBANG
PENDAHULUAN
Pembangunan ekonomi telah lama dilakukan semenjak Orde Lama.Namun pada era Orde Lama pembangunan masih tersendat - sendat karena masalah politik atau kesadaran bernegara yang belum mantap.
Pembangunan pada masa Orde Baru banyak membawa hasil yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Tetapi walaupun berhasil,banyak juga kelemahan yang terjadi.
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertaidengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik.
Supaya mahasiswa dapat lebih memahami terhadap situasi ekonomi yang mana sekarang menjadi topik hangat dan dilema luar biasa bagi seluruh dunia. Paling tidak mahasiswa dapat memecahkan masalah kecil yang berhubungan dengan rencana pembangunan di negara kita. Diharapkan pula makalah ini dapat menjadi acuan belajar dalam mempelajari permasalahan ekonomi.
Pembangunan Ekonomi merupakan salah satu upaya yang mutlak dilakukan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam negara yang ditandai dengan adanya peningkatan pendapat berkapita dalam jangka panjang. Untuk itu diperlukan serangkaian upaya agar pembangunan tersebut berjalan dengan baik. Sedangkan ekonomi pembangunan merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang berupaya untuk menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara berkembang dan cara-cara untuk mengatasi masalah tersebut agar dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ekonomi Pembangunan
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional[1]. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, sosial dan teknik.
2.2 Konsep Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Negara Berkembang
Perkembangan ekonomi mengacu pada masalah negara terbelakang, sedang pertumbuhan mengacu pada masalah negara maju. Menurut Schumpeter, perkembangan adalah perubahan spontan dan terputus-putus dalam keadaan stasioner yang senantiasa mengubah dan mengganti situasi keseimbangan yang ada sebelumnya. Sedangkan pertumbuhan adalah perubahan jangka panjang secara perlahan dan mantap yang terjadi melalui kenaikan tabungan dan penduduk.
Bedanya pertumbuhan dengan pembangunan adalah bahwa pertumbuhan lebih melihat kepada target, sedang pembangunan melihat prosesnya. Namun demikian, istilah perkembangan ekonomi digunakan secara bergantian dengan istilah pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan ekonomi, kemajuan ekonomi dan perubahan jangka panjang.
2.3 Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi Negara Berkembang
Proses pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua macam faktor:
1. Faktor ekonomi
a. Sumber alam atau tanah. Yang mencakup: kesuburan tanah, letak dan susunannya, kekayaan hutan, mineral, iklim, sumber air, sumber lautan, dsb. Lewis: "Dengan hal-hal yang sama, orang dapat mempergunakan dengan lebih baik kekayaan alamnya dibandingkan apabila mereka tidak memilikinya."
b. Akumulasi Modal. Modal berarti persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat direproduksi. Apabila stok modal naik dalam batas waktu tertentu maka disebut akumulasi modal atau pembentukan modal.
Nurskse: "Makna pembentukan modal adalah masyarakat tidak melakukan keseluruhan kegiatannya saat ini sekedar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumsi yang mendesak, tetapi mengarahkan sebagian daripadanya untuk pembuatan barang modal, alat-alat dan perlengkapan, mesin dan fasilitas pengangkutan, pabrik dan peralatannya."
Kuznets: "rasio modal output marginal atau ICOR (incremental capital-output ratio; incremental = marginal) memainkan peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi modern".
c. Organisasi. Organisasi berkaitan dengan penggunaan faktor produksi di dalam kegiatan ekonomi. Organisasi bersifat melengkapi (komplemen) modal, buruh, dan membantu meningkatkan produktivitasnya.
d. Kemajuan teknologi. Perubahan teknologi dianggap sebagai faktor paling penting di dalam proses pertumbuhan ekonomi. Perubahan tersebut berkaitan dengan perubahan di dalam metode produksi sebagai hasil pembaruan atau teknik penelitian baru. Perubahan ini menaikkan produktivitas buruh, modal, dan faktor produksi lain.
Kuznets: lima pola penting pertumbuhan teknologi dalam pertumbuhan ekonomi modern, yaitu:
· Penemuan ilmiah.
