Seni

27 February 2013 17:07:14 Dibaca : 936

Dengan kata lain seni atau kesenian berarti :
Satu ekspresi, gagasan atau perasaan manusia yang diwujudkan melalui pola kelakukan yang menghasilkan karya yang bersifat estetis dan bermakna.
Cabang Seni
Secara umum seni terbagi menjadi empat cabang yaitu seni rupa, seni musik, seni tari dan seni teater atau drama. Perbedaan yang terdapat pada keempat cabang seni ter-sebut adalah media yang digunakan, yaitu :
1. Seni Rupa menggunakan media melalui unsur-unsur seni rupa seperti titik, garis, bi-dang, bentuk, warna, tekstur dan gelap terang.
2. Seni Musik menggunakan media melalui suara yang dihasilkan oleh manusia atau alat tertentu.
3. Seni Tari menggunakan media gerak tubuh manusia.
4. Seni Teater atau Drama menggunakan media gerak tubuh, suara dan rupa.
Fungsi seni
Rekreasi / hiburan,Komunikasi,Edukasi / Pendidikan dan lain lain

KDRT

27 February 2013 17:05:53 Dibaca : 1784

Kekerasan dalam rumah tangga saat ini selalu terjadi. Dalam rumah tangga terdapat kekerasan fisik dan psikis. Kekerasan fisik seperti memukul sedangkan yang psikis yaitu membentak. Seorang anak yang mendapat perlakuan seperti itu dari orang tuanya berhak mengadu karena terdapat UU perlindungan anak. Dalam suatu keluarga, apabila terdapat pembantu maka pembantu rumah tangga tersebut termasuk dalam anggota keluarga, jadi kita tidak bisa berlaku kasar kepada seorang pembantu, karena pembantu berhak mengadu.

Terdapat dua delik yaitu delik umum dan delik aduan. Kekerasan dalam rumah tangga ini masuk dalam delik aduan. Delik yaitu suatu perbuatan pidana, delik adauan yaitu perbuatan pidana yang memerlukan aduan dari orang lain.

Ada beberapa pertanyaan yang muncul yang pertama "Ada seorang anak yang trauma dengan perlakuan kedua orang tuanya yang sering bertengkar, dan akhirnya anak tersebut memilih jalan pintas dengan cara bunuh diri, nah apakah kedua orang tuanya ini mendapat hukuman ?". Seorang anak yang merasakan hal tersebut berhak mengadu kepihak yang berwajib, dan hal ini akan diproses dalam rana hukum.

Ada lagi pertanyaan yang muncul "Mengapa pencuri ayam langsung dipenjara dibandingkan dengan pelaku korupsi" delik dapat dipenjara apabila dalam delik tersebut terdapat saksi yang lebih dari dua orang dan barang bukti. Nah, pencuri ayam ini memiliki bukti dan ada yang sempat menyaksikan peristiwa itu(saksi), oleh karenanya delik itu langsung dipenjara. Dibandingkan dengan pelaku korupsi yang hanya isu ataupun gosip tanpa ada saksi dan bukti yang pasti, itu penyebabnya maka pelaku korupsi tidak langsung dipenjara.

karakteristik individu

22 February 2013 12:07:36 Dibaca : 578

dalam kehidupan sehari-hari,kita harus dapat memanage/mengatur waktu dan merencanakan segala sesuatu dengan baik dan matang. didalam menjalankan sesuatu kita harus memiliki kesabaran. dengan kesabaran yang kita miliki itu,sesuatu yang kita jalankan insyaallah akan berjalan dengan lancar. memang dalam kehidupan nyata/kehidupan sehari-hari,kesabaran sangatlah sulit diterapkan. karena sekarang ini banyak orang yang tidak sabaran didalam melakukan segala sesuatu. padahal kesabaran merupakan kunci sebuah kesuksesan,disamping itu kunci sebuah kesuksesan yang lain yaitu:

1. mendekatkan diri kepada allah

2.berbakti kepada kedua orang tua

3.membangun hubungan baik dengan manusia.

Kasih Sayang Ibu Lebih dari Sebuah Logika

19 February 2013 15:15:15 Dibaca : 1244

Logika adalah pembenaran terhadap suatu hal yang membuat hal tersebut bisa berterima atau dimengerti. Hikayat ada seorang ibu yang mempunyai 2 orang anak, yang satu berjualan es lilin dan yang satunya lagi menyediakan jasa penyewaan payung di sebuah mall. Tatkala musim hujan tiba, si ibu dengan penuh perhatian memikirkan nasib anaknya yang berjualan es. “aduh kasian skali anak ku si andi, pasti es nya tdk bakal laku”, keluh sang ibu dgn sedih memikirkan anaknya tersebut. Memang secara logika mana ada orang yang mau mimun es pada saat musim hujan, apa lagi es lilin. Pada sisi lain sang ibu juga resah dan gelisa memikirkan anaknya yang menyewakan payung pada saat musim penghujan berakhir. Logika lagi, siapa juga yang akan menyewa payung pada saat musim kemarau. Melihat kegelisahan sang ibu yang tak henti-hentinya baik di musim penghujan maupun musim kemarau, sang ayah mengingatkan istrinya bahwa ia tidak usah sedih. Kalau musim hujan ingat si Adi saja yang pasti sewa payugnya bakalan ramai dan begitupun sebaliknya ingat si Andi ketika musim kemarau datang soalnya pasti bakalan banyak orang yang akan membeli es. Sejenak logika simple ini berterima oleh sang ibu. Tapi berselang berapa saat terlihat sang ibu sedih lagi mengingat anaknya yang sedang jualan es karena waktu itu memang sedang musim hujan dan begitupu sebaliknya pada saat musim kemarau.