· Invensi.
· Inovasi atau pembaruan.
· Penyempurnaan.
· Penyebarluasan penemuan.
e. Pembagian kerja dan skala produksi. Spesialisasi dan pembagian kerja menimbulkan peningkatan produktivitas. Adam Smith menekankan arti penting pembagian kerja bagi perkembangan ekonomi. Pembagian kerja perbaikan kemampuan produksi buruh buruh lebih efisien menghemat waktu mampu menemukan mesin baru produksi meningkat.
2. Faktor non-ekonomi
a. Lembaga atau faktor sosial dan budaya. Pendidikan dan kebudayaan di Barat membawa ke arah penalaran (reasoning) dan skeptisisme menanamkan semangat baru dan memunculkan kelas pedagang baru menghasilkan perubahan pandangan, harapan, struktur dan nilai-nilai sosial orang dibiasakan menabung dan berinvestasi dan menikmati resiko untuk memperoleh laba. Lewis: "hasrat untuk berhemat", memaksimumkan output untuk input tertentu.
b. Sumberdaya manusia. Pengembangan faktor manusia berkaitan dengan efisiensi dan produktivitas, yang oleh ahli ekonomi disebut pembentukan modal insani, yaitu proses peningkatan ilmu pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seluruh penduduk negara yang bersangkutan.
Jumlah penduduk yyang melonjak cepat merupakan penghambat bagi pembangunan di negara berkembang.
c. Faktor politik dan administratif. Stabilitas politik dan administrasi yang kokoh membantu pertumbuhan ekonomi modern. Administrasi yang kuat, efisien, dan tidak korup sangat penting bagi pembangunan ekonomi. Demikian juga dengan ketertiban, stabilitas dan perlindungan hukum mendorong kewiraswastaan.
Struktur politik dan administrasi yang lemah merupakan penghambat besar bagi pembangunan ekonomi negara terbelakang.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangunan suatu negara diukur dengan indeks statistik seperti pendapatan per kapita (per orang). Negara berkembang umumnya adalah negara yang belum mencapai tingkat I iindustrialisasi yang relatif terhadap penduduknya dan memiliki standar hidup menengah ke rendah. Terdapat korelasi kuat antara pendapatan rendah dan pertumbuhan populasi yang tinggi.
Istilah yang digunakan ketika membicarakan negara berkembang mengareah pada tujuan dan pembangunan negara-negara yang memakai istilah ini. Istilah lain yang kadang digunakan adalah negara kurang maju (LDC), negara ekonomi kurang maju (LEDC), "bangsa belum maju" atau bangsa Dunia Ketiga, dan "bangsa non-industri". Sebaliknya, ujung lain dari spektrum ini disebut negara maju, negara ekonomi sangat maju (MEDC), bangsa Dunia Pertama dan "bangsa industri".
3.2 Saran
Dari latar belakang dan pembahasan diatas penulis menyarankan agar ekonomi pembangunan di Negara berkembang lebih signifikan dan terarah dimaksud agar kesejahteraan rakyat pada Negara tersebut mengalami peningkatan dengan ditandainya pendapatan per kapita (per orang) semakin meningkat setiap tahunnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Prayitno, Hadi .Buku Ekonomi Pembangunan, Penerbit Ghalia Indonesia
2. R. E. Baxter dan Evan Davis. 2004. A Dictionary of Economics. Inggris: Penguin Books Ltd
3. http://id.shvoong.com/social-sciences/1999240-faktor-yang-mempengaruhi-pembangunan-ekonomi/#ixzz1MCGXVyBg
EKONOMI PEMBANGUNAN NEGARA BERKEMBANG
PENDAHULUAN
Pembangunan ekonomi telah lama dilakukan semenjak Orde Lama.Namun pada era Orde Lama pembangunan masih tersendat - sendat karena masalah politik atau kesadaran bernegara yang belum mantap.
Pembangunan pada masa Orde Baru banyak membawa hasil yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Tetapi walaupun berhasil,banyak juga kelemahan yang terjadi.
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertaidengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik.
Supaya mahasiswa dapat lebih memahami terhadap situasi ekonomi yang mana sekarang menjadi topik hangat dan dilema luar biasa bagi seluruh dunia. Paling tidak mahasiswa dapat memecahkan masalah kecil yang berhubungan dengan rencana pembangunan di negara kita. Diharapkan pula makalah ini dapat menjadi acuan belajar dalam mempelajari permasalahan ekonomi.
Pembangunan Ekonomi merupakan salah satu upaya yang mutlak dilakukan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam negara yang ditandai dengan adanya peningkatan pendapat berkapita dalam jangka panjang. Untuk itu diperlukan serangkaian upaya agar pembangunan tersebut berjalan dengan baik. Sedangkan ekonomi pembangunan merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang berupaya untuk menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara berkembang dan cara-cara untuk mengatasi masalah tersebut agar dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ekonomi Pembangunan
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional[1]. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, sosial dan teknik.
2.2 Konsep Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Negara Berkembang
Perkembangan ekonomi mengacu pada masalah negara terbelakang, sedang pertumbuhan mengacu pada masalah negara maju. Menurut Schumpeter, perkembangan adalah perubahan spontan dan terputus-putus dalam keadaan stasioner yang senantiasa mengubah dan mengganti situasi keseimbangan yang ada sebelumnya. Sedangkan pertumbuhan adalah perubahan jangka panjang secara perlahan dan mantap yang terjadi melalui kenaikan tabungan dan penduduk.
Bedanya pertumbuhan dengan pembangunan adalah bahwa pertumbuhan lebih melihat kepada target, sedang pembangunan melihat prosesnya. Namun demikian, istilah perkembangan ekonomi digunakan secara bergantian dengan istilah pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan ekonomi, kemajuan ekonomi dan perubahan jangka panjang.
2.3 Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi Negara Berkembang
Proses pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua macam faktor:
1. Faktor ekonomi
a. Sumber alam atau tanah. Yang mencakup: kesuburan tanah, letak dan susunannya, kekayaan hutan, mineral, iklim, sumber air, sumber lautan, dsb. Lewis: "Dengan hal-hal yang sama, orang dapat mempergunakan dengan lebih baik kekayaan alamnya dibandingkan apabila mereka tidak memilikinya."
b. Akumulasi Modal. Modal berarti persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat direproduksi. Apabila stok modal naik dalam batas waktu tertentu maka disebut akumulasi modal atau pembentukan modal.
Nurskse: "Makna pembentukan modal adalah masyarakat tidak melakukan keseluruhan kegiatannya saat ini sekedar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumsi yang mendesak, tetapi mengarahkan sebagian daripadanya untuk pembuatan barang modal, alat-alat dan perlengkapan, mesin dan fasilitas pengangkutan, pabrik dan peralatannya."
Kuznets: "rasio modal output marginal atau ICOR (incremental capital-output ratio; incremental = marginal) memainkan peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi modern".
c. Organisasi. Organisasi berkaitan dengan penggunaan faktor produksi di dalam kegiatan ekonomi. Organisasi bersifat melengkapi (komplemen) modal, buruh, dan membantu meningkatkan produktivitasnya.
d. Kemajuan teknologi. Perubahan teknologi dianggap sebagai faktor paling penting di dalam proses pertumbuhan ekonomi. Perubahan tersebut berkaitan dengan perubahan di dalam metode produksi sebagai hasil pembaruan atau teknik penelitian baru. Perubahan ini menaikkan produktivitas buruh, modal, dan faktor produksi lain.
Kuznets: lima pola penting pertumbuhan teknologi dalam pertumbuhan ekonomi modern, yaitu:
· Penemuan ilmiah.
· Invensi.
· Inovasi atau pembaruan.
· Penyempurnaan.
· Penyebarluasan penemuan.
e. Pembagian kerja dan skala produksi. Spesialisasi dan pembagian kerja menimbulkan peningkatan produktivitas. Adam Smith menekankan arti penting pembagian kerja bagi perkembangan ekonomi. Pembagian kerja perbaikan kemampuan produksi buruh buruh lebih efisien menghemat waktu mampu menemukan mesin baru produksi meningkat.
2. Faktor non-ekonomi
a. Lembaga atau faktor sosial dan budaya. Pendidikan dan kebudayaan di Barat membawa ke arah penalaran (reasoning) dan skeptisisme menanamkan semangat baru dan memunculkan kelas pedagang baru menghasilkan perubahan pandangan, harapan, struktur dan nilai-nilai sosial orang dibiasakan menabung dan berinvestasi dan menikmati resiko untuk memperoleh laba. Lewis: "hasrat untuk berhemat", memaksimumkan output untuk input tertentu.
b. Sumberdaya manusia. Pengembangan faktor manusia berkaitan dengan efisiensi dan produktivitas, yang oleh ahli ekonomi disebut pembentukan modal insani, yaitu proses peningkatan ilmu pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seluruh penduduk negara yang bersangkutan.
Jumlah penduduk yyang melonjak cepat merupakan penghambat bagi pembangunan di negara berkembang.
c. Faktor politik dan administratif. Stabilitas politik dan administrasi yang kokoh membantu pertumbuhan ekonomi modern. Administrasi yang kuat, efisien, dan tidak korup sangat penting bagi pembangunan ekonomi. Demikian juga dengan ketertiban, stabilitas dan perlindungan hukum mendorong kewiraswastaan.
Struktur politik dan administrasi yang lemah merupakan penghambat besar bagi pembangunan ekonomi negara terbelakang.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangunan suatu negara diukur dengan indeks statistik seperti pendapatan per kapita (per orang). Negara berkembang umumnya adalah negara yang belum mencapai tingkat I iindustrialisasi yang relatif terhadap penduduknya dan memiliki standar hidup menengah ke rendah. Terdapat korelasi kuat antara pendapatan rendah dan pertumbuhan populasi yang tinggi.
Istilah yang digunakan ketika membicarakan negara berkembang mengareah pada tujuan dan pembangunan negara-negara yang memakai istilah ini. Istilah lain yang kadang digunakan adalah negara kurang maju (LDC), negara ekonomi kurang maju (LEDC), "bangsa belum maju" atau bangsa Dunia Ketiga, dan "bangsa non-industri". Sebaliknya, ujung lain dari spektrum ini disebut negara maju, negara ekonomi sangat maju (MEDC), bangsa Dunia Pertama dan "bangsa industri".
3.2 Saran
Dari latar belakang dan pembahasan diatas penulis menyarankan agar ekonomi pembangunan di Negara berkembang lebih signifikan dan terarah dimaksud agar kesejahteraan rakyat pada Negara tersebut mengalami peningkatan dengan ditandainya pendapatan per kapita (per orang) semakin meningkat setiap tahunnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Prayitno, Hadi .Buku Ekonomi Pembangunan, Penerbit Ghalia Indonesia
2. R. E. Baxter dan Evan Davis. 2004. A Dictionary of Economics. Inggris: Penguin Books Ltd
3. http://id.shvoong.com/social-sciences/1999240-faktor-yang-mempengaruhi-pembangunan-ekonomi/#ixzz1MCGXVyBg
ARTIKEL 8 MASALAH POKOK PEREKONOMIAN INDONESIA
MASALAH – MASALAH POKOK PEREKONOMIAN INDONESIA
Pemerintah adalah ibarat seorang nahkoda yang sedan menjalankan sebuah kapal. Di dalam jangka pendek ia harus dapat menjaga kondisi kapalnya akan terhindar dari berbagai ancaman selama perjalanan. Sedangkan di dalam jangka panjang, nahkoda tersebut harus berusaha agar kapalnya dapat mencapai tujuan yang diinginkan / dicita-citakan. Tentu saja dalam kenyataannya perjalanan kapal yang dinahkodainya tidah semulus yang direncanakan, banyak sekali rintangan dan masalah yang selalu mengintai dan harus siap dipecahkan begitu muncul menghadangnya.
Di dalam jangka panjang pemerintah harus menghantarkan masyarakat indonesia kepada kemakmuran, kesejahteraan lahir dan batin serta harus menghadapi masalah jangka panjang sperti masalah pertumbuhan ekonomi. Sedangkan di dalam jangka pendek pemerintah dituntut untuk selaludapat membantu menciptakan iklim usaha yang kondusif / mendukung semua pihak. Sedangkan dipihak lain masih harus menghadapi masalah-masalah ekonomi jangka pendek yang terkenal dengan istilah “tiga penyakit pokok ekonomi”. Dan sesungguhnya keberhasilan pemerintah dalam jangka panjang tidak terlepas dari kemampuannya menangani masalah-masalah ekonomi jangka pendek ini.
A.PENGANGGURAN
Meskipun banyak jenis pengangguran yang muncul dalam perekonomian indonesia, namun secara umum pengangguran akan lebih banyak memberi dampak yang kurang baik bagi kegiatan ekonomi negara.Penggangguran akan menyebabkan perekonomian berada kondisi dibawah kapasitas penuh, suatu kapasitas yang dihaparkan. Pengangguran juga akan menyebabkan beban angkatan kerja yang benar-benar produktif menjadi semakin berat, disamping secara sosial pengangguran akan menimbulkan kecenderungan masalah-masalah kriminalitas dan masalah sosial lainnya.
Dari seluruh penduduk Indonesia, kita bagi dalam penduduk usia kerja (PUK), yakni penduduk yang memiliki usia ‘pantas’ kerja yakni antara 15 tahun sampai 65 tahun. Meskipun pada kenyataannya, seperti negara berkembang lainnya, penduduk denga usia di bawah 10 tahunpun telah bekerja. Sedangkan secara umum penduduk diluar usia kerja tersebut dinamakan penduduk diluar usia kerja (PUK), yakni bara ballita dan manula. Dari PUK masih dibagi angakatan kerja (AK) dan bukan angkatan kerja (BAK). AK adalah mereka yang memiliki usia kerja yang seharusnya sedang bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Sedangkan BAK adalah mereka yang secara usia berada dalam kelompok usia kerja, namun karena keadaan dan kondisi tertentu yang membuat mereka belum mendapat bekerja, yakni para pelajar, ibu rumah tangga, dan mereka yang menderita cacat. Kelompok AK selanjutnya dibagi menjadi kelompok yang bekerja (B) dan tidak bekerja (TB). Kelompok TB inilag yang benar-benar merupakan pengangguran, karena mereka berada dalam usia kerja, dan mereka tidak mencari ilmu, tidak juga seorang ibu rumah tangga, maupun cacat namun tida tersedia bekerja. Inilah yang kemudian menjadi beban masyarakat. Sedangkan kelompok kerja adalah angkatan kerja yang benar-benar bekerja dan dibagi dalam bekerja penuh (BP) dan setengah bekerja (SB). Yang dimaksud dengan bekerja penuh adalah angkatan kerja yang memiliki jam kerja standar (7-8 jam kerja sehari). Sedangkan setengah bekerja adalah angkatan kerja yang hanya bekerja kurang dari jam kerja standar. Mungkin disebabkan sistem kerja shift yang diterapkan oleh perusahaan. Setengah bekerja ini sendiri masih dibagi menjadi setengah bekerja kelihatan dan setengah bekerja yang tidak kelihatan.
Adapun jenis-jenis pengangguran yang dapat disebutkan diantaranya adalah :
• Pengangguran Friksionil, yakni pengangguran yang terjadi karena seseorang memilih mengganggur sambil menunggu pekerjaan yang lebih baik, yang memberikan
fasilitas dan keadaan yang lebih baik.
• Pengangguran Struktural, yakni pengangguran yang terjadi karena seseorang diberhentikan oleh perusahaan, karena kondisi perusahaan yang sedang mengalami kemunduran usaha, sehingga terpaksa mengurangi tenaga kerja.
• Pengangguran teknologi, adalah pengangguran yang terjadi karena mulai digunakannya teknologi yang menggantikan tenaga manusia.
• Pengangguran Siklikal, yakni penganggura yang terjadi karena terjadinya pengurangan tenaga kerja yang secara menyeluruh, dikarenakan kemunduran dan resesi ekonomi.
• Pengangguran Musiman, yakni pengangguran yang terjadinya dipengaruhi oleh musim. Jenis pengangguran ini sering terjadi pada sektor pertanian.
• Pengangguran Tidak Kentara, yakni pengangguran yang secara fisik dan sepintas tidak kelihatan, nmun secara eknomi dapat dibuktikan bahwa seseorang tersebut sesungguhnya menganggur.
Ada beberapa rasio yang berkaitan dengan pengangguran tersebut. Rasio-rasio tersebut diantaranya adalah :
• Dependency ratio, rasio ini menggambarkan seberapa besar beban secara ekonomi yang sebenarnya ditanggung oleh penduduk usia kerja terhadap penduduk diluar usia kerja.
• Tingkat partisipasi angkatan kerja, adalah rasio yang mengukur seberapa besar dari penduduk yang berada dalam usia kerja yang benar-benar merupakan angkatan kerja.
Beberapa langkah dan kebijaksanaan pemerintah yang pernah sedang dan akan dilakukan diantaranya :
• Yang paling mendasar adalah dengan mengatasi masalah kependudukan yakni dengan mencba mengendalikan pertumbuhan penduduk, karena disadari bahwa pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat akan memicu munculnya pengangguran dimasa datang, jika tidak diimbangi dengan peningkatann kegiatan produksi.
• Dengan tidak melupakan prinsip APBN, akan menambah sektor pengeluaran, baik itu pengeluaran pemerintah maupun pengeluaran dari sektor investasi swasta guna mendukung terciptaya peningkatan kegiatan ekonomi yang diharapkan dapat membuka peluang dan kesempatan kerja yang lebih banyak.
• Di pihak lain dengan memberikan dan mengarahkan pendidikan sumber daya ke arah yang lebih mendesak, dengan memperbanyak pusat-pusat pelatihan kerja, serta dengan memberi kemudahan bagi pengelolan sekolah-sekolah kejurusan.
• Tidak lupa di sektor luar negeri, mulai digalakkannya ekspor jasa berupa tenaga kerja yang dikirim ke luar negeri meskipun untuk langkah terakhir ini masih memerlukan usaha yang lebih keras dari semua pihak, agar kepentingan dan nasib pekerja yang bekerja diluar negeri lebih baik.
B.INFLASI
Banyak sudah komentar, pendapat, dan pandangan mengenai apa yang disebut dengan inflasi. Jika didengarkan secara sepintas tampaknya komentar-komentar tersebut lebih mengarah pada suatu kesimpulan bahwa inflasi tersebut berbahaya, inflasi itu sesuatu yang buruk bagi perekonomian. Tidak jarang pula inflasi harus menerima tuduhan sebagai penyebab gagalnya berbagai kegiatan ekonomi suatu negara.
Beberapa poin penting mengenai inflasi, bahwa inflasi ini terjadi :
• Di warnai kenaikan harga-harga komoditi secara umum, atau dapat dikatakan hampir setiap komoditi mengalami kenaikan.
• Dapat diketahui dan dihitung jika telah berjalan dalam kurun waktu tertentu dan dalam wilayah tertentu. Di Indonesia sendiri digunakan waktu sebulan atau setahun dalam mengetahui terjadinya dan besarnya inflasi yang terjadi.
Dengan demikian jika kenaikan harga tidak menyeluruh atau jika menyeluruh namun hanya terjadi dalam kurun waktu yang sangat singkat dan dalam wilayah tertentu yang terbatas, maka istilah inflasi menjadi agak kurang tepat disebutkan.
Banyak ahli ekonomi kemuadian mengulas dan kemudian membagi inflasi ini menjadi beberapa pengertian menurut beberapa sudut pandang. Perekonomian Indonesia sendiri pernah mengalami keempat istilah tersebut. Jika dilihat dari sebab-sebab kemunculannya dibagi dalam :
• Inflasi karena naiknya permintaan
Inflasi karena naiknya permintaan yakni inflasi yang terjadi karena adanya gajala naiknya permintaan secara umum, sehingga sesuai dengan hukum permintaan maka hargapun secara umum akan cenderung naik.
• Inflasi yang terjadi karena naiknya biaya produksi
Inflasi yang kedua ini terjadi jika kecenderungan naiknya harga lebih diakibatkan karena naiknya biaya produksi, seperti naiknya upah tenaga kerja, naiknya harga bahan baku dan penolong, dan sejenisnya. Jika ini yang terjadi akibatnya adalah lebih buruk dari inflasi yang disebabkan karena naiknya permintaan masyarakat.
• Inflasi yang berasal dari dalam negeri
Yang dimaksud dengan inflasi dari dalam negeri adalah inflasi yang terjadi dikarenakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam negeri seperti misalnya peredaran uang di dalam negeri yng terlalu banyak. Peredaraan uang yang banyak akan menyebabkan kepercayaan masyarakat kepada uang menjadi berkurang (karena mendapatkan uang relatif mudah), dengan kata lain jumlah uang yang beredar lebih banyak dari yang dibutuhkan.
• Inflasi yang berasal dari luar negeri
Inflasi yang terjadi di negara lain sering kali merembet ke negara Indonesia. Proses terjadinya diawali dengan masuknya komoditi import yang telah terkena inflasi (harga naik) di negara asalnya. Sehingga komoditi impor tersebut kita beli dengan harga yang mahal pula. Jika kemudian komoditi tersebut kita olah sebagai bahan baku untuk sebuah produk, maka tentu harga produk tersebut akan menjadi mahal. Dengan demikian semakin banyak kita mengimpor komoditi-komoditi yang telah terkena inflasi di negara asalny, maka semakin terbuka kemungkinan terjadinya inflasi di Indonesia.
Jika kita perhatikan, maka inflasi memang akan membawa dampak yang kurang baik bagi beberapa aspek kegiatan ekonomi masyarakat, diantaranya :
• Pertama, inflasi akan menjadikan turunnya pendapatan riil masyarakat yang memiliki penghasilan (kenaikkan pendapatannya) dengan kenaikkan harga yang di sebabkan karena inflasi. Sebaliknya, bagi mereka yang memiliki penghasilan yang dinamis (pedagang atau pengusaha) justru biasanya akan mendapatkan manfaat dari adanya kenaikan harga tersebut, dengan cara menyesuaikan harga jual produk yang dijualnya. Dengan demikian pendapatan yang mereka perolehpun secara otomatis akan menyesuaikan, dan tidak jarang dengan prosentase yang lebih besar.
• Kedua, inflasi menyebabkan turunnya nilai riil kekayaaan masyarakat yang berbentuk kas, karena nilai tukar kas (uang misalnya) tersebut akan menjadi kecil, karena secara nominal harus menghadapi harga komoditi per satuan yang lebih besar.
• Ketiga, inflasi akan menyebabkan nilai tabungan masyarakat menjadi turun, sehingga orang akan cenderung memili menginvestasikan uangnya dalam aktiva yang lebih baik, daripada menabungknnya ke bank. Dengan gejala ini, tentulah akan mengoyahkan dunia perbankan sebagai salah satu sumber perolehan dana yang cukup penting di Indonesia.
• Keempat, inflasi akan menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi terhambat, sebagai contoh, dari sektor perdagangan luar negeri, maka komoditi ekspor Indonesia menjadi tidak dapat lagi bersaing dengan komoditi sejenis di pasar dunia. Dari sektor kurs valuta asing sendiri, maka akan menyebabkan nilai rupiah mengalami depresiasi/ penurunan nilai. Akibatnya nilai hutang luar negeri Indonesia menjadi membengkak. Dan masih banyak akibat-akibat kurag baik dari adanya inflasi.
Meskipun banyak orang lebih melihat inflasi sebagai suatu yang merugikan, namun ada beberapa sisi positif dari adanya inflasi ini, yakni :
• Inflasi yang terkendali menggambarkan adanya aktivitas ekonomi dalam suatu negara
• Inflasi terkendali merangsang masyarakat untuk terus berusaha bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraannya, agar tetap dapat mengikuti penurunan nilai riil pendapatannya.