Ya memang akal pikiran kita sering mengandalkan logika yang bisa menenangkan kita, tapi hal itu bakalan berbeda bagi sang ibu yang kasih sayangnya tidak pernah dibatasai oleh logika. Sedih memikirkan sang anak adalah salah satu cara pengekspresian kasih sayang ibu kepada anaknya khususnya kita yang dibesarkan dengan budaya timur. Kita bisa berterima dengan logika seperti diatas tapi yakin dan percaya bahwa kasih sayang seorang ibu melebihi semua itu.

Kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa.

Hanya memberi tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia.

Salam,

Haeril

 

http://edukasi.kompasiana.com/2012/03/11/kasih-sayang-ibu-lebih-dari-sebuah-logika-446036.html

Artikel ini saya petik dari Majalah ANIS.

KISAH 1

Kisah seorang pemilik dusun durian yang menembak seekor ibu monyet. Ketika monyet itu meraung kesakitan, sedang darah mencucur deras, kesakitan menyelinap segenap saraf dan sendi, pada luka yang dalam dari bekas peluru pula berbuih terbaur darah pekat bercampur lendir kesakitan yang tidak mampu dibayangkan. Saat itu ketika anak yang bergayut pada tengkuknya meraung ketakutan, si ibu telah menarik anaknya dan diberikan susuan. Hanyir darah dan gempita kesakitan tidak dapat memisahkan kasih antara ibu dan anak. .. Sungguh tragis…. :’(

KISAH 2

Pengalaman seorang anggota bomba.

Pada suatu kemalangan dasyat di lebuhraya yang melibatkan sebuah kereta, sepasang suami isteri dan seorang bayi. Kereta yang dinaiki mereka telah hilang kawalan lalu terbabas ke pembahagi jalan dengan hentaman maksimum. Kereta remuk sepenuhnya.Di tempat duduk pemandu, si suami telah terkulai, badannya terlungkup pada stereng. Dia mati dengan kecederaan teruk pada tubuh dan kepalanya.

Di sebelahnya pula, si isteri sedang bergelut dengan kematian, tubuhnya pula tersepit di situ, terkapit di antara tempat duduk dan keluli pejal kemek seperti ragum maut yang menggigit rapat. Alangkah sukarnya saat itu, pada pipinya tertusuk-tusuk kaca cermin hadapan yang pecah, sedang kulit dahinya terkoyak sehingga menampakkan putih tulang tengkoraknya kesan tujahan keras dan hantukan kuat semasa titik hentaman berlaku. Tulang bahu kanannya pula patah, tulang itu tercungkil keluar mengoyakkan daging dan kulit bahunya, tangannya terkulai.

Pada saat ini ketika darah merah pekat mencucur keluar dari tubuhnya dan kesakitan tidak mampu dibayangkan dengan kata-kata, dengan isyarat longlai dia meminta pada anggota bomba untuk diberikan kepadanya anaknya yang terselamat. Bayi itu masih dalam bedungan sedang menangis kuat. Si ibu dengan lelehan air mata bercampur darah, dalam tangisan pilu penuh sayu, mendakap anaknya seakan tidak mahu berpisah dengan jantung hatinya. Dalam seribu kepayahan, si ibu pada saat itu menyingkap bajunya dan menyusukan anaknya. Dalam saki baki nafasnya itu, dia memeluk anaknya, merangkul erat dan disuapkan lautan kasih sayang dalam aliran air susunya kepada mulut comel yang rakus menyusu.

Kasih ibu seputih susu sebening Firdausi. Dalam nafas sukar itu, dada si ibu berombak-ombak, nafasnya tersekat-sekat… sesaat kemudian dia memejamkan matanya yang menangis, roh berangkat pergi buat selama-lamanya. Meninggalkan anaknya bersama tangisan memanjang dalam episod kasih yang tidak kesampaian…..

Alangkah tragis kisah ini… begitu menyayat rasa … :’(

Sejenak, marilah kita berfikir tentang harga kasih seorang ibu. Luasnya rahmat Ilahi. Begitulah seorang ibu. Allah memberikan mereka rahim kerana mereka kaya dengan kasih sayang. Dalam belaian mereka kita bernafas, dalam kasih mereka kita bernadi dan dalam pengorbanan mereka kita ada pada hari ini.

WALLAHUA’LAM.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